seorang gadis manja yang lahir di keluarga miskin dengan serba kekurangan, tak ubahnya menjadikan ia sebagai sosok wanita yang tangguh dalam menjalani kehidupan yang penuh rintangan dengan tekad yang kuat demi mengubah nasib keluarganya.
"kamu gadis manja yang tidak berguna di keluarga ini, sekolah tinggi di perantauan hanyalah membuat makin susah orang tua, di tambah kita ini serba kekurangan, biaya kuliah sangatlah mahal" hardik ayah gadis tersebut
"coba kamu lihat anak tetangga sebelah kita, kamu mau seperti mereka ? yang katanya pergi mau nuntut ilmu, eeh pulang malah bawa anak heh"😏
akankah gadis manja tersebut dapat mewujudkan impian nya dengan bermodalkan tekad saja dan uang yang hanya mencukupi biaya transportasinya ?
yuk, di simak kisahnya yang penuh konflik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 20
Killa kini sampai di rumahnya stelah selesai latihan seperti biasa dia di antarkan oleh seniornya. tentu semua itu tak luput dari pandangan seseorang yang selama ini diam diam memperhatikan Killa di balik masker penutup wajahnya.
"assalamualaikum Bu," wajah sumringah Killa terlihat dengan jelas di mata ibunya, bagaimana tidak dia hari ini mendapat pujian dari sang pelatih di tambah pulang rumah di sambut dengan wangi khas layaknya seorang bayi merupakan aroma yang menjadi terphy tersendiri bagi killa, sehingga membuat Killa tak tahan untuk segera menggendong adiknya.
"wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh nak" sambil menjauhkan gendongan anaknya dari Killa yang tiba tiba ingin menyentuhnya
"eiits, sana kamu mandi dulu, masih kotor. Takut virus yang kamu bawa pulang melekat pada adikmu" ceramah Amira pada anaknya itu
"hehehe, iya Bu iyaaa. bentar yah adiknya Kakak yang comelll..." sambil menggerakkan tangan ingin menyentuhnya saking gemesnya pada pipi bakpao adiknya
segera Killa beranjak tentu dengan tujuan untuk membersihkan diri lebih dulu. capek itu pasti di rasakan Killa, namun sejak ada adiknya ini menjadi semangat tersendiri bagi Killa karena dia tidak dominan berdiam diri sekarang, karena sudah ada teman mainnya.
"duuh, tututuuu adiknya kakak aylaaa. Cini cini cama kakak yaah lindunyyaaaa..." mengambil alih adiknya dari gendongan sang ibu sambil menyule nguyel pipi bakpao sang adik
"Killa jangan di gituan pipinya adikmu, nanti merah itu, kulit dia masih sensitif" tegur ibunya
"iya buu, habisnya gemas tau Bu. masa bakpao selucu ini mau di anggurin. Kan rugii.."kemudian menguyel nya lagi tapi hanya menyentuh tipis tipis hehehe...
"kamu yah nak, di bilangin. Mau aku nggak kasih gendong hmm" ancamnya, agar anaknya itu mengindahkan ucapannya
"itulah akibatnya kamu terlalu memanjakannya, hasilnya kamu lihat sendiri kan dia tidak mendengarkan mu. Lepaskan anakku jangan kamu gendong" suara bariton itu tentu sudah Killa tahu sangat jelas siapa pemiliknya, namun tidak di permasalahkan oleh Killa karena sudah terbiasa dengan kata katanya. Tapi yang membuat Killa terkejut adalah di akhir kalimat ayah tirinya yang seakan akan tidak mengizinkan Killa untuk menyentuh anaknya.
'huumm, mulai lagi deh, perasaan saya mau muncul dengan bentuk wajah bagaimana pun akan tetap salah juga'kembali Killa bermonolog sambil memperhatikan wajah adiknya
"oh ya Bu, siapa nama nya si pipi gembul ini hmmm.." dengan ekspresi yang menggemaskan di depan wajah adiknya. Sedari tadi Killa tidak ingin menghiraukan kalimat ayah tirinya, takut adiknya menyimpan memori yang tidak baik sejak dini dan diam adalah pilihan terbaik saat ini.
"oh iya mas, kamu sudah menyiapkan sebuah nama " tanya kembali pada suaminya
Terdengar helaan nafas dari prisman yang menandakan saat ini dia sedang menahan kekesalan akibat kalimatnya tadi tidak di anggap dan dengan penuh keterpaksaan dia menjawab
" Arsya" memberikan nama yang sesingkat itu, karena malas lagi berbicara akhirnya prisman pergi meninggalkan ibu dan anak itu yang masih melongo mendengar nama anaknya yang singkat dan penuh tanda tanya akan arti nama tadi.
"baiklah karena nama kamu Arsya, maka kakak akan panggil kamu dengan sebutan dek Ar. Okee" sambil menirukan gaya gemas nya pada sang adik, namun itu langsung mendapat respon dengan bergeliat dalam gendongan sebagai tanda bahwa dia suka dengan panggilan kakanya
"iiih gemes banget sih adik kakak" tersenyum dengan wajah sumringahnya
Amira melihat semua interaksi itu, tentu dia sangat senang ternyata Killa menyambut dengan hangat kehadiran sang adik walau beda ayah.
'alhamdulillah, semulia itu hatimu nak. Kamu menyambut dengan baik kehadiran adikmu. sementara hubunganmu dengan ayahnya sangat tidak baik'
Melihat ibunya sedang menatap kearahnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca membuat Killa bingung
"Bu, ada apa?" tanya Killa
"makasih yah nak" ucap ibunya
Tentu Killa makin bingung dengan ucapan ibunya "buat apa Bu ?"
"iya nak, kamu sangat begitu baik menyambut kehadiran adikmu dengan penuh kehangatan padahal kamu dan ayah tirimu itu memiliki hubungan yang buruk. jika di lihat dari keturunan dia adalah adik tirimu kamu nak.tapi kamu..."seketika kalimatnya terhenti saat Killa memotong pembicaraannya
"Bu udah ya, adik Killa yah adik Killa. Ayah ya ayah juga, jadi di sini Killa tidak ingin mencampuri hubunganku yang belum membaik terhadap ayah tiri Killa dengan adik Killa, ini tidak ada hubungannya Bu"
"lagi juga Killa sudah menganggap Arsya adalah adik kandung Killa, Killa tidak ingin ada sekat di antar kami bersaudara Bu" lanjut Killa
" ma syaa Allah nak, iya, terima kasih sudah selalu menerima kekurangan ibu termasuk dalam memilih pasangan ibu yang kedua kalinya" ucap Amira sungguh sungguh, karena abetapa terharunya dia setelah mendengar semua perkataan Killa tadi
"heheh, iya Bu. Kok ibu jadi begini sih. Jangan mewek dong depan bayi, nih nggak malu ibu sama anak bayinya" Killa yang berusaha menghibur ibunya untuk tidak terus bersedih juga mencairkan suasana, karena jika di biarkan berlarut tidak menutup kemungkinan dia ikutan mewek juga.
"hahah, kamu yah ada saja. Oh yah nak, memang kamu sudah makan setelah pulang tadi" tanya Amira, pasalnya dia belum melihat anaknya itu ke ruang makan
"belum bi, yah saking semangatnya mau gendong dedek bayi bakpao ini siih terlalu menggemaskan, seketika mengalihkan duniaku. Dia terus memanggil... Ciniii kakak gendong atuuu.." sambil menirukan bahasa bayi ala kadarnya😁
" ya sudah kalau begitu nak siniin adikmu, kamu makan dulu gih sana. Arsya juga belum asi sejam yang lalu, jadi sepertinya setelah meminum asi dia akan tidur" informasi nya kepada anaknya
"oh ya sudah kalau begitu Bu, ini" dengan pelan pelan dia memindahkan adiknya kegendongan sang ibu
Killa segera beranjak dari sana setelah memindahkan gendongan sang adik. sedang Amira segera juga memberikan asi kepada sang anak tak lama pun bayi gembul itu segera tertidur menuju alam mimpi
"adiik gembul kakak yuhuuu, kak asya datang"dengan langkah cepat menuju kamar sang ibu dan adik berada untuk bermain lagi dengannya setelah selesai makan
"ssssstt, dia sudah tidur" larang Amira kepada sang anak untuk segera diam sebelum membangunkan adiknya
" oh maaf Bu"sambil nyengir kuda dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal
"ya sudah kamu segera beristirahat juga, pasti capek seharian latihan fisik terus. Killa harus jaga kesehatan yah nak, agar hari h nanti kegiatan kamu bisa vit."tegur ibunya
"iya Bu, Killa usahakan untuk istirahat yang cukup kok. Ya sudah Bu Killa ke kamar dulu kalau gitu, nanti kalau ada apa-apa ibu jangan sungkan untuk membangunkan Killa" kemudian Killa segera pergi menuju kamarnya.
Hay readers, jangan lupa tinggalkan jejak kalian karya author ya🥰...xiexie ni☺️