Xu Ya, seorang gadis yang memiliki latar belakang yang sempurna dan memiliki seribu talenta sehingga ribuan orang memuja mujanya.
Tetapi, semuanya berubah drastis seluruh keluarganya mengalami pembantaian yang keji terkait dengan perebutan tahkta sehingga Xu Ya harus masuk ke dalam kemiliteran demi membalaskan dendam dan membersihkan nama keluarganya.
Namun perjalanan ini tidak mudah dan penuh dengan darah, dengan ditemani oleh seorang Jenderal hebat yang memiliki tujuan yang sama.
Keduanya saling bekerja sama satu sama lain sebelum akhirnya berubah menjadi saling mengandalkan.
Akankah Xu Ya berhasil membalaskan dendam keluarganya?
Tag : Strong Female lead, smart female lead, arrogant male lead, angst, violence, military
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20 - Kota Suzhen
"Tidak masalah, aku merasa sangat bahagia dengan hadiah ini. Sudah sangat lama untuk tidak merasakan pakaian seindah ini. " Gumam Xu Ya dengan nada yang agak bergetar.
"Istirahat lah dulu, besok kita akan pergi ke Kota Suzhen. Aku yakin kamu belum pernah melihatnya sebelumnya. " Balas Huo Xincheng dengan lembut.
Baru kali ini Huo Xincheng mengatakan sesuatu dengan nada yang lembut seperti itu, sehingga Xu Ya mau tidak mau menurut dan kembali ke tempat tidurnya.
Huo Xincheng juga pergi ke tempat tidurnya sehingga mereka tidur terpisahkan oleh tirai besar, Xu Ya sebenarnya tidak bisa tidur semalaman. Selama ini, dia belum pernah bepergian kecuali ke kamp militer, Ibukota dan sekarang Kota Suzhen akan menjadi tempatnya yang ketiga.
'Ayah, Ibu, aku pasti akan membalaskan dendam kalian. Aku sekarang memiliki kekuatanku sendiri dan memiliki seseorang yang baik padaku, merawat dan memperhatikanku dengan baik. 'Pikir Xu Ya.
Pagi hari datang dengan sangat cepat, Huo Xincheng dan Xu Ya telah berkemas dari pagi pagi sekali menggunakan kereta kuda alih alih berkuda. Bagaimanapun dia menyandang status sebagai sepupu Huo Xincheng yang sehalus bunga.
Xu Ya menggunakan cadar untuk menutupi wajahnya dan bertingkah laku layaknya seorang gadis dari keluarga bangsawan.
"Nona Xu, silakan. " Ucap Gao Yu.
"Saudara Gao, sayang sekali bahwa kamu tidak bisa ikut. " Balas Xu Ya menyayangkan perjalanan kali ini yang hanya bisa memuat dua orang.
"Kamp militer harus tetap memiliki seorang pengurus, karena Jenderal pergi maka aku harus tetap disini kecuali situasi mendesak seperti sebelumnya. " Ucap Gao Yu.
Xu Ya menganggukkan kepalanya dan mengerti dengan maksud Gao Yu, setelah berpamitan mereka akhirnya naik ke atas kereta kuda dengan seorang kusir yang menemani mereka.
Itu adalah Prajurit inti milik Huo Xincheng yang dipilih dengan cermat, hanya kalah sedikit dari kemampuan Gao Yu. Kereta kuda berjalan dengan cepat dan Xu Ya memandang kamp militer dengan tatapan merindukan.
Entah kapan baru bisa kembali lagi ke rumah barunya ini, sulit untuk mengatakan bahwa Kamp Militer tidak aman dan penuh bahaya karena bagi Xu Ya selama ada Huo Xincheng kaka dia akan merasa tenang dan berani.
Perjalanan dengan kereta kuda umumnya berjalan lebih lama dibandingkan dengan berkuda, Xu Ya akan berperan menjadi Huo Xinyue, adik sepupu Huo Xincheng yang sudah lama pergi ke kuil untuk berdoa.
Tidak banyak orang yang mengetahui rupanya sehingga Huo Xincheng membawanya dengan alasan untuk mencarikan jodoh yang baik di acara besar seperti ulang tahun Wang Jiang ini.
"Jika kamu disuruh menari, menyanyi , berpuisi atau bermain musik maka aku akan mencari cara untuk menghindarinya untukmu. Dengan alasan bahwa kamu sedang tidak dalam kondisi kesehatan yang baik karena perjalanan panjang. " Ucap Huo Xincheng.
"Jangan terlalu khawatir, Jenderal. Aku mengerti, aku bisa menyesuaikan diri. " Balas Xu Ya tersenyum penuh makna.
Karena Huo Xincheng ini sudah sering mengerjai nya maka kali ini dia memiliki kesempatan untuk membalas dendam, karena ini maka dia tidak akan menyia nyiakannya. Biarkan saja Huo Xincheng merasa cemas padahal dia memiliki kemampuan enam kesenian para gadis terbaik di Ibukota sebelumnya.
Dia adalah keponakan Kaisar, bagaimana mungkin dia sebagai seorang gadis benar benar menjadi putri manja yang tidak berguna ? Hanya saja Huo Xincheng ini kaku dan sulit beradaptasi sehingga merasa cemas untuk hal hal kecil.
Perjalanan mereka memakan waktu dua hari lamanya dan Xu Ya benar benar bertingkah laku layaknya gadis yang lembut. Pedang pendeknya tidak pernah ditinggalkan, namun tidak semua orang bisa melihatnya. Karena itu tersimpan tepat di balik kain pinggang miliknya.
Ketika sampai di Kota Suzhen, dia merasa sangat antusias, ini adalah pertama kalinya dia pergi ke Kota Suzhen dan disini benar benar indah. Penuh dengan keramaian dan suasana yang hidup, hal ini membuatnya merasa sangat antusias.
"Jenderal, jika nanti masalah kita sudah selesai. Apakah boleh untuk membeli gula kapas ?" Tanya Xu Ya dengan antusias.
"Hm." Jawab Huo Xincheng sembari membaca buku strategi perang miliknya.
Huo Xincheng dan Xu Ya, yang mulai sekarang akan disebut sebagai Huo Xinyue melesat ke kediaman Wang yang mengesankan. Ketika tiba disana, Xu Ya sangat terkejut dengan kondisi disana karena Kediaman Wang sangat indah sekali terutama untuk ukuran sebuah kediaman di Kota Perbatasan.
Hampir setara dengan Kediaman Marquis Xu miliknya bahkan terlihat jauh lebih mencolok dengan hiasan emas yang sangat membuat mata sakit ini, orang orang ini benar benar memiliki selera yang aneh.
Kusir menunjukkan kartu Identitas mereka sehingga mereka diperbolehkan masuk ke dalam, kereta kuda mereka melaju sampai ke rumah utama untuk bertemu dengan Wang Jiang.
Huo Xincheng yang pertama kali turun lalu membantu Xu Ya untuk turun, Xu Ya memegang tangan Huo Xincheng dan melihat bahwa Wang Jiang baru saja berjalan keluar.
Xu Ya sengaja membuat dirinya tersandung dan Huo Xincheng dengan segera menangkap dirinya. Xu Ya terbatuk batuk ringan lalu kembali berdiri lagi.
"Terima kasih, Kakak sepupu. " Ucap Xu Ya dengan lemah lembut.
"Nona Huo memang seperti yang dirumorkan, begitu indah dan menawan layaknya angsa di bawah cahaya bulan purnama. " Puji Wang Jiang.
Wang Jiang adalah seorang pemuda dengan kedua mata besar yang memandang Xu Ya dengan tatapan mesum.
"Terima kasih atas pujian, Tuan muda Wang. " Ucap Xu Ya.
Dia harus menegaskan bahwa dia adalah gadis yang lemah dan perlu Huo Xincheng untuk menopang dirinya.
"Jenderal Huo, aku berterima kasih karena kamu menyempatkan waktu untuk datang. Jika Pamanku mengetahuinya maka dia pasti akan merasa sangat senang. " Ucap Wang Jiang dengan makna ganda.
"Selain Jenderal, aku juga Pangeran Keempat. Tuan muda Wang adalah keponakan kesayangan Perdana Menteri Wang, tentu saja aku harus datang. " Ucap Huo Xincheng.
Wang Jiang tersenyum bangga lalu mempersilakan mereka berdua untuk masuk ke dalam Kediaman Wang, Xu Ya secara samar samar bisa merasakan bahwa ada niat buruk dari dalam diri Wang Jiang.
Selain mereka, juga ada banyak tamu tamu lain yang menghadiri acara ulang tahun Wang Jiang. Mereka diantar ke sebuah paviliun yang memiliki tiga kamar , sehingga masing masing menempati kamar mereka masing masing.
"Nona Huo, kenapa tidak tinggal di kamarmu ?" Tanya Wang Jiang.
"Tuan muda Wang, aku belakangan ini sering mimpi buruk sehingga aku akan bercerita dengan kakak sepupu terlebih dahulu sampai larut malam. " Jawab Xu Ya lu memberi salam dan masuk ke dalam kamar Huo Xincheng.
...----------------...
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😁
kelemahan kebanyakan Tuan Muda adalah sombong,arogan,serakah dan menganggap dirinya terlalu tinggi membuatnya jadi tak tau diri,,,hancurkan segera nona Jianchou,,,,,
selalu saja itu yg jadi masalah,entah di dunia fiksi ataupun di dunia nyata,,,