NovelToon NovelToon
Aku Yang Tidak Sempurna

Aku Yang Tidak Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:44.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Pa'tam

Seruni, memiliki fisik yang tidak sempurna, karena cacat sejak lahir.
Sehingga kedua orang tuanya tidak menginginkan dirinya dan di minta untuk di bawa pergi sejauh mungkin.
Namun, meskipun terlahir cacat, Seruni memiliki bakat yang luar biasa, yang tidak semua orang miliki.
Karena bakatnya itu, ternyata membuat seorang CEO jatuh cinta kepadanya.

Bagaimana kisah selanjutnya? Penasaran? Baca yuk!

Cerita ini adalah fiktif dan tidak berniat untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

Kosim kembali ke kamar dengan membawa makanan, di lihatnya Sari dan Seruni sudah selesai mandi.

"Kita makan di makan di kamar saja ya, gak apa-apa, kan?"

"Gak apa-apa Pak," jawab Sari.

Seruni tersenyum lalu duduk bersama kedua orang tuanya. Kosim membaca doa makan, baru setelah itu mereka makan bersama.

Setelah selesai makan Seruni meminta izin untuk jalan-jalan keluar. Sari dan Kosim pun mengizinkan nya, tapi dengan syarat tidak boleh jauh-jauh.

"Gak kok Bu, hanya sekitar hotel ini saja," ujar Seruni.

Saat masuk ke dalam lift, ada dua cewek yang juga ikut masuk. Salah satu dari keduanya mencibir karena Seruni hendak menekan tombol lift menggunakan kakinya.

"Cacat toh," ejek salah satu dari mereka.

Seruni terdiam, dia sudah terbiasa dengan perkataan seperti itu. Jadi tidak akan mempan lagi kepadanya.

"Biar aku bantu, mau ke lantai berapa Dek?" tanya cewek satunya.

"Mau ke lobby kak," jawab Seruni. Perempuan itu memanggil Seruni adik karena Seruni lebih muda darinya.

"Peserta lomba juga?" tanyanya. Seruni mengangguk.

"Dari kota mana?" tanyanya lagi.

"Surabaya, perwakilan dari Surabaya," jawab Seruni.

"Huh, gak salah? Apa tidak ada lagi orang lain sehingga memilih orang cacat sebagai peserta?" ejek yang satunya.

"Sudah, jangan memandang orang dari fisiknya. Dia hebat sampai di undang ke sini," tegur yang satunya.

Seruni terdiam, dia tidak ingin menanggapi ejekan perempuan sombong itu. Karena apa yang di katakan oleh perempuan itu ada benarnya.

"Maafkan dia, dia memang suka bicara seperti itu. Tidak memikirkan perasaan orang," ujar perempuan yang baik itu.

"Gak apa-apa, lagipula apa yang dia katakan benar kok. Aku tidak tersinggung," ungkap Seruni.

Sampai di lobby, Seruni keluar paling belakang. Kemudian ia berjalan-jalan melihat keadaan sekitar hotel.

Seruni menghela nafas, dia berjalan keluar hotel. Untuk pertama kalinya datang ke Jakarta, dia tidak ingin pergi jauh-jauh.

"Hai," perempuan tadi menyapa Seruni dan mendekati. Seruni menoleh dan tersenyum.

"Aku Dian dari Medan," katanya memperkenalkan diri. Kemudian Dian mengulur kan tangannya hendak bersalaman. Namun tangannya menggantung.

"Aku Seruni," ucap Seruni menunduk sedikit.

"Maaf, aku lupa," ucapnya kikuk. Seruni kembali tersenyum dan mengatakan tidak apa-apa.

"Aku deg-degan dengan kompetisi besok," kata Dian.

"Ya, aku juga. Tapi kalah atau menang itu wajar. Semangat!" Seruni memberikan dorongan dan semangat untuk Dian, karena mereka juga sama-sama berjuang.

Mereka mengobrol tentang dunia seni lukis. Dan ternyata cukup nyambung sehingga keduanya merasa nyaman.

"Sudah sore dan sebentar lagi waktu magrib, masuk yuk," ajak Seruni.

"Kamu sholat?" tanya Dian. Seruni mengangguk.

Keduanya pun kembali masuk ke hotel. Saat di dalam lift, Dian menekan tombol lift. Ternyata mereka di lantai yang sama.

"Terima kasih ya, aku merasa nyaman ngobrol denganmu," ucap Dian.

"Sama-sama," ucap Seruni.

Mereka berpisah karena kembali ke kamar mereka masing-masing. Seruni mengetuk pintu menggunakan kakinya. Sari pun segera membuka pintu.

"Dari mana?" tanya Sari.

"Dari lobby hotel Bu, melihat-lihat orang di sana," jawab Seruni.

"Kita sholat dulu, sudah masuk waktunya," kata Kosim. Seruni pun mengangguk sebagai jawaban.

...****************...

Keesokkan harinya ...

Mereka di minta untuk berkumpul di aula hotel. Karena acara di langsung di hotel tempat mereka menginap.

Mereka yang ikut kompetisi di minta untuk mempersiapkan diri. Kali ini Sari yang mendampingi Seruni untuk menyiapkan segala sesuatunya.

Peserta yang datang dari berbagai kota pun berkumpul untuk menunggu nama-nama mereka di panggil.

Sementara di tempat lain ...

Sekar dan Ridwan juga putri mereka baru akan berangkat ke tempat acara. Karena Sekar sebagai penyelenggara, tentu saja putri nya ikut dalam kompetisi tersebut.

"Jangan kecewakan mama sayang," ucap Sekar pada putrinya yang bernama Anita.

Anak yang mereka adopsi sewaktu di rumah sakit. Setelah mereka tidak mengakui Seruni sebagai anak kandung mereka.

"Mama tenang saja, aku putri mama, pasti punya bakat melukis seperti mama," ujar Anita.

"Bagaimana mungkin aku bisa kalah? Semua juri sudah aku suap dengan uang. Siapa yang tidak suka uang?" batin Anita.

"Setengah jam lagi acaranya akan segera di mulai, kita harus segera tiba di sana sebelum acara," kata Ridwan.

Akhirnya mereka pun tiba di tempat acara. Mereka langsung di sambut dan di antar ke tempat duduk VIP.

"Ma, aku seperti melihat Kosim," kata Ridwan.

"Masa sih Pa? Bukannya dia dan Sari sudah pergi jauh?" tanya Sekar.

"Mungkin aku salah lihat," ungkap Ridwan akhirnya.

Mereka pun di minta untuk duduk di kursi yang sudah di sediakan. Sementara Anita bergabung dengan peserta yang lain yang juga ikut lomba.

"Selamat datang Tuan, Nyonya sekalian. Hari ini adalah kompetisi melukis yang di adakan oleh nyonya Sekar. Beliau mengadakan kompetisi ini untuk mencari bakat-bakat muda yang potensi dalam seni melukis. Mari kita sambut beliau untuk naik ke panggung," ucap MC dengan lantang melalui mic.

Sekar tersenyum ramah lalu bangkit dari duduknya dan berjalan dengan anggun ke atas pentas.

Sekar adalah seorang pelukis terkenal yang menghasilkan banyak karya yang mengagumkan.

"Selamat datang kepada Anda semua yang hadir di acara ini. Saya sebagai penyelenggara acara ini ingin mengucapkan terima kasih atas partisipasi Anda dalam mendukung acara ini. Di hadapan saya sudah ada empat dewan juri yang menilai hasil karya setiap peserta. Dan keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak bisa di ganggu gugat. Baiklah, tanpa membuang waktu lagi, acara lomba melukis akan segera di mulai. Terima kasih," ucap Sekar melalui mic.

Setelah itu dia kembali ke tempat duduknya untuk menyaksikan para peserta yang memamerkan bakat-bakat mereka di dalam kompetisi ini.

Satu persatu para peserta di panggil, mereka di baru 5 menit untuk menyelesaikan lukisan mereka. Jika tidak selesai, maka tidak akan di nilai.

Mereka masing-masing memamerkan keahlian mereka dalam melukis. Mereka adalah orang terpilih yang mewakili kota masing-masing di seluruh Indonesia.

Sementara Anita sendiri mewakili dari kota Jakarta. Awalnya dia tidak punya bakat melukis sama sekali.

Namun Sekar selama bertahun-tahun melatih nya agar bisa menjadi seorang pelukis. Sedangkan Seruni, bakat yang dia miliki alami tanpa belajar.

Hanya sejak kecil dia rajin mencoret-coret di atas kertas dengan menggunakan pensil berwarna.

Semua peserta sudah memamerkan keahlian mereka. Kini tiba saatnya giliran Seruni naik ke atas panggung bersama ibunya.

Sekar dan Ridwan terkejut saat melihat peserta terakhir yang naik adalah putrinya yang tidak di inginkan nya.

Para penonton yang hadir juga heran dengan peserta terakhir, karena lebih mirip dengan penyelengara acara.

1
Astuti tutik2022
🤣🤣Lagi oleng ya thoor banyak typo ...💪💪💪 jgan lupa istirahat yg cukup thooor sama minum vitamin juga,selalu jaga kesehatan.
Astuti tutik2022
45

09

2138
Harniati Atik
terimakasih kak untuk hari ini
lanjut lagi kak up
semangat, sehat selalu /Heart//Heart//Heart/
kaila
lanjut kak
Was pray
banyak typo ya thor nama terbolak balik
Pa'tam: Maaf, nanti aku revisi
total 1 replies
suti markonah
bab ini banyak typo ya thorr..harus nya sekar jadi seruni
Pa'tam: Maaf, akan aku revisi.
total 1 replies
Dewi kunti
Sekar bukan seruni
Pa'tam: Hehe, untung di kasih tahu, jika tidak aku juga tidak nyadar jika ada beberapa nama yang salah sebut.
total 1 replies
Yus Nita
ibarat memelihara Annan ular, udah besar tuan ny di lilit, begitu lah kira2 nasib Sekarang dn Ridwan
Yus Nita
makan dan sanjung tuh anak orang..
yg cuma buat malu 😀😀😀
Warung Sembako
mantap seruni...
4U2C
ANITA sebenarnya pintar ya habis semua barang berharga ingin dibawa kabur🤣🤣🤣🤣🤣 tapi semuanya sirna kerana tetap juga masuk jeruji besi,,giilah anak tidak tau diuntung..
Warung Sembako
perjodohannya dh benar, tp orgnya yg salah...
Warung Sembako
smg seruni bisa terknal, dan pnyesalan besar dtg utk kedua ortu yg membuanya
Yus Nita
lambat lain rahasia akan terbongkar sejar dan bersiap lah menerima gunjingan.
kehendak Tuhan, jngan kau i gkari, yg pasti ny kau yg akan hancur sekar/ridwan 😁😁😁
Yus Nita
masih juga ngeles nech 2 manusia terlambat di muka bumi. yg enggan mengakui darah daging ny sendiri
Soraya
anak yang kmu asuh ternyata ular
Yus Nita
sdh namak bobrok akhlak ny, para juri yg mata duitan. mereka sdh tsk jujur. dan peserta tdk bodoh menilai.
Yus Nita
darah lbh kental dari pada air itu nyata ada ny. bukti ny Seruni bisa menurun bakat ibu kandung ny tanpa harus di ajarin. bakat hadir sendiri, karena darah keturunan ny seperti itu.
Sani Srimulyani
🤣🤣🤣🤣 rasakanlah itu semua
Naya En-lish
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!