Karena Kesalapahaman Aku dipaksa Menikah dan diperlakukan dengan tidak adil. aku disiksa dan dilecehkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Setelah mendapat info dan rekaman cctv dari Kevin tentang kejadian di malam resepsi pernikahan maria.
Hendri melihat hasil rekaman Yang dikirim lewat email sambil mengepalkan tangannya.
Kurang ajar, mereka berusaha menjebakku rupanya. Akan kuberi kalian pelajaran.
Gloria melalui hari-harinya dengan begitu bahagia, bekerja sebagai buruh cuci dan strika pakaian. Walau hasilnya sedikit tapi bersyukur.
Tok tok tok
“Pagi bu, saya mau mengantar cucian kemarin” kata gloria
“ia makasi ya nak, kalau sudah ada nanti ibu hubungi ya. Ini biayanya” sambil menyerahkan uang merah nominal 100ribu satu lembar.
“Trima kasih banyak ibu” kataku dengan senyum merekah.
Selama ini para tetangga membantu memberikan kebutuhan dapur padaku.
Ketika dalam perjalan kembali ke rumah kulihat sebuah mobil terparkir di xepan rumahku.
Aku menghamliri mobile dan seorang pria berbaju setelah hitam keluar dari dalam mobil.
“selamat siang nona. Anda diminta ikut bersama kami menemui tuan hendri” kata pria berbaju hitam itu.
“Baik Pa, sebentar saya tutup pintu sebentar” kataku sambil berjalan menuju rumah dan menutup pintu.
Perjalan selama 1 jam menuju hotel cempaka. Sesampainya disana kami menuju lantai 5.
Sesampainya didepan kamar 533 pria itu langsung membuja pintu.
“kalian bole pergi” titah hendri Yang duduk di sofa dengan handuk melilit pinggangnya dan sambil meminum minuman keras.
“Mandi bersihkan tubuhmu yang bau dan layani aku” lanjut hendri.
Sakit rasanya aku diperlakukan seperti ini, kaxang ingin berontak, tapi aku gak punya keberanian itu.
Aku berjalan menuju kamar mandi, membersihkan diri. Setelah keluar aku berjalan menuju hendri Yang sedan memaikan hpnya di tempat tidur.
“lepaskan pakaianmu” titah hendri tanpa mengalihkan pandangan dari hpnya.
Rasanya aku seperti jalang, hatiku menangis tersiksa.
Hendri mulai menjalankan aksinya, seperti biasa dengan cara yabg kasar. Tanpa pemanasan lagsung memaksa masuk ke inti tubuhku dan menggoyangkan pinggulnya.
Setelah memuaskan hAsratnya selama 1 jam hendri menumpahlan benihnya ke dalam milikku.
“Keluarlah, ambil barang-barang sialanmu dan pergi jauh- jauh dari keluargaku. Biaya pelayananmu selama inj sudah kukirim ke rekeningmu” titah hendri sambil berjalan menuju kamar mandi.
Gegas aku memakai pakaianku kembali dan menyeret kopor tas miliku hartaku satu-satunya.
Aku berjalan dengan terburu-buru tak ingin bertemu dengan dia.
Dengan menggunakan taksi online aku menuju tempat tinggalku. Aku berniat menyelesaikan cucian dan pergi menjauh dari kota ini.
Kuhidupkan hp dan memetiksa Mbanking mataku terbelalak melihat nominal saldo di rekeningku.
Sesampainya dirumah aku mulai menyelesaikan pekerjaan cucian Yang lumayan menumpuk.
“Pagi Gloria, ini ada sedikit oleh-oleh. Anak saya baru dari luar negeri” sapa bu RT sambil menyerahkan bingkisan coklat.
“Ia makasi ya Bu. Oh iya bu, aku semakin maukasi tau, kalau minggu depan aku pindah karena sudah dapat ke rjaan baru bu” kataku dengan ramah
“Oh ya, bagus itu. Nanti kalau mau pergi mampir ke rumah ya “ balas bu RT.
“baik ibu, lasti aku pamit nanti” kataku dengan senyum.
Berhubung hari ini cuacanya panas jadi jemurannku langsung kering.
Malamnya aku langsung setrika Dan dibukus rapih biar besok sudah lagsung diantar.
Pagi menyapa, aku terbangun karena suara anak-anak bermain depan jalan.
Kubuka jendela kamar menghirup udara pagi Yang masi segar.
Melangkah menuju kamar mandi setelah mandi aku membereskan rumah. Dan semua barang-barang kumasukan dalam kardus.
Tok tok tok
“Selamat pagi ibu-ibu” sapaku ramah dengan senyum menyambut kedatangan ibu-ibu kompleks
“Pagi Gloria, kami kesini ingin memberikan sedikit bekal buat perjalan kamu nanti di tempat Yang baru” kata bu RT sambil menyerahkan amplop dan 3 kantong plastik berisi makanan
“adu jadi merepotkan ibu-ibi. Tapi terima kasih banyak ibu-ibu. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan ibu-ibu” sambil menerima amplop dan kantong plastik dengan air mata mengalir dipipi.
Aku menyalami satu per satu ibu-ibu Yang selama ini sudah begiu baik padaku.
Setelah itu menuju ke palabuhan menuju kota YY selama 1 hari perjalanan. Dengan modal uang Yang ada aku akan mencari kontrakan murah dan memulai usaha baru