HAPPY READING. . .
MENTARY SAFIRA PUTRI anak broken home yang lebih memilih untuk bekerja dari pada melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, gadis mandiri cantik dan pintar.
AXCEL PUTRA DEWANGGA seorang pengusaha muda yang sukses tapi tidak dengan pernikahannya karena harus kandas ditengah jalan, janji suci yang dinodai oleh sang istri dengan berselingkuh membuat AXCEL memutuskan untuk bercerai.
" Tar pilih duda apa perjaka." tanya Clara teman Tary.
" Nggak ada angin nggak ada ujan tiba-tiba nanya gituan waras lo."Jawaku.
" Lo tau nggak anak pemilik toko roti tempat kita kerja, ternyata oh ternyata duda mana ganteng banget lagi." ujar Clara senyum-senyum nggak jelas sambil meluk guling.
" Sinting kali nih anak senyum-senyum nggak jelas." gumam Tary sambil gelang-geleng kepala.
penasaran seganteng apa dudanya terus pantengin cerita aku yah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Revan Fernando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ponsel yang tertinggal
Sesampainya Axcel di lokasi proyek ia sibuk keliling guna meninjau perkembangan pembangunan kantor cabang yang ada di bandung, setelah lelah berkeliling Axcel pun memutuskan untuk beristirahat sebentar sebelum nanti melanjutkannya lagi saat ia merogoh kantong celananya guna mengambil ponselnya untuk menghubungi kekasihnya namun ponselnya tidak ada di kantong celananya.
" Ah sial ponsel gue ketinggalan di meja lagi, gimana caranya gue ngehubungi Tary coba ceroboh banget sih gue." kesal Axcel pada dirinya sendiri, Alex yang baru datang dari kamar mandi melihat sahabatnya ngomel gak jelas pun bertanya.
" Lo kenapa sih ngomel-ngomel gak jelas banget?" tanya Alex.
" Chat Ciara coba tanyain ponsel gue ada diruangan gue gak?" ucapnya menyuruh Alex untuk menanyakan keberadaan ponselnya.
" Lah tumben gak bawa ponsel lo, biasanya gak pernah ketinggalan tuh ponsel?" ucapnya lalu mengirim pesan kepada Ciara, untuk mengecek diruangan Axcel.
( Ciara" coba Lo cek diruangan Axcel ada ponsel dia gak di meja kerjanya.")
Drtt....
Ponsel Alex berdering panjang tanda ada telfon masuk.
" Hallo." ucapnya pada si penelpon.
" kak Alex bang Axcel kemana sih, aku telfon gak diangkat-angkat di chat juga gak bales-bales sok sibuk banget jadi orang." ucap si penelpon menggebu-gebu sampai membuat kuping Alex pengang.
" Ponsel Abang kamu ketinggalan di kantor ini kakak sama Abang kamu lagi ada kerjaan di bandung emang ada apa?" ucap Alex, sedangkan Axcel yang mengetahui sang penelpon adalah adeknya hanya diam mendengarkan.
" Aku sama Oma mau pulang ke jakarta tadinya mau nanya kapan Abang ada kunjungan ke bandung biar bisa bareng eh kebetulan hari ini Abang ada ke bandung jadi nanti pulangnya jangan lupa jemput aku sama Oma kak." ucapnya mengingatkan untuk menjemputnya sepulang dari proyek.
" Iya nanti kakak bilang sama Abang kamu."
" Ya udah aku tutup telfonnya dulu kak bye kak Alex." ucap si penelpon.
" Hmmm." ujar Alex lalu memutuskan panggilan itu.
" Adek lo minta di jemput katanya mau pulang ke jakarta bareng Oma." ucap Alex.
" Tuh bocah ngapa gak minta jemput supir malah minta jemput gue?" jawabnya.
" Mana gue tahu adek-adek lo kenapa nanya gue, kangen sama lo kali." ucapnya, sedangkan Axcel hanya merotasikan bola matanya males.
Sedangkan di kantor Ciara yang menerima chat dari Alex untuk memeriksa apa ponsel Axcel ada diruanganya atau tidak, ia pun beranjak dari meja kerjanya menuju ruangan Axcel dan membuka pintunya tapi alangkah terkejutnya saat ia melihat siapa yang sedang duduk di kursi kebesaran milik Axcel.
Ciara yang kaget ples geram dengan kehadiran perempuan itu pun langsung masuk dan membuka pintu secara kasar, membuat perempuan yang lagi asik duduk di kursi kebesaran Axcel sambil memainkan ponselnya terkejut.
" Dasar jalang apa yang lo lakuin di ruangan sahabat gue hah." ucapnya penuh emosi.
" Keluar loh lancang banget lo main masuk keruangan Axcel hah? Siapa yang ngijinin Lo masuk jalang?" ucap Ciara penuh emosi.
" Lo gak punya hak buat ngelarang gue masuk ruangan Axcel karena gue masih ada hubungan dengan Axcel apa lagi diantara kita ada Zayan, Lo yang harusnya sadar diri emang lo siapa berani-beraninya lo teriak-teriak ke gue lo mau di pecat hah Lo tuh cuma anak pembantu gak usah sok ikut campur dengan urusan gue ama Axcel deh." dengan sombongnya ia marah balik ke arah Ciara sekertaris pribadi Axcel.
" Seenggaknya gue gak semurah lo yang ngobral tubuh lo hanya demi sebuah popularitas, sebaiknya lo keluar sebelum gue panggil satpam buat ngusir lo jalang sialan." ucap Ciara memperingati.
Claudia yang males berdebat pun memutuskan untuk keluar dari ruangan Axcel, tapi sebelum keluar ia sempat menatap sengit pada sekertaris itu.
" Kita lihat saja sebentar lagi gue bakal buat lo di pecat dari kantor ini dasar perempuan gila." ucapnya dan berlalu dari hadapan Ciara.
" Nggak takut gue sama ancaman murahan lo dasar jalang." balas Ciara.
Kita beralih kekediaman keluarga Dewangga sepulangnya Bu Nina dari toko cabang ia di buat marah dengan aduan cucunya tentang perempuan yang mengaku sebagai maminya, apalagi perempuan itu mengatai Tary yang tidak-tidak di depan umum.
" Oma." panggil Zayan saat melihat Omanya baru saja pulang.
" Eh cucu Oma sudah dirumah dari kapan ko gak bilang Oma kalau udah pulang, rencana Oma mau bilang papi agar jemput Zayan di kontrakan mami." ucap Bu Nina yang belum tahu menahu dengan kejadian siang tadi.
" Maaf Bu saya lupa ngabarin ibu kalau kita sudah pulang, karena ponsel saya rusak Bu." ucap sus Ratna.
" Oh iya gak papa, emang kalian pulang jam berapa sus?"
" Kita sampai rumah jam satu Bu, tadi mbak Tary bilang sampein maaf ke ibu karena mbak Tary pulang duluan gak nunggu ibu pulang." ucap sus Ratna yang di angguki oleh Bu Nina.
" Oma tangan Sayan sakit tadi ditarik-tarik sama orang jahat." adu Zayan pada Omanya sambil memperlihatkan tangannya yang mungil, sang Oma pun Jongkong untuk mensejajarkan dirinya dengan sang cucu.
" Siapa yang berani nyakitin cucu Oma hmm?" ucap Bu Nina dengan lembut.
" Oma orang itu bilang kalau dia maminya Zayan trus marah-marah sama.mami Tary Oma." ucapnya.
" Sus apa yang terjadi hari ini." tanyanya pada sus Ratna, lalu ia berdiri menghadap sus Ratna.
" Maaf Bu tadi pas kita lagi makan siang tiba-tiba Bu Claudia mantan istri tuan Axcel datang dan marah-marah bahkan mengatai mbak Tary yang tidak-tidak dan Bu Claudia juga bilang bakal rujuk sama tuan Axcel dan memperlihatkan beberapa foto pertemuannya semalam dengan tuan Axcel, dan tiba-tiba narik tangan den Zayan sampai hampir jatuh." penjelasan dari sus Ratna membuat darah di tubuh Bu Nina rasanya mendidih.
" Zayan sama sus Ratna dulu ok Oma mau telfon papi Zayan bentar." Bu Nina pun agak menjauh dari cucunya guna menghubungi Axcel sang anak.
Drdtt....
Panggilan pertama tidak diangkat, Bu Nina pun mencoba untuk memanggil sekali lagi dan panggilan kedua baru diangkat namun yang mengangkat bukan sang anak melainkan sekertarisnya.
" Hallo selamat sore Bu, maaf ponsel pak Axcel tertinggal di kantor sedangkan beliau ada di bandung untuk meninjau perkembangan pembangunan kantor cabang." ucap Ciara sekertaris pribadi Axcel.
" Oh ok Ciara ibu mau bertanya tapi jawab jujur, apa mantan istri Axcel masih sering berkunjung ke perusahaan?" tanyanya.
" Maaf Bu sejauh ini pak Axcel tidak pernah mengijinkan Bu Claudia untuk masuk, tapi hari ini saya kecolongan karena dia berhasil masuk saat saya berada di toilet dan pas lewat meja resepsionis juga kebetulan sedang kosong jadi dia tadi berhasil masuk keruangan Axcel dan saya tidak tahu apa yang dilakukan Bu Claudia di ruangan pak Axcel Bu." ucap Ciara.
" Baiklah nanti kamu antar ponsel Axcel pulang, kamu juga sudah lama gak pernah pulang kesini." ujar Bu Nina.
" Baik Bu nanti sepulang jam kantor saya bakalan antar ponsel pak Axcel." lalu panggilan pun berakhir.
Axcel yang baru pulang dari proyek menyempatkan untuk menjemput adik dan Omanya yang ingin ikut pulang ke jakarta, sepanjang perjalanan untuk menjemput adiknya Axcel tak berhenti-hentinya mengomel. Sampainya di rumah sang Oma Axcel pun turun dari mobil dan masuk kerumah Omanya sebelum masuk ia mengucap salam terlebih dahulu.
" assalamualaikum Oma." ucap Axcel lalu menyalami tangan Omanya.
" waalaikumsalam nak ,lah nak Alex mana kenapa gak kamu suruh masuk sekalian biar bibi buatkan minum untuk kalian." ucap sang Oma.
" Nggak usah oma kita langsung jalan aja takut kemalaman dijalan, kasian Zayan takut nungguin Axcel Oma." ucap Axcel beralasan padahal ia ingin cepat-cepat sampai jakarta dan mengambil ponselnya lalu menghubungi Tary, entah perasaannya dari tadi gak enak kepikiran Tary terus.
" Eleh kangen Zayan apa kangen sama pacar Abang? Kata mama Abang udah punya pacar yah Abang kenal dimana?" tanya adik Axcel.
" Bocil dilarang kepo, udah ayo jalan mana barang-barang yang mau Oma bawa biar Axcel bawain kemobil" ucap Axcel.
" Tuh barang yang mau kita bawa Abang angkat gih." ujar sang adik. " ayo Oma kita ke mobil aja itu biar Abang yang angkat." ucapnya lalu menggandeng tangan Oma buat keluar rumah.
" Bi saya titip rumah jaga baik-baik selama saya di jakarta." ucap Oma papa artnya.
" Baik Oma saya akan jaga rumah Oma dengan baik." ucapnya dan mengikuti majikan dan cucunya yang melangkah keluar rumah, Axcel pun memasukkan semua bawaan Oma dan adiknya ke bagasi dan menutupnya lalu ia masuk ke kursi samping kemudi.
" Udah semuanya Oma gak ada yang tertinggal kan." ucap Axcel, sang Oma pun menggeleng tanya tidak ada yang tertinggal.
" Lex jalan, kalo lo capek bilang aja nanti biar gantian sama gue."
" Hmm, santai aja nanti kalau gue capek juga ngomong."
keheningan menemani perjalanan mereka untuk kembali ke jakarta, Axcel yang terus kepikiran dengan Tary rasnya ingin cepat-cepat sampai jakarta dan mengunjungi kekasihnya di kontrakan perempuan itu.
" Kenapa lo gak minta supir jemput sih dek ngerepotin aja lo." omel Axcel pada adiknya.
" Oma lihat Abang masa di minta jemput bilang ngerepotin, emang gak kangen sama adeknya apa lagian kan juga Abang di bandung jadi kan sejalan." gak terima di bilang ngerepotin.
" Kenapa gak minta jemput si Hendra aja biar dia ada kerjaan." ucap Axcel.
" Lah si abang emang aku adik Abang apa adik kak Hendra segala minta kak Hendra yang jemput, orang abang sendiri juga ada ngapain ngerepotin orang kan gak enak ya gak Oma?" ucapnya minta dukungan pada Omanya.
" Hmm, cel kamu beneran serius sama pacar kamu ini Oma denger umur kalian beda cukup jauh? Kamu lagi gak main-main kan jangan sampai kamu cuma mainin anak orang loh yah?" tanya Oma pada cucunya.
" Aku gak ada main-main sama dia Oma, aku serius ngejalanin hubungan ini lagian gak masalah kan kalau umur kita terpaut lumayan jauh." ujar Axcel.
" Ko dia mau yah ama Abang yang kaya kulkas dua pintu ini dingin cuek udah mah kaku kaya kanebo kering, kalau aku jadi cewenya ogah punya pacar modelan Abang." ucapan Cika membuat Alex mati-matian menahan tawanya, gimana gak mau ketawa kalau perempuan yang ada di belakangnya terang-terangan menjelek-jelekkan abangnya sendiri.
" Lo mau gue stop uang jajannya hmm?" ucap Axcel geram dengan adeknya bisa-bisanya menjelek-jelekkan dirinya didepannya secara terang-terangan.
" He...he....he...gitu aja Abang marah kan adek cuma bercanda bang." ucapnya sambil cengengesan.
" CK dasar bocah, Oma kenapa gak mau menetap di jakarta aja sih biar ada yang ngerawat Oma di masa tua Oma?" tanya Axcel pada Omanya.
" Oma gak bisa ninggalin rumah yang banyak kenangan Oma bersama opa kalian, lagian Oma gak sendiri kan ada bi Jum yang nemenin Oma terus cucu Oma yang cantik ini juga kan nemenin Oma disana dan kamu sesekali nginep dirumah Oma jangan cuma kerjaan terus yang kamu urusin." ucap Oma.
" Kapan-kapan Axcel bakal nginep dirumah Oma deh, kan Axcel kerja buat masa depan Zayan Oma." ujarnya.
" hmm, trus kamu kapan mau cari istri lex jangan kerja terus cari istri biar ada yang ngurusin kamu kalau capek pulang kerja?" tanya Oma pada sahabat cucunya yang udah seperti cucunya sendiri.
" Alex masih nunggu jodoh Alex dateng Oma, lagian Alex masih muda Oma cari istrinya belakangan aja lah." jawabnya.
" Kamu ini ya jodoh itu dicari bukan cuma ditunggu." ucap Oma, sedangkan Alex hanya cengengesan, sejauh ini belum ada satu wanita pun yang bisa buat jantungnya berdetak kencang.
Ayo kira-kira siapa yah jodoh Alex
Jangan lupa pantengin terus novel aku ya gaes!