NovelToon NovelToon
Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Yasmin Ningrum, gadis cantik berjilbab 22 tahun harus hidup tanpa kasih dari kedua orang tuanya akibat kecelakaan beberapa tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.
Kini Yasmin tinggal bersama paman dan bibinya yang perhitungan sekali kepadanya.
Bahkan untuk biaya hidupnya Yasmin harus mencari sendiri dengan bekerja sebagai penjaga toko bunga.
Kehidupan Yasmin berubah, saat dirinya di pertemukan dengan sahabat lamanya waktu SMA. namun sayang, sikap sahabat laki-lakinya itu sedikit berbeda dari biasanya.
Namun takdir berkata lain, Yasmin di pertemukan sahabatnya dengan cara yang tidak terduga.
Dirinya digerebek warga saat sedang sama-sama berteduh dari hujan, di sebuah gubuk.
Pada hari itu juga, status Yasmin berubah menjadi istri sahabatnya.
Apakah pernikahan mereka akan bertahan layaknya pasangan yang saling mencintai?
Dan apa penyebab berubahnya sikap sahabatnya itu?
Ikuti kisahnya dalam cerita mereka, ya!
Jangan lupa tinggalkan jejak, like, komentar dan follow. 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

Pengendara itu pun, memutuskan untuk duduk di tepi jalan sambil merasakan kaki dan tangannya yang terasa sakit. dia pun melihat punggung Yasmin, yang semakin menjauh. "Dasar cewek aneh." gumamnya, tersenyum tipis.

***

Sesampainya di rumah, Yasmin pun langsung masuk ke kamarnya. sebab keadaan rumah sangat sepi, dan mungkin Hendrik sudah tidur.

"Asshh... sakit. Dasar pria aneh! Sudah tahu dia salah. Malah marah-marah sama, aku! Sebaiknya, aku membersihkan diri dulu." Yasmin yang terlihat menggerutu pun, pergi ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit, akhirnya Yasmin selesai dengan ritual mandinya. Yasmin pun, segera memakai baju dan mencari kotak obat untuk mengobati luka, pada tangan dan kakinya. setelah mendapatkan apa yang dia cari Yasmin pun, segera mengobati lukanya.

Cklek...

Pintu kamar terbuka. Alvino yang beru pulang dari kantor pun, terlihat lelah sekali. namun seketika dia memicingkan mata, saat melihat Yasmin yang terlihat terluka.

"Kamu kenapa?" Alvino menyimpan tasnya sembarangan, saat melihat kaki dan tangan Yasmin yang terluka.

Yasmin terdiam, bingung harus menjawab apa pada alvino. haruskah dia mengatakan yang sejujurnya.

Alvino pun menatap tajam Yasmin, yang hanya terdiam. "Katakan pada ku. Apa yang sebenarnya terjadi pada mu, Yasmin?" tanyanya dingin.

"Tadi, waktu pulang dari kantor. Aku ke serempet motor, Al. Tapi, aku tidak apa-apa." Yasmin pun mencoba bersikap biasa saja, supaya alvino tidak mengkhawatirkannya.

Alvino menghela nafas kasar. " Lain kali, hati-hati." ucapnya pelan.

Yasmin tersenyum tipis, melihat ke khawatiran alvino padanya. dia tidak menyangka, jika alvino akan mengkhawatirkannya seperti itu.

"Sini, biar aku membantu mu." Alvino dengan cepat mengambil kapas, yang sedang di pegang oleh Yasmin.

"Tidak apa-apa, Al. Biar aku saja, lagi pula kamu baru sampai dan sebaiknya kamu segera membersihkan, diri saja." Yasmin yang merasa tidak enak hati pun, mencoba menolak keinginan Alvino untuk membantunya. namun sayang, alvino bersikukuh untuk mengobati lukanya.

Sesekali Yasmin meringis kesakitan, saat alvino mengobati lukanya. namun di samping itu, Yasmin sangat bahagia karena alvino sedikit demi sedikit mulai perhatian kepadanya.

"Selesai. Lebih baik, sekarang kamu segera tidur." Alvino, bangkit berdiri dan segera menyimpan kotak obat.

Lagi-lagi, hati Yasmin di buat tersentuh ketika melihat sikap perhatian alvino kepadanya. dia pun, memutuskan segera tidur untuk menghindari jantungnya yang sejak tadi, semakin berdebar.

"Terima kasih, Al." ucapnya tulus. hal itu pun membuat alvino tersenyum tipis.

***

Hari ini Yasmin memaksakan dirinya, untuk bekerja. dia merasa baik-baik saja, karena menurutnya semua ini hanyalah hal kecil.

"Yasmin, kenapa jalan kamu seperti itu?" Hendrik yang sudah berada di meja makan pun, terlihat heran melihat cara berjalan Yasmin sedikit pincang.

Yasmin tersenyum tipis. "Aku tidak apa-apa, pah. Hanya saja tadi malam, aku keserempet motor, pah." jawab Yasmin pelan.

"Apa, keserempet motor! Kok bisa?" Hendrik sangat terkejut, mendengar jawaban Yasmin. "Kenapa, tidak memberitahu papah?" tanyanya sedikit kecewa. sebab bagaimana pun juga, sekarang Yasmin sudah menjadi putrinya. maka Hendrik tidak mau, sesuatu hal buruk terjadi pada Yasmin.

"Maafkan aku, pah. Semalam aku tidak mau membuat khawatir papah. Lagi pula, alvino sudah membantu ku mengobati lukanya." Yasmin pun memberikan jawaban, yang membuat Hendrik tidak percaya.

Hendrik melirik, ke arah alvino yang bersikap acuh. "Kenapa kamu, membiarkan Yasmin keserempet motor? Apa semalam, kalian berdua tidak pulang bersama-sama?" tanyanya penuh selidik.

"Semalam, aku masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan. Jadi aku menyuruh dia, pulang duluan. Dan aku tidak tahu, jika akan terjadi hal seperti itu, pah." jawab alvino, menjelaskan dengan acuh.

Hendrik menghela nafas kembali. "Ya sudah, lain kali jika kamu tidak bisa pulang bersama Yasmin. Kamu hubungi supir pribadi papah. Ingat, papah tidak mau hal ini terjadi lagi. Paham." sahutnya tegas.

Alvino maupun Yasmin mengangguk, mereka segera menyantap sarapan paginya dengan tenang. sampai tidak lama kemudian, mereka pun menyudahi sarapannya.

"Hari ini, anak teman papah akan datang ke kantor untuk mengadakan kerja sama. Papah harap, kamu menyambutnya dengan baik. Dan ingat, jaga sikap kamu karena usia dia dan kamu tidak jauh berbeda. Papah harap, kamu dapat bersikap profesional, Al." Hendrik membuka suaranya, saat alvino hendak bangkit dari duduknya.

"Aku mengerti, pah." balas alvino singkat.

Hendrik tersenyum senang, mendengar ucapan alvino. dia berharap, alvino dapat bekerja sesuai dengan harapannya.

"Pah, aku berangkat dulu." Yasmin, menghampiri Hendrik dan mengulurkan tangannya.

Hendrik yang mengerti pun, mengulurkan tangannya juga untuk di salimi Yasmin.

"Assalamu'alaikum, pah." ucap Yasmin, lembut.

"Wa'alaikumussalam, hati-hati." balas Hendrik tersenyum. namun saat melihat ke arah alvino, seketika Hendrik terlihat sedih karena alvino tidak melakukan hal yang dilakukan oleh Yasmin.

"Maafkan alvino, pah. Mungkin papah harus bersabar. Aku yakin jika suatu saat nanti, sikapnya alvino akan berubah." Yasmin yang tahu isi pikiran Hendrik pun, segera menenangkannya.

Hendrik tersenyum kembali, setelah mendengar perkataan Yasmin yang membuat hatinya kembali tenang. dia berharap, keberadaan Yasmin di samping alvino dapat merubah sikapnya lebih baik lagi.

Yasmin segera pergi, sebab alvino sudah lebih dulu keluar dari rumah. dia dapat melihat, jika alvino sudah siap akan berangkat. tidak ingin membuatnya kesal, Yasmin pun segera menghampiri mobil alvino.

"Kenapa lama?" tanya alvino dingin.

Yasmin tersenyum tipis. "Aku pamit dulu pada papah, Al. Kenapa, kamu tidak salim pada papah?"

"Enggak perlu." jawab alvino ketus.

Yasmin menghela nafas. "Siapa bilang tidak perlu? Ingat ridho Allah, ada pada ridho orang tua kita, Al. Kamu seharusnya bersyukur, masih bisa mencium tangan orang tua mu. Tidak seperti aku...."

"Udah, ngapain pagi-pagi udah ceramah. Mau aku salim atau tidak, itu urusan ku. Jadi kamu, tidak perlu ikut campur. Paham." Alvino seketika terlihat kesal, mendengar Yasmin yang menasehatinya.

Yasmin pun mengangguk pelan, untuk saat ini dia akan membiarkan dulu alvino. sebab dia juga tidak ingin terlalu memaksa alvino, untuk merubah sikapnya secepat mungkin. sebab segala sesuatu, ada masanya dan itu pun bertahap.

***

Sesampainya di kantor, alvino segera turun dari mobilnya dengan wajah yang di tekuk. perkataan Yasmin sangat mengganggu hatinya. bahkan hari ini, alvino tidak menurunkan Yasmin di halte. justru malah sebaliknya, alvino membiarkan Yasmin berangkat kerja bersama sampai kantor.

Yasmin yang melihat sikap alvino seperti itu lagi, hanya menghela nafas. namun Yasmin, tidak mempermasalahkan semua itu.

"Tuan Alvino. Sebentar lagi, putra rekan tuan Hendrik akan segera datang. Apa anda, akan membuat pertemuan di ruangan ini? Atau di ruang meeting?" Marvino menyambut, kedatangan alvino dan memberitahu rencana hari ini.

"Di ruang meeting saja. Dan suruh Yasmin, membuatkan minuman untuk mereka nanti." sahut alvino, acuh.

Martin pun mengangguk pelan. "Baik tuan." balasnya tegas. Martin pun pergi dari ruangan alvino, untuk menyiapkan semuanya.

Tak berselang lama, tamu yang di tunggu alvino pun datang. mereka pun masuk ke dalam ruangan meeting, dimana alvino juga sudah menunggu mereka.

"Selamat siang tuan alvino," sapa salah satu tamu dengan ramah.

Alvino seketika terkejut, saat melihat kedua tamu itu. "Kalian." balasnya, tercengang.

"Alvino." sahut arkana yang tidak kalah terkejut. "Jadi kamu, pemimpin perusahaan ini?" ucapnya, masih tidak percaya.

Alvino pun segera merubah mimik wajahnya. "Kenapa? Kamu terkejut?" tanyanya, tersenyum miring.

Arkana pun tersenyum. "Tidak, justru aku senang dapat bekerja sama dengan perusahaan teman lama ku, Al."

Alvino tersenyum sinis. kini tatapannya beralih pada laki-laki satunya lagi. "Kenapa, lo ada di sini. Lebih baik, sekarang lo pergi! Karena gue, enggak punya urusan sama lo!" ucapnya, penuh penekanan.

Arkana pun terlihat bingung, sebab yang dia tahu jika alvino tidak kenal dengan laki-laki yang datang bersamanya.

Sebelum kericuhan terjadi, pintu ruangan itu pun terbuka. Martin masuk bersama Yasmin, yang membawa minuman untuk alvino dan kedua tamunya.

Seketika mata Yasmin membulat, saat tahu siapa yang sedang bersama alvino saat ini.

"Yasmin." ucap arkana terkejut.

"Arkana. Ma-maaf...maksud saya tuan arkana." Yasmin pun, segera menyimpan minuman di atas meja. seketika dia pun di kejutkan lagi, dengan kehadiran laki-laki yang menyerempetnya tadi malam.

"Kamu...!" pekik Yasmin, menunjuk laki-laki yang duduk di samping arkana.

1
Kazugata
up Thor
Kazugata
semangat Thor
Kazugata
kasian Yasmin 😳
Kazugata
ketemu BPK mertua deh
Kazugata
ketauan papanya
Kazugata
pen tak jitak si Alvino inih
Kazugata
semangat 💪
Kazugata
semangat Thor, novelnya bagus
Kazugata
ceritamu bagus Thor
Kazugata
alvino memendam rasa cintanya pada Yasmin
Kazugata
seru nih
Kazugata
nyimak
Herman Lim
ya ampun Yasmin byk bgt cow yg suka sama u
Herman Lim
ya ampun Yasmin kasian bgt alvi kamu harus tau klo Yasmin py trauma yg berat
Herman Lim
blg aja pengen di temanin bini kerja biar semangat ga sah cuek² bebek kali Al
Herman Lim
lanjut Thor lagi Thor
Herman Lim
lanjut Thor
Herman Lim
wah wah kyk ne laki2 yg dl bonceng Yasmin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!