Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Arthur terdiam mendengar pertanyaan itu bukan nya tidak bisa menjawab hanya ia heran dengan keberanian wanita-wanita muda sekarang yang tidak malu bertanya hal seperti itu terhadap seorang pria.
"Ya,saya sudah memiliki seseorang yang saya cintai"jawab Arthur langsung.
"Yahh ternyata sudah ada pasangan pak?".
"Gagal deh jadi calon ibu dosen".
"Kita mulai pelajaran nya sekarang setelah selesai nanti saya akan memanggil nama kalian satu persatu sesuai dengan nama absensi yang sudah ada"ujar Arthur yang pusing mendengar keributan tersebut.
Ia mulai menjelaskan mata pelajaran bisnis yang akan ia ajar untuk beberapa kelas khusus ia memang hanya membantu saja bukan jadi dosen tetap,jadi ia selama beberapa hari sajaia masuk mengajar di kampus tersebut.
Di belakang Alana menatap santai ke arah Arthur yang terlihat sesekali menatap ke arah nya,ia hanya berpura-pura tidak kenal karna sekarang ia sudah jelas mengingat siapa pria di depan nya.
"Ada pertanyaan?"tanya Arthur setelah selesai menjelaskan
"Tidak ada pak"jawab mereka kompak.
"Jika tidak ada maka kalian simpulkan apa yang baru saja saya jelaskan waktu nya terbatas paling lama jam sembilan malam kirimkan ke email saya nanti"jelas Arthur menutup spidol di tangan nya membuat semua orang yang duduk mendengarkan terkejut bukan main.
"Sekarang saya akan absen sekalian agar saya dapat mengenali wajah kalian nanti,nama yang saya sebutkan angkat tangan"sambung Arthur mulai membaca satu persatu nama-nama mahasiswa tersebut.
"Alana Kaizy"panggil Arthur dengan senyum miring di sudut bibir nya memanggil nama tersebut.
"Ya pak"sahut Alana santai mengangkat tangan nya.
"Baiklah hari ini sampai di sini jangan lupa dengan tugas yang tadi saya berikan jika terlambat nilai kalian yang akan berkurang"ujar Arthur sembari membereskan buku yang ia bawa.
Ketika Arthur meninggalkan kelas seketika ruangan itu menjadi heboh karna baru pertama kali pertemuan sudah ada tugas langsung walaupun cuma menuliskan kesimpulan saja.
"Gila ganteng sih ganteng tapi ternyata killer"ujar Yura geleng kepala.
"Mana baru pertemuan pertama udah di kasi tugas aja cuy"sahut Virly.
"Sambutan untuk kita mungkin"kata Alana santai di angguki Nesya.
"Sambutan kesengsaraan"sambung Nesya membuat mereka tertawa sendiri.
"Seperti nya kita akan banyak tugas nanti baru juga pertemuan pertama bukan nya santai malah langsung belajar plus dengan tugas nya"ujar Yura.
"Keluar yok kita kan gak masuk lagi"ajak Alana pada mereka.
"Ayok lah kita nongkrong di cafe biasa saja kami kumpul saja bagaimana?"tanya Virly.
"Terserah kalian deh kemana aku kurang tahu dimana tempat bagus"ujar Alana. Memang benar karna sudah beberapa tahun tinggal di luar negeri ia hanya tahu tempat yang biasa dulu ia kunjungi namun kini banyak tempat yang berubah.
"Kalau begitu ayo pergi" ajak Yura beranjak dari duduk nya begitu juga yang lain.
Mereka berempat segera keluar dari kelas menuju parkiran dimana kendaraan mereka berada,Alana menaiki motor nya sedangkan ketiga nya membawa mobil masing-masing. Alana hanya mengikuti mobil mereka saja dari belakang karna ia memang tidak tahu kemana ketiga nya membawa pergi jadi ia ikut saja.
Hampir satu jam perjalan mereka akhir nya tiba di sebuah cafe yang memang hits untuk kalangan anak muda sekarang.