Lima tahun lalu saat usia lima belas tahun Naomi ditinggal kakak angkatnya dikampung.
Dua tahun pernikahan kakaknya, kakak angkatnya meninggal karena penyakit leukimia.
Naomi tergolong anak yang jenius, saat usia delapan belas tahun sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas.
Saat diusia sembilan belas tahun masuk Universitas di kota kecil, kampungnya.
Dan saat memasuki tahun ke-dua Universitas, Naomi dipanggil suami almarhum kakak angkatnya, Jacob.
Jacob memanggil Naomi untuk tinggal dirumahnya, karena istrinya pernah berpesan padanya sebelum meninggal agar merawat Naomi.
Jacob pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, masih menduda semenjak istrinya meninggal tiga tahun lalu.
Jacob dikenal pria yang dingin dan kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Makan siang Jacob.
Jacob berjongkok untuk membantu Naomi berdiri, Jacob meraih tangan Naomi.
" Apakah bisa berdiri?" tanya Jacob.
" Iya..bisa kak!"
Naomi mencoba berdiri dengan bantuan tangan Jacob yang memegang tangannya.
Akhirnya Naomi bisa juga berdiri, bokongnya terasa kebas dan ngilu.
" Lain kali jangan menunduk kalau berjalan, berbahaya!" kata Jacob.
" Iya kak!" angguk Naomi.
" Apakah sakit...biar Lili membantumu untuk mengopres lebamnya!"
" Tidak usah kak!"
" Ya sudah kalau begitu!" kata Jacob, lalu menunduk memungut tas dan kotak bekal Naomi.
Naomi mengambil tas dan kotak bekalnya dari tangan Jacob.
Jacob menyerahkan kedua benda tersebut pada Naomi, lalu berbalik melanjutkan langkahnya masuk kedalam Mansion.
" Kak..!" panggil Naomi dengan sedikit gugup.
Jacob menghentikan langkahnya, dan berbalik memandang pada Naomi.
" Bolehkah aku memasak makan siang untuk kakak...tadi kak Jacob belum sempat makan siang, jadi aku ingin menebusnya untuk membuatkan makan siang untuk kakak!" kata Naomi dengan hati-hati.
Jacob tampak berpikir sebentar.
" Oke...aku akan datang sebentar lagi keruang makan!" kata Jacob.
Wajah Naomi langsung cerah dan berbinar begitu mendengar Jacob mau untuk mencicipi masakannya.
Naomi pun bergegas dengan langkah cepat pergi keruang dapur.
Jacob kembali melanjutkan langkahnya menaiki tangga menuju kamarnya.
Naomi merasa dapur begitu jauh sekali, dia merasa lama sekali sampai kedapur.
Diruang dapur yang luas, tampak Bibi koki dan dua pelayan wanita lainnya berada didapur.
Sepertinya mereka sedang membuat kue kering.
Mereka melihat kearah Naomi, Bibi Koki dan dua pelaya wanita itu heran kenapa Naomi masuk kedapur.
" Ada apa Nona? apakah anda ingin sesuatu?" tanya Bibi Koki.
" Eng...itu, saya ingin memasak makan siang kak Jacob...bolehkah saya mengambil beberapa bahan makanan dari dalam kulkas?" tanya Naomi.
" Oh!" Bibi Koki langsung bangkit dari duduknya, " Tentu saja Nona...tidak perlu permisi, ambil saja dari kulkas apapun yang anda inginkan!"
Bibi Koki berjalan menuju kulkas, lalu membuka kulkas agar Naomi melihat bahan apa yang akan dimasaknya.
Naomi melihat ke arah kulkas yang dibuka oleh Bibi Koki, kulkas itu sangat besar sekali.
Dan penuh dengan berbagai bahan sayuran dan buah, dan daging serta ikan.
Seperti supermarket saja, lengkap dan masih terlihat segar.
Naomi perlahan mendekati kulkas tersebut, dia akan memasak yang gampang dan tidak memakan waktu lama untuk memasaknya.
Naomi mengambil beberapa bahan sayur dan ikan, lalu mulai membersihkan dan mencuci bahan yang diambilnya dibawah air kran yang mengalir.
Bibi Koki dan dua pelayan yang tengah membuat kue kering, membiarkan Naomi memasak.
Naomi dengan cepat memasak apa yang telah dibersihkannya, dia takut Jacob lama menunggunya.
Ini sudah lewat jam makan siang, Naomi tidak ingin Jacob menunggunya kelamaan.
Akhirnya Naomi menyelesaikan tiga macam masakan, dua macam sayur dan satu macam lauk.
Naomi membawa hasil masakannya keruang makan dengan menggunakan nampan besar.
Ruang makan masih kosong, Jacob ternyata belum datang.
Naomi meletakkan hasil masakannya diatas meja, lalu mengambil dua sendok nasi dan menaruhnya kedalam piring.
Saat Naomi meletakkan piring di depan kursi Jacob, tampak Jacob memasuki ruang makan.
" Cepat juga masaknya!" sahut Jacob, dengan nada suara yang tetap datar.
Jacob menarik kursinya, dan perlahan duduk.
Di pandangnya masakan Naomi yang sederhana, terlihat masih panas mengepul.
Naomi mendekatkan masakannya kedepan Jacob, setelah itu menuangkan air minum kedalam gelas Jacob.
Sudut mata Jacob memperhatikan setiap gerakan yang dibuat Naomi melayaninya makan.
Jacob kemudian mencicipi masakan Naomi, menyendok sayur kedalam mulutnya.
Jacob rasanya tidak percaya merasakan masakan Naomi ternyata sangat enak, terlihat sederhana tapi sangat lezat.
Jacob tampak bersemangat memakan masakan Naomi, dia baru pertama kali merasakan masakan sederhana seperti ini.
Bersambung.....
alasan biar gak jadi incaran musuh
tp mati muda juga istrimu kn
gak mati ditangan musuh mati ditangan mu krna u bingko
mau2 aja dicium didepan org
bayi kolol puber🤣