NovelToon NovelToon
Raja Kejahatan Dunia

Raja Kejahatan Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Epik Petualangan / Harem
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Merena

Leo XII, Raja Kejahatan Dunia, adalah sosok yang ditakuti oleh banyak orang, seorang penguasa yang mengukir kekuasaan dengan darah dan teror. Namun, ironisnya, kematiannya sama sekali tidak sesuai dengan keagungan namanya. Baginya, itu adalah akhir yang memalukan.

Mati karena murka para dewa? Sungguh lelucon tragis, namun itulah yang terjadi. Dalam detik-detik terakhirnya, dengan sisa kekuatannya, Leo XII berusaha melawan takdir. Usahanya memang berhasil—ia selamat dari kematian absolut. Tapi harga yang harus dibayarnya mahal: Leo XII tetap mati, dalam arti tertentu.

Kini ia terlahir kembali sebagai Leon Dominique, dengan tubuh baru dan kehidupan baru. Tapi apakah jiwa sang Raja Kejahatan akan berubah? Akankah Leon Dominique menjadi sosok yang lebih baik, atau malah menjelma menjadi ancaman yang lebih mengerikan?

Satu hal yang pasti, kisahnya baru saja dimulai kembali!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hormat

Di ruang singgasana yang megah dan sunyi, Salvidor berlutut di hadapan takhta. Di atasnya duduk seorang pria dengan aura sombong dan wibawa yang menekan—Leo XIII, sang penguasa dengan mata yang berkilat dingin.

"Tuan Leo XIII," Salvidor membuka suara, penuh hormat dan hati-hati. "Saya datang untuk melapor."

Leo XIII menatapnya tajam, tatapannya seperti pedang yang menusuk. "Apa yang dikatakan orang itu?" tanyanya, suaranya rendah tapi penuh ancaman.

Salvidor mengangkat sedikit kepalanya, memastikan ucapannya terdengar jelas. "Leon Dominique, orang yang mengaku sebagai Raja Kejahatan Dunia, mengatakan bahwa jika Anda ingin mengetahui sesuatu, maka Anda harus menemuinya langsung," lapornya.

Mata Leo XIII menyipit, kilatan kemarahan terlihat jelas di balik ekspresinya yang dingin. "Begitu," gumamnya sambil memiringkan kepala, seperti sedang mencerna informasi itu. Setelah beberapa saat, dia menambahkan, "Kembalilah. Terus awasi Leon Dominique untukku. Jika dia melakukan sesuatu yang mencurigakan, habisi dia tanpa ragu."

Salvidor membungkuk dalam-dalam, mengucapkan hormat terakhirnya sebelum berbalik dan meninggalkan ruangan. Saat pintu besar tertutup, keheningan kembali menguasai ruangan singgasana. Leo XIII bersandar di takhtanya sejenak, pandangannya tajam menembus kekosongan.

"Dari semua makhluk," gumamnya perlahan, "hanya dia yang berani memancing amarahku."

Dia tiba-tiba mengarahkan pandangannya ke sudut gelap ruangan. "Peramal," panggilnya dengan suara tegas, "menurutmu, apa yang akan terjadi di masa depan?"

Dari bayangan muncul sosok yang menakutkan. Seorang pria dengan topeng burung gagak menutupi matanya, menambah aura misterius yang melingkupinya. Senyum melengkung di bibirnya yang pucat. "Apakah Anda benar-benar ingin tahu?" tanyanya, suaranya lembut tetapi menyeramkan. "Jika Anda mendengar apa yang akan terjadi, jangan salahkan saya jika itu sesuatu yang buruk."

Leo XIII mendengus, suaranya penuh ejekan. "Mulutmu, Peramal, tak pernah mengucapkan sesuatu yang baik. Lupakan. Aku akan mencari tahu sendiri," katanya dingin.

Dengan gerakan tegas, dia bangkit dari takhtanya, jubahnya yang megah melambai saat dia berjalan menuju pintu besar. Saat Leo XIII pergi, bayangannya yang besar perlahan menghilang di balik cahaya, meninggalkan ruangan itu kembali dalam keheningan.

Peramal berdiri sendirian di ruangan itu, matanya—yang tersembunyi di balik topeng gagak—mengarah pada singgasana kosong. Bibirnya melengkung menjadi senyum mengerikan, seperti seorang maniak yang tengah menikmati kegembiraan gelapnya.

"Kukuku," tawa kecilnya terdengar mengerikan, "keluarga yang begitu buruk... Aku tak sabar melihat bagaimana akhir dari mereka. Melihat kehancuran mereka adalah hiburan terbesar bagiku."

Dengan gerakan melingkar, dia memeluk dirinya sendiri, seperti orang yang terbuai dalam kegilaan. Di sudut gelap, tawa kecilnya terus terdengar, memenuhi ruang kosong yang kini terasa lebih menyeramkan.

.

.

.

Leon merasa seolah-olah dunia sedang berputar lambat, atau mungkin itu hanya akibat dari dua wanita yang memeluk lengannya dengan begitu erat. Fiona dan Mauve, keduanya menarik-narik dirinya dengan cara yang hampir membuatnya kehilangan keseimbangan. Jika hanya sekadar berpelukan, mungkin dia bisa menahan diri, tetapi kini mereka seperti menarik dirinya dalam dua arah berbeda, membuatnya terjebak di tengah kekuatan mereka yang saling bertentangan.

Dengan mata yang mulai tampak lelah, Leon hanya bisa membiarkan dirinya dibawa oleh tarikan itu. Tidak ada keluhan, tidak ada penolakan—hanya pasrah, seperti dia telah terbiasa dengan keadaan ini. Mereka bertiga berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai, dengan matahari yang masih bersinar cerah. Pertarungan perempat final akan dimulai besok, jadi mereka memutuskan untuk bersenang-senang sejenak.

Fiona adalah yang pertama membuka suara, suaranya tajam seperti pisau, meskipun senyuman di wajahnya tidak mencerminkan kebahagiaan. "Angsa kecil, bukankah kau terlalu berani di depan tuan yang memberimu nama?" katanya dengan nada mengejek.

Mauve, di balik cadarnya, hanya tersenyum tipis. Alisnya mengerut, sebuah tanda ketidaksetujuan. "Aku memiliki nama, Mauve. Dan sepertinya yang kurang sopan justru dirimu. Begitu menempel pada suamiku, aku tidak ingat pernah memberikan izin pada wanita lain untuk berani sepertimu," jawabnya, suaranya dingin dan tajam.

Fiona menyipitkan matanya, ekspresinya berubah menjadi penuh tantangan. "Suamimu? Bahkan Leon tidak pernah mengatakan dia memiliki seorang istri sepertimu. Jangan terlalu berimajinasi, aku terkesan dengan betapa hebatnya kamu bisa mengarang cerita," ejek Fiona dengan sinis.

Di antara mereka, sebuah benturan energi yang tak terlihat kembali tercipta, sebuah pertempuran kata-kata yang tak terucapkan. Leon tetap tidak peduli, tatapannya terfokus pada pemandangan di sekeliling mereka. Namun, langkah mereka tiba-tiba terhenti—bukan karena mereka ingin berhenti, tetapi karena seseorang berdiri di depan mereka, memblokir jalan mereka.

Leon mengangkat alis dan menyipitkan mata, sementara Fiona dan Mauve juga menatap pria itu dengan tatapan tajam. Pria di depan mereka memiliki mata kiri dengan pupil yang berbentuk IV, yang tampak tak biasa dan menambah aura misterius di sekelilingnya. Dia tersenyum tipis, menatap Leon dengan tatapan yang penuh arti.

Leon membalas senyumannya dengan tipis, suaranya dingin. "Sebelumnya, kau juga menatapku dengan cara yang sama. Apakah kau ingin aku mencabut matamu?" tanya Leon, nada suaranya mengancam.

Pria itu hanya tertawa pelan, kemudian membungkuk hormat dengan sangat sopan. "Oh, maafkan saya," katanya, "Perkenalkan, saya adalah Quartus, atau jam keempat. Senang bisa bertemu langsung dengan Anda, Raja Kejahatan Dunia. Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan."

Leon mengangkat dagunya, memperhatikan pria itu dengan penuh kewaspadaan. "Dari caramu berbicara, sepertinya kau adalah bagian dari sebuah organisasi. Katakan, apa yang kau inginkan?" tanyanya dengan dingin, mata Leon tajam menatap Quartus.

Quartus mengangguk dengan penuh hormat, tidak terlihat terganggu oleh sikap Leon yang penuh kewaspadaan. "Seperti yang saya harapkan, Yang Mulia, saya memang anggota dari sebuah organisasi bernama Clock. Kami terdiri dari 12 anggota, masing-masing mewakili satu jam. Saya adalah yang keempat," jawab Quartus dengan sikap hormat yang jelas.

Leon tetap diam sejenak, memperhatikan setiap kata yang diucapkan Quartus dengan hati-hati. Keberadaan organisasi ini dan pernyataan tentang 12 anggota yang mewakili jam-jam tertentu jelas menarik perhatian Leon.

1
Yurika23
akuh mampir ya Thor...keknya seru...Leo anti Hero ya?... keren
Kaisar Absolute
yeyy di update, lagi thor sangat menyenangkan thor dan Pertana kali ada alur cerita yang kek gini (Sayang author)
Kaisar Absolute
lumayan lah untuk ceritanya dan mc gak bertele - tele dan dia langsung Aksi tanpa basa basi Dan sekali lagi Novel nya keren, sekarang aku nunggu Update mu author Ku sayang🗿
Kaisar Absolute: hehe/Drool//Drool//Drool/
Merena: Alamak, Jomoknye
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!