NovelToon NovelToon
KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / patahhati / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kiki Purwanti

Ketika kesetiaan seorang istri tak berarti dimata suami. Bagaimana kah usaha Tari menghadapi pengkhianatan yang di lakukan oleh suaminya? ikuti terus kisah Tari yang ingin membalaskan rasa sakit hatinya terhadap Dimas.


"kau salah besar jika menganggapku lemah Mas, lihatlah nanti apa yang akan aku lakukan terhadapmu dan gundikmu itu! Tak ada kata maaf untuk sebuah pengkhianatan. Akan ku kembalikan kau ke tempat asalmu, dasar laki-laki tak tahu diri. Bersiaplah, kau harus merasakan rasa sakit hatiku ini berkali lipat. Ku pastiak kau akan memelas berharap kata maaf dariku. Kau telah memilih musuh yang Salah Mas!" - Mentari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiki Purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Author Pov

Setelah Tari mendapatkan alamat orang tua Maya, ia berencana akan mengunjunginya. Ingin mengorek informasi tentang Maya.

Karena masalah yang sepertinya tak kunjung selesai, akhirnya membuat Tari pulang lebih awal. Kepalanya serasa dipukul bogam berat, hati dan fikirannya begitu lelah, ingin menyerah saja, namun keadilan belum ia dapat.

Tari menghubungi Radit untuk datang ke ruangannya. Ingin pamit pulang dan menyerahkan segala pekerjaan pada pria tersebut dan meminta besok Radit besok untuk datang ke rumah Ayahnya. Karena kebetulan besok adalah weekend.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Sesampainya di rumah, ia melihat mobil yang dipakai Dimas sudah terparkir di halaman rumah. Tari menarik nafas kuat-kuat, sepertinya akan ada masalah lagi yang akan ia hadapi sekarang. Tari kembali memijit pelipis yang terasa berdenyut nyeri, tapi mau tidak mau dia harus menghadapi Dimas. Ntah apa sekarang yang akan Dimas lakukan lagi.

"Wah, wah sepertinya ada tamu tak di undang disini" ucap Tari sarkas

Maya yang melihat Tari pun hanya menyunggingkan senyum sinis

"Kenapa? Masalah? Aku juga istri Dimas, jadi wajar dong datang kesini. Ini rumah ku juga" ucap Maya dengan jumawa

Mendengar ucapan Maya, Tari hanya bisa tertawa dengan sangat keras

"Apa? Rumahmu? Heloooo, mimpi deh pelakor. Ini tuh rumah saya, rumah atas nama saya! Rumah yang diberikan oleh Ayah saya untuk saya. Disini tidak ada Mas Dimas ikut andil ya. Tak ada seperak pun uang Mas Dimas dirumah ini. Jadi, jangan banyak ngehalu deh" jawab Tari serasa tersenyum meremehkan

Maya yang mendapat perlakuan seperti itu tentu saja tak terima. Ingin membalas ucapan Tari, namun segera di tahan oleh Dimas.

"Sudah jangan bertengkar. Tari, aku hanya ingin bertanya, apa maksudmu menggantikan posisiku oleh Radit?" tanya Dimas pada Tari

"Kau pikun atau apa Mas? Sudah ku bilang kan, terserah aku mau ku apakan kau di perusahaanku. Aku adalah pemilik perusahaan sekarang, jadi aku berhak menentukan siapa saja yang pantas aku pertahankan dan aku buang! Sudah untung aku masih menempatkanmu di bagian staff, tak ku kembalikan kau ke tempat asalmu itu Mas"

"Nah begitulah istri kurang ajar Mas, sudah kamu ikut andil dalam memajukan perusahaan tapi dia dengan tidak tahu diri malah menurunkan jabatanmu. Dasar kau istri durhaka Tari" ucap Maya

"Heh gundik, diam kau! Tau apa kau soal Mas Dimas ikut andil dalam memajukan perusahaan? Apa kalian lupa? Gara-gara ulah kalian perusahaanku rugi besar! Ingat, kalian masih harus mengembalikan uang perusahaan yang kalian gelapkan. Kalian tidak lupa kan? Ku rasa tidak, karena kalian bukan orang tua yang sudah pikun! Ingat, 3 minggu lagi kalian harus mengembalikan uang perusahaan. Kalau tidak, lihat saja, siap-siap kalian akan membusuk di dalam penjara" ucap Tari penuh penekanan.

"Dasar kurang ajar! Lihat saja, sebelum itu terjadi ku pastikan kau akan menangis darah Tari" teriak Maya pada Tari

"Kau benar-benar keterlaluan Tari, lihat saja aku tak akan melepaskanmu" tambah Dimas pada Tari

"Silahkan saja! Aku tak takut pada kalian. Ku tunggu ancaman dari kalian itu. Dan sekarang, silahkan pergi dari rumahku!" teriak Tari pada Dimas dan Maya

Dengan perasaan marah dan kesal, akhirnya Dimas dan Maya pun pergi meninggalkan rumah Tari.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Usai kepergian dua benalu itu, Tari menghempaskan tubuhnya di sofa. Pikiran dan hatinya berkecamuk, entahlah rasa-rasanya masalah datang silih berganti. Akhir-akhir ini dirinya merasa tak tenang, masalah dan rasa sakit hatinya sudah banyak membelenggu fikirannya.

"Non, minumlah dulu" suara Bik Ijah menyadarkan Tari dari lamunannya

"Makasih ya Bik" ucap Tari sambil menyesap teh hangat buatan Bik Ijah

"Emm non, apakah tadi itu istri baru den Dimas? Maaf tadi Bibik gak kasih suguhan buat mereka. Bibik malas dan takut non liat mukanya istri Den Dimas yang baru"

"Tak apa Bik, lagian Bagus Bibik gak kasih apa-apa sama mereka"

"Non yang sabar ya, jangan banyak fikiran. Serahkan semuanya pada Gusti Allah. Yakin, non mampu melewati ini semua"

Mendengar ucapan Bik Ijah, seketika rasa haru menyeruak di hati Tari. Memang, Tari sudah menganggap Bik Ijah seperti ibunya sendiri. Tari sangat menyayangi Bik Ijah, apalagi setelah kepergian Ibunya, kepada Bik Ijah lah Tari selalu menumpahkan seluruh keluh kesahnya.

"iya Bik, saya hanya merasa lelah saja. Rasanya saya ingin menyerah saja Bik. Hati dan fikiran saya selalu tidak tenang, entahlah saya selalu merasa gelisah. Mungkin ini efek dari hati yang sedang kalut"

"Non, mau gak nanti malam ikut Bibik ke acara pengajian? Tempatnya di masjid alun-alun kota. Bibik memang selalu kesana waktu masih kerja di rumah Bapak, dan alhamdulillah nya Bapak selalu menginginkan, katanya kalau untuk urusan kebaikan pasti Bapak akan mendukung. Insha Allah nanti disana kita bisa mendengarkan ceramah yang bagus-bagus loh non" ajak Bik Ijak kepada Tari

"Masha Allah, mau Bik mau. Sepertinya memang saya butuh juga siraman rohani. Siapa tau nanti juga bisa jadi kebiasaan buat saya kan Bik ikut pengajian seperti itu, mungkin dengan adanya masalah ini Allah ingin saya lebih mendekatkan diri padanya. Apalagi akhir-akhir ini ibadah saya banyak yang bolong bik saking sibuknya dan malah terlena dengan balas dendam"

"Nah itu non, mungkin Allah ingin non lebih dekat dengan-NYA. Ya sudah kalau non mau kita berangkat setelah maghrib saja"

"Emang jam berapa Bik mulainya?"

"Setelah sholat isya non"

"Bagaimana kalau kita berangkat sekarang saja, kita belanja dulu terus nanti kita sholat saja di masjid alun-alun. Sepertinya seru Bik" ucap Tari antusias

"Wah boleh juga tuh non. Ya sudah, kita siap-siap dulu yuk non. Si non mandi, nanti den Adam biar Bibik yang urus. Kebetulan bahan dapur dan yang lainnya sudah habis non" Jawab Bik Ijah

"Asiap Bik, ya sudah saya siap-siap ya Bik. Bibik juga ya"

Bik Ijah pun hanya menanggapi dengan anggukan.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Setelah bersiap-siap, mereka pun pergi untuk berbelanja kebutuhan terlebih dahulu. Tentu saja diantar oleh Mang Udin, karena Tari sedang malas menyetir.

Setelah berbelanja kebutuhan dapur dan Yang lainnya, mobil Yang ditumpangi Tari melaju menuju masjid alun-alun kota, kebetulan adzan maghrib sudah berkumandang. Tari dan Bik Ijah bergantian sholat karena Adam tak ada yang menjaga.

Sambil menunggu waktu sholat isya tiba, Bik Ijah dan Tari membaca beberapa ayat al-qur'an. Untung saja Adam sudah terlelap di bouncher. Memang setiap bepergian, Tari selalu membawa barang Yang satu ini, karena memudahkan jika nantinya Adam tidur.

Adzan isya berkumandang, gegas Tari dan Bik Ijah melaksanakan sholat isya. Selesai sholat, pengajian rutin Yang diadakan seminggu sekali itu pun di mulai. Banyak jemaah Yang ikut dalam acara ini.

Seperti biasa, di awal acara sang ustadz akan melantunkan sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya. Mendengar lantunan sholawat, membuat hati Tari begitu nyaman dan tentram.

Usai melantunkan sholawat, ustadz memulai ceramahnya. Tema Yang dibawakan hari ini adalah ujian dalam rumah tangga. Tari mendengarkan ceramah sang ustadz dengan khidmat.

"Pasangan mana yang tak ingin hidup berumah tangganya selalu bahagia. Semua pasti mengidamkannya, hangat dan penuh cinta seperti sepasang pengantin baru. Namun, sejatinya tidak ada yang sempurna di dunia ini. Wajar jika tidak semua yang kita inginkan akan didapatkan. Dunia adalah negeri yang penuh dengan ujian dan kesulitan. Salah satunya adalah ketika rumah tangga diuji. Kadang, seorang istri harus ikhlas menerima kenyataan bahwa ia menikah dengan seorang pria yang jauh dari sosok yang ia harapkan dan idamkan. Begitu pun sebaliknya" ucap sang ustadz

"Ujian dalam rumah tangga seseorang itu berbeda-beda. Ada beberapa ujian yang sering terjadi di dalam rumah tangga seseorang, diantaranya yaitu, dari segi keuangan atau ekonomi, anak atau keturunan, kesetiaan pasangan terhadap kita, dan tak jarang ujian rumah tangga berasal dari mertua atau pun ipar" lanjut ustdz tersebut

"Dari berbagai ujian dalam rumah tangga, yang paling pelik adalah ujian tentang kesetiaan pasangan. Banyak, rumah tangga yang hancur akibat orang ketiga atau perselingkuhan. Nah, bagaimana kita menyikapi ujian rumah tangga yang satu ini? Perselingkuhan, apakah bisakah Dimaafkan?"

"Dari sekian banyak ujian rumah tangga, permasalahan orang ketiga nampaknya adalah yang paling sensitif untuk dibicarakan. Perselingkuhan adalah salah satu masalah besar yang paling banyak menyebabkan perceraian. Alasannya banyak, sebut saja LDR, jarang berkomunikasi, tidak satu visi dan lain sebagainya.

Perempuan banyak yang bertahan saat mendapati suaminya kurang dalam hal keuangan maupun sifat yang tidak sesuai harapan mungkin masih bisa dipertahankan. Tapi jika sudah tidak setia, rasanya seperti ada batu besar yang menimpa atap rumah. Hancur dan tidak tahu bagaimana lagi akan memperbaikinya.

Lalu apa yang harus dilakukan ketika rumah tangga diuji dengan perselingkuhan? Semua itu kembali ke pribadi masing-masing. Pilihannya hanya dua, mempertahankan atau mengikhlaskan. Kesalahan tidak semata-mata pada orang ketiga, tapi juga kepada pasangan kita yang tidak setia. Kita bisa mencoba mempertahankan rumah tangga jika masih bisa diperjuangkan dan diperbaiki. Namun di sisi lain, kita bisa merelakan pasangan demi kehidupan yang lebih baik. Pasangan yang dengan jelas menghianti ikatan suci yang diikrarkan dengan nama Allah rasanya tak pantas untuk diperjuangkan. Kesenangan dalam perselingkuhan hanyalah fatamorgana dan pasti jalan yang dimurkai serta berpeluang menimbulan masalah baru. Naudzubillah, semoga kita di jauhkan dari hal buruk tersebut" kembali sang ustadz berucap

"Berat memang untuk ikhlas menghadapi ujian apalagi menyangkut masalah hati, tapi yakinlah bahwa takdir yang diberikan Allah pasti sanggup untuk kita hadapi. Ada banyak hikmah sebagai bekal pelajaran hidup kedepannya.

Bagi saya yang beragama Islam, ujian hidup itu adalah Cara Allah Menghapus Dosa dan Menaikkan Derajat.

Imam Ali as pernah mengingatkan, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kesulitan dan musibah sebagai penghapus dosa”

Mustahil hidup manusia dipenuhi kesenangan setiap saat. Dan Allah SWT memberikan ujian dan kesedihan untuk menghapus dosa-dosa kita yang telah lalu. Yakinlah bahwa kesedihan yang datang adalah salah satu cara Allah untuk menyayangi hambaNya. Jika dilalui dengan bijak dan kesabaran semoga dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah dan dinaikkan derajatnya sebagai orang yang beriman.

Sesungguhnya, setelah kesulitan ada kemudahan. Pada akhirnya kebahagiaan sejati dan kokohnya rumah tangga hingga maut memisahkan adalah buah dari penempaan, gemblengan dan cobaan yang bertubi-tubi menerjang pelayaran cinta. Justru disinilah letak “seni dan rasa” berumah tangga. Semakin merasa memiliki, menyayangi ketika telah melewati kesedihan dan kesulitan.

Rumah tangga adalah sebuah proses. Menuju sakinah perlu proses yang perlahan dan panjang. Tidak ada yang instan. Semoga rumah tangga kita dilimpahkan keberkahan dan menjadi rumah layaknya surga. Pun jika ada yang tengah berada dalam kesedihan dan ujian, semoga diberi kekuatan dan kesabaran."

Amin. Ucapan serentak dari jemaah menutup tausiah sang ustadz.

Di akhiri dengan do'a yang dipimpin oleh ustadz, berakhir jugalah pengajian hari ini.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Usai mengikuti acara pengajian, hati Tari merasa lega dan tentram. Betul apa yang dikatakan sang ustadz, tak ada ujian yang tak ada hikmahnya, mungkin ujian yang sekarang Tari hadapi adalah ujian yang akan mengangkat derajatnya, kalaupun ujian yang sedang dihadapi ini adalah teguran atas kesalahannya di masa lalu, semoga saja Allah ampunkan dosa-dosanya.

Memang benar, bukan hanya tubuh kita saja yang perlu di asupi makanan yang baik dan bergizi. Hati kita pun harus di asupi dengan ilmu dan iman yang kuat. Mungkin kedepannya, rutinitas seperti ini akan menjadi agenda wajib untuk Tari.

Sekarang, Tari hanya berharap, Allah permudahkan segala urusan dan meminta jalan terbaik untuk masalah rumah tangganya.

Bersambung....

1
Asih Prawawati
Ko lama bener sih thour...maya di tangkap ?.
Yuni Lestari
Luar biasa
senja
ya elah nglayani setan pake lingerie 🤣🤣🤣
senja
nanti pasti ada persaingan mentai si darto🤣
senja
rencananya terlalu panjang kali lebar
senja
darto rampan maco paket lengkap cuma sayang namanya kurang keren 🤣
Ariesta Ardiningsih
Luar biasa
Een Pujawati
Lumayan
lilis indri hastuti
dah nunggu nie thor
Lyn Lynn
Novel berunsur mistik begini mesti best d jadikan Filem atau drama kan
lilis indri hastuti
kok tari sitor yg bebel...maya kali/Proud/
Siti Masitah
tari botol..
Siti Masitah
mungkin..bayu yg lain mbak
Rinda
saya bacanya banyak yg di skip
Rinda
biar pjg ceritanya ya
Rinda
makanya jgn kebanyakan rencana thor, sek sek sek selesai, kan enak
Rinda
tari kebanyakan rencana
Anna Wamey
cerita yang bagus,,👍
Can Sikumbang
Bayu ? bukanya bayi pacar GK bebernya Maya ya ?
Anonymous
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!