Yulia Lingga gadis berusia 25 seorang tentara wanita yang meninggal karena kucing hitam dan masuk kejurang.
Yulia meninggal lalu melintasi waktu dan memasuki tubuh seorang permaisuri yang di meninggal di hari pernikahan karena penghianatan suaminya yang menikahi wanita lain di hari pernikahan nya
Bagaimana kelanjutan kisah mereka, apa Yulia bisa membalaskan dendam sang permaisuri atau iya tidak bisa menerima perpindahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Setelah mengurusi pedang selesai Yuan dan Ning pamit pada pria tua itu untuk pergi.
Setelah mendapatkan nasehat dari pria itu Yuan dan Ning pun benar benar pergi dari sana.
Baru beberapa langkah mereka melangkah tempat yang baru di datangi mereka pun menghilang.
"Jie jie rumah itu menghilang?" tanya Ning
"Iya... Mungkin tugasnya selesai dan ia bisa pergi dari sini" Jawab Yuan
"Ayo kita pergi, setelah ini kita bersiap untuk pergi menuju kota kekaisaran, aku ingin mengikuti kompetisi itu" ujar Yuan
"Baik jie jie, aku sudah tidak sabar untuk pergi kesana dan mengubah hidup kita lebih baik lagi, aku ingin Jie jie menjadi terkenal agar keluarga jie jie yang jahat itu tau bagaimana kehebatan jie jie dan membuat mereka semua menyesal" ujar Ning penuh semangat
"Ya tentu saja kita akan buat orang orang yang tidak menginginkan kita menjadi menyesal" jawab Yuan
Tidak lama akhirnya mereka pun sampai di penginapan, baru saja mereka sampai mereka melihat sebuah keributan di depan penginapan.
"Ning ayo kita lihat ada apa itu " ajak Yuan
"Baik jie jie" jawab Ning
Di depan penginapan terlihat seorang ibu ibu manangis dan memohon pada seorang wanita yanga dan di depanya.
"Nona tolong selamatkan putri saya, dia sedang sakit parah semua tabib di sini sudah pergi menuju Kekaisaran, dan orang orang bilang anda adalah tabib yang hebat jadi mohon selamatkan putri saya" tangis seorang ibu
Sedangkan wanita yang di sebut tabib itu berdiri dengan angkuh dan tidak sedikitpun merasa iba ia justru seperti di atas angin.
"Aku sudah bilang penyakit putrimu sangat parah dan harus segera di obati jika ingin di obati kau harus menyiapkan uang 100 keping emas maka aku akan menyembuhkan putrimu, tidak ada yang murah" jawab wanita itu dengan sombong.
Semua yang mendengar itu sangat shock, dengan biaya pengobatan itu.
"Nona tolong kasihani kami, kami bahkan tidak memiliki satu koin perak pun" jawab ibu itu.
"Cih... Jika kau tidak punya uang mati saja, tidak perlu di obati tunggu ajal menjemput putrimu, menyusahkan saja" hina wanita sombong itu.
Yuan yang mendengar itu sangat geram, ia lalu mendekati anak yang terbaring di atas bambu di depan penginapan itu tanpa banyak bicara.
Ia memeriksa denyut nadi gadis kecil itu, lalu ia pun tau apa yang di derita gadis kecil itu saat ini.
Dengan cepat iya menusukkan satu jarum di leher belakang gadis kecil itu, setelah itu ia pun memberikan sebuah pil kecil berwarna merah pada gadis kecil itu, tidak lama kemudian Yuan pun mencabut jarum dari leher gadis kecil itu dan pengobatan pun selesai.
Ibu suri Niang
"kenapa berhenti bicaranya apa kau sudah selesai bicara, jika belum lanjutkan lah aku ingin tahu apalagi yang ingin kau ucapkan. Apa kau benar seorang tabib jika kau benar-benar seorang tabib berarti kau tidak pantas untuk mendapatkan gelar seorang tabib. Karena seorang tabib akan segera menyelamatkan nyawa seseorang tanpa memikirkan biayanya terlebih dahulu" Ujar Yuan dengan dingin
"Lalu apa yang kau lakukan mencerminkan jiwa seorang tabib, jawabannya tentu tidak. kau belum sempat memeriksa tapi sudah mematok harga yang di luar nalar Kau sangat sombong kau pikir hanya kau yang seorang tabib di dunia ini hingga kau memberi harga mahal" marah Yuan lagi
" Aku ingin tahu seberapa besar kemampuanmu hingga membuatmu menjadi wanita yang sombong dan besar kepala" ujar Yuan lagi dengan pandangan menusuk.
"Dan untukmu Ibu kenapa engkau harus selalu memohon seperti itu kepada sesama manusia dia bukan dewa yang bisa menentukan hidup dan mati seseorang. Dia juga manusia biasa hanya memiliki kepintaran di dunia pengobatan, tapi apa gunanya Dia memiliki itu jika dia memiliki sifat yang sombong dan serakah"Ujar Yuan pada ibu gadis kecil itu
"Aku jadi penasaran apa niat dia menjadi tabib, Jika dia ingin menjadi tabib sesungguhnya dia tidak akan memikirkan bayarannya yang terpenting bagaimana caranya dia bisa menyelamatkan nyawa seseorang" tanya Yuan dengan pandangan menusuk.
"Ibu kembalilah ke rumah bahwa putrimu dia sudah baik-baik saja dan ambillah pil Ini berikan padanya keesokan harinya karena dia baru saja meminum pil penyembuh dan lihatlah dia sudah baik-baik saja hanya tinggal pemulihan agar benar benar sehat" jelas Yuan
"Apa bagaimana bisa.... Tidak mungkin kau Asti menipu" seru wanita sombong itu
"Kenapa apa kau terkejut,dasar bodoh" ejek tuan
"Benarkah nona putriku sudah baik-baik saja, nona terima kasih... terima kasih... Atas kebaikan nona, bagaimana aku harus membalas kebaikan nona. Terima kasih nona" seru ibu itu dengan menangis haru.
"Ibu bangunlah jangan seperti ini engkau lebih tua dariku cepat bangun segeralah pulang kondisi putrimu masih lemah karena baru saja melewati masa sulitnya dia masih butuh istirahat jadi pulanglah" seru Yuan lalu membantu ibu itu yang masih menangis haru melihat putrinya sudah sadar.
"Sekali lagi terima kasih nona, kami akan pamit pulang dulu" ucap wanita itu yang sangat antusias atas kesembuhan sang putri.
Setelah kepergian ibu itu Yuan pun menghadap wanita sombong tadi.
"Mau pergi ke mana kau Aku belum selesai denganmu Aku akan memberikan hadiah untuk mu jika kau memang hebat lakukanlah untuk menyelamatkan hidupmu. Tapi jika kau tidak sanggup kau harus berlutut di depan ibu tadi seperti ia berlutut di di depanmu tadi ia memohon maaf lah padanya dengan tulus, Maja kau akan mendapatkan penawar itu dengan sendirinya" ujar Yuan santai.
"Tapi jika kau tetap keras kepala dan tidak menyesali perbuatan mu maka kau akan merasakan sakit yang luar biasa. Kau hanya punya waktu 2 bulan" ucap Yuan dan berlalu pergi dari sana.
Sedangkan gadis itu yang dari tadi mulutnya terkunci mulai bisa bicara tapi bukan ucapan yang di dengan dari mulutnya tapi sebuah teriakan kuat karena kesakitan.
"Ahrkkkk... Ahrkkkk... Ahrkkkk... Sakit, tolong aku" teriakan itu terdengar sangat kuat lalu wanita itu jatuh pingsan.
Sedangkan semua orang merasa sangat shock melihat semua kejadian itu.
Sedangkan Yuan saat ini sudah berasa di dalam kamar bersama Ning.
"Ning ayo cepat berbenah kita akan pergi sekarang juga" ujar Yuan
"Nona sebaiknya nona gunakan teleportasi agar cepat sampai di kota kekaisaran, karena jika dilalui dengan menggunakan kuda Nona akan sampai di sana lusa dan itu akan membuat anda tidak bisa mengikuti kompetisi itu" jelas Long Wei
"Benarkan... Jika begitu baiklah aku akan menggunakan teleportasi saat sudah keluar desa ini, karena aku butuh kusaku" jawab Yuan
"Benar nona, jika begitu pergilah sekarang karena perjalanan menuju luar kota hujan ini memerlukan waktu tiga pembakaran dupa" jelas Long wei
"Baiklah kami juga sudah siap dan akan pergi sekarang, terima kasih sudah memberi tau ku hal ini" Yuan
"Sama sama nona" jawab long Wei
Setelah itu Yuan pun keluar dari penginapan, dan mengambil kuda mereka.
Mereka pergi dengan cepat agar tidak ada masalah, Mereka pergi keluar keluar kota hujan tanpa hambatan setelah perjalanan cukup lama akhirnya mereka sudah keluar dari kota hujan.
"Ning ayo ke ujung sana lalu pegang tangan ku erat erat lalu pejamkan matamu, sebelum aku meminta mu untuk membuka mata jangan pernah membuka matamu, jika tidak kau pasti akan menyesal. apa kau mengerti?" tanya Yuan
"Baik jie jie aku mengerti" jawab Ning
Bersambung
makin seru ceritanya
bisa bisa di kurung tu Yuan Ling
nanti jatuh cinta lo
apakah kaisar?
terima aja nasibmu Long Wei....
karena memang itu kenyataannya
ketika mereka bertemu takkan ada namanya tipu muslihat
bahkan saking tepatnya akan di jadikan permaisuri oleh kaisar....
jaga jantung cucumu ibu suri agung agar tak copot nantinya.....
cari mati ni orang...
udah Yuan Ling jangan beri ampun mereka...
musnahkan aja....
Pepet terus biar ratumu luluh
tak takutkah bila di hukum oleh ayah kaisar....
dengan entengnya Yuan Ling bilang tanaman jelek....
sungguh terlalu Yuan Ling.....