Keiko yang hendak menolak perjodohan yang di lakukan ayahnya seketika menerimanya tanpa pikir panjang setelah bertemu dengan pria tersebut.
Pria dengan sejuta pesona membuat dirinya bergetar, Hingga bertekad membuat pria itu jatuh dalam pelukannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pilihan untuk Jonathan
Dan acara pertunangan yang dilangsungkan begitu mewah itupun perlahan mulai berlalu. Para tamu mulai pulang satu persatu hingga menyisakan para house keeping yang melakukan tugasnya.
Para keluarga dan kerabat dekat baik keluarga Jonathan dan Keiko memilih beristirahat disalah satu kamar yang ada di hotel tersebut.
Dan kini hanya menyisakan Keiko dan Jonathan yang terlihat duduk disebuah restoran yang ada disana, Mereka telah berada disana cukup lama namun tidak ada yang memulai pembicaraan lebih dulu.
Dan Jonathan yang tidak tahan akan situasi ini memilih untuk berbicara
''Dia adalah mantanku''
Ucap pria itu langsung pada intinya. Namun pada dasarnya pria itu hanya tidak tau harus memulai dari mana bahkan tidak paham untuk trik basa basi yang biasa digunakan seseorang ketika berbincang.
Keiko menganggukkan kepalanya
''Aku tau itu''
Timpal gadis cantik itu, Dia tidak bodoh atau bahkan tidak seteliti itu ketika dirinya tidak mencari tau apapun tentang calon suaminya.
Keiko terlihat mengembangkan senyumnya, Kemudian secara perlahan meraih gelas minuman dihadapannya. Menegak orange jus miliknya dengan begitu anggun.
''Aku tidak bodoh dimana aku tidak bisa melihat ada banyak cinta yang dimiliki kakak untuk wanita itu''
"Keiko, Jangan panggil aku kakak, Aku lebih suka jika memanggilku dengan sebutan daddy"
Sela Jonathan yang tampak protes ketika Keiko mengubah nama panggilannya, Itu saja cukup membuat dirinya yakin jika gadis itu cukup tidak merasa senang dengan pertemuannya dengan Amora.
"Pembahasan kali ini, Mantanmu tuan Jonathan Blade, Berhenti mempermasalahkan sesuatu yang tidak penting"
Keiko membuka mulutnya, Menatap Jonathan dengan ekspresi serius di wajahnya.
Jonathan benar benar dibuat kehilangan kata katanya, bahkan seluruh kata kata yang ia siapkan di otaknya menguap begitu saja.
Sejujurnya dia tidak menyangka jika Keiko menyadarinya bahkan gadis itu bersikap baik baik saja seolah yang dia lihat tidak ada artinya.
''Apa kau baik baik saja?''
Entah mengapa Jonathan lebih penasaran dengan perasaan Keiko saat ini.
Keiko tampak terkekeh mendengar pertanyaan pria di hadapannya, Kemudian menjawab pertanyaan Jonathan dengan santai
''Aku bukan manusia tidak punya hati kak, Munafik jika aku mengatakan jika aku tidak sakit hati menyaksikan semuanya, Kakak jelas tau jika aku menyukai kakak''
''Hanya saja perihal hati tidak bisa dipaksakan bukan, Aku masih bisa memaklumi karna kita belum terikat pernikahan dan kita belum lama saling mengenal''
Jelas Keiko dengan panjang lebar, Tentu ia bisa memahami perasaan Jonathan, Meski selama ini pria itu tidak menolak kehadirannya namun ia tau jika pria itu hanya terpaksa karna tekanan orang tuanya.
''Aku bisa mentolerir semuanya selagi itu masih dalam sebatas wajar"
"Apa kakak masih ingin bersama wanita?"
Tanya Keiko cepat ke arah Jonathan.
Namun pria itu terdiam cukup lama tanpa menjawab pertanyaan Keiko.
"Aku beri kakak waktu satu hari untuk menjawab pertanyaanku, Jika kakak memilih wanita itu, Aku bisa melepaskan kakak dan membatalkan pertunangan ini"
Sahut Keiko dengan tenang
"Jangan khawatirkan soal orang tua kita, Karna aku bisa mengatasi papaku agar tidak melanjutkan pertunangan kita"
Lanjut Keiko lagi yang segera berdiri dari posisinya.
Hal tersebut membuat Jonathan tersentak kaget, Ketika melihat gadis itu berbalik dia langsung menahan tangan Keiko membuat gadis itu membalikkan tubuhnya.
''Apa ada lagi yang ingin kakak katakan?''
Keiko kembali bertanya, Karna sebenarnya ia tidak butuh waktu yang cukup lama, Terlebih Clara dan Zee menunggunya dikamar mereka.
"Aku ingin pertunangan ini tetap di lanjutkan Keiko, Dan hubunganku dengan Amora hanya sebatas masa lalu"
Sahut Jonathan cepat yang menatap Keiko beberapa waktu.
Keiko yang mendengar ucapan Jonathan cukup terkejut, Kemudian duduk kembali di kursinya.
"Apa kakak yakin? Aku tidak ingin jika kedepannya kakak masih berhubungan dengan mantan kekasih kakak, Jadi ketika aku memberikan pilihan ini maka kakak harus memikirkannya dengan baik baik"
Keiko kembali bertanya ke arah pria tersebut, Dia tidak ingin jika di masa depan suaminya akan plin plan mengenai perempuan lain, Apa lagi dia tipe wanita yang tidak suka bersaing terlebih hanya untuk urusan seorang perempuan.
"Aku yakin Keiko, Aku tidak mungkin kembali kepadanya dimana dia telah meninggalkanku begitu saja di masa lalu, Kehadiranmu sudah cukup untukku"
Jawab Jonathan dengan sangat yakin.
"Baiklah, Jika kakak sudah memutuskannya"
''Tapi kenapa sikapmu seolah olah menghindari ku, Keiko''
Mendengar pertanyaan Jonathan membuat keiko tertawa renyah
''Aku tidak menghindari kakak, Kakak tau papa terlalu banyak memiliki aturan dan berkata jika lebih baik aku menjaga jarak pada kakak hingga hari pernikahan kita tiba''
Jelas Keiko setelah menghentikan tawanya.
Dan setelah merasa tidak ada lagi yang perlu di bicarakan, Keiko memilih pergi dari sana menyusul kedua sahabatnya yang kini telah menunggunya.
Jonathan yang telah memastikan keiko telah kembali ke kamarnya memutuskan untuk pergi dari sana. Dia tampak mengetik pesan di ponselnya kemudian mengirimkannya pada seseorang.
Di sisi lainnya
Harumi, Wanita paruh baya itu tampak mengumpat ketika mendengar berita yang dibawa oleh salah satu maid yabg bekerja dengannya untuk mengawasi putranya.
''Kau yakin jika wanita itu adalah gadis sialan itu?''
Harumi bertanya dengan kesal, Ingin memastikan jika apa yang dilihat oleh maid tersebut benar, Dan tidak salah mengenali seseorang.
''Saya yakin nyonya besar''
Jawab maid tersebut dengan yakin, Dia tentu bagaimana bentuk dan rupa Amora terlebih wanita itu dulu kerap berkunjung di kediaman Jonathan di diluar negri.
Tidak ada perubahan yang signifikan, Hanya dari gaya pakaian membuat maid tersebut begitu yakin jika wanita tersebut adalah Amora, Mantan kekasih tuan mudanya dan merupakan wanita yang begitu tidak disukai oleh nyonya besar nya.
''Cari tau dimana gadis itu tinggal saat ini''
Maid itu tampak menganggukkan kepalanya, Kemudian meninggalkan Harumi yang tampak diam sembari menekan pelipisnya yang tiba tiba berdenyut.
Ini gawat.
Kemunculan wanita itu akan menghancurkan semuanya, Bahkan bisa saja menghancurkan hubungan Jonathan dan Keiko yang terlihat mulai dekat. Bahkan sebagai seorang ibu Harumi jelas bisa melihat ketertarikan Jonathan pada Keiko meski pria itu enggan mengakuinya.
Dan kemunculan Amora kembali jelas akan menjadi pengaruh buruk, Dia tidak ingin perasaan putranya pada Amora yang dulu itu kembali.
''Wanita itu benar benar''
Desis Harumi dengan penuh kemarahan, Dia rasa ia akan bertindak secepatnya sebelum Amora melakukan sesuatu yang mampu mengacaukan segalanya.
...****************...
Di salah satu apartemen terbesar di Tokyo.
Tampak seorang wanita tengah berteriak histeris bahkan ia kerap melemparkan barang miliknya tak peduli jika barang barang mewah tersebut hancur ataupun rusak.
Dia hanya melakukan sesuatu untuk melampiaskan seluruh kemarahannya.
''Tidak, Aku yakin jika Jonathan masih mencintaiku''
''Ya dia pasti masih menyukaimu''
Amora berusaha meyakinkan dirinya, menghapus air matanya dengan kasar.
''Kau harus menjadi milikku Jo, Hanya menjadi milikku''
Geram Amora yang menatap wajahnya dalam pantulan cermin meja rias miliknya. ia terdiam beberapa waktu, Kemudian bergerak dengan kasar mencari sesuatu dalam tas miliknya tergeletak dilantai.
Setelah menemukan apa yang dia cari, Amora lantas menekan nomor seseorang diseberang sana. Dia melakukan panggilan pada seseorang.
Dan tidak butuh waktu yang lama hingga seseorang di seberang sana menjawab panggilannya
''Bantu aku menemukan keberadaan gadis itu, Atau cara agar aku bisa menghubungi gadis itu, aku perlu berbicara dengannya''
Ucap Amora cepat tanpa membiarkan seseorang di seberang sana mengatakan sesuatu.
''Aku tidak segila itu untuk mencelakainya, Aku hanya perlu berbicara dengannya, Aku mohon bantu aku''
Pinta Amora dengan memelas.
Dan saat orang tersebut bersedia melakukan apa yang diminta Amora, Amora memilih memutuskan panggilannya.
****************
Haiiii haiii reader's ku.
aku harap kabar kalian selalu baik.
bisa bantu aku untuk mengembangkan novelku?
cukup like, komen dan juga vote
agar aku selalu semangat untuk update.
aku harap kalian senantiasa berkomentar, ketika selesai membaca setiap bab dari novelku.
aku hanya author biasa, yang sangat sangat membutuhkan semangat kalian,
bantu aku yah hehe
salam hangat dan sayang untuk kalian semua❤