Eca Permatasari janda ditinggal mati yang harus berjuang untuk meneruskan hidup tanpa suami tercinta.
Dikenalkan dengan Eldhin, pria muda yang mengalami nasib serupa ditinggal pasangan nya.
Namun Eldhin ditinggal karena kekasih nya menikah, membuat sifatnya menjadi dingin karena frustasi yang dia rasakan.
Disaat Eca sudah mencintai Eldhin, ada sebuah kejutan besar yang terjadi di kehidupan pernikahan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Selingkuhan?.
"CEPAT PERGI KAMU WANITA SIALAN!" Pekik Bu Neli. Beliau ini sejak awal terlihat sangat tidak menyukai Aulia hadir dirumah nya.
Eca yang masih terdampar di teras bersama Aulia langsung menoleh, pertanyaan sebelumnya belum di jawab oleh orang di sekitar nya.
"Kamu siapa?" Tanya lagi Eca kepada Aulia.
Aulia mengemas kembali barang-barangnya dengan kepala tertunduk, dia terlihat sedang mengeluarkan banyak air mata, sisi lain dia juga sambil menggendong anaknya yang ikut menangis.
Tiba-tiba gelas dilempar dari tangan Bu Neli, mendarat tepat di samping kaki Eca hingga kedua wanita yang sedang duduk kompak menjerit.
"AW" Sepatah kata dari Eca, karena kakinya tergores serpihan kaca yang pecah. dia meringis sebab kaki nya sudah mengeluarkan darah akibat serpihan itu.
Eldhin menoleh, wajahnya kian lama, kian memerah menahan amarah yang meluap-luap. Bu Neli membulat mata dengan sempurna, dia tidak menyadari kalau ada Eca di dekat Aulia sebagai sumber emosinya yang meronta-ronta.
Mereka yang sempat terdiam akhirnya panik dalam situasi yang berbeda-beda. Yang Eldhin tolong adalah Aulia, yang Bu Neli tolong adalah Eca.
"PUAS KAN MAMA!" Kata Eldhin dengan nada tinggi, kesal sekali dia rasanya melihat Aulia semakin menderita. Bu Neli tidak peduli, yang beliau prioritaskan hanyalah membawa Eca masuk kedalam rumah untuk mengobati luka pada kakinya.
Sisi lain, Eldhin membawa Aulia ke tempat aman, tanpa pedulikan Eca yang kaki nya sedang terluka.
"Mah, corong nya jangan nempel ke luka, perih" Lirih Eca sambil meringis ketika di beri obat merah oleh Bu Neli.
"Maaf ya Ca, mamah ga sengaja" Kata Bu Neli.
"Iya ma tidak apa-apa, sebenarnya apa yang sedang terjadi sih, kok aku datang sudah ribut" Tanya Eca.
"Wanita tadi, wanita penggoda" Jawab Bu Neli, Eca mengerut kening karena tidak paham.
"Yang tabrakan sama aku barusan mah?" Tanya Eca kembali.
Bu Neli mengangguk kepala. "Iya, yang bertabrakan dengan kamu barusan" Jawab nya.
Eca menoleh ke arah pintu, mereka sudah pergi dari rumah, entah perginya kemana yang jelas menciptakan kecemburuan dari Eca.
"Kamu istirahat dulu Ca, biar mama kejar Eldhin sama perempuan hina satu itu" Kata Bu Neli dengan sorotan tajam.
"Gausah ma, biarin aja" Kata Eca menahan.
"Lah kenapa? Calon suami kamu lagi selingkuh kenapa kamu biarkan dia Ca?!" Kata Bu Neli protes.
"Aku percaya kan semua kepada karma mah, dan aku juga sudah berteman baik dengan luka" Kata Eca dengan senyuman. Enteng sekali mulutnya berbicara seperti itu.
Eca terlihat santai dan tidak menunjukkan ekspresi kegalauan nya, walau di dalam hati nya sakit sekali.
Bu Neli langsung menghubungi Pak Syarif yang sedang pergi menjemput Bu Siti dirumah Daffa.
Namun tidak diangkat, mungkin saja dipikiran nya sedang dalam perjalanan menuju rumah.
Eca terus melihat wajah gelisah nya Bu Neli, dipikiran Bu Neli hanya ingin mengadu tentang kelakuan Eldhin yang terus bersama Aulia.
Eca terjebak dalam situasi sulit, dimana dia seakan dikepung dirumah Eldhin, niatnya dia ingin membawa Eldhin ke air terjun, tapi ada saja halangan nya.
Eca meminta ke air terjun yang sama dengan tragedi kecil saat mantan suaminya pernah terperosok disana.
Bukan hanya mengenang, Wanita itu juga ingin berlibur sambil menciptakan kenangan yang indah bersama orang baru di hidup nya yang sekarang.
Eca lekas bangkit dari sana, dia memilih untuk pergi ke perusahaan nya, hanya sekedar memantau karyawan nya bekerja dengan baik.
Disisi lain Eldhin membawa Aulia pergi, mereka telah sampai di sebuah kos-kosan yang sangat jauh dari rumah nya, namun dekat sekali dengan perusahaan Eca.
Eldhin memberi kos-kosan yang layak untuk Aulia, dia hanya ingin memanusiakan manusia tidak lebih dari itu.
"Makasih ya Din, kamu baik banget sama aku" Kata Aulia merasa terharu dengan perhatian Eldhin yang dia kasih.
Eldhin menatap dingin, tangan nya mendarat di puncak Aulia dan memeluk nya penuh sayang "Aku akan lindungi kamu apapun yang terjadi, pokoknya aku gak mau lihat kamu menderita Aul" Kata Eldhin, perubahan sifat dingin nya seakan melumer saat bersama orang yang membuatnya jinak.
"Oh iya yang tadi tabrakan sama aku tadi itu calon istri kamu ya?" Tanya Aul, dia masih dalam dekapan Eldhin.
"Iya itu calon istri aku, dia bos perusahaan" Kata Eldhin.
"Oh begitu ya" Jawab Aulia
"Nanti aku usahain masukin kamu kerja ke perusahaan wanita itu ya" Kata Eldhin.
Aulia mengangguk, Eldhin pergi dari lokasi dimana dia ngekos, sekarang niat dia akan membujuk Eca untuk Aulia masuk kedalam perusahaan nya.