NovelToon NovelToon
My Happy Life Was Destroyed In Another World

My Happy Life Was Destroyed In Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:487
Nilai: 5
Nama Author: Alfa-RZ

Luke karyawan biasa berusia 21 tahun yang telah bekerja selama 2 tahun mendapatkan hidup yang normal dan bahagia serta sangat jarang orang lain dapatkan namun, suatu hari saat Luke sedang beristirahat di atap kantor nya entah petir dari mana datang menyambarnya.

Luke kemudian bereinkarnasi di dunia Fidla di sebuah desa perbatasan Burthog Kingdom. Luke tumbuh di keluarga bahagia dan akhirnya memiliki seorang adik perempuan, Luke merasa sangat bahagia sebelum akhirnya perang merajalela dan menghancurkan desa nya.

Kedua orang tuanya terbunuh Luke juga terpisah dengan sang adik yang baru berusia 3 tahun.

Bagaimana Luke akan menemukan adik nya dan mengembalikan kehidupan normal dan bahagia nya? silahkan ikuti kisah petualangan Luke.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfa-RZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 17, Asosiasi hunter

"Beruntung aku dulu sempat belajar membaca dan menulis saat masih di desa." Luke mulai mengisi formulir meskipun merasa aneh karena ia hanya perlu mengisi nama dan pekerjaan nya yang kemudian Luke tulis sebagai mage.

"Maaf menunggu lama." Resepsionis sudah kembali dengan sebuah buku tebal di tangan nya.

"Apa itu?" Luke tentu penasaran.

"Ah.. ini adalah alat untuk mengukur level untuk menentukan rank anda nanti nya, silahkan letakkan tangan anda di atas buku ini." Jawab resepsionis.

"Baiklah kurasa semua akan baik baik saja." Luke hanya menurut saja dan meletakkan tangan nya di atas sampul buku tersebut.

Buku penilai itu mulai bersinar dan menyerap sedikit mana dan darah Luke sebelum akhir nya berhenti lalu semua nya kembali seperti semulai.

"Baik anda bisa melepaskan tangan anda sekarang." Ucap resepsionis.

"Nm." Luke hanya mengangguk.

Namun kejadian klise nya adalah saat resepsionis tersebut membuka buku itu dan membaca isi nya ia menjadi sangat terkejut dengan kekuatan Luke.

"Ada apa!?" Luke menjadi sangat panik saat melihat resepsionis berubah ekspresi, Luke takut buku itu dapat melihat semua skill skill nya.

"T-tuan a-anda level tujuh?" Sang resepsionis dengan gugup memastikan.

"Ha!? Level tujuh?"

"Siapa pemuda itu?"

"Dia selevel dengan komandan prajurit loh!"

Tentu itu sempat membuat kehebohan di dalam serikat hunter.

"Ya." Luke cukup lega karena ternyata hanya itu yang ingin di tanyakan.

"D-d-dan umur anda baru lima belas tahun." Kembali memastikan.

"\=_\= seperti nya ini sudah berlebihan, tolong percepat proses nya masih ada banyak hal yang harus saya lakukan." Luke mulai risih.

"B-baiklah tuan tolong tunggu sebentar!" Resepsionis tersebut membawa buku tebal itu entah kemana dan Luke harus menunggu cukup lama dengan berbagai tatapan aneh di sekitar nya.

"Benar benar adegan klise, aku belum lama ini masuk ke kota tapi aku sudah merasakan deja vu berkali kali." Luke tidak habis pikir dan entah sampai kapan dia harus membuang napas panjang.

"Maaf membuat anda menunggu lama tuan! Ini kartu hunter anda biaya nya satu koin perak." Resepsionis sudah kembali.

"Hmm rank A+?" Luke agak kebingungan dengan sistem rank yang di terapkan oleh serikat ini.

"Normal nya hunter berlevel tujuh ke atas sudah di kategorikan sebagai S rank tapi kami belum mengevaluasi skill pertempuran anda jadi mohon maaf untuk sementara peringkat anda seperti yang ada di kartu anda saat ini." Jelas resepsionis.

"Tidak masalah lagian aku hanya ingin menjual beberapa item." Ucap Luke.

"Jadi ini kristal mana yang ingin anda jual yah? Kami akan menimbang ny-"

"Sebelum itu bisakah kau mengumpulkan beberapa staf untuk membantuku mengangkut sisa nya? Aku masih memiliki beberapa di kereta." Tunjuk Luke ke arah kereta nya di depan gedung serikat.

...

Alun alun kota

"Dari asosiasi aku mendapatkan uang tiga ribu gold dengan ini aku tidak perlu mengkhawatir uang untuk sementara waktu, aku juga harus membagi nya dengan mereka nanti kereta nya juga aku sudah meminta Van untuk mengantar nya ke penginapan selain itu aku mendapatkan informasi lokasi panti asuhan dari resepsionis tadi.. kalau tidak salah lewat sini." Luke berbelok ke arah sebuah gang.

Shing! Klang!

Namun baru saja Luke berjalan masuk sekelompok Assassin sudah menyerang nya.

"Sial kenapa pisau ku tidak dapat menembusnya!?"

"Hadeh jangan mentang mentang aku mage maka kalian bisa menyerang ku dengan mudah." Luke membuka jubah nya dan memperlihatkan armor full plate nya yang sangat berkilauan.

"Mage dengan full armor!? Candaan apa ini?" Tentu para Assassin menjadi frustasi.

"Tenang lah incar kepala dan persendian nya!"

"Haiiyaa." Luke langsung menggunakan armor helm, yah seperti biasa Luke selalu mengutamakan pertahanan nya.

"Serang saja!"

"Jangan ragu serang!"

"Dia pasti menyembunyikan job nya dia adalah petarung bukan mage!"

"Dasar orang orang bodoh! Skill - Magic Chain!" Luke langsung mengeluarkan rantai magic untuk menangkap mereka semua. "Lightening!"

Dalam sekejab semuanya beres. "Ya ampun assassin apa yang tidak mampu menghindari magic chain? Eh? Sial satu lari?" Luke baru sadar setelah melihat jumlah nya.

Bruk!

Tapi orang tersebut terjatuh dari ketinggian saat mencoba untuk melarikan diri karena bertemu dengan Lisa. "Tidak seperti diri mu saja membiarkan satu lolos." Ucap Lisa.

"Haha aku teledor." Luke hanya menggaruk kepala nya.

"Jadi ada apa dengan mereka ini?" Bertanya Lisa.

"Aku baru saja menjual beberapa mana kristal di guild dan seperti yang kau lihat begini lah akhir nya, ini biasa terjadi." Jawab Luke santai. "Ini bagian mu." Luke memberikan sekantong emas pada Lisa.

"Aku akan menyimpan nya, jadi kemana tujuan mu selanjut nya?" Lisa tentu tidak menolak.

"Panti asuhan." Jawab Luke.

"Panti asuhan sudah tutup, aku sudah memeriksa nya." Ucap Lisa.

"Tutup maksud nya.. selama nya?" Luke mulai panik.

"Tenang lah, bukan berarti tidak ada jalan lain.. kabar nya untuk mengurangi pengeluaran, seluruh anak anak di panti asuhan kota ini telah di pindahkan ke panti asuhan di Buchwald City, aku juga tidak tahu detail nya tapi aku sudah menemukan si pedagang Regu yang kau katakan itu." Jelas Lisa membuat Luke cukup tenang.

"Jadi di mana aku bisa menemui pedagang Regu?" Bertanya Luke.

"Kabar nya akhir akhir ini dia jarang sekali melakukan aktifitas perdagangan tapi dia sering terlihat di sebuah bar dekat alun alun kota." Jawab Lisa.

"Terima kasih, tolong antarkan aku kesana." Ucap Luke.

"Baiklah.." Lisa mau tidak mau harus menemani Luke hari ini.

Tidak butuh waktu lama hingga akhir nya mereka tiba di bar yang di maksud, saat mereka masuk tentu yang menjadi hal paling mengganggu bagi mereka adalah bau mereka yang memang orang orang dunia ini sangat jarang mandi.

"Aku tidak akan terbiasa dengan bau ini." Ucap Luke berusaha menyumbat hidung nya.

"Aku juga." Tampak nya Lisa juga mulai terbiasa dengan gaya hidup bersih milik Luke.

Setelah masuk mata Luke tertuju pada pria setengah baya yang tampak sangat menikmati minuman nya. "Bingo!" Tersenyum Luke mendekat dan langsung duduk di meja yang sama.

"Hm? Wajah yang tidak asing.. tapi aku sulit mengingat nya." Regu tampak berpikir keras untuk mengingat Luke.

"Yo paman apa kau sudah melupakan ku? Aku Luke." Luke tidak punya pilihan lain selain memperkenalkan kembali diri nya.

"Ohh.. rambut pirang dan mata giok ungu itu ternyata kau Luke! Kau sudah besar sekarang hahahaha!" Regu juga tampak senang melihat Luke selamat.

"Bagaimana kabar mu paman?" Luke mencoba basa basi.

"Seperti yang kau lihat musim dingin terus melanda tanah ini entah sampai kapan, pedagang seperti kami harus bertahan dengan berbagai macam cara gara tetap bisa bertahan hidup." Regu tampak nya tidak baik baik saja.

"Sepertinya sulit yah." Sambung Luke.

"Kau mencari ku sekarang berarti kau pasti ini menemui adik mu kan." Regu ternyata cukup peka.

"Ya seperti itulah." Luke tampak agak malu malu karena baru sekarang ia akan menemu adik nya.

"Waktu itu tepat setelah kita berpisah, aku menitipkan Violet ke panti asuhan tapi tiga tahun lalu krisis pangan mulai terasa di seluruh kerajaan jadi anak anak panti asuhan kota ini beserta pengurus di pindah kan ke panti asuhan di Buchwald City." Jelas Regu.

"Buchwald City? Kalau boleh tahu apa lasan nya?" Luke merasa pasti ada pendukung sumber pangan jika seseorang berani mengumpulkan anak anak.

"Ya tuan putri Milis Von Lindworm selain memotong pajak lima puluh persen selama musim dingin dia juga aktif memberikan dana bantuan kepada panti asuhan jadi untuk mempermudah nya dalam mengontrol semua panti asuhan yang ada dia kemudian menyatukan panti asuhan di beberapa kota." Regu kembali menjelaskan.

"Milis Von Lindworm,.. putri kerajaan kah.. nanti aku akan menemui nya untuk berterima kasih." Gumam Luke.

1
Fafnir
setelah capek baca karya bocil bocil akhirnya ada juga yang waras. aturan dunia nya jelas! mc nya realistis! semangat thor!
Lucifer
jadi sebenernya monster dtng dr mana?
RezaVonLancer: dari gate yg di sebut pintu, ada penjelasan nya nanti baca aja dulu
RezaVonLancer: dari gate yg di sebut pintu, ada penjelasan nya nanti baca aja dulu
total 2 replies
Lucifer
author sendiri yang bilang ngebosenin awal², memangnya di end seru kah!?
Lucifer
mayan seru,
RezaVonLancer: sip..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!