Permintaan Rumi untuk mutasi ke daerah pelosok demi menepi karena ditinggal menikah dengan kekasihnya, dikabulkan. Mendapatkan tugas harus menemani Kaisar Sadhana salah satu petinggi dari kantor pusat. Mereka mendatangi tempat yang hanya boleh dikunjungi oleh pasangan halal, membuat Kaisar dan Rumi akhirnya harus menikah.
Kaisar yang ternyata manja, rewel dan selalu meributkan ini itu, sedangkan Rumi hatinya masih trauma untuk merajut tali percintaan. Bagaimana perjalanan kisah mereka.
“Drama di hidupmu sudah lewat, aku pastikan kamu akan dapatkan cinta luar biasa hanya dariku.” – Kaisar Sadhana.
Spin off : CINTA DIBAYAR TUNAI
===
follow IG : dtyas_dtyas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CLB - Berkah Atau Musibah
Pria berumur tiga puluh tahun bernama Kaisar Sadhana membaca surat di tangannya lalu mendessah pelan. Pria lain di hadapannya adalah pimpinan perusahaan dan juga kerabatnya, Om Johan.
“Buktikan kalau kamu mampu,” ujar Johan. “Seriuslah bantu aku. Mihika sudah fokus jadi ibu rumah tangga. Arka sudah fokus dengan cabang dan Om-mu ini sudah … tua.”
“Baru sadar kalau sudah tua,” ejek Kaisar dan Johan langsung menggerutu.
“Mana tahu di sana dapat jodoh, pulang ke Jakarta bawa gandengan.” Johan terkekeh. “Nggak usah protes, ingat umur kamu. Jangan merasa muda aja tau-tau jadi bujang lapuk.”
“Ya nggak lah, lagian umurku baru 30.”
“Aku pun dulu kayak kamu Kai, merasa masih muda. Fokus kerja, mikirin Mihika tau-tau hampir expired.”
“Ini nggak bisa dirubah?” tanya Kai mengangkat surat yang masih dipegangnya.
“Nggak bisa. Selesaikan urusan di sana, anggap aja ujian sebelum naik kelas.”
Kaisar mendengus mendengar ucapan Johan. Pria itu ditugaskan ke luar kota menangani masalah keterlambatan pembangunan salah satu proyek dan terhentinya proyek lainnya.
Bukan pemilih, tapi Kaisar yang sejak lahir sudah dimanja orangtuanya karena putra satu-satunya dan tidak bisa membayangkan harus hidup jauh di pelosok desa.
“Tapi ini … jauh, Om. Kampung dan aku harus turun tangan mengecek proyek. Sudah bisa dibayangkan, susah sinyal dan sepi. Kalau mau nongkrong sore, gimana?”
“Nongkrong di wc,” sahut Johan menyela Kaisar. “Jangan sombong kamu, memang kamu lahir di mana. Di kampung, Kai, di kampung. Meski tidak pernah hidup susah, tapi kita anak kampung.”
Kaisar berdecak, dia tidak bisa membayangkan harus merasakan ribetnya turun tangan mengecek proyek. Padahal jabatannya lumayan dan siap menempati posisi baru.
“Dari kantor cabang banyak ditarik untuk gabung di kantor pusat, aku dari pusat malah suruh ke pelosok. Konsep perusahaan ini gimana sih? Nggak jelas banget,” keluh pria itu masih konsisten menolak permintaan Johan.
“Boro-boro dapat jodoh Om, yang ada aku pulang kurus dan sakit. Tekanan batin selama di sana. Aku mau temui Ibu Mihika, pasti dia kasihan sama aku dan menolak perintah ini.” Kaisar mengangkat surat tugas yang diberikan Johan lalu beranjak meninggalkan ruangan. Masih terdengar teriakan Johan, tapi diabaikan.
Melewati meja sekretaris Johan, Kaisar berdecak saat mendapat sapaan dan anggukan. Sekretaris Johan seorang pria, sangat tidak menarik dilihat.
Sampai di ruangannya, Kaisar mengirim pesan untuk Mihika. Mihika adalah pemilik iniland property warisan dari ayahnya, sedangkan Johan menggantikan Mihika memimpin perusahaan. Suami Mihika -- Arka -- memimpin kantor cabang yang juga berada di Jakarta (baca : Cinta Dibayar Tunai).
...Ibu Ratu Mihika...
^^^Selamat siang ibu Mihika^^^
Pasti ada maunya
Tiba-tiba hubungi aku
^^^Hehe,^^^
^^^Om Jo nih, masa aku mau dimutasi^^^
Baguslah, mana tau dapat jodoh
\=\=\=\=
“Anjritt, ini kenapa pada ngomongin jodoh sih. Emang gue keliatan macam perjaka nggak laku,” keluh Kaisar lalu meletakan ponselnya begitu saja.
Masalah perempuan memang sensitif baginya. Dengan penampilan Kaisar seakan tidak ada cela dan sering menjadi pusat perhatian para perempuan. Rasa-rasanya aneh kalau dia masih belum ada tambatan hati.
Dengan postur tubuh tinggi, kulit putih dan wajah tampan seakan membuat penampilan Kaisar begitu sempurna.
Masih normal penyuka wanita, hanya saja sampai saat ini belum ada yang bisa mengetuk kembali hatinya. Sejak putus dengan sang kekasih beberapa tahun yang lalu dengan alasan ingin fokus dengan pekerjaannya sebagai model internasional. Sampai saat ini Kaisar belum terlihat dekat dengan perempuan manapun.
***
Selesai dengan urusan pekerjaan, Kaisar meninggalkan ruangannya. Tidak ada tugas yang darurat dan date line, ia pun tidak ingin berlama-lama di kantor dengan istilah lembur. Motto yang sering diucapkan saat bekerja adalah ‘Jika bisa dilakukan besok, kenapa harus hari ini’. Sangat konyol, tapi itulah Kaisar.
Mungkin alasan Johan mengirim Kaisar langsung ke lokasi proyek agar pria itu tahu betul bagaimana perusahaan bisa sukses. Bukan hanya perannya di belakang meja dalam ruangan ber ac dengan pakaian rapi dan gaya necis. Ada karyawan yang harus berpeluh di luar sana dan menjadi tombak dan tameng demi kesuksesan perusahaan.
Saat ini Kaisar berada di lift, menatap layar yang menunjukan angka di mana lantai berada. Berharap segera tiba di lobby, tidak nyaman dengan perempuan-perempuan yang ada dalam lift yang mencuri pandang ke arahnya bahkan ada yang mengerlingkan mata dengan genit.
“Huftt.” Akhirnya pintu lift terbuka dan pengguna langsung menghambur keluar.
“Permisi, Pak Kaisar.”
“Duluan ya, pak ganteng.”
Kaisar hanya berdehem menjawab macam-macam sapaan tersebut lalu fokus berjalan, gaya khas Kaisar adalah tangan kanan yang berada di saku. Dasi yang dikenakan sudah dilepas dan dijejal ke dalam saku celana sebelah kiri. Lengan kemeja sudah digulung sampai siku.
Hari ini Kaisar mengenakan kemeja navy dan celana cream lengkap loafers hitam. Langkahnya pasti dan tatapan yang terkesan angkuh.
“Pulang, mas Kaisar?” tanya Koko, cleaning service area lobby dan sekitarnya. Masih sibuk membawa troli berisi perlengkapan kebersihan.
“Iyalah, masa gue nginep di sini.”
“Mana tahu mau temenin saya. Kalau dekat mas Kaisar, banyak cewek-cewek ngelirik saya jadi ngerasa ikutan ganteng.”
Kaisar hanya menggeleng dan melanjutkan langkahnya menuju parkiran di depan lobby khusus pejabat perusahaan. Meski terburu-buru untuk pulang, bukan rumah tujuannya. Kaisar menuju cafe di mana ada janji temu dengan kedua sahabatnya.
Sore itu suasana cafe cukup ramai, apalagi tempat itu viral di media sosial. Setelah parkir dan mengantongi ponselnya, Kaisar gegas menemui dua sahabatnya yang sudah menunggu.
Kedatangannya menjadi perhatian pengunjung café yang sengaja menatap atau hanya mencuri pandang. Menuju meja agak sudut, di mana Reno dan Arya berada.
“Selamat datang, Kaisar. Ayo sini, jangan galau mau cari jodoh di kampung,” ucap Reno, salah satu sahabatnya dan Kaisar pun mengumpat dalam hati. Ucapan Reno cukup kencang, membuat pengunjung di sekitarnya melirik. Sedangkan Arya hanya terkekeh, melihat raut wajah Kaisar yang kesal.
“Si set4n, mulutnya,” seru Kaisar setelah mendaratkan tubuhnya di kursi.
“Tapi bener Kai, sekalian aja ke sana cari jodoh. Cewek di kampung cakep alami, bukan karena efek skincare,” cetus Arya.
“Mana tahu ada yang bisa di ajak TTM,” usul Reno yang sejak dulu memang dikenal sebagai player.
“Sorry gue bukan buaya,” ungkap Kaisar lalu memanggil pelayan dan menyebutkan pesanannya.
“Move on Kai, Rida udah kemana tahu. Lo masih begini aja,” ejek Arya dan Kaisar mendengus semakin kesal.
“Ck, apaan sih. Dipikir perempuan cuma Rida, gue belum ketemu yang cocok aja.”
“Gimana mau ada yang cocok, tiap lihat cewek yang menarik lo udah mikir desain undangan pernikahan aja.” Arya mengejek lalu terkekeh kembali bersama Reno.
“Bukan desain undangan, tapi langsung mikirin gaya buat unboxing.”
“Otak lo, sel4ngkangan terus.” Kaisar mengambil tisu dan meremassnya lalu melempar kepada Reno yang masih terkikik geli.
“Tenang aja bro, kita doain lo dapat berkah di sana,” ujar Arya setelah menggeser kursinya mendekat pada Kaisar lalu menepuk bahu pria itu.
Berkah atau musibah, batin Kaisar. Berharap esok pagi, Johan berubah pikiran dan membatalkan kepergiannya.
rmhtangga Ardi semakin hari semakin berantakan.. Mela tu istri gk sedar diri
gagal total...sabar ya Kai...
klo ardi yg demo q yg maju
klo kaisar yg demo q ikut othor makan kuaci smbil liat kaisar ngomel kagak jelas smp klimpungan mikirin tu pedang 🤣🤣🤣