NovelToon NovelToon
Trapped In Forbidden Desire

Trapped In Forbidden Desire

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Saudara palsu
Popularitas:139.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mutzaquarius

Axeline tumbuh dengan perasaan yang tidak terelakkan pada kakak sepupunya sendiri, Keynan. Namun, kebersamaan mereka terputus saat Keynan pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya.

Lima tahun berlalu, tapi tidak membuat perasaan Axeline berubah. Tapi, saat Keynan kembali, ia bukan lagi sosok yang sama. Sikapnya dingin, seolah memberi jarak di antara mereka.

Namun, semua berubah saat sebuah insiden membuat mereka terjebak dalam hubungan yang tidak seharusnya terjadi.

Sikap Keynan membuat Axeline memilih untuk menjauh, dan menjaga jarak dengan Keynan. Terlebih saat tahu, Keynan mempunyai kekasih. Dia ingin melupakan segalanya, tanpa mencari tahu kebenarannya, tanpa menyadari fakta yang sesungguhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Axeline duduk di meja makan, mencoba menikmati kebersamaan dua keluarga besar yang berkumpul malam ini. Namun, ada sesuatu yang terasa berbeda.

Keynan menjaga jarak, seolah mereka tidak pernah saling mengenal. Bahkan selama makan malam, pria itu hampir tidak berbicara dengannya.

Axeline menggenggam sendok erat. Gelisah dan kecewa bercampur menjadi satu. Apakah ia melakukan kesalahan?

"Kau kenapa?" suara Axel membuyarkan lamunannya.

Axeline tersentak, mendapati perhatian semua orang kini tertuju padanya. Ia tersenyum canggung. "A-aku baik-baik saja," ucapnya pelan, menunduk, mengaduk makanannya tanpa niat menyantapnya.

Sekilas, ia melirik Keynan, berharap ada reaksi. Namun, pria itu tetap tenang, fokus pada makanannya seakan tak terjadi apa-apa.

"Daddy senang akhirnya kau pulang, Keynan. Dengan begitu, kau bisa membantu Daddy mengurus perusahaan," ucap ayahnya penuh harapan.

Keynan hanya mengangguk tanpa ekspresi. Berbeda dengan Axeline. Dadanya terasa sesak, jantungnya berdetak lebih cepat. Jika Keynan mengurus perusahaan, mereka akan lebih sering bertemu, bukan?

Makan malam berlalu dalam kecanggungan. Satu per satu orang meninggalkan meja, termasuk Keynan yang bangkit tanpa sepatah kata, meninggalkan Axeline yang masih terpaku di tempatnya.

Ia menatap punggung pria itu yang semakin menjauh. Kenapa Keynan berubah?

Axeline ingin mengejarnya dan bertanya langsung. Tapi langkahnya terasa berat. Bagaimana jika jawabannya lebih menyakitkan dari diamnya saat ini?

"Kau tidak ingin bicara dengannya?" suara Axel menyadarkannya.

Axeline menoleh, mendapati kakaknya menatapnya penuh arti. "Apa?" gumamnya, pura-pura tak mengerti.

Axel mendengus. "Jangan pura-pura bodoh. Jelas sekali kau ingin bicara dengannya."

Axeline terdiam, menggenggam liontin setengah hati di lehernya. "Kak, aku mau pulang," lirihnya.

Axel mengernyit. "Pulang? Kau yakin?"

Axeline mengangguk tanpa banyak bicara, lalu bangkit dan keluar tanpa berpamitan.

"Ck, dasar anak itu," gerutu Axel, lalu berpamitan pada keluarga sebelum menyusul adiknya yang sudah duduk di dalam mobil.

Begitu masuk, Axel melirik Axeline. "Kau baik-baik saja?"

"Iya. Aku hanya lelah," jawabnya pelan.

Axel tidak bertanya lagi. Ia menyalakan mesin dan melajukan mobil.

Dari balik jendela, sepasang mata mengawasi mereka dalam diam.

Keesokan harinya, Axeline bangun lebih awal. Hari kedua magang seharusnya membuatnya bersemangat, tapi kali ini tidak.

Bukan karena pekerjaannya berat, melainkan karena ia akan lebih sering bertemu Keynan di perusahaan. Bukankah seharusnya ia senang?

Ya, jika saja Keynan tidak bersikap dingin padanya. Lima tahun berpisah, apakah itu cukup untuk menghapus segalanya?

Mungkin Keynan mengalami banyak hal di sana. Mungkin ada alasan di balik sikapnya.

"Aku tidak boleh begini. Aku harus meminta penjelasan darinya," gumamnya.

Setelah bersiap, ia turun ke ruang makan. Dengan cepat, ia menggigit roti tawar dan meneguk susu.

"Sayang, kenapa kau tergesa-gesa?" tanya Keyra heran.

"Aku takut terlambat, Mom." Axeline mencium pipi ayah dan ibunya. "Aku berangkat dulu!" Tanpa menunggu jawaban, ia bergegas keluar dan menaiki taksi.

Tidak butuh waktu lama, ia tiba di NA Company. Hari ini, ia harus menemui Keynan. Tidak peduli apa pun yang terjadi.

Begitu turun dari taksi, matanya menangkap sosok pria itu bersama asistennya. Tanpa berpikir panjang, Axeline buru-buru mengikuti mereka.

Saat Keynan dan asistennya hendak masuk ke lift khusus, Axeline menerobos masuk, berdiri di belakangnya dengan napas terengah. Ia hanya bisa berharap tidak ada karyawan yang melihatnya.

Keynan tetap diam, tidak menunjukkan reaksi. Wajahnya datar, seolah kehadiran Axeline sama sekali tidak berarti.

Namun, Andrian, asistennya, memilih keluar tanpa sepatah kata. Ia tahu siapa Axeline dan lebih memilih untuk tidak terlibat.

Lift mulai bergerak.

Keynan sibuk dengan ponselnya, sementara Axeline menatapnya nanar, mencari jawaban yang tidak kunjung datang.

Hingga akhirnya, ia tak bisa menahan diri. "Ada apa? Kenapa kau mendiamkan ku? Apa aku melakukan kesalahan?" tanyanya dengan suara bergetar.

Keynan tidak langsung menjawab. Ia memasukkan ponsel ke dalam saku tepat saat pintu lift terbuka. Dan sebelum melangkah keluar, ia akhirnya berkata, "Perhatikan sikapmu, Nona Axeline. Ingat! Ini di perusahaan." Tanpa menoleh, ia berjalan pergi, meninggalkan Axeline yang masih terpaku di tempatnya.

Sakit. Itu yang Axeline rasakan. Namun, ia tidak ingin menyerah. Ia akan menunggu sampai jam pulang tiba, berharap saat itu bisa berbicara lebih leluasa dengan Keynan.

...****************...

Waktu yang dinantikan pun datang. Setelah seharian bekerja membantu para seniornya, semua bersiap untuk pulang, mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah.

Namun, berbeda dengan Axeline yang justru merasa jantungnya berdebar semakin kencang.

Axeline menatap keluar jendela, di mana hari mulai gelap. Satu per satu lampu di kantor mulai dimatikan, menandakan bahwa hampir semua orang sudah pergi. Tapi, dia masih berdiri di sana, menunggu Keynan.

Namun, satu jam berlalu dan pria itu masih juga belum terlihat. "Apa dia lembur?" gumamnya. Ia mengeluarkan ponselnya dan melihat jam di layar sudah menunjukkan pukul 8 malam.

Axeline segera mengirim pesan kepada kakaknya, memberi tahu bahwa ia akan pulang terlambat. Setelah itu, ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya.

"Lebih baik aku ke ruangannya saja." Axeline melangkah perlahan di lorong yang mulai gelap. Hampir semua ruangan telah dimatikan, meninggalkan suasana sunyi yang semakin membuatnya gugup. Ia menarik napas dalam, mencoba menenangkan diri, tapi langkahnya terhenti saat melihat ruangan Keynan yang masih terang.

"Kali ini bukan jam kerja. Aku harap kau mau berbicara denganku dan menjelaskan semuanya, Kak," gumamnya.

Axeline mengangkat tangannya, meraih kenop pintu, lalu mendorongnya perlahan. Namun, begitu pintu terbuka, pemandangan di depannya membuatnya terkejut.

Di atas meja, terdapat sebotol minuman beralkohol yang hampir habis. Ruangan terasa sunyi, hanya ada cahaya lampu yang menerangi sudut-sudutnya.

Axeline melangkah masuk dengan ragu, mencari sosok Keynan. "Kenapa dia minum di kantor?"

Namun, sebelum ia bisa melangkah lebih jauh, sebuah tangan tiba-tiba menariknya. Ia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke atas sofa.

"Apa yang kau lakukan?" Axeline menegang saat mendapati Keynan berdiri di hadapannya. Mata pria itu sedikit redup, napasnya tercium samar aroma alkohol.

"K-Kak Keynan? Ada apa denganmu? Kenapa kau seperti ini?" tanyanya, sedikit cemas.

"Bukankah sudah kukatakan untuk menjaga sikap, Axeline?"

Axeline mencoba duduk tegak, tapi Keynan masih berdiri di dekatnya, menatap dengan pandangan yang sulit ditebak.

"Kak, kau harus pulang. Aku akan mengantarmu," ucapnya lembut, mencoba meredakan situasi.Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Keynan mendorongnya hingga terlentang dan menindihnya. Tangan kekarnya mencekal tangan Axeline kesamping dan mencium bibirnya dengan rakus.

Axeline melebarkan kedua matanya. Dia mencoba melepaskan diri, tapi cengkeraman Keynan sangat kuat. "APA YANG KAU LAKUKAN, KAK?" teriak Axeline setelah ciuman mereka terlepas. Nafasnya memburu dengan mata yang menatap tajam Keynan.

Tapi, Keynan seolah kehilangan kendali. Dia mencekal kedua tangannya Axeline diatas kepala menggunakan satu tangan dan mengusap bibir gadis itu. "Kenapa kau berteriak, hm? Aku yakin kau juga menginginkan ini." Tanpa peringatan, Keynan kembali mencium Axeline. Kali ini lebih dalam dan menuntun, tanpa memberi celah untuk Axeline melawan, sehingga terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

1
Sleepyhead
Eiih Author gemoy kunaon, adaapa, Dan bagaimana.. ga nongol nongol... 😎😎🤭
jaran goyang
𝘮𝘮 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘴𝘢𝘳𝘢𝘢𝘯 𝘢𝘲
Dwi Winarni Wina
Arga dan axeline kayak ada ikatan bathin dan bagi axeline sangat sangat familiar skl....
kemungkinan arga ayah kandung axeline..

keyvan dan axelio diam2 akan melakukan test dna membuktikan arga adalah ayah kandung axeline...

lanjut thor.....
Sleepyhead
Woah puzzle nya mulai membentuk
ayo semangat thor..
Nar Sih
ada teka teki lgi nih siapa risa ,jgn,,bnran ibu nya axeline nih ,hnya kak thor yg tahu
hansen
bagi ku ada 2, 1 Celine memang anak kandung Arga atau mungkin anak saudara nya yg terpisah
Dwi Winarni Wina
Filling akuhnya arga adalah ayah kandung axeline dan ikatan bathin ayah dan anak sangat kuat axeline memandang arga kayak ada getaran aneh didalam hati..

lanjut thor...
kalea rizuky
pergi jauh lah tolol cm di jadiin lacur aja bangga kali kau lin hadeh
kalea rizuky
g masuk akal sepupu bs nikah kali
Nar Sih
semoga sgra terungkap siapa arga yg sebnr nys
DC
Luar biasa
jaran goyang
𝘤𝘱 𝘬𝘢𝘩 𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘯𝘪
Sleepyhead
Humm sweet banget Alinku sayang
Sleepyhead
melihat Alin bakal pnya anak, apa kabar nya Celine thor...
Jeng Ining
justru menikahkan dg Keynan itu mengikat Axeline selamanya dg kluarga kalian meskipun jika bner Arga adl ayah kandungnya
Nar Sih
sabarr keyra dan alexio ngk usah kwatir ,alin akan tetep jdi putri kalian walau suatu saat nanti bertemu ortu kandung nya
Dwi Winarni Wina
Filling akuh arga itu ayah kandung axeline banyak kemiripannya...
Axelio tenang aja axeline tidak akan meninggalkanmu krn sudah dianggap orgtua sendiri dan telah merawat dr Bayi....

Keyvan dan axelio diam2 akan menyelidiki arga itu ayah kandung axeline bukan....

lanjut thor💪💪💪💪💪
Dwi Winarni Wina
Akhirnya keynan dan axeline dah menjadi suami istri dan sangat bahagia skl...
akuhnya jd penasaran sm arga jgn2 arga itu ayah kandung axeline kemungkinan.....
Waktu axeline terluka dan dirawat di rumah sakit arga sangat paknik dan khawatir skl....

lanjut thor💪💪💪💪💪
Nelita Nopitasari
tuan Arga apakah ayah kandung Axeline ?
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Dia adalah ...........
total 1 replies
Nar Sih
selamat ya keynan dan alin ahir nya sah juga,masih penasaran nih kak thorr dgn siapa arga ,
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Mana amplop nya, kak/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!