NovelToon NovelToon
Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Retno adalah seorang istri yang baik dan setia, Retno selalu mengalah dalam hal apa pun walaupun tidak bisa di pungkiri sebagai istri ada rasa kesal dan emosi nya.
Retno terus bertahan dengan Rio suami nya hanya karena memikirkan ke dua anak nya dan juga memikirkan kesehatan ibu nya.
Lama kelamaan pertahanan Retno melemah, rasa sabar dalam diri Retno menghilang sehingga Retno memutuskan untuk kembali ke rumah orang tua nya.

Bagaimana kisah Retno selanjutnya, apa yang di lakukan oleh Rio sehingga kesabaran Retno menghilang?
Dan bagaimana kehidupan Retno dan ke dua anak nya setelah Retno memutuskan untuk kembali ke rumah ke dua orang tua nya.
yuk baca cerita nya di Hilangnya Kesabaran Seorang Istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 HKSI

Setiap hari Retno lalui seperti biasa nya, Pagi-pagi buta Retno bangun dan langsung membereskan rumah, setelah selesai di rumah Retno mengantarkan Bela lalu membuka warung nya.

Warung Retno kini sudah mulai penuh dengan barang-barang dan pembeli pun semakin banyak setiap hari nya.

Retno pun sudah berdamai dengan keadaan dan menerima nasib yang kini menimpa nya, Retno sudah tidak mau memikirkan Rio yang sudah menghilang.

Bukan Retno tidak mau menghubungi atau mencari Rio, Retno sudah tidak mau sakit hati lagi karena Rio tidak pernah menerima panggilan serta tidak pernah membalas pesan yang di kirim nya.

Pernah suatu hari ada orang yang melihat nya kalau Rio sedang berada di suatu tempat dan langsung mengatakan nya kepada Retno.

Perjalanan dari tempat Rio ke rumah menempuh jarak kurang lebih sekitar satu jam, dan Retno juga tahu dengan alamat yang di katakan nya, tapi Retno tidak mau mencari Rio karena sudah pasti dirinya akan diabaikan oleh Rio.

Mereka melihat penampilan Rio yang berantakan, rambut yang gondrong serta pakaian yang lusuh, tidak ada sedikit pun rasa kasihan Retno kepada Rio karena semua itu kemauan dari Rio sendiri.

Entah kenapa dengan Rio sekarang, dia benar-benar sudah lupa pulang dan lupa kepada anak dan istri nya, jangankan Retno, Bu Yati dan pak Bahar pun selaku ke dua orang tua nya sudah dia lupakan.

Hampir setiap hari Bu Yati menghubungi Rio, tapi tidak pernah sekali pun Rio terima panggilan nya dan bahkan pesan dari ibu Yati tidak pernah di balas nya.

Retno baru saja selesai makan karena di saat sedang tidak ada pembeli, tiba-tiba terdengar ponsel Retno berdering membuat Retno langsung melihat ke layar ponsel nya.

"Bu Lastri? Ada apa menghubungiku?" Gumam Retno lalu menerima panggilan nya.

Bu Lastri adalah wali kelas dari Ardan, selama Ardan masuk ke sekolah menengah atas baru kali ini Bu Lastri menghubungi nya sehingga membuat Retno kaget dan heran.

Betapa kaget dan kesal nya Retno ketika mendengar dari Bu Lastri kalau Ardan sudah beberapa hari ini tidak masuk kelas sementara dari rumah Ardan selalu berangkat mengenakan pakaian seragam nya.

Retno menutup panggilan nya dengan menahan rasa kesal nya, Retno sudah tidak mampu lagi untuk berkata-kata sehingga Retno menumpahkan nya dengan air mata.

Retno tersadar ketika melihat jam yang ada di warung sudah menunjukkan jam pulang sekolah.

Sambil mengusap air mata nya Retno langsung menutup warung untuk sementara, Retno langsung pergi menjemput Bela ke sekolah nya.

Selama menjemput Bela dengan sekuat tenaga Retno menahan air mata nya, Retno merasa dirinya sedang benar-benar di uji oleh suami dan anak pertama nya.

Begitu sampai rumah Retno langsung pergi ke kamar dan melaksanakan kewajiban nya sebagai umat muslim.

Retno berdo*a sambil menangis mengadu tentang semua permasalahan nya kepada yang maha kuasa.

Setelah perasaan nya sedikit lega Retno pun keluar dari dalam kamar, Retno melihat Bela sudah tidak ada di rumah.

Retno tidak khawatir karena Retno sudah tahu kemana Bela pergi jika sudah pulang dari sekolah nya.

Retno melihat Ardan yang sudah pulang dan sedang duduk bermain ponsel nya.

Dengan sedikit menahan rasa kesal nya Retno menghampiri Ardan, "Ardan mamah mau bicara."

Ardan langsung ke luar kamar dan duduk di depan televisi menghadap ke arah Retno.

"Iyah mah ada apa?"

"Mamah mau tanya, apa kamu pergi ke sekolah?" Tanya Retno sambil menatap lekat ke dua mata Ardan.

"Pergi mah."

"Jawab dengan jujur Ardan." Sekuat tenaga Retno menahan amarah nya.

Ardan terdiam dan hanya sedikit menundukkan kepala nya membuat Retno menghembuskan nafas nya dengan kasar.

"Kenapa kamu diam? Kamu tidak masuk sekolah kan tiga hari ini?"

Terlihat wajah Ardan merah, "Yah Ardan memang tidak masuk, kenapa?"

Sakit hati Retno melihat Ardan menatap nya dengan marah, nada bicara nya pun sekarang keras membuat Retno kaget dan tidak percaya.

Retno menitikkan air mata nya, "Kenapa kamu seperti ini nak? seharusnya kamu sekolah yang benar, agar masa depan kamu cerah." Dengan deraian air mata Retno menasehati Ardan.

Ardan hanya terdiam dan sedikit menunduk, "Kamu harus punya masa depan untuk diri kamu sendiri, hanya kamu yang bisa menjaga mamah dan juga Bela."

"Sudahlah Ardan mau pergi saja." Teriak Ardan.

"Ardan mau pergi?' Tanya Retno dalam Isak tangis nya, Retno tidak menyangka sekarang Ardan berani membentak nya.

"Ya."

Retno menghela nafas nya, sambil mengusap air mata yang terus mengalir Retno kembali berbicara, "Baiklah kalau Ardan mau pergi silahkan saja, mamah tidak akan menghalang-halangi kamu, mamah hanya bisa mendoakan kamu selalu sehat dan jangan lupakan sholat lima waktu."

Retno yang sudah lelah dengan keadaan dan juga sikap suami nya pasrah begitu saja ketika Ardan memutuskan untuk pergi dari rumah mereka.

"Apa mamah tidak malu melihat aku menjadi gembel?"

Retno tersenyum getir mendengar ucapan Ardan, "Malu? Kenapa mamah harus malu? Ayah kamu saja sekarang sudah seperti gembel tapi mamah tidak malu, kamu pergi atas keputusan kamu sendiri, kamu jadi gembel bukan mamah yang menyuruh, orang lain juga bisa melihat dan menilai kenapa kamu memutuskan untuk menjadi seorang gembel." Retno tidak mau melarang dan menahan Ardan yang mau pergi.

Bukan Retno tega melihat Ardan menjadi seorang gembel, tapi Retno kesal, marah, benci serta sudah lelah dengan keadaan.

Retno benar-benar banyak beban dan pikiran dalam hidup nya, masalah suami nya belum selesai kini muncul masalah Ardan yang sudah tidak mau masuk sekolah.

Terlihat Ardan ikut menangis mendengar ucapan dari Retno, Ardan sedikit memikirkan apa yang baru saja di ucapkan oleh ibu kandung nya sendiri.

Tanpa berpikir lagi Ardan langsung memeluk dan bersimpuh di hadapan Retno sambil menangis.

"Maafkan Ardan mah, Ardan mengakui kalau Ardan salah dan ngga jujur." Ucap Ardan sambil menangis lalu mencium kaki Retno.

Retno membelai lembut kepala Ardan, dengan deraian air mata Retno kembali menasehati Ardan.

"Kamu itu anak mamah satu-satu nya, mamah berharap kamu kelak menjadi sosok pengganti ayah, kamu tahu kan ayah kamu bagaimana sekarang? Mamah hanya punya kamu saat ini, kalau mamah sudah ngga ada siapa yang akan menjaga Bela selain kamu seorang."

Ardan bangun dari bersimpuh lalu memeluk erat tubuh Retno, "Maafkan Ardan mah maafkan Ardan, Ardan janji akan selalu menjaga mamah dan Bela."

Retno dan Ardan saling memeluk dengan deraian air mata, Ardan merasa bersalah karena sudah membuat Retno menangis seperti sekarang.

1
Wifasha Fasha
ini Retno msih di mana lalu,pa dah ninggalin Rio trus plng ke rmh ortu nya
Seri ArSyarief
Ya Allah thor..hanya 1 bab pembuka
Momy: sabar😂
total 1 replies
Vajar Tri
waahhh pembuka yang bikin darah meluap ke permukaan Thor 😤😤😤😤
Momy: makasih dah mampir
total 1 replies
ℋℐᎯτυs
akhirnya momy muncul 🤭
Momy: mencoba di sini lagi say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!