Karena Kesalapahaman Aku dipaksa Menikah dan diperlakukan dengan tidak adil. aku disiksa dan dilecehkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Hari ini hari kebebasanku, dengan ojek online menuju kontrakan dengan perasaan entahlah. aku menguatkan hati kalau-kalau sampai disana aku diusir dan barang-barangku dibuang. Ojek berhenti depan kosan. Disana ada mpok nung dengan senyum merekah. Aku bersyukur tidak siusir seperti sebelumnya. Aku bersyukur mereka baik dan menerima aku.
“Nona sudah kembali” kata mpo nung padaku
“Ia Mpo, mpo mpo maaf apa aku masih bisa kost disini? Kataku memohon
“Tentu saja nona, emang kenapa. Nona berniat pindah dan mencari kosan yang baru” lanjut mpo nung
“Gak ko mpo. Aku Cuma nanya aja” sambil terkekeh ‘syukur mpo nung menerima aku.
Sore hatinya aku ingin mengecek sisa tabunganku di ATM dan menarik sebagian untuk modak usaha rencananya aku akan menjual makanan di depan kos-kosanku.
Setelah membeli kebutuhan jualan besok pagi, aku balik ke rumah dan menyiapkan bumbu dan bahan. Niatnya aku menjual soto, bakso, nasi ayam, ikan dan telur.
Jam 4 pagi aku sudah mulai masak-masak hingga jam 6, ergegas aku mandi dan mengeluarkan daganganku di depan. Hingga siang daganganku hanya laku 5 porsi, sisanya aku bagikan kepada para pengemis, hitung-hitung beramal, semoga kedepan daganganku makin laris.
Di kediaman Wijaya hari ini persiapan pertunangan maria dan arnold. Sejak kekasihnya ketahuan selingkuh, mari menerima perjodohan yang telah diatur papi dan mami.
“Sayang gimana persiapan pertungan kalian?” tanya mami
“Sudah siap mi, tapi aku sedih sahabat baikku gak ada disampingku mi” dengan wajah sedih
“Gak boleh sedih sayang, suatu saat pasti kalian akan ketemu, percaya sama mami ya, ayolah sambut hari bahagiamu sayang” lanjut mami.
Angin malam meniup wajahku, aku duduk di gazebo ‘glo kamu dimana sih, kamu hilang bagai ditelan bumi, kamu tahu gak aku kangen banget sama kamu, banyak yang ingin aku ceritain sama kamu’
Hari ini pertunanganku dengan arnold, belum ada cinta diantara kami, tapi kami sepakat akan berusaha saling mengenal dan membuka hati. Dan kami sepakat pertungan secara sederhana. Hanya kedua belah pihak dan keluarga inti, diadakan secara tertutup di salah satu hotel pandora milik keluarga Arnold.
“Sayang kamu cantik sekali” puji mami
“siapa dulu papi dan maminya” balasku.
Serangkaian acara dilaksanakan dari penyerahan seserahan. Diam-diam aku mencuri pandang ke Arnold, sejujurnya aku masi trauma untuk menjalin hubungan dengan pria, aku takut dikecewakan dan diselingkuhi lagi.
Setelah acara selesai kami kembali pulang. Dari hotel ke rumah selama 30 menit.
“Gimana kuliah kamu, lancar” kata arnold membuka percakapan
“Ia lancar” jawabku singkat”
“Besok setelah makan siang aku tinjau proyek di pinggir kota, kamu mw ikut ga?”.
“Boleh kebetulan besok weeken gak ada jadwal kuliah” balasku
“Ok kamu siap-siap besok jam 1 aku jemput”
“Ia” balasku
Whoammmmmm
‘bukannya semalam aku masih diperjalan pulang sama arnold? Terus siapa yang membawaku ke kamar? Apa arnold?’ batinku.
Bergegas ke kamar mandi, setelah mandi menuju walk in closet, memakai pakaian santai. Toh masi terlalu pagi untuk bersiap-siap.
“Pagi pi mi, dan kakaku yang guanteng bingit” sapaku di ruang makan
“Pagi sayang, dek “ jawab mereka
“Pi mi, hari ini aku ijin ya sama arnold mw ninjau lokasi proyek di luar kota, selepas makan siang dia jemput”
“ia sayang, hati-hati ya”
Sarapan pagi berlangsung dengan tenang, hanya dentingan piring dan sendok, setelahnya kami berkumpul di ruang keluarga. Hal yang selalu rutin kami lakukan disaat wekend selepas sarapan pagi.
“Mi papi ijin nanti ada main golf sama klien” kata papi
“ ia papi, mami di rumah aja, males ke mana-mana”
“Ka, kapan mami gendong cucu, setiap kali arisan teman-teman mami selalu pamerin cucu-cucu mereka” lanjut mami dengan wajah sedih
“Belum ketemu yang cocok ma” jawab hendri asal
“ bukan belum nemu pi mi, tapi si kaka terlalu dinging kayak kulkas, makanya cewe jadi takut hahahahha” canda maria sambil terkekeh
“Dek gak boleh gitu sama kaka” tegur papi
“ Gloria aja takut sama kaka, katanya Maria kakamu kulkas ya, udah sikapnya dingin, gak pernah senyum, apa giginya ompong?” gitu mi sambil terkekeh
“phuffft sontak papi dan mami tertawa terbahak-bahak”
‘kurang ajar wanita itu harus diberi pelajaran nie’ gumam hendri sambil mengepalkan tangannya’.
Seperti kataku jam 10 arnold sudah ke rumah, diminta makan siang bareng di rumah. Setelah makan siang aku naik ke kamar bersiap-siap.
“yuk berangkat”
“Tante, kami pergi dulu?”
“ia, kalian hati-hati ya” balas mami
2 jam perjalanan kami tiba dilokasi, arnold turun dan membukakan pintu mobil untukku. Berjalan masuk menuju bangunan yang pengerjaanya sudah 50%.
“Siang Pa, bagaiman pekerjaannya” tanya arnold pada salah satu mandor
“Siang pa, lancar pa, kami usahakan semua berjalan sesuai rencana” balas mandor
“usahakan bahan yang terbaik, saya tidak mau kedepan ada apa-apa.”
“Tidak pa, kami gunakan bahan yang bermutu dan berkualitas tinggi.”
Setalah dari lokasi arnold mengajakku ke salah satu cafe untuk menemui salah satu temannya yang kebetulan tinggal di daerah tersebut.
“hy bro, gimana kabar loe” tanya wanto
“baik, loe sendiri?”
“Gue, baik. Ini..”
“Kenalkan ini calon istri gue, Maria?”
“Hy, Gue wanto”
“Maria” sambil menjabat tangannya
“yuk pesen makan” lanjut arnold
“Aku ketoilet dulu ya” pamitku pada arnold
“Loe udah move on dari vera?” tanya wanto
“Gue berusaha move on, gue gak mau selamanya hidup dalam masa lalu, mungkin ini jalan Tuhan buat gue. Dan kami sama-sama pernah dihianati” jawabku sendu.
“Gue doakan semoga ini jodoh loe”
“Amin”
Pesanan kami tiba, dan kami makan sambil bercanda maria sesekali ikut berbicara
keder akuu bacanya