WARNING!
Cerita ini hanya fiksi mohon bijak dalam menanggapi,Dan mohon jangan tiru adegan yang tidak layak.Jadilah pembaca yang bijak.
______________________
Fira Alexander,Gadis cantik bergelar badgirl di sekolahnya,Tidak ada yang berani berteman dengannya.Melihat sifatnya yang nakal dan berandal.Namun,Ada satu pemuda yang diam-diam menyukainya bernama Vian Wijaya,Sang ketos yang sering menghukumnya,Bagaimanakah perjalanan hidup mereka?Baca aja!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najmu Laila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nomor hp
...Pulang sekolah...
Fira membawa tasnya menuju parkiran,Hari ini ia membolos hingga jam pulang,Setelah bell berbunyi ia pun bergegas mengambil tas,Saat sedang mengambil tas,Fira tak sengaja melihat sebuah tulisan di atas mejanya.
Fira,Ini nomor gw...xxxxxxxxxxxxx,Please jangan marah sama gw.Nanti gw jelasin lewat chat aja.-Vian Wijaya.
Fira tersenyum,Vian terlalu polos menanggapi dirinya,Padahal ia lihat pemuda itu memang sedang berusaha menjauhinya,Tetapi justru malah pria itu merasa bersalah dan memberikan nomor hp nya.Gadis itu pun memutuskan untuk berjalan menuju motornya.Setelah sampai tanpa membuang waktu ia segera menaiki motornya menuju keluar area sekolah.
Saat di pertengahan jalan,Fira merasa sedang di mata-matai oleh seseorang,Gadis itu tersenyum manis menanggapi itu.Sepertinya ada seseorang yang ingin bermain-main dengannya.Bukan Fira namanya jika hanya pasrah dan ketakutan,Ia akan mempermainkan seseorang yang membuat permainan untuknya.
Fira langsung mempercepat motor besarnya dengan kecepatan di atas rata-rata,Jika memang orang itu berhasil mengejarnya,Itu berarti orang itu bukanlah orang biasa.
...----------------...
Vian menatap ponselnya yang sama sekali tidak ada pesan di dalamnya,Ia merenung memikirkan Fira.Apakah gadis itu tidak menemukan pesan yang ia taruh di meja.Mengapa gadis itu tidak mengechatnya??
"Den!"Seorang wanita parubaya datang dengan nada berbisik dan lirih,Wajahnya penuh dengan air mata.
"Bibi,Kenapa??"Vian menatap bi Ami,pembantu rumahnya yang khusus menjaga ibunya.
"Nyonya semakin kurus den,Nyonya selalu menolak untuk makan."Ucap bi Ami dengan nada sayu.
"Apa!kenapa mamah gak mau makan bi?Mamah baik-baik ajakan?"Vian menatap bi Ami dengan wajah khawatir.
"Enggak den,Nyonya mulai sakit-sakitan,Beliau merindukan Aden."Ucap bi Ami menangis.
"Mamah."Vans datang dengan wajah terkejut,Ia mendengar ucapan bi Ami pada kakaknya,Yang membuat air mata anak lelaki itu menetes deras.
"Kak,Ayo kita temuin mamah."Ucap Vans dengan wajah sedih,Sudah sangat lama mereka tidak menemui ibu mereka.
"Ayo."Vian mengajak Vans turun ke bawah,Sedangkan bi Ami kembali mengerjakan tugasnya,Karna jika ketahuan itu akan bahaya untuknya.
"Mau kemana kalian??"Vilan menatap Vian dan Vans dengan wajah curiga.
"Aku mau ke mamah kak!."Ucap Vans dengan air mata berlinang,Anak lelaki itu sangat merindukan ibunya.
"Gak boleh,Kan papah udah ngelarang kalian buat nemuin mamah sebelum kalian lulus."Ucap vilan dengan wajah kesal.
"Kak,Vans mohon...sebentar aja."Vans memohon dengan sangat,Sudah bertahun-tahun semenjak keributan itu,Ia tak menemui ibunya.
"Gak boleh,Papah bilang jangan biarin kalian nemuin mamah,Nanti mamah bakal ngasut kalian buat ngelawan papah lagi."Ucap vilan dengan kesal.
"Kak!Mamah yang ngelahirin Lo,Bukan papah...kenapa Lo bisa setega ini sama kita!"Vian menatap kakaknya dengan tak percaya,Pemuda yang tumbuh besar bersama dengannya,Bermain bersama dengannya kini begitu kejam padanya dan ibunya.
"Tega Lo bilang,Ini demi kebaikan Lo berdua!Mamah juga baik-baik aja kok."Ucap vilan dengan datar.
"Dari mana Lo tau mamah baik-baik aja kak,Sedangkan kita aja gak ketemu mamah selama bertahun-tahun!"Bentak Vian dengan kesal.
"Diem!percaya aja sama papah!Karna gw yakin apa yang di pilihin papah itu baik."Ucap vilan dengan kesal.
"Meskipun mamah mati kak?Anak macam apa Lo!Mamah lagi sakit kak! mamah butuh kita!."Bentak Vian menahan air matanya, Kakaknya benar-benar sudah di butakan oleh papahnya.
"Mamah pasti baik-baik aja,Papah bilang mamah baik-baik aja,Please jangan lebay."Ucap vilan dengan kesal.
"Lo bener-bener gak punya hati kak!Lo sadar gak sih kalo Lo udah menjauhkan seorang anak dari ibunya?."Ucap Vian dengan kesal,Vans hanya menangis,Anak lelaki itu cukup tertekan,Ia sudah dewasa namun mentalnya belum juga kuat,Karna ia terus saja di terpa oleh tekanan yang benar-benar membuat dirinya rapuh.
Bukkk!!
"Lo berdua masuk ke kamar Lo,pelajarin materi yang gw kasih kemarin,Atau gw akan hukum Lo berdua,...Cepet!!"Teriak vilan dengan kesal,Vian mengusap wajahnya yang memar dengan kasar,Rasa sakit itu lama-lama tidak membuatnya takut.
"Vans,Ayo balik ke kamar."Ajak Vian,Vans menatap kakaknya dengan sedih,Ia terpaksa mengangguk meski hatinya ingin sekali bertemu mamahnya.
...----------------...
Vilan memasuki sebuah ruangan dengan wajah takut,Ia menelan selivanya kasar sambil menghela nafas.Tenang...papahnya tidak mungkin mencelakai dirinya,Karna dirinya adalah anak terbaik ayahnya.
"Pah."Vilan menatap seorang lelaki berkepala 3 di hadapannya,Lelaki itu pun mengangguk tanpa menjawab.
"Boleh gak,Aku,Vian,dan Vans ngeliat mamah?."Tanya Vilan dengan senyuman manisnya.
**Braaakkk!!
Praaaang**!!!
"Akhh...Sakit pah."Vilan merintih kesakitan saat papahnya mendorong meja kaca di hadapannya hingga meja itu berhasil mengenai betis vilan.
"Kau sudah berani melawanku?"Lelaki itu menatap tajam vilan yang sedang panas-dingin,Papahnya masih sama dan tidak berubah.
"Pah...aku gak ngelawan papah,Aku cuma mau ketemu ma...akhh!!"Lelaki itu menginjak betis vilan yang masih berdarah itu.
"Vilan,Dengarkan papah...jika kamu berani melawan papah,Papah akan membunuh kalian semua."Ucap lelaki itu menatap vilan dengan tajam.
TBC
like dan komen yaa
Maaf telat up