seorang gadis bertemu dengan iblis dan di bawa ke dunia bawah,apakah ini takdir gadis tersebut?
hanya untuk umur 17 ke atas 👐🏻
(jangan lupa like and komen ya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 永島良太, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
Kentaur melirik Damon, di angguki dengan tidak ikhlas.
"Baik, liona. Ada apa?"
liona mendekat. Kentaur menundukkan kepalanya.
Menutup matanya tidak berani melihat calon nyonya Asmodeus.
liona mengelilingi kentaur. Menelisik jauh. Berhenti di depan wajahnya yang masih menunduk.
Tangannya terangkat, kentaur menundukkan tubuhnya, liona mengelus rahang Kentaur. Ia masih terkagum.
Jujur, tampan. Tapi semakin jujur lagi masih lebih tampan Damon.
"Tampan."
"A-apa?"
"Kamu tampan."
Kentaur kelabakan, ia melirik Damon.
Terasa aura tidak enak.
"Terimakasih, nyonya. S... Saya harus segera pergi."
liona menoleh ke Damon, wajahnya kusut. liona menahan tawanya.
"Silahkan."
Kentaur pergi, hilang dibalik langit malam.
"Kamu sengaja?"
liona berbalik.
"Apa?" kembali ke tempat duduknya.
"Kamu sengaja membuat aku cemburu?"
"Pftt apa kamu cemburu? Benarkah?"
"Sangat!"
Damon duduk di samping liona, memeluk pinggang liona. Menyadarkan dagunya di pundak liona.
"Jangan menempel padaku!"
"Kamu harus mengelusku juga!"
"Tidak mau."
"Tadi kamu mau mengelus kentaur itu. Juga memujinya tampan, padahal sudah jelas aku lebih tampan."
Damon menggerutu dengan bibir di lengkungkan ke bawah.
"Dia lebih tampan, juga keliatannya baik. Aku suka."
"Kamu... menyukai kentaur itu?"
"ya."
Damon membulatkan matanya. Melepas pelukan, tatapannya berubah.
"Aku akan membunuhnya." Gumam Damon.
Damon berdiri, liona menatap heran.
"Mau kemana?"
Damon mengepakkan sayapnya, hendak terbang.
"Membunuh kentaur."
"APA?!"
liona beridiri.
"Jangan, Damon! Dia tidak salah apa-apa."
Damon menoleh, sorot mata merahnya bertemu manik coklat terang liona.
"Jelas dia salah. Mencuri hati calon ratunya sendiri."
liona kaget, sedikit takut juga ingin tertawa.
Padahal ia suka kentaur bukan cinta. Hanya suka karena mereka unik.
"Jangan."
"Jadi, kamu membela mereka?"
"Tidak..."
"Lalu?"
"Duduk dulu, Damon."
"Tidak, Aku akan pergi sekarang. Tidak ada yang boleh memilikimu selain diriku sendiri."
Damon benar-benar mengepakkan sayapnya hingga dia melayang. liona panik.
"DAMON! TURUN!"
"Tidak."
"Aku tidak menyukai mereka!"
"Kamu tadi mengatakannya."
"Turun dulu! Atau aku akan lompat dari tebing ini."
Damon akhirnya menurut, dia turun.
Berdiri di depan liona, menatap tajam.
"Jadi?"
liona berjinjit. Mengelus rahang Damon.
"Tenang, aku tidak menyukai mereka. Kamu salah paham."
Deg! Jantung Damon berdetak kencang.
"Tapi tadi..."
"Maksudku, aku suka melihat mereka karena mereka unik. Bukan cinta."
Kilatan merah dari mata Damon memudar. Dia menundukkan wajahnya.
Menggenggam tangan liona di rahangnya.
"Aku mencintaimu, liona. Tolong jangan berpaling."
liona tertegun, jantungnya berdetak kencang. Kenapa ini? Apa dia takut? Tapi Damon tidak menyeramkan sekarang.
Tangan liona di arahkan ke dada Damon.
liona merasakannya.
"Jantungku berdebar saat bersamamu. Dan aku harap, kamu juga."
liona bergeming, menatap manik merah itu mencari kebohongan.
Tapi nihil. Hanya terlihat pancaran kejujuran dan ketulusan dari mata Damon.
Damon memeluk liona. Menyenderkan kepalanya liona ke dada bidangnya.
Kepala liona terasa basah. What? Apa hujan?
liona mendongak. Kaget...
Damon menangis!
"kamu... Menangis?"
"Tidak, Mataku terkena debu."
Damon menyeka air matanya.
"Aku tidak bodoh."
Damon melepas pelukan, menatap liona dalam.
"Mengapa?"
"Jangan..."
"Hng?"
Mata Damon berkaca-kaca, bibirnya melengkung ke bawah. liona nyaris memekik, ini lucu!
"Jangan berpaling darikuuuu, ya?"
liona awalnya ingin mengerjai Damon lebih lama, tapi melihat kesedihan Damon, liona kasihan.
"Aku tidak bisa berjanji."
"Beri aku kepastian!"
"Mungkin untuk sekarang... Tidak?"
"benarkah?"
"Iya... Hapus air mata itu, malu dengan tubuh besarmu."
"Biarkan saja! Agar kamu tahu kalau aku tidak ingin kehilanganmu."