NovelToon NovelToon
KETIKA SUAMIKU BERUBAH HALUAN

KETIKA SUAMIKU BERUBAH HALUAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Selingkuh / Mengubah Takdir / Keluarga / Penyesalan Suami / Chicklit
Popularitas:37.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Jalan berliku telah Nina lalui selama bertahun-tahun, semakin lama semakin terjal. Nyaris tak ada jalan untuk keluar dari belenggu yang menjerat tangan dan kakinya. Entah sampai kapan

Nina mencoba bersabar dan bertahan.
Tetapi sayangnya, kesabarannya tak berbuah manis.

Suami yang ditemani dari nol,
yang demi dia Nina rela meninggalkan keluarganya, suaminya itu tidak sanggup melewati segala uji.

Dengan alasan agar bisa melunasi hutang, sang suami memilih mencari kebahagiaannya sendiri. Berselingkuh dengan seorang janda yang bisa memberinya uang sekaligus kenikmatan.

Lalu apa yang bisa Nina lakukan untuk bertahan. Apakah dia harus merelakan perselingkuhan sang suami, agar dia bisa ikut menikmati uang milik janda itu? Ataukah memilih berpisah untuk tetap menjaga kewarasan dan harga dirinya?

ikuti kelanjutannya dalam

KETIKA SUAMIKU BERUBAH HALUAN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

Area +21. Harap bijak dalam membaca. Bagi yang merasa masih bocil, harap minggir!!

Keberhasilan laundry Nina dan Wito terus menghantui pikiran Romlah. Setiap kali melihat ada tetangga yang hendak pergi ke laundry tersebut, perasaan panas membakar hatinya.

"Aku tidak akan membiarkan mereka terus berjaya. Aku tidak suka mereka tertawa di atas penderitaanku. Awas saja, Wito. Aku akan memberimu pelajaran karena telah berani mencampakkanku!" gumamnya seraya mengepalkan tangan.

"Ahaaa,,," Romlah menjentikkan jarinya. Tiba-tiba saja dia teringat akan Damin, yang juga menyimpan dendam pada Nina. Romlah tahu, Wito dan Nina sedang tidak akur dengan Damin. Maka sebuah ide jahat mulai muncul di benaknya. "Damin… Aku bisa bekerja sama dengan nya!" pikirnya licik.

"Awas saja kamu Nina, Wito. Kalian pasti akan merasakan pembalasanku." Rasa iri dengki telah membutakan akal pikirannya. Bahkan dia lupa telah berapa hari tidak pergi ke pasar hanya untuk memantau usaha Nina.

Tanpa dia sadari, kebenciannya pada Nina justru menghancurkan jalan rejekinya sendiri. Karena kiosnya tak pernah dibuka, pelanggannya kini telah berpindah haluan.

Romlah melirik jam yang bergantung di dinding rumahnya. “Hampir tengah hari, biasanya jam segini Damin beristirahat di gubuknya kan?” gumam Romlah.

Damin memang sudah tidak tinggal di desa itu semenjak dia menikah dengan Sari. Dia ikut tinggal di rumah orang tua Sari, yang ada di desa sebelah. Akan Tetapi Damin selalu datang ke sana untuk menggarap sawahnya.

“Jam segini biasanya orang-orang pada pulang dari sawah. Pasti tidak akan ada yang tahu kalau Aku mendatangi Damin di gubugnya.” tanpa pikir panjang, Ramlah pun segera berangkat untuk merealisasikan rencananya.

Sesampainya di sawah milik Damin, Romlah melihat tubuh Damin yang terpapar sinar matahari. Tubuh Damin yang kekar dan berkilau karena keringat, membuat Romlah menelan ludah. Bukan hanya karena panasnya terik matahari, tapi juga karena hasrat yang tiba-tiba tak terkendali.

Romlah melihat Damin masuk ke dalam gubuk. Gubuk Damin memiliki dinding lengkap, bukan seperti gubug pada umumnya yang hanya berupa atap dan tiang penyangga. Itu karena kadang Damin meninggalkan peralatan pertaniannya seperti cangkul, sabit, caping, dan lainnya di dalam gubug.

Tanpa ragu wanita itu mendekat dan mengintip dari balik dinding bambu.Tampak olehnya, Damin sedang berbaring beralaskan tikar pandan, sedang menghirup udara segar melepas penat.

Romlah memberanikan diri masuk. “Kang Damin,” panggilnya.

Damin membuka mata, tatapannya tajam penuh tanya. "Romlah?" Damin bertanya, suaranya berat karena sedikit terkejut. “Apa yang kamu lakukan di sini?”

Romlah tersenyum canggung, “Kang Damin." Romlah mencoba untuk tetap tenang. "Ada yang ingin aku bicarakan."

Damin duduk, mengusap keringatnya dengan kaos yang tadi dia lepas. "Bicara saja, Rom. Ada apa? Tidak perlu basa-basi."

Romlah mendekat lalu duduk bersimpuh, mencoba untuk mengendalikan debar jantungnya. Melihat Damin yang tidak memakai baju, sungguh membuatnya panas dingin. "Aku tahu Kang Damin masih menyimpan dendam pada Nina dan suaminya."

Damin diam sejenak, matanya menyiratkan amarah yang terpendam. "Itu benar. Mereka telah berani melawanku."

"Nah, aku punya ide untuk membalas mereka," kata Romlah, suaranya sedikit bergetar. "Bagaimana kalau Kita bekerja sama?"

“Kerjasama? Kerjasama seperti apa?” tanya Damin.

“Kang Damin kan punya kenalan dukun sakti. Kita minta tolong dukun itu saja untuk mengganggu Nina. Nanti aku yang beli rokok sama kembang. Aku juga tidak keberatan kita patungan untuk biayanya.” Romlah mengutarakan rencananya.

Mendengarkan kata-kata Romlah, membuat bara api dendam di hati Damin kembali menyala. Ia tergiur dengan rencana Romlah. Namun, tiba-tiba saja ia juga melihat kesempatan lain. Melihat bibir Romlah yang sejak tadi bergerak-gerak di hadapannya, membuat jakunnya turun naik. Bibir merah itu kalau digigit, pasti terasa manis. Ia pun tersenyum licik.

Damin menggeser duduknya hingga mereka berdekatan. "Jika aku membantumu untuk membalas dendam pada Nina, apa yang akan kau berikan padaku?”

Romlah tersentak, ia mengerti maksud Damin. Romlah menggigit bibirnya, merasakan debaran jantungnya yang semakin tak terkendali. Bahkan hanya dengan mencium bau nafas Damin, dompet kulit di bawah sana sudah berkedut. Namun, ia tetap harus bisa menahannya. Damin tak boleh tahu kalau dia juga mendambakan sentuhan. "Apa yang kau inginkan, Kang?" tanyanya, suaranya sedikit serak menahan hasrat.

"Kau tahu apa yang aku inginkan," jawab Damin, suaranya terdengar parau "Tubuhmu. Aku menginginkan ini sebagai imbalan atas bantuanku." Sambil berbicara, tangan Damin sudah mulai bergerak lincah. Kaki Romlah yang semula menekuk bersimpuh, ditariknya hingga kini wanita itu duduk berselonjor.

“Tapi, Kang,,,?” Romlah berpura-pura tidak setuju. Tangannya mendorong pelan dada Damin. Terasa keras dan alot. Dan itu membuat Romlah harus menahan napas.

“Aku akan membuat mereka menderita. Tapi sebelum itu aku ingin mencicipi ini dulu.” Damin semakin mendekatkan wajahnya. "Masa wito saja yang boleh memakannya? Aku juga ingin tahu rasanya."

“Kanghhh,,,, emhhh,,, ba,,, bagai,, mana,, ahhh,,, dengan is, tri mu? Ahhh,,,,” Romlah gagal menahan diri agar tidak mendesah, akibat tangan Damin yang sudah menelusup di antara dua pahanya.

“Tidak usah pikirkan si Sari. Yang penting kita berdua. Aku ingin imbalanku sekarang juga.” Damin sungguh lihai, hanya dengan gerakan tangan saja sudah bisa membuat Romlah seperti cacing kepanasan.

Wanita itu pun tak lagi bisa menahan diri, akhirnya mengangguk. “Iyah, kanghh" suaranya penuh gairah. Desahan demi desahan lolos dari bibirnya . "Akuh mauhh Kanghh. Akuhh akan memberikannya padamu. Makanh akuh sesukamuh! Emhhh,,,”

“Kalau begitu…” Damin segera melancarkan aksinya. “Ayo kita bersenang-senang dulu,,,” Damin mendorong dada Romlah hingga wanita itu berbaring telentang.

“Ahh,,, Kang,,, ahh,,,,”

“Ohh,,,, Romlah,,,,”

"Kang Damin,,,, emhhh,,, ahh,,,"

Di tengah terik matahari dan hawa panas gubuk sawah, di antara aroma keringat dan tanah basah, perbuatan nista itu terjadi. Dendam dan nafsu telah membutakan mata hati mereka, tak meninggalkan sedikit pun rasa malu dan penyesalan. Kesepakatan jahat mereka telah terjalin. Rencana jahat di bawah bayang-bayang dosa yang telah mereka perbuat.

***

Hari telah malam, waktu menunjukkan pukul 19.30. Di rumah Sari.

“Kamu baru saja pulang, Pak. Masa sudah mau berangkat lagi? Mau kemana?” tanya Sari ketika melihat damin telah siap dengan jaket dan kunci motornya.

“Aku mau ke sawah. Malam ini ada rencana gerebek tikus bersama warga sana. Kamu mau ikut? tanya Damin galak.

“Bukan, Pak. Aku kan cuma tanya.” Sari mengkeret melihat wajah sangar suaminya.

“Laki-laki keluar itu pasti ada sesuatu yang penting. Jangan bawel jadi perempuan. Duduk diam di rumah. Yang penting kamu tidak kelaparan!” bentak Damin. Setelah itu pria berusia 50 tahun itu pun pergi dengan sepeda motor trail nya.

Sari menghapus air matanya setelah sang suami tak lagi ada di hadapannya. Dia tahu suaminya tidak mungkin pergi ke sawah. Mana ada ke sawah pake minyak wangi. Tapi Sari selalu saja tak bisa bicara. Dia seperti tak punya kekuatan untuk melawan.

"Bu." Bowo, anak sulung mereka datang menepuk pundak Sari. "Kalau ibu sudah tidak tahan, lepaskan, bu," ucap Bowo. "Untuk apa bertahan jika itu hanya menyakiti hati ibu saja?"

"Betul, Bu." Dewi, anak kedua mereka ikut mendekat. "Dulu ibu pasrah karena kami masih kecil. Ibu takut tak bisa menghidupi kami. Tapi sekarang kami sudah dewasa Bu."

"Yang Dewi bilang benar, Bu. Jangankan untuk mengidupi diri sendiri. Kami bahkan sanggup menghidupi Ibu. Lepaskan dia, Bu. Dia tak layak menjadi pendamping hidup ibu. Kami tidak butuh ayah seperti dia!" tegas Bowo.

"Biarkan begini dulu, Nak. Ibu ingin melihat sejauh mana Ibu sanggup menahan luka dan kesakitan ini. Jika saatnya tiba, ibu pasti akan melepaskannya."

Bowo dan Dewi hanya bisa menghela nafas berat. Mereka lagi-lagi gagal membujuk ibunya. Ibu mereka terlalu keras kepala.

***

1
FT. Zira
ya taruh ditempatnya lah.. mau taruh dimana lagi emang/Smug/
Nar Sih
cerita antara wito dan nina bnran bagus lho moms 👍
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: terima kasih, semoga betah lanjut sampai akhir 🙏🙏
total 1 replies
Asyatun 1
lanjut
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
apa mungkin anton menyimpan dendam karena ditinggal wito nikah sm nina? jd sekarang dia mau bls dendam
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
tapi aku suka sayur terong, apalagi klo di balado.../Sweat/
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
sepele ndasmu wit, pemyakitmu rk mari kok . snjtamu perlu d ketok memang wis tau kr janbol romlah saiki jeruk makan jeruk
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
semangat susilo...semoga kalian berjodoh. mencintai dalam diam dan sakit ktka mlhtt org yg d cintai terluka itu cinta luar biasa, tk bisa memiliki tp sslu memantau dan bhgia bl yg dcntainya bhgia wlpn bkn dg drnya
Patrick Khan
ada apa dengan anton🤔🤔🤔
FT. Zira
semoga lekas sehat kembali Mami...
terima kasih tetap memberikan hiburan gratis ini,
jangan lupa istrahat cukupp yaaa/Kiss//Kiss/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: Aamiin, terima kasih/Kiss//Kiss/
total 1 replies
FT. Zira
Anton punya niat apa nih? mau jadiin wito auu kahh/Awkward//Awkward/
FT. Zira
gak paham sama jalan berpikir wito/Sweat//Sweat/
Nar Sih
semoga cpt sembuh ya kak,semagatt💪
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: Aamiin, terima kasih. sekarang udah baikan kok. usah bisa nulis lagi.
terima kasih sudah setia menemani
total 1 replies
Andez Aryani
mgkn dendam karna pernah d tinggalkan,jd gk rela liat wito bahagia
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
wah apakah anton berniat buruk
tse
kenapa Wito ga tau malu banget ya..minta hak asuh anka...mau di ajarin kaya Wito gitu maksudnya wito...biar agus jadi kaya dia....bapak macam apa itu...
tse
ada apa dengan Anton...apa dia dendam sama Wito ya....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
semoga lekas sehat kembali,,, semangat 💪💪💪
jangan lupa istirahat yang cukup, minum air putih hangat dan hindari stresss 😍💚💚💚
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: misami
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: Aamiin 🤲🙏
terima kasih, Mbak /Kiss//Kiss/
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
sebenarnya dia ini hahad enggak sih, penasaran gue... atau sebenarnya dia ini memang punya dendam pribadi dan ingin menghancurkan wito dari dalam? hooo...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: emmm... kasih tahu gak yaaa/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
lah emang kemana aje sih lo wit, masih aja memganggap candaan
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
lah...maksudnya apa nih?
apa dia punya maksud terselubung mungkin?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: lahhh🤔
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: tak tahu,,, apa ya/Facepalm/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!