Ryuka menikah dengan Rifky untuk melindungi ayah tirinya agar tidak di penjara, dan itu semua atas paksaan ibu kandungnya sendiri.
Pernikahan kelam yang di jalani Ryuka selama setahun lebih akhirnya berakhir, karena Rifky akan menikah lagi dengan wanita yang tak lain adalah mantan kekasihnya.
Tapi ada fakta yang terkuak, sehingga Rifky akhirnya batal menikah, dan terlanjur bestatus duda karena sudah menceraikan Ryuka sebelumnya.
Rifky merasakan ada yang aneh pada hidupnya semenjak Ryuka tidak ada lagi di sekitarnya.
Bagaimana kelanjutannya? Stay tuned yaaa ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Kesempatan
"Diam Ryuka, aku akan perlahan melakukannya."
"BAPAK GILA YA! JANGAN PAK! JANGAN AMBIL HAL BERHARGA YANG SELAMA INI SUDAH SAYA JAGA! INI UNTUK SUAMI SAYA!!!!!" Ryuka terus memberontak sekuat tenaga, lalu perlahan Rifky melemaskan tenaganya, menjatuhkan kepala di bahu Ryuka lalu menangis terisak.
"Ryuka ... Maafkan saya, maafkan saya ... Saya tidak bermaksud merusak kamu, saya hanya ingin kita kembali seperti dulu, dan menjalani pernikahan normal seperti pasangan lainnya, saya hanya bingung meminta hal itu."
Ryuka pun ikut menangis, menangis karena takut dengan yang Rifky lakukan tadi. "Tidak seperti itu caranya pak, saya takuuut." Rengek Ryuka dengan air mata yang terus membanjiri wajahnya.
"Maaf, maafkan saya ... Saya berjanji tidak akan melakukannya lagi." Rifky terus memeluk Ryuka dengan erat.
"Lepas pak, saya mau pulang!!!"
"Ryuka sudah malam, aku berjanji tidak akan melakukan itu, aku berjanji, menginaplah disini ... "
"Tidak pak, saya mau pulang! Atau saya tidak akan pernah datang kesini lagi!" Ancam Ryuka.
Rifky meraup wajahnya kasar dengan apa yang sudah dia lakukan tadi. "Aku antar, aku harus antar."
"Terserah!" Kata Ryuka sambil bersiap menggunakan tasnya.
Di sepanjang jalan di dalam mobil, tidak ada percakapan apapun, mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Satu jam berlalu, Rifky mengantar Ryuka tepat di depan kontrakannya, "Kamu tinggal disini?"
"Iya!" Jawab Ryuka ketus.
"Ryuka, maafkan saya, saya khilaf."
"Pergilah ke diskotik, banyak wanita yang menjajakan tubuhnya disana, bapak punya banyak uang kan?"
"Ryuka, maaf ... "
"Sudahlah pak, saya permisi turun, terimakasih sudah di antar."
Rifky menahan pergelangan tangan Ryuka, " Apa lagi pak?"
"Besok, aku ingin makan siang masakanmu ... Jika kau tidak datang, aku tidak akan makan."
"Ya terserah, toh yang merasakan perut bapak sendiri ... Saya mau berlibur, cucian saya menumpuk!"
"Ryuka, saya mohon ... Uang gaji akan langsung saya berikan besok."
"Mohon maaf, saya tidak mata duitan, lepas pak, saya mau masuk." Kata Ryuka dengan sedikit emosi.
Rifky akhirnya terpaksa melepaskan Ryuka, dan membiarkan wanita itu pergi dari mobilnya.
***
Hari hari berikutnya.
Ryuka tetap menjalani pekerjaannya di kantor dan sore hingga malam hari di apartemen Rifky.
Pukul 21.00 sepulang dari apartemen dan di antar oleh Rifky, ada seorang laki-laki yang menunggu kedatangan Ryuka di depan rumahnya.
"Siapa?" Tanya Rifky dari dalam mobil.
"Siapa ya? saya ga ngenalin kalau dari belakang, yaudah saya pamit pak."
Rifky ikut keluar dari mobil, pria yang memakai Hoodie itupun berbalik dan menunjukkan wajahnya.
"Bayu ... " Kata Ryuka.
"Eh .. Iya Yuka, maaf malam-malam mengganggu, ini ada puding dari ibuku." Ucap Bayu tanpa menganggap keberadaan Rifky yang ada di belakang Ryuka.
"Hm ... Pasti enak, makasih ya Bayu, salam untuk ibu kamu." Kata Ryuka sambil menerima kotak yang berisi puding itu.
Rifky menyunggingkan senyumnya, "Aku bisa membelikan yang seperti itu, yang 100x lebih premium." Celetuk Rifky yang membuat Ryuka langsung berbalik dengan tatapan tajamnya.
"Shutttt! Pak Rifky! ngapain bapak ikutin saya sih!" Bisik Ryuka dengan wajah kesalnya.
"Saya cuma mau memastikan kamu aman dan selamat sampai rumah."
Ryuka tak merespon, pandangannya langsung kembali fokus pada Bayu yang masih tertegun disana."Bayu, sekali lagi terimakasih ya, kalau gitu aku masuk dulu, kamu boleh pulang sekarang."
"Sama-sama, jangan begadang ya Yuka, besok kita ketemu lagi." Ucap Bayu yang membuat Rifky semakin panas mendengarnya.
Rifky mengepalkan tangannya kuat, ingin marah tapi teringat emosi Ryuka yang pasti tak ingin lagi bekerja melayaninya. Kata-kata Bayu yang di lontarkan untuk Ryuka sudah berhasil menyalakan api cemburu pada Rifky.
"Kau tuli? Tadi Ryuka sudah menyuruhmu pulang? Masih saja kau berdiam diri disini?!" Sentak Rifky pada Bayu.
"Anda juga pulang pak!" Balas Ryuka pada Rifky, hingga Bayu berusaha menahan tawanya saat melihat ekspresi Rifky.
"Saya masih ada urusan." Jawab Rifky.
"Yaudah Yuka, kalau begitu aku pamit." Kata Bayu yang memilih untuk mengalah.
Bayu pun meninggalkan Ryuka dan Rifky yang masih berada di teras kontrakan.
Ryuka membalikan tubuhnya malah, membuka kunci pintu rumahnya, dan tanpa di persilahkan masuk Rifky ikut masuk ke dalamnya.
"Kau tinggal di tempat seperti ini? besarnya seperti kamar mandi di apartemenku."
"Urusan apa sebenarnya yang bapak maksud?! Urusan menghina tempat tinggal saya?!" Kata Ryuka kesal.
"Saya lapar, ingin puding itu, apakah kau se pelit itu sampai tidak mau berbagi?"
"Bukankah bapak bisa membeli yang lebih premium?" Sindir Ryuka.
"Jangan banyak bicara, saya ingin itu." Bayu menunjuk kotak kecil berisi puding coklat itu.
Ryuka menghentakkan kakinya kesal, lalu mengambil piring beserta sendok untuk menyajikan puding pada Rifky.
"Ini, ambil sendiri!" Ryuka memberikan Piring dengan nada sedikit emosi.
Tanpa berbicara apapun lagi, Rifky langsung melahap habis puding yang hanya berukuran 15cm itu dengan beberapa suap, dan Ryuka hanya bisa menelan ludah melihat apa yang sedang Rifky lakukan.
"Pak! Dasar tidak sopan, aku memberikan itu bukan berarti bapak bisa menghabiskan semuanya, itu kan di berikan ibunya nayu untukku?!" Rengek Ryuka.
"Aku bisa membelikan yang lebih, jangan menangisi puding murahan itu."
"Kenapa anda memakannya sampai habis?!!!"
"Jangan dekat dengan pria manapun." Ucap Rifky spontan.
"Bapak sudah tidak bisa mengatur saya dalam hal itu, hubungan kita hanya sebatas rekan bekerja!"
"Ryuka, saya mencintai kamu ... "
"Tidak, bapak hanya penasaran terhadap tubuh saya!"
"Saya harus membuktikan dengan cara apa, agar kamu percaya, saya mencintai kamu, saya tidak ingin jauh dari kamu, saya menyesal dulu sudah menceraikan kamu, kalau tau perasaan saya akan sejauh ini, saya akan menjadikan pernikahan kita seperti layaknya pernikahan pada pasangan pada umumnya, saya tersiksa ketika kamu jauh dari pandangan saya Ryuka."
Ryuka tertegun mendengar semua kata yang terlontar dari mulut Rifky, kata-kata yang sebelumnya terasa berat di ucapkan, malam ini bisa keluar dari mulut Rifky dengan lancar tanpa hambatan.
"Tt-tapi pak ... Saya tidak mencintai bapak." Ucap Ryuka dengan nada lembut.
"Saya harus bagaimana, agar kamu bisa mencintai saya Ryuka? Tolong beritahu saya."
"Cinta tidak bisa di paksa pak."
"Saya tidak akan pernah menikah dengan siapapun, mungkin saya akan memilih jadi lajang di seumur hidup saya." Gumam Rifky dengan mata yang berkaca.
Mana sikap aroganmu dulu pak! Sikap sombong dan angkuh saat pertama kali kita bertemu, saya lebih menyukai anda yang kuat seperti itu, di banding jadi pria yang terlihat lemah seperti ini.
"Jangan bicara seperti itu pak."
"Saya hanya ingin kamu, hanya kamu."
Secara tiba-tiba, Rifky langsung bersujud memegang kedua kaki Ryuka, dengan suara terisak ... Untuk pertama kalinya pria dewasa itu meneteskan air matanya hanya demi wanita, padahal sebelumnya saat Alea menyakiti hatinya, Rifky tidak pernah sampai seperti ini.
"Pak, mana wibawa anda? saya lebih suka bapak yang dulu, tegas dan tidak terlihat lemah seperti ini, berdiri pak ... tidak pantas bapak bersimpuh seperti ini, ini hanya boleh bapak lakukan pada orang yang sudah melahirkan bapak ke dunia, bukan pada saya yang tidak mempunyai jasa apapun."
Rifky menyeka air matanya, lalu berusaha berdiri di bantu oleh Ryuka yang memegang kedua tangannya.
"Beri saya kesempatan Ryuka, saya mohon."
lanjut lagii yaa Thor 🤩🙏🙏