Seorang Presdir Perusahaan dikota Medan, dia pergi meninggalkan perusahaannya selama beberapa tahun lamanya, dia memilih untuk
mengasingkan diri disebuah Kuil.
Setelah beberapa tahun dia kembali dengan perubahan yang yang sangat besar, dia mampu menjadi Dokter Tradisional dan mampu seni bela diri.
Semoga para pembaca bisa terhibur dengan cerita ini. Terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeprism4n Laia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Manager Keuangan & Delga Dikantor Polisi
Sang manager langsung meraih kerah baju Delga, kemudian dia berkata “Tuan Presdir! biarkan saya beri dia pelajaran, saya akan seret dia kekantor Polisi sekarang juga”.
Farel tidak menjawab dia hanya mengamati dengan tenang gerak-gerik sang manager, kemudian dia menatap Pak Juni dan memberikan kode supaya turun tangan.
“Cepat Kalian bawa dia kekantor Polisi, biar dia langsung diperiksa” Ucap Pak Juni dengan tegas, kepada beberapa bawahannya.
“Tidak! Tolong Presdir jangan memenjarakan saya, saya akan akui siapa yang sudah menyuruh saya melakukan hal ini” Teriak Delga dengan nada memohon, ketika kedua tangannya sudah dipegang oleh beberapa orang pengawal, dan akan segera dibawa untuk pergi.
Pak Juni memandang Farel ketika dia mendengarkan teriakan dari Delga, Farel menganggukan kepalanya untuk memberikan kesempatan kepada Delga untuk memberikan penjelasan.
“Cepat bawa dia dihadapan presdir” titah Pak Juni dengan cepat kepada para pengawal itu.
“Cepat katakan siapa yang sudah menyuruhmu?” bentak Pak Juni dengan nada dinginya, dia menatap Delga dengan tatapan tajam.
“Baik, baik tuan! Saya, saya akan beritahu” Jawab Delga dengan posisi berlutut ditanah dihadapan Farel.
Sedangkan disisi lain, Jupe dan Liji hanya memandang seluruh adegan itu dengan santai, mereka tidak menyangka Delga Telaumbanua membawa mereka dalam masalah besar, untung saja mereka mendapatkan kesempatan dari sang Bos Farel.
“Untung ya, kita tidak terlalu dalam ikut membantu Delga itu, kalau tidak! Kita pasti akan kenak getahnya” Ucap Jupe dengan mimiknya yang sangat serius.
“Iya benar bang! Untung saja Bos Farel masih memberikan kesempata, bayangkan kalau kita berada dikantor polisi, hiii, geli” jawab Liji dengan wajah gelinya.
Kembali kepada Delga yang masih berlutut.
“saya disuruh olehnya tuan, dia yang mengatakan kepada saya untuk memotong uang ganti rugi itu, dia membuat alasan karena terkenak pajak ppn dan pph, dia juga mengatakan kalau dia sebentar lagi akan menjadi CEO di perusahaan Talzus Group, karena dia akan merebut perusahaan itu dari tangan Wakil CEO Pak Juni, makanya saya berani untuk melakukan tindakan itu, saya mohon supaya presdir mengasihani saya, istri saya sedang hamil besar Tuan Presdir” Jelas Delga dengan mendongak, sambil dia menghunjuk manager keuangan, dan memohon untuk dilepaskan.
Mendengar penjelasan dari Delga, Pak Juni langsung memutar pandangannya kearah Manager keuangan, yang wajahnya sudah berubah pias.
“Ternyata kau dalangnya! Kau memang br”ngsek! Kau pantas mati, kau berani menggelapkan uang perusahaan” Teriak Pak Juni dengan matanya yang sudah memerah karena marah.
“Ti, tidak! Dia berbohong! Dia adalah penipu” Ucap Manager keuangan mengelak, namun dia langsung berlari kehadapan Farel, dia langsung berlutut dan memohon ampun.
“apakah kau masih punya kesempatan untuk menghindar? Hah” bentak Farel dengan nada dinginya.
“Ampunn Presdir! Mohon ampuni saya! Saya sudah buta dengan kekuasaan, mohon ampuni saya! Saya mengaku telah salah, mohon presdir memberikan saya kesempatan untuk hidup” Ujar sang manager dengan memohon sambil dia membungkuk badannya sampai mencium tanah.
“B”Jingan seperti dirimu! tidak pernah ada kesempatan untuk kedua kalinya” teriak Pak Juni dengan perasaannya yang sudah membara.
Pak Juni langsung menendang bagian perut Sang Manager, yang membuat sang manager terbalik kesamping dan langsung mengerang kesakitan. “Akkh”..
“Sudahlah! Bawa saja mereka kekantor polisi, lalu selidiki dia, pasti dia yang membuat perusahaan jatuh” Ujar Farel dengan santai, sambil menghela nafas dalam dan menyilangkan kedua tangannya didada.
“Baik Presdir” Dengan cepat Pak Juni langsung memerintah beberapa pengawal, untuk membawa Delga dan Manager Keuangan kekantor Polisi, dan menyerahkan kepada polisi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Setelah Delga dan sang Manager dibawa pergi oleh beberapa orang pengawal, Farel langsung berjalan kearah pembangunan yang lain, dia langsung diikuti oleh beberapa manager yang lain, begitu juga dengan Liji dan Jupe.
Setelah sampai diatas Bukit, yang memiliki pemandangan indah, disana terlihat Laut lepas dan dieseberangnya terlihat Gunung Sinabung.
Farel memandang kearah beberapa Manager yang masih mengikutinya, kemudian dia berkata “Tidak masalah kalau kalian kembali untuk bekerja, biarkan saya disini saja, dan kalian harus ingat! Untuk tidak melakukan perbuatan yang melenceng dari aturan perusahaan, saya harap jangan sampai ada yang menyusul manager keuangan”.
Mendengar nasehat dari Farel, serempak para manager menganggukkan kepala dan berkata serentak “Baik Presdir! Kami akan selalu patuh pada peraturan perusahaan, dan setia kepada Presdir Farel Laia”.
“Heem bagus! Saya pegang janji kalian” sahut Farel dengan santai, dan dia langsung mengibaskan tangannya untuk menyuruh mereka semua pergi dari tempat itu.
Setelah suasana tenang, Farel memanggil Liji dan Jupe, kemudian dia mengajak mereka untuk duduk santai dibawah sebuah pohon mahuni.
“Kalian duduklah!” Farel mempersilahkan mereka untuk duduk. Kemudian Farel mengeluarkan dua Pil Penyegar Jiwa.
Kedua Pil itu bewarna kecoklatan, dan Farel langsung memberikan kepada Liji dan Jupe, namun sebelum mereka menelannya, terlebihu dahulu Farel memberikan mereka wejangan khusus.
“Dengarkan saya! Saya sudah menilai kemampuan dan keberanian kalian, tinggal kesetiaan kalian yang belum saya tau, tapi mulai sekarang kalian akan saya jadikan sebagai penanggungjawab keamanan diperusahaan Talzus Group, dan Ini adalah Pil Penyegar Jiwa. Saya ingin kekuatan kalian mengalami peningkatan dalam waktu singkat, nanti akan kalian merasakannya sendiri” jelas Farel dengan santai.
“Terimasih Bos! Kami berjanji akan setia kepada Bos Farel, segenap Jiwa dan raga kami, bahkan nyawa kami, akan kami relakan demi kesetiaan kami kepada Bos Farel” Jawab Jupe dengan antusias.
“Baik, saya percaya pada kalian, sekarang saatnya untuk kalian menelan Pil ini” Farel langsung menyerahkan Pil penyegar jiwa ditangan Liji dan Jupe.
Dalam sekejap mereka sudah menelan Pil itu, sehingga Farel langsung berada dibelakang mereka dan menyentuh pundak kedua orang itu, dia langsung mengarahkan Energi Qi-nya kedalam tubuh Jupe dan Liji, supaya Pil itu tidak merusak organ dalam kedua orang itu.