harap di baca dan DIPAHAMI, novel ini banyak adegan dewasa, milf lovers, untuk yang tidak menyukai adegan 21++, dilarang keras membaca novel ini.... MC bertindak sesuka hati, kurang berakhlak, jadi bagi yang mencari alur cerita yang bagus dan MC yang lurus, tentunya anda salah novel, itu tidak di temukan di novel ini. selamat membaca, semoga terhibur
seorang pria yg berada di puncak kultivasi... dialah xiao zhou sang dewa kematian, dengan kemampuan yang di ranah surgawi menyebabkan kehancuran dan ketidak seimbangan, sehingga dewa harus menghentikan nya.
xiao zhou pun harus kehilangan segala nya, dan bereinkarnasi kembali 10 ribu tahun kemudian. dengan tubuh yang tersegel dewa.
membuatnya tidak bisa berkultivasi, dan juga takdir yang merubah jalan hidup nya yang kedua harus terbalik dengan kehidupan pertama nya, dialah yang akan menghentikan ketidak seimbangan alam yang di sebabkan orang lain...
ini adalah novel pertamaku, novel ini lebih ke arah romantis, dan erotis dari pada action.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzyl Morinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gerbang pertama
di suatu tempat lain, di ibukota kekaisaran biru.
"apa kau bilang? hanya seorang remaja, dan seorang diri?? hemm... seperti nya ada yang mau bunuh diri" guman seorang wanita dengan sebuah senyum tidak percaya terlihat dari sudut bibir yang melengkung keatas.
"baiklah awasi terus remaja itu" ucap wanita itu lagi pada bawahan nya.
Xiao Zhou keluar kedai berjalan acuh menuju kediaman klan Yamada sesuai dengan petunjuk dari pelayan di kedai itu, dan tiba-tiba menghentikan langkahnya.
"kau boleh mengawasi ku tapi jangan menghalangiku" ucap xiao zhou dan kembali berjalan ke arah kediaman yamada.
kediaman Yamada sangat mewah, dengan pintu gerbang yang sangat besar dan banyak bangunan di belakang tembok itu, bangunan inti sangat luas seperti kastil 4 lantai, dan merupakan bangunan tertinggi di tempat itu.
hari itu Xiao Zhou mengenakan pakaian berwarna hitam khas laki-laki dari Kekaisaran Biru dan juga sandal dari kayu, dan sebuah pedang panjang di pinggang nya, membuat nya terlihat begitu anggun.
Dua penjaga berbadan kekar menjaga gerbang besar itu, wajah nya terlihat begitu seram, dengan beberapa bekas luka pada pipi dan pelipis mereka, dan terlihat begitu tidak suka melihat Xiao Zhou berhenti di depan gerbang itu dan menatap ke arah kediaman majikan nya.
"hai bocah ini kediaman kelurga Yamada sebaiknya kau pergi," ucap salah satu penjaga itu, sambil melambai-lambaikan punggung jemari nya sebagai isyarat agar Xiao Zhou pergi.
"pelayan itu benar, bearti benar ini kediaman Yamada" guman xiao zhou, dan terlihat senyum di bibirnya.
bommmmm....
pintu gerbang besar itu terbuka dan mengalami kerusakan yang sangat, kedua penjaga terhempas dan tertindih daun pintu gerbang yang berserakan.
kedua penjaga itu tak sadarkan diri.
beberapa penjaga lain nya mendekat xiao zhou, dan mencabut pedang mereka, dan berlari ke arah Xiao Zhou dengan kedua tangan di atas kepala, dan akan mengayunkan pedang nya secara vertikal.
"bocah... apa kau sudah gila hah? berani sekali kau membuat keributan di kediaman klan Yamada, hari ini aku pastikan kau akan..
sreesstttt....... crasss...
"matiiii??" ucap Xiao Zhou, tubuh orang yang bicara itu terpotong menjadi dua, bau amis darah segar mulai menyebar di udara,
"kau terlalu banyak bicara bedebah," ucap Xiao Zhou dan melewati jasad orang itu.
"bocah ini begitu mengerikan bahkan aku tidak melihat kapan dia mencabut pedang nya, bahkan pedang nya sudah kembali ke sarung pedang nya lagi" guman seorang wanita bercadar yang mengawasi dari jauh kejadian itu.
para pengawal yang awalnya ingin menyerang, mengurungkan niatnya saat melihat kemampuan Xiao Zhou yang tinggi, beberapa pengawal itu hanya mengacungkan pedang mereka kearah Xiao Zhou sambil bergerak mundur, dan seseorang pria bertubuh besar, dengan rahang persegi, melangkah dari belakang para pengawal itu mendekati Xiao Zhou.
"namaku jendral Fuji, aku adalah pengawal pribadi tuan Fubuki, katakan apa yang kau inginkan datang ke tempat ini? tanya jendral fuji begitu tenang dan sopan.
Xiao Zhou mengangguk, pergelangan tangan nya masih bersandar di atas gagang pedang di pinggang nya.
"baiklah... tidak perlu basa basi, bebaskan guru Susimaru dan keluarga nya sekarang, dan aku akan pergi dari sini sekarang juga, jadi tidak perlu ada yang mati lagi," ucap Xiao Zhou, dengan wajah acuh nya.
"oohhh... ternyata hanya pahlawan dari desa hahaha..," ucap jendral Fuji dan tertawa merendahkan, dan di ikuti tawa oleh para pasukan Jendral itu.
"awal nya aku pikir kau adalah orang yang di kirim dari lawan politik, jadi aku berpikir dua kali sebelum membunuh nya, tapi setelah aku tahu kau hanya anjing desa yang ingin membebaskan tuan nya, maka jangan harap bisa keluar dari tempat ini." ucap jendral Fuji.
"fiuhhh.... " Xiao Zhou menghembuskan nafas dengan memajukan sedikit bibir nya.
"kenapa di tempat ini terlalu banyak orang cerewet hah? ini sangat membosankan" ucap Xiao Zhou sambil menggelengkan kepala nya.
"kau, bocah sangat kurang ajar, pengawal... cepat bunuh bocah itu!!!" geram jendral Fuji.
Pengawal yang berjumlah sekitar 30 orang mulai memasang kuda-kuda untuk menyerang, mereka memiliki kekuatan setingkat pendekar mahir dan ahli.
dan pengawal itupun mulai menyerang kearah Xiao Zhou, tetapi mudah saja bagi remaja itu untuk menghindari serangan itu, dan merampas sebuah pedang katana dari salah satu penyerang nya, dan dengan brutal menebas ke orang-orang itu dan dalam sekejap setengah dari pengawal itu sudah kehilangan nyawa dengan tubuh yang tidak utuh.
semua mata terbelalak melihat keganasan Xiao Zhou yang lebih mirip binatang buas, bahkan tubuh para penyerang itu begitu rusak setelah tertebas pedang di tangan Xiao Zhou.
darah berhamburan di mana-mana, pakaian Xiao Zhou tampak basah karena darah dari lawan nya, pemuda itu tersenyum sambil menatap pedang di tangan nya, yang terlihat sudah retak, dan kehilangan ketajaman nya di beberapa bagian.
Xiao Zhou melempar pedang itu, berjalan acuh dan mengambil dua katana lagi dari mayat pasukan itu, kini kedua tangan Xiao Zhou memegang pedang katana.
"ini tehnik pedang kembar cobalah kalian maju" ucap Xiao Zhou.
Para pengawal itu mulai ketakutan melihat keganasan Xiao Zhou dalam membunuh, wajah mereka pucat pasi, dan keringat dingin membanjiri wajah itu,
"kalian terlalu lama," ucap Xiao Zhou, dan melesat seperti terbang dan menghabisi semua pengawal yang masih berdiri, di tempat itu, dan hanya menyisakan jendral Fuji seorang.
"hemmm... seperti sudah tidak ada lagi pengawal, sekarang giliran mu jendral cerewet" ucap Xiao Zhou.
"Jaga ucapan mu bocah, asal kau tahu, aku pendekar di tingkat raja level 9, perbedaan kita terlalu jauh" geram jendral Fuji,
pria besar itu menyerang Xiao Zhou dengan kekuatan penuh, kekuatan jendral Fuji seperti gorila sangat kuat dan juga cepat.
"tebasan halilintar....." teriak Jendral itu.
traaanggg... traaanggg... traaaang...
"pedang membelah bumi..." ucap jendral Fuji lagi, mengeluarkan semua jurus yang di miliki nya.
Xiao Zhou masih menahan tebasan-tebasan cepat dan bertenaga yang di keluarkan oleh jendral Fuji, dengan kedua pedang di tangan nya, sesekali tubuh nya berputar membuat nya terlihat seperti bunga.
Jendral Fuji terhempas beberapa meter, dan mengatur nafasnya,
'bocah jurus apa yang kau gunakan??" teriak jendral fuji
"aku tidak menggunakan jurus... aku hanya mengayunkan pedang sesuka hatiku saja," jawab Xiao Zhou
"bocah tengik berani nya kau meremehkan aku hah? geram jendral Fuji
Jendral itu terbang ke udara dan menukik kearah Xiao Zhou berdiri.
ujung katana jendral fuji beberapa senti saja dari jantung Xiao Zhou,
"mati kau hahaha," teriak jendral fuji terlihat senyum lebarnya yang melihat xiao zhou sudah terlambat menghindari serangan nya.
"selamat tinggal,":terdengar suara dari arah samping jendral Fuji
senyum jendral Fuji menghilang berubah jadi tatapan pucat mengerikan melihat tubuh Xiao Zhou sudah di samping kanan tubuh nya,
"ba-gaimana bocah ini bisa bergerak begitu cepat," guman jendral Fuji gugup.
slassshhhhh... srreesssshhh
katana Xiao Zhou sudah menebas leher jendral Fuji, membuat kepala jendral itu terpisah meninggalkan tubuh nya, dengan tatapan tidak percaya dirinya di kalahkan begitu mudah oleh bocah itu.
glek.... suara ludah tertelan dari wanita bercadar yang menyaksikan pertempuran itu dari atas gerbang, siapa bocah ini sebenar nya? batin nya.
Xiao Zhou menaiki tangga dan membuka gerbang lebih kecil dari yang pertama dengan kedua tangan nya,
kreet....
daun pintu yang terbuka dari gerbang kedua terbuka, telihat halaman yang lebih kecil, dan seseorang sudah menunggu Xiao Zhou.
udara di tempat itu begitu dingin, kabut es terlihat keluar dari orang yang berdiri di tengah-tengah halaman itu.
"sudah ku duga dari awal jendral itu tidak berguna sama sekali, fuhhh... dengus seorang pria dengan nada melecehkan.
Lanjjuuutkan Thor...👍👍😍😍🔥🔥🤪🤪
Lanjuuuutkan Thor...😡😡🔥🔥