"boleh nggak, aku cium kamu?"
"aku ingin melakukannya malam ini denganmu"
WARNING!!!
JANGAN MENJIPLAK, MENGCOPY, MENYALINDAN APAPUN ITU. MARI SAMA-SAMA MENGHARGAI DAN MENGHORMATI KARYA ORANG LAIN.. MAKASIH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Agashi 김나리, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Pesona Siska kali ini membuat semakin banyak pengunjung dan pembeli datang di awal penjualan mereka.
"Belum juga ishoma, kita udah mau kehabisan bahan baku buat hari ini. Kalo jualannya kayak gini terus sih. Gue betah kali, mending gue buka bisnis aja sekalian nggak sih?" tawa Anggi pecah kala membayangkan keuntungan di bisnisnya yang lancar.
"Ya nggak apa-apa, kalo lo bisnisnya bisa konsisten. Jangan asal jualan aja, tapi juga pikirin strategi pemasarannya, inovasi produknya. Terus jangan lupa, kalo setiap bisnis itu ada naik turunnya. Nggak selalu tentang keuntungan, tapi juga kerugian. Karna kan bakal banyak pesaing-pesaing lainnya, mungkin dari harga, variasi atau yang lainnya lo harus siap kalo bisnis lo itu bakal banyak yang niruin. Kuncinya lo tetep konsisten aja sih sama cita rasanya, kalo emang dari modal naik jangan sekali-kali lo kurangin bahan bakunya. Tinggal lo naikin aja harganya sedikit, karna kalo jualan makanan yang dicari itu rasanya. Kalo banyak yang cocok, mereka bakal balik lagi deh" Pesan Siska untuk Anggi.
"Nggak sia-sia gue temenan sama lo. Udah cantik, baik, pinter. Ini sih kalo ada yang nyia-nyiain lo, fix pasti udah sinting kali tuh orang" Aldo yang mendengar perkataan Anggi langsung datang ke stand nomer 16.
"Oh my God!! Gue udah keceplosan" Anggi menutup mulutnya yang sudah bicara sembarangan. Pasalnya setau Anggi kan Aldo mantannya Siska.
"Gimana jualan hari ini?" Aldo masih fokus memandangi Siska.
"Alhamdulillah lancar kak. Seneng deh, jualanya laku keras hari ini. Semoga 2 hari kedepan kayak gini juga" jawab Anggi kikuk.
"Ini kan? Bidadari yang waktu itu Mik? Hay.. Kenalin, gue Raka" Raka mengulurkan tangannya untuk Siska.
"Gue Miko, cowok paling karismatik di kampus ini. Kalo cowok terganteng mah udah pasti Ketua BEM kita sih" Miko ikut mengulurkan tangan.
Plakk!
Plakk!
Tangan Raka dan Miko di geplak oleh Aldo.
"Sorry, mereka emang nggak bisa dikondisiin. Nggak bisa liat yang bening dikit" Aldo malu sendiri.
"Gapapa kak. Dari tadi aja, kita udah banyak nolak cowok-cowok yang mau kenalan sama Siska. Bahkan nggak sedikit yang modusin Siska. Ya wajar lah lah, Siska kan emang cantik.. Ya kan Ren?" Anggi menaik turunkan alisnya.
Rendi menunjuk dirinya "ee-mm.. Iya bener" jawabnya tergagap.
Siska yang menjadi bahan pembicaraan mereka jadi salah tingkah pasalnya mereka sudah memuji secara berlebihan (padahal itu fakta).
Aldo mengepalkan kedua tangannya. Ia tak suka dengan jawaban Rendi, sepertinya memang Rendi punya perasaan lebih untuk istrinya itu.
"Hay sayang.. kamu lagi sibuk banget ya? Dari kemaren aku telpon kamu, tapi hp kamu di matiin terus" Viona sang pacar langsung bergelayut manja di lengan Aldo.
Siska yang menatapnya saja sudah bikin ilfil, sampai kapan hubungannya dengan Aldo akan seperti ini terus?
"Jelas lah Vi.. Lo nggak liat acara sebesar ini Aldo yang jadi penanggung jawabnya" Raka memutar bola matanya malas.
Dari awal Raka sudah tak suka jika Aldo dan Viona berpacaran. Tapi sepertinya, Aldo tak mau menghiraukan ucapannya.
Raka ini sudah berteman sejak di bangku SMA sewaktu Aldo pindah dulu sampai sekarang di kampus dan ambil jurusan yang sama. Raka juga bukan cowok yang lugu, sering ke club malam, tapi hanya sekedar melampiaskan rasa penatnya. Kalau sudah suka sama seseorang pasti akan dikejar terus. Dia tau cewek yang beneran baik sama enggak, makanya waktu Aldo jadian sama Viona sebetulnya di tentang keras oleh Raka.
Sedangkan Miko, dia adalah temen Raka dan Aldo saat masuk awal kuliah. Kemana-mana selalu bertiga, bahkan sampai daftar jadi pengurus BEM semuanya harus ikut. Dari ketiga orang itu, Miko lah yang paling parah tentang cewek. Dia sudah beberapa kali gonta ganti pasangan. Dari model, influencer, bahkan yang satu kampu pun juga banyak yang jadi mantan Miko. Ya memang tidak memungkiri parasnya saja ganteng seperti mas-mas bule.
"Kalian bertiga ngapain disini?" tanya Viona manja.
"Lagi nyari keong!" jawab Raka malas.
"Ih.. Raka, lo tuh sensi banget deh sama gue. Sayang, liat tuh temen kamu, masa ketus banget sama aku" Viona protes.
"Vi, lo nggak kuliah?" tanya Miko.
"Udah selesai Miko.. Kan bentar lagi ishoma. Jadi, gue langsung nemuin pacar kesayangan gue" Viona mengelus pipi Aldo.
Sementara Anggi dan Siska yang melihat adegan tersebut membuat mereka mual.
"Itu udah ishoma. Yuk Sis.. kita makan dulu" ajak Rendi yang di angguki Siska.
"Lo nggak ajak gue?" Anggi mengerucutkan bibir.
"Ya terserah lo!" jawab Rendi datar.
"Siskaaaa.. Makan sama kita aja yuk bareng"
"Iya yukk.. Nanti kita yang traktir" Ujar Miko dan Raka bergantian.
Masih saja mereka modus terhadap Siska membuat Aldo semakin geram tapi tak bisa berbuat apa-apa.
Aldo dan Viona berjalan lebih dahulu di susul Anggi, Siska, Rendi. Sementara Miko dan Raka seperti jadi bodyguard untuk Siska, karena berjalan persis di belakangnya.
Kegiatan bazar tutup total karna masih ishoma, jadi setelah makan siang mereka akan melaksanakan sholat terlebih dulu untuk yang muslim.
"Emm.. Sis, lo mau makan apa? Batagor, mie ayam, bakso, nasi goreng, kwetiaw, bakmi.. Sebutin aja, abang siap kok jadi pelayan kamu" Raka antusias sekali.
"Jangan sama dia Sis.. Ntar yang ada lo cuma di modusin doang" Miko tak mau kalah.
"Yee.. Yang ada tuh lo! Dasar sasimo! Liat noh, pacar lo dimana-mana"
Plakkk!!
"Sakit ege!!" Miko memukul kepala Raka.
"Duh, kalian apaan sih.. Jangan berantem dong. Kita kan mau makan, bukan mau ribut" Siska menyela.
"Iya Siska cantik" Raka mengedipkan mata.
"Haduuhh Siss.. Gue sih seneng ya bisa kumpul di circle mereka. Tapi kok nggak bener semua kelakuannya. Yang waras disini cuma mantan lo doang kak Aldo, tapi dia udah punya cewek. Jadi percuma dong, nggak ada yang gue harepin dari mereka" ucap Anggi lirih yang hanya di dengar oleh Siska.
"Ssstt.. Lo tuh, kita kan cuma diajak makan doang. Lo jangan ngarepin yang macem-macem deh. Lagian juga mereka itu kan idola kampus, pasti banyak yang jadi fans mereka disini"
"Iya banyak.. Tapi mereka bener-bener most wanted banget. Gilak!" Anggi masih tak menyangka dia bisa se meja dengan Aldo cs.
"Dah lah.. Jangan ngarep ketinggian, ntar kalo nggak dapet lo bisa koid karna stres!" Siska terkekeh pelan.
"Sialan! Udah bener tadi gue puji-puji lo.. Sekarang malah lo ngatain gue lagi" Anggi kesal.
"Sis, ini sendok lo" Rendi begitu perhatian dengan Siska sudah mengambilkan peralatan makan untuknya.
Aldo yang melihat interaksi mereka sangat tidak suka. Padahal sudah jelas di sampingnya sedang ada pacarnya.
"Siapa tuh yang makan bareng sama Aldo cs, kayak nggak pernah liat"
"Anak baru kali tuh"
"Iya,, dia kan juga ikutan bazar yang stand nya rame banget itu lho"
"Siapa namanya, penasaran gue!"
Itulah desas desus dari meja kantin yang penasaran dengan Siska, pasalnya dia anak baru tapi sudah bisa gabung makan bareng dan berinteraksi langsung dengan Aldo cs.
Setelah makanan datang, Siska dan yang lainnya langsung menyantap nya dengan lahap karna sudah terlalu lapar.
Siska dan Aldo sama-sama tak mengucapkan satu patah kata pun, mungkin karna sama-sama tak nyaman. Mereka seolah-olah tidak saling mengenal. Tapi, Anggi dan Rendi tau jika mereka dulu pernah ada hubungan.
NEXT...