Aira harus menelan pil pahit, ketika Andra kekasih yang selama ini dicintai dengan tulus memilih untuk mengakhiri hubungan mereka, karena terhalang restu oleh orang tua karena perbedaan keyakinan.
padahal Aira sedang mengandung anak dari kekasihnya.
apakah Aira akan mampu bertahan dengan segala ujian yang dihadapinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arij Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
POV Andra
Sorenya, mendengar sayup-sayup suara azan, Andra terbangun, dalam keadaan kacau, mata sembab baju berantakan dan masih memeluk erat bingkai fotonya. Andra berdiam diri dan merenung, melihat foto cantik Aira, memeluk kembali dalam hatinya Dia bergumam "sekarang, hanya foto ini yang bisa menemaniku, yang bisa aku peluk, hanya ada bayanganmu sekarang yang menemaniku."
Andra kembali tersadar dari lamunannya, Dia meraih ponsel disampingnya, berusaha kembali untuk menghubungi Aira, berharap Aira akan menerima panggilannya.
Tut...
"nomor yang Anda tuju sedang berada diluar jangkuan," hanya suara operator.
Andra mendesah kecewa, "heh... Aku coba lagi deh."
Tut...
"nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkuan."
Andra masih ingin mencobanya kembali.
Tut...
"nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkuan."
Andra tak gentar, masih ingin berusaha mencoba.
Tut...
"nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkuan."
Dia masih mencoba lagi, Dia gelisah, Dia kembali menghubunginya.
"kamu dimana Aira sayang?" kenapa dimatiin ponselnya? Andra berbicara sendiri sambil berusaha untuk menghubungi Aira.
Tut...
"nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkuan."
Andra sangat kecewa, dia berteriak dan membanting ponselnya, Karena sudah kelima kalinya Andra mencoba, tapi masih tidak bisa terhubung, "argh...."
"kamu kemana sayang? Kenapa ponselnya mati? " Andra bergumam sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
Andra kembali termenung memikirkan Aira, dia takut terjadi apa-apa dengan Aira dan calon anaknya. Dia ingin berada didekatnya, tapi tak bisa. Dia sangat menyesalinya.
Apalagi dulu, Dia sudah tahu kemungkinan Aira hamil, tapi Dia selalu menyangkal hanya karena kelelahan Aira telat datang bulan, dia berusaha agar janin itu tidak ada. Dia selalu memberi Aira makanan yang bisa memperlancar datang bulan.
flashback on Andra
"sayang, kamu sudah datang bulan belum? Tanya Andra .
"belum! Emang kenapa yang? Kan kamu tahu sendiri akhir-akhir ini aku lagi sibuk, banyak banget tugas kuliah maupun kerjaan, kurang istirahat lelah fisik maupun mental, jadi mungkin itu yang menghambat aku jadi telat", jawab Aira dengan muka lelahnya.
Andra terdiam, dalam hati dan pikirannya membenarkan apa yang dikatakan Aira, tapi dia masih ragu juga "apa mungkin ya! Itu yang menyebabkan Aira jadi telat, gak mungkin kan Aira hamil! Waktu itu aku hanya sekali mengeluarkannya di dalam."
Dalam pikirannya Andra masih ragu-ragu takut apa yang dalam pikirannya menjadi kenyataan, apalagi Aira sering muntah dan masuk angin, tapi waktu dibawa periksa, dokter hanya berkata Aira hanya kelelahan saja.
Aira yang melihat Andra hanya diam saja dan melamun akhirnya menepuk lengannya, "sayang, apa yang kamu pikirkan?"
"eh... apa yang!" jawab Andra dengan wajah yang bingung dan kaget karena mendapat pukulan dadakan dari kekasihnya.
"huh... kamu itu kenapa yang? dari tadi diajak ngobrol malah bengong aja kayak sapi ompong !" Aira kesal karena kelakuan Andra.
"gak apa-apa kok yang, hanya lagi membayangkan, kalau kita menikah nanti! Pasti nanti kita akan sangat bahagia," Andra berkilah, mencoba mengalihkan perhatiannya agar Aira tidak lagi bertanya.
"ih... Kamu ini yang, ngegombal aja kerjaannya," muka Aira menjadi merah karena tersipu.
"cie... Cie... Mukanya merah," goda Andra dengan mencolek-colek pipi Aira.
"ih... sayang, aku kan jadi malu, dilihatin banyak orang," jawabnya, Aira menutup mukanya dengan kedua tangganya, dia menjadi salah tingkah sendiri karena gombalan andra.
"cie... Cie... Buka dong tangannya, kan cantiknya jadi gak kelihatan," tambahnya, berusaha membuka tangan Aira.
mendengar gombalan yang tak kunjung berhenti, Aira langsung menyembunyikan mukanya dalam pelukan Andra. Dia tidak ingin Andra melihat mukanya yang menjadi merah karena salah tingkah.
"ha ha ha ha ha ha " Andra tertawa senang dengan reaksi Aira, Andra malah makin menggoda Aira.
"udah, udah yang, udah ah geli yang!" ucap Aira ketika mendapat klitikan di pinggangnya.
Karena tidak tahan dengan ulah kekasihnya, Aira pun ikut tertawa kegelian.
"ha ha ha ha, udah yang, ampun, ha ha ha, udah yang geli, ampun yang,"
Andra yang melihat Aira kegelian, langsung menghentikan aksinya. Sebagai gantinya, dipeluknya tubuh Aira dengan erat.
merasa sudah lama mereka berpelukan, Andra melepaskan pelukannya, dia kemudian mengambil botol yang ada diatasnya, menyerahkan ke Aira.
"sayang, ini aku bawakan jus nanas, seger banget agar kamu cepat datang bulan, biar badannya gak lelah lagi! " Ucap Andra sambil menyodorkan botolnya.
Aira merasa bingung dengan pemberian Andra, alih-alih menolak, tapi tetap menerimanya walaupun agak bingung dia.
"apa hubungannya terlambat datang bulan sama jus nanas muda," Aira membatin
"diminum ya yang sekarang! mumpung masih dingin, tadi aku yang bikin sendiri loh! Khusus buat kekasihku tersayang," perintahnya.
"sekarang yang? harus ya ? gak bisa nanti saja kalau udah sampai kost, aku sudah kenyang loh ini, tadi sudah minum sprite hampir 2 botol! jawab Aira dengan bingung sambil menunjukkan botol bekas minumannya.
"iya yang, harus sekarang, agar manfaatnya bis langsung dirasakan," Andra terus memaksa agar Aira mau meminumnya.
dengan muka yang masih bingung Aira menuruti perintah kekasihnya.
"gluk gluk gluk" Aira langsung meminumnya hingga habis tak tersisa.
"udah kan yang!" ucap Aira dengan kesal
"ni udah habis tanpa ada sisa," lanjutnya, Dia memberikan kembali botol yang sudah kosong kedalam genggaman tangan kekasihnya dengan kasar.
Andra tersenyum melihat respon kekasih hatinya itu.
Flashback off
Andra kembali tersadar dari lamunan panjangnya. Dia menyesal sekali dengan apa yang dia lakukan dulu. Dua berusaha menghilangkan darah dagingnya dengan berbagai cara. tidak hanya minuman yang membahayakan terapi juga obat obat yang mungkin bisa menghilangkan janinnya. sia selalu mengatakan kepada kekasihnya kalau itu hanya agar mempercepat datang bulannya. Aira tidak tahu kalau itu semua dilakukan untuk menghilangkan janinnya.
Andra sangat menyesal, tidak hanya melakukan zina, tapi dia juga berusaha menghilangkan janin hasil dari perbuatannya, untungnya, janin nya kuat dan sehat.
"ya Tuhan... Apa yang dulu aku lakukan... maafkan aku, Tuhan... Maafkan atas segala kesalahan yang dulu aku perbuat, lindungilah kekasih dan buah hatiku, jagalah dia disana," Andra berdoa setelah tersadar dari lamunannya.
"Aira sayang, maaf kan aku, aku tak mampu menjaga, melindungi dan mempertahankan
kalian disisi ku, " sambungnya dengan mengusap foto Aira.
"anakku sayang, maafkan ayahmu ini! maafkan ayahmu yang hanya bisa menjadi seorang pengecut, tanpa berusaha sedikitpun untuk mempertahankan kamu nak! bahkan dulu sempat ingin menghilangkan mu," lanjutnya dengan tangis penyesalannya.
"ayah selalu berdoa, agar kamu selalu sehat dirahim mamamu."
Andra tidak kuat menahan kesedihannya, dia kembali menangis sambil memeluk kembali figura tersebut.
"tunggu Ayah ya sayang! Ayah akan berusaha supaya kita bisa bersama dan tak terpisahkan seperti ini."
Andra bertekad akan melakukan apa saja, yang penting mereka bersatu kembali. Walaupun sekarang terpisah jarak yang sangat jauh sekali.
.
.
.
.
Bersambung........
Apa ya yang akan Andra lakukan nanti?
penasaran kan?
Tunggu kelanjutannya ya kakak!