Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 mantan Daniel
Tiba tiba gadis itu menyenggol kotak peralatan perkakas miliknya sehingga terjatuh.
" AW" pekik gadis itu memegang kakinya yang tertimpa kotak perkakas
Daniel yang sedang menulis pun terkejut.
" Ada apa? kau terluka?" Tanya Daniel perhatian.
" Aku tidak apa apa kok" ringis gadis itu berbohong.
" Tetapi kau terdengar kesakitan, apa kau perlu kerumah sakit" tanya Daniel kembali
" Haaahh nyanyikan saja lagu lagu bodohmu" ujar gadis itu yang mengejek Daniel.
" Hey kenapa begitu aku hanya khawatir, tetapi tanggapanmu Seperti itu" ujar Daniel kesal
" Kan sudah kubilang aku baik baik saja" ujar sang gadis sembari melihat kaus kakinya yang berdarah.
Daniel pun bangkit dan mendekati dinding itu.
" Apa kau sendirian?, jika kau butuh sesuatu kabari aku" ujar Daniel
" Untuk apa?" Tanya gadis itu
Daniel hanya terdiam mendengar pertanyaan gadis itu.
" Pokonya kabari aku, mengerti?" ujar Daniel akhirnya menjawab
Gadis itu hanya terdiam mendengar ucapan Daniel.
Dan malamnya Daniel bersiap siap berlatih vokal di kamar itu, kini dia sedang bermain dengan gitarnya, dia memetik senar gitar dengan nada yang cukup enak di dengar.
Sedangkan gadis disebelah kini sedangkan menuangkan minuman bersoda ke dalam gelas, dia melakukan kegiatannya dengan cara perlahan agar tidak menggangu Daniel yang berlatih.
Dia pun mulai terbawa suasana akan permainan gitar Daniel, dia mulai menikmati suara petikan gitar itu.
Dan malam itu pun berlalu dengan damai tidak seperti biasanya.
Besoknya Daniel bersama ketiga temannya kini sedang berada di pesta pernikahannya teman sekolah nya dulu.
" Seharusnya kau datang menggunakan jas" ujar Asep yang melihat penampilan Daniel yang hanya mengunakan kemeja putih.
" Wey kalian berdua, apakah kalian akan mengikuti pesta lanjutannya?" Tanya Bima yang menghampiri Daniel dan Asep.
" Ada pesta lanjutannya?" Tanya Asep
" Tentu saja mereka akan berbulan madu lusa, dan mereka merayakan pesta nya sekarang" ujar bima menatap Daniel.
" Aku mau pulang saja" ujar Daniel yang ditatap bima
" Lah kenapa?, apa karena bela bukannya kalian sudah lama putus" ujar bima.
Bela adalah mantan Daniel selama sekolah, mereka putus saat mereka mulai mengejar karir mereka masing masing, dan kini mereka semua berkumpul di pesta pernikahan teman sekolah dan Daniel tidak ingin bertemu dengan wanita itu.
" Bukan itu" elak Daniel
" Ayolah kita sudah lama lulus dan belum pernah reunian seperti ini, dan lihatlah Niko dia juga ikut" tunjuk bima ke arah Niko yang sedang mengobrol dengan istrinya.
" Aku janji aku tidak akan minum banyak, baiklah nanti aku akan siapkan hadiah untukmu" ujar niko yang membujuk istrinya.
" Dia memohon pada istrinya agar ikut pesta lanjutannya, pria beristri pun ikut, dan kau sebagai vokalis tom cat harusnya datang" ujar bima menatap Daniel.
" Benar hidup tom cat" pekik Asep yang menirukan seorang anak metal
" Rock n roll" lanjut bima menambahkan
Dan Daniel pun hanya menggelengkan kepalanya bingung melihat kelakuan teman temannya yang sangat konyol.
Dan Daniel pun akhirnya memutuskan ikut bersama mereka.
" Woy dokter Niko ayo" teriak bima sembari melangkahkan kakinya menuju pesta lanjutannya.
Dan Niko pun langsung mengakhiri telponnya dan menyusul ketiga temannya itu.
Di tempat sang gadis kini dia sedang sibuk dengan laptopnya, tiba tiba sang Kaka langsung datang nyelonong masuk tanpa permisi sambil membawa sebuah tas belanja yang besar, setelah meletakan belanjaannya diapun langsung menghampiri dinding itu dan menempelkan telinganya
" Hentikan" ujar gadis itu tanpa menoleh.
Tetapi sang kaka tidak menghiraukan ucapan adiknya itu, dan diapun mencoba mengetuk dinding itu.
" Hey sudah hentikan, dia tidak ada jadi percuma" kesal sang adik yang terganggu oleh tingkah sang Kaka.
" Dia pergi, bukannya kalian akan bergiliran?, apa kau yang membuatnya pergi" Tanya sang kaka
" Haaahh tidak dia akan segera pulang " jawab sang gadis menghela nafas
" Ah jadi jangan bilang dia tidak ada, bilang dia sedang keluar " Hela sang kakak lega.
" Aku sedang sibuk jadi pergilah" ujar sang adik yang kembali menatap layar laptopnya
" Kau sungguh egois " ujar sang kakak yang berjalan pergi
Saat dia hendak keluar dia melihat tumpukan obat dan langsung mengecek nya, dia menghitung jumlah obat itu sangat banyak.
" Kenapa masih banyak?" Tanya sang kakak
" Aku sudah baik baik saja" jawab gadis itu
" Sungguh?" Tanya sang kakak yang ragu ragu
" Yah aku merasa sangat sehat" jawab sang adik.
Dan sang kakak langsung tersenyum
" Jadi jangan macam macam pergilah" jawab sang adik yang merasakan senyuman kakanya yang merepotkan.
Sang kaka yang sangat ingin mencubit pipi sang adik langsung berhenti dan berbalik arah ke pintu keluar dengan cemberut.
" Dasar egois" ujar kakaknya yang sedang kesal.
Dan diapun melihat ke arah kakaknya yang sedang ngambek tetapi langkahnya langsung terhenti dan langsung berbalik sambil tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah sang adik.
" Pergilah " kesal sang adik melihat tingkah kakaknya.
Setelah kakanya benar benar pergi dia kembali ke kegiatannya.
Di sebuah restoran..
" Selamat atas pernikahanmu" ujar bima kepada temannya Reno
" Terimakasih teman teman ayo bersulang " ajak Reno yang memegang gelasnya.
Dan semua pun langsung mengikuti Reno mengangkat gelasnya untuk bersulang.
" Hey kau akan di usir jika mabuk berat" ujar bima yang melihat Niko yang terus minum.
" Waktu terus berjalan, cepat ambilkan aku minum lagi" jawab Niko yang tak peduli dengan ucapan bima.
" Kau mempermalukan diri" ujar Asep yang sedang memakan cemilan.
Daniel hanya tersenyum melihat tingkah konyol teman temannya itu.
" Teman teman terimakasih sudah datang, aku senang bisa bertemu kalian lagi, minumlah sepuasnya bersulang!" Ujar Reno kepada teman temannya.
Dan mereka pun kembali semangat untuk berpesta malam itu.
Disaat Daniel sedang memandang gelasnya tiba tiba ada seseorang yang mengambil gelasnya dan langsung meminumnya.
Daniel dan ke empat temannya pun langsung menoleh ke arahku orang itu.
" Lama tidak bertemu denganmu daniel" ujar wanita bernama bela itu sambil tersenyum manis.
" Apa kabar Kalian semua" ujar bela tersenyum menyapa ketiga teman Daniel.
Daniel hanya terdiam menatap wanita itu di ikuti ketiga temannya.
Diluar kini Daniel duduk sendirian sambil menghisap rokok untuk menenangkan pikirannya.
" Senang bertemu dengan semuanya lagi, ternyata kamu masih merokok" ujar bela yang menghampiri Daniel
" Sebenarnya aku sudah berhenti tapi" ujar Daniel yang tidak meneruskan ucapannya.
" Ada yang ingin aku bicarakan Daniel" ujar bela yang menarik nafas dalam-dalam.
" Apa?"tanya Daniel yang masih menghisap rokok nya
" Aku akan menikah, kau akan menyemangati ku kan?" Tanya bela.
Seketika Daniel langsung terdiam dengan tangan yang masih memegang rokoknya.
" Apa?" Ujar Daniel yang tidak mengerti dengan ucapan bela.
" Aku akan menikah, apakah kamu bisa menyemangati ku" ujar bela mengulang ucapannya
" Ah iya, tentu, aku mengerti " ujar Daniel yang tersenyum dengan terpaksa