LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepergian Zoya
Seseorang yang usinya tak mudah lagi tetapi masih mempunya jiwa muda berlari kecil memasuki rumah sakit. Setelah mendapat kabar dari menantunya,memberitahukan dia sudah menjadi opa dan oma. Mereka berdua langsung ke indonesia melihat cucunya.Dia adalah Juan arkan edwardes dan jessi olivia edwardes yang tak lain orang tua dari zoya. Dia menetap di luar negri menjalankan perusahaan pusat yang bernama EDWS LIMITED COMPANY,perusahaan terbesar yang sangat terkenal dan cabangnya ada di mana-mana.
"Aduh gak sabar banget lihat cucu kita pah."ucap jessi yang sangat antusias ingin bertemu dengan cucu pertamanya.
"Iya mah papa juga gak sabar."ucap juan yang tak kalah antusiasnya.
Sementara zavier tersenyum simpul menanggapi mertuanya yang sangat antusias ingin bertemu dengan putrinya."Cucu mama papa sangat cantik."ucap zavier.
Hingga beberapa saat mereka telah sampai di ruangan zoya,betepa terkejut mereka kaget melihat zoya yang terbaring lemas dan tangisan lili yang bergema di dalam ruangan.
Oek oek oek oek,suara tangisan yang terus menerus.
"SAYANG!"teriak zavier berlari menuju bangkar istrinya.
"ZOYA!"teriak juan dan jessi yang keget melihat anaknya yang tidak sadarkan diri. Jessi langsung mengambil cucunya di dalam box lalu menengkannya.
"Sayang kenapa kamu bisa gini."ucap zavier mengguncang zoya serta menepuk pipi zoya yang terlihat pucat.
"DOKTER!"teriak juan dengan penuh amarah memanggil dokter,melihat anaknya tak sadarkan diri membuatnya amarahnya memuncak.
Para dokter langsung datang mendengar suara juan,kebetulan juga ruangan zoya dekat dengan ruangan dokter.
Dokter masuk ke dalam ruangan betapa terkejut melihat kondisi zoya yang sebelumnya dia periksa baik baik saja,sekarang terbaring lemas dan kepala zoya di samping brangkar serta infusnya telah mengeluarkan banyak darah.
"Kemana saja kalian,kenapa anak saya bisa seperti ini."ucap juan menatap tajam para dokter dan suster secara bergantian.
"Maaf tuan kami juga tidak tau kenapa bisa nona zoya bisa seperti ini,sebelumnya dia baik-baik saja."ucap dokter mewakili yang lainnya.
"Cepat periksa istri saya."bentak zavier.
Dokter menganguk cepat."Baik tuan,kalian tunggu di luar kami periksa nyonya zoya dulu,mohon bantuannya."ucap dokter sedikit tegas.
"Lakukan yang terbaik untuk anak saya."ucap dingin juan
"Iya tuan,kami akan mengusahakan terbaik,kami mohon kalian keluar dulu agar dokter bisa fokus pada pasien."ucap perawat.
Mereka mengangguk lalu keluar dan membawa baby lili di gendongan jessi yang masih menangis.
^*^*
Oek oek oek oek..tangis lili semakin kencang,oma jessi berusaha menenangkan sang cucu.
"Sabar yah sayang mommy kamu sedang di periksa,sama oma dulu yah."ucap oma jessi menengkan lili sambil terisak mengingat anaknya.
Juan juga membantu sang istri menenangkan cucunya."Mommy kamu pasti kuat nak."ucap opa juan mengelus rambut baby lili,lalu mengecup kening sang cucu.
Sedangkan zavier menangis dalam diam,bersandar di dinding memeluk lututnya. Mengingat wajah istrinya yang sangat pucat membuat air matanya terus mengalir,ini pertama kalinya dia melihat istrinya lemah seperti ini.
"Kamu yang sabar nak,kamu lihat lili dia butuh kamu saat ini."ucap oma jessi menghampiri zavier,dia sangat paham dengan kondisi menantunya ini. Tetapi anaknya juga membutuhkannya.
Zavier langsung mengingat anaknya,lalu beranjak dari duduknya mengambil alih lili dari gendongan oma jessi.
"Maafkan daddy sayang."ucap zavier terisak menatap lili,saat dalam gendongannya lili kembali diam.
"Kenapa zoya bisa begitu vier?"tanya juan pada zavier.
"Aku juga gak tau pah,pas aku keluar dia masih baik baik saja.Dia yang minta aku di beliin bubur yang ada di depan rumah sakit sambil menunggu papa mama"jawab zavier.
"Siapa yang sudah membuat putriku sepert ini,dia akan dapat ganjaran nya dari aku sendiri.aku tak peduli siapapun dia."ucap opa juan mengepalkan tangannya.
"Hiks hiks hiks sayang kenapa kamu bisa seperti ini,mama tidak tega melihat kamu nak."isak tangis oma jessi tidak menyangka anaknya melakukan hal ini.
"Mama harus kuat,zoya butuh kita mah.papa yakin zoya anak yang kuat."ucap juan menenangkan istrinya walaupun dia juga tidak kuat melihat putrinya seperti ini.
Beberapa saat pintu ruangan terbuka,terlihat dokter yang keluar dari ruangan.dokter membuka maskernya menatap mereka secara bergantian dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Bagaimana keadaan istri saya dokter?"tanya zavier.
Dokter menghela nafas,lalu berkata."Maaf tuan,dengan berat hati saya nyatakan istri anda atas nama zoya calista edwardes meninggal dunia."ucap sang dokter dengan nada berat.
"Ini tidak mungkin istri saya masih hidup,jangan sembarangan kamu omong hah.Mau saya masukan kamu ke penjara hah!"bentak zavier yang tidak terima dengan ucapan sang dokter.
Dokter hanya diam,hal begini sudah biasa dia alami dan hanya memaklumi.
"Tidak zoyaaaa."teriak histeris jessi dan juan dengan tangisan tersedu-sedu. Anak semata wayangnya telah meninggalkan mereka.
Juan kakinya langsung lemes,tidak sanggup berdiri.Dia tidak menyangka putri semata wayangnya pergi meninggalkannya secepat ini.
"Tidak..tidak mungkin kamu tega ninggalin papa zoya,putri kecil papa."lirih juan,air matanya mulai menetes.
Oek oek oek oek baby lili juga mengeluarkan tangisan,kemungkinan dia merasakan mommynya telah meninggalkannya secepat ini.
^*^*
Dari jarak jauh seseorang tersenyum puas mendengar zoya meninggal.
"Akhirnya lo pergi juga zoy,selamat tinggal yah.izinin gue gantiin posisi loh,tapi kalau lo gak izinin sih gak apa apa.aku akan tetap merebut posisi itu."ucapnya tersenyum miring.
Jasad zoya di bawa ke mansionnya,zavier masih setia mendampingi sang istri di sampingnya,memandang wajahnya yang tenang dan bibir yang pucat.
Sedangkan baby lili dia asuh oleh sinta,pembantu yang sudah di percaya oleh oma jessi.
"Sayang kanapa kamu ninggalin aku secepat ini,putri kita masih butuh kamu sayang hiks hiks.kenapa kamu tega ninggalin aku zoya."ucap zavier menangis di samping sang istri.
"Nak sekarang kita harus kebumikan zoya,tidak baik terlalu lama nak."ucap juan menepuk bahu zavier.
"Baiklah pah."ucap zavier mengangguk pasrah.
Setelah beberapa saat mayat zoya di kebumikan.tangis zavier pecah saat tubuh istrinya sudah tak terlihat hanya tanya tanah yang basah dan bunga bertaburan.
Setelah membaca doa para kerabat dan teman yang datang menghadiri pemakaman zoya,telah meninggalkan pemakaman.Hanya tersisa zavier,opa juan dan oma jessi.
"Semoga kamu tenang di alam sana nak,mama akan selalu merindukan kamu."ucap tangis oma jessi mencium nisan zoya
"Putri kecil papa,kenapa kamu ninggalin papa secepat ini.semoga kamu tenang di alam sana nak."ucap opa juan dalam hati melihat makam anaknya yang sudah meninggalkannya.
Zavier masih memandang nisan sang istri yang masih basah,masih tidak percaya dengan apa yang terjadi,dia harap ini hanya mimpi."Zoya,mas tidak tahu harus bagaimana kedepannya hidup tanpa kamu."ucap zavier dalam hati.
"Ayo kita pulang,kita sudah lama ninggalin lili vier."ucap oma jessi pada zavier
"Iya nak,kita harus kuat untuk lili."sambung opa juan
"Pah mah,zoya sudah ninggalin aku pah hiks hiks dia sudah tiada pah.aku harus bagaimana pah,hanya dia yang aku punya pah hiks hiks."tangis zavier kembali pecah
Jessi langsung memeluk menantunya."kamu yang sabar nak,ingat lili butuh kita."ucap oma jessi menenangkan zavier.
"Kamu harus kuat,ingat ada lili yang membutuhkan kamu."ucap opa juan menepuk bahu zavier.
Setelah bujukan panjang dari opa juan dan oma jessi akhirnya zavier meninggalkan makam istrinya dengan berat hati.
Sesampai di mansion suara tangisan lili menggema.zavier yang baru sampai dari pemakaman langsung turun dari mobil berlari menghampiri sang putri kecil dari sinta,sedangkan opa juan dan oma sinta mengikuti langkah zavier dari belakang.
"Maaf tuan,nona muda dari sedari tadi menangis terus,saya sudah kasih susu tetapi dia tak mau tuan."ucap mbak sinta menunduk.
Oek oek oek oek..
"Hus hus sayang kamu sekarang sama daddy nak."ucap zavier menenangkan sang putri kecilnya,dalam beberapa menit tangisan lili mulai reda dan mau menerima susu nya kembali,sekarang lili minum susu formula yang di anjuran dari dokter pengganti asi ibunya.
"Sayangnya oma,kamu yang kuat yah nak,mommy kamu sudah tenang di alam sana hiks hiks."ucap oma jessi memandang wajah cucunya.
"Lebih baik kamu bawa lili ke kamar vier,dia sudah tidur.kamu juga istirahat,semalaman kamu belum tidur nak."ujar opa juan.
"Baik pah,kalau begitu aku dan lili naik yah."pamit zavier di angguki opa juan dan oma jessi
Ceklek..setelah sampai di kamar zavier yang pertama kali dia lihat foto pernikahan mereka yang ada di kamarnya. Dia kembali bersedih,tetapi setelah melihat wajah lili dia tersenyum kembali.
Zavier menaruh lili di tempat tidur dengan pelan,saat ini dia akan tidur di samping lili agar saat lili nangis dia bisa mendengarnya.
Setelah lili tidur dengan nyaman,zavier ke kamar mandi membersihkan badannya.seharian ini dia sibuk mengurus mendiang istrinya tidak menyempatkan untuk mandi.