Agnia Pricilla Dewi harus menelan pil pahit ketika sang pacar yaitu Andre,pergi meninggalkannya dengan setumpuk hutang yang ia pinjam ke lintah darat sehingga hal itu membuat kehidupan Agnia harus dikejar kejar oleh lintah darat yang menagih hutang milik Andre.
Agnia yang kesehariannya hanya bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,merasa tidak mampu untuk melunasi hutang milik Andre.
Hingga suatu ketika, restoran tempat Agnia bekerja didatangi oleh Arkan Farrel Arganta, seorang duda kaya yang dibuat tergila gila oleh Agnia.
Arkan pun lantas menawari Agnia untuk mau menjadi teman tidurnya dengan iming iming gaji dua ratus juta.
Akankah Agnia menerima tawaran Arkan untuk menjadi teman tidurnya? Meskipun taruhannya adalah ia akan kehilangan kesuciannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Upacara pernikahan dimulai dengan khidmat. Agnia berjalan perlahan menuju Arkan, diiringi oleh alunan musik yang merdu.Arkan memandang Agnia dengan penuh cinta dan mengulurkan tangan untuk meraihnya.
Pemberkatan pernikahan mereka dilakukan oleh seorang pendeta.Arkan dan Agnia saling menukar cincin dan berjanji untuk saling mencintai seumur hidup.
Setelah upacara pernikahan selesai, Arkan dan Agnia disambut dengan tepuk tangan meriah dari tamu undangan. Mereka berdua tersenyum bahagia dan menikmati momen yang tak terlupakan ini.
"Aku mencintaimu, Agnia," kata Arkan dengan suara lembut.
"Aku juga mencintaimu, Arkan," jawab Agnia dengan senyum.
Setelah pesta pernikahan yang meriah, Arkan dan Agnia berpamitan pada tamu undangan untuk berangkat menuju kediaman mewah milik Arkan. Mobil mewah Mercedes-Benz S-Class yang mereka kendarai melintasi jalan-jalan sepi di waktu malam.
Saat tiba di kediaman Arkan,Agnia dibuat terpesona oleh keindahan dan kemewahan yang terhampar di depan matanya.Kediaman tersebut terletak di sebuah perumahan eksklusif, dengan pagar besi yang elegan dan taman yang rimbun.
Kediaman Arkan memiliki desain arsitektur modern dengan sentuhan klasik. Dindingnya terbuat dari batu alam yang elegan, dengan jendela-jendela besar yang membiarkan cahaya alami masuk ke dalamnya.Atapnya dihiasi dengan kaca patri yang indah, membiaskan cahaya lampu yang terang.
Di dalam kediaman tersebut dihiasi dengan perabotan mewah dan lukisan-lukisan karya seniman terkenal. Lantai marmer yang mengkilap memantulkan cahaya lampu gantung yang elegan. Ruang tamu yang luas dilengkapi dengan sofa kulit yang nyaman dan meja kopi yang terbuat dari kayu mahoni.
Kamar utama Arkan dan Agnia sendiri terletak di lantai atas,dengan pemandangan taman yang indah. Kamar tersebut dihiasi dengan perabotan mewah dan dekorasi yang elegan.
Tempat tidurnya sendiri memiliki ukuran yang sangat besar dan nyaman yang dilengkapi dengan seprai sutra yang lembut.Di dalam kamarnya juga terdapat Kamar mandi mewah yang dilengkapi dengan bathtub yang besar dan shower yang modern.
Agnia merasa seperti di dalam mimpi. Ia tidak pernah membayangkan akan tinggal di kediaman seindah ini.
"Aku senang kamu suka, Agnia," kata Arkan dengan senyum.
"Aku tidak pernah membayangkan akan tinggal di tempat seindah ini," jawab Agnia dengan takjub.
Arkan menggandeng tangan Agnia untuk menariknya ke tengah kamar. Cahaya lampu yang lembut memancarkan kesan romantis. Agnia merasakan jantungnya yang berdebar-debar, namun Arkan menenangkannya dengan senyum.
"Aku mencintaimu, Agnia," kata Arkan, suaranya lembut dan penuh kasih sayang.
"Aku juga mencintaimu, Arkan," jawab Agnia, matanya bersinar.
Arkan memandang Agnia dengan penuh cinta, kemudian memeluknya dengan erat. Agnia merasa nyaman dalam pelukannya.Arkan melepaskan pelukannya dan memandang Agnia dengan matanya yang berkilau penuh cinta.
"Malam ini, kita akan memulai hidup baru kita bersama, Agnia" kata Arkan dengan suaranya yang penuh dengan gairah.
Agnia merasakan hatinya bergetar, namun ia siap untuk memulai malam pertama pernikahan mereka.
"Apakah kamu siap untuk melakukan malam pernikahan kita sayang?" tanya Arkan dengan suara lembut.
"Aku siap mas," jawab Agnia dengan senyum.
Arkan memandang Agnia dengan penuh cinta,ia kemudian memeluk tubuhnya dengan erat. Mereka berdua terjebak dalam keintiman yang mendalam. Agnia merasa hatinya meleleh dalam pelukan Arkan.
"Aku mencintaimu, Agnia," kata Arkan dengan suara lembut.
"Aku juga mencintaimu,mas Arkan," jawab Agnia dengan senyum.