NovelToon NovelToon
Istri Orang Lebih Menantang

Istri Orang Lebih Menantang

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor jahat
Popularitas:27.8k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

"Ah...ini di kantor! Bagaimana jika ada yang tau! Kalau istrimu---" Suara laknat seorang karyawati bernama Soraya.

"Stt! Tidak akan ada yang tau. Istriku cuma sampah yang bahkan tidak perlu diingat." Bisik Heru yang telah tidak berpakaian.

Binara Mahendra, atau biasa dipanggil Bima, melihat segalanya. Mengintip dari celah pintu. Jemari tangannya mengepal.

Namun perlahan wajahnya tersenyum. Mengetahui perselingkuhan dari suami mantan kekasihnya.

"Sampah mu, adalah harta bagiku..." Gumam Bima menyeringai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Ada

"Paman terasi?" Tanya Pino penasaran.

Dira menghela napas, kemudian mengangguk."Jangan berisik, ibu mau menghubungi bos ibu."

Anak yang menurut, kembali duduk, kemudian makan dengan tenang.

Nomor yang didapatkannya tadi sore, pada akhirnya digunakan olehnya. Wanita yang benar-benar ragu. Hingga pada akhirnya nomor itu diangkat.

***

Rumah mewah yang dibeli Binara Mahendra dalam waktu tiga tahun, setelah memasuki perusahaan. Tapi hanya dirinya yang tinggal disana. Tertidur dalam posisi tengkurap, hanya menggunakan boxer. Benar-benar tidak melambangkan citra orang kaya. Tapi itulah sisi lain dari Binara Mahendra.

Baru pulang dari lembur beberapa menit lalu. Bahkan dirinya belum sempat mandi. Itulah konsekwensi dari gaji tinggi.

Dering suara handphone berbunyi, membuat Bima meraba sisi samping tempat tidurnya. Mengangkat panggilan tanpa mengetahui siapa sang pemanggil.

"Oliver (pemilik perusahaan, sekaligus sahabat Bima), aku baru saja sampai rumah. Jika ingin kembali menyiksaku lebih baik besok saja..." Gumamnya, dengan nada malas.

"Oliver? Ini aku Dira." Kalimat dari Dira membuat Bima segera bangkit. Bagaikan telah meminum segalon kopi, matanya terbuka lebar. Mengatur suaranya sebaik mungkin.

"Oh... bau bawang, aku fikir siapa." Ucapnya kembali berbaring, tersenyum-senyum tidak jelas.

"Bau bawang? Jangan-jangan Oliver pasangan sesama jenismu! Dasar impoten!" Celetuk Dira dari seberang sana.

"Aku memang impoten. Tapi setidaknya banyak wanita yang menempel padaku. Memang ada yang mau denganmu?" Bima menipiskan bibir menahan tawanya.

"Ada!"

"Siapa?"

"Suamiku!"

"Oh ya?"

"Iya! Dasar impoten!"

"Memang sekuat apa kamu dan suamimu di ranjang. Pada kenyataannya anak kalian cuma satu."

"Tentu saja kuat. Ka...kami... pokonya dasar impoten!"

Suara perdebatan dua orang melalui handphone. Bima kembali berguling di tempat tidurnya, suara Dira yang hampir tidak pernah didengar olehnya. Begitu merindukannya, tapi tetap harus menjaga batasan. Dirinya tidak dapat merebut Dira dari suaminya.

Suara helaan napas Dira terdengar."Tiga hari lagi aku mulai bekerja kan? Karena itu... boleh aku membawa anakku. Dia anak yang baik, tidak akan menggangu atau berlari sembarangan."

"Ibu! Apa paman terasi yang bicara? Orangnya seperti apa? Apa bentuknya seperti terasi." Suara seorang anak laki-laki terdengar.

"Sstt...ibu sedang bicara dengan bos ibu." Suara Dira begitu lembut, kemudian terdengar samar oleh Bima.

"Pakai load speaker!" Bentak Bima tiba-tiba, ingin bicara dengan bocah kecil yang hanya pernah dilihatnya sekilas.

"U... untuk apa?" Tanya Dira.

"Aku ingin bicara dengan anak kecil yang memanggilku paman terasi." Jawab Bima menghela napas kasar.

"Tidak boleh!" Tegas Dira.

"Jika tidak boleh bicara dengannya, maka kamu tidak boleh membawanya bekerja. Fikirkan saja, aku ini impoten, tidak mungkin memiliki anak. Tidakkah kamu iba pada kenalan lamamu ini..." Alasan dari pemuda tengil yang menatap ke arah langit-langit kamarnya.

Benar-benar sepi rasanya rumah ini. Kedua orang tua Bima sudah meninggal, sedangkan adiknya telah memiliki keluarga sendiri tinggal di luar pulau. Mendengar ramainya suara Pino... menyenangkan...

"Ha...halo, paman terasi! Aku Pino." Suara ceria seorang anak terdengar.

"Kamu Pino? Aku paman terasi, mulai sekarang kita akan sering bertemu." Ucap Bima.

"Sering bertemu? Apa paman bisa menggambar mobil pemadam?" Tanya Pino antusias.

"Bisa! Sangat suka menggambar. Bawa krayon, nanti paman ajari membuat gambar yang indah. Nanti kita dapat melipat origami bersama dan mengerjai ibumu..." Jawab Bima usil.

"Bima... jangan mengajarkan hal buruk pada Pino..." Geram Dira.

"Aku akan mengajarkan hal baik. Pino sayang, aku adalah paman terasi. Mulai sekarang kita best friend, teman sejati, susah senang bersama-sama, seperti dua pahlawan super." Bima sengaja menjeda kata-katanya sejenak.

"Pahlawan super?" Tanya Pino kagum.

"Dan ibumu adalah Godzilla-nya. Monster besar yang mengamuk." Dengan cepat Bima mematikan panggilan. Sebelum suara teriakan terdengar.

Dan benar saja...

"Bima!" Teriak Dira murka.

***

Pemuda yang masih berbaring di balik selimut. Berguling-guling seorang diri, kemudian tertawa seperti orang gila. Tidak ingin menutup panggilan, tapi sekali lagi, Dira telah memiliki suami.

Seperti janjinya kepada kedua orang tua Dira. Bima tidak akan mengganggu rumah tangga Dira sama sekali. Tidak akan hadir di hatinya lagi, hanya untuk kebaikan Dira. Tapi tetap saja."Dosa yang indah... bodoh! Aku tidak boleh serakah... tidak boleh melewati batas..." gumamnya menatap ke arah jendela yang menampakkan langit malam.

Terkadang dirinya berfikir, mengapa Heru tidak bahagia hidup dengan Dira, hingga lebih memilih bersama Soraya? Apa kekurangan Dira? Lima tahun menjalin hubungan, Dira merupakan satu-satunya hal yang paling berharga bagi Bima.

Walaupun saat itu Bima tidak kaya, tapi dirinya bahagia. Terpaksa melepaskan Dira, hanya untuk kebahagiaannya (Dira).

"Astaga! Aku tidak bisa tidur!" Teriak Bima kembali berguling.

***

Telah lengkap memakai setelan jas, seperti biasa Heru akan sarapan, sebelum berangkat kerja. Mengambil nasi goreng telur buatan istrinya. Pemuda yang makan dengan lahap.

"Kamu tidak berangkat kerja?" Tanya Heru dengan mulut penuh, mengamati Dira yang tidak memakai seragam tempat konveksi.

"Aku berhenti kerja." Jawaban Dira penuh senyuman, makanan sarapannya.

"Ber... berhenti? Tapi kita punya tanggung jawab masing-masing. Aku membayar air, listrik, uang sampah dan gas. Sedangkan kamu---" Kalimat Heru disela.

"Dua hari lagi, aku akan bekerja di tempat lain. Aku menghormatimu sebagai suamiku, walaupun kamu tidak menghormatiku sebagai istrimu. Karena itu aku mengatakannya, aku join bisnis dengan mantan pacarku dulu. Rencananya dia ingin membuka bisnis konveksi tapi tidak ada yang mengelola. Apa kamu mengijinkannya?" Tanya Dira hanya sekedar basa basi, sudah dapat menebak jawaban Heru.

"Tentu saja, asalkan kamu tidak lari dari tanggung jawabmu." Jawab Heru masa bodoh, yang ada di otaknya hanya permainan Soraya semalam. Bagaimana wanita itu memuaskannya.

"Tidak cemburu?" Tanya Dira, mengepalkan tangannya, berusaha tersenyum.

"Tidak! Kamu bekerja untuk menghasilkan uang bukan?" Heru mengangkat salah satu alisnya.

"Apa kamu mencintaiku?" Pada akhirnya Dira bertanya. Walaupun jemari tangannya gemetar saat ini. Menunggu jawaban yang sudah pasti.

"Kamu sudah tau bukan? Kita menikah karena perjodohan. Tidak mungkin aku mencintaimu." Tegas Heru.

"Ada Pino diantara kita." Dira berusaha tersenyum."Aku mengikuti keinginan orang tuaku berusaha mencintaimu. Kamu sampai sekarang belum bisa?"

"Pino lahir, karena ibuku dan kedua orang tuamu mendesak kita untuk memiliki anak. Jika bukan karena itu, aku juga malas untuk tidur denganmu." Ucap Heru masih masa bodoh.

"Kamu menyayangi Pino?" Tanya Dira, mengunyah makanannya.

"Tentu." Heru menikmati nasi gorengnya, sambil sesekali menggeser layar handphone dengan lambang apel digigit.

"Apa sudah membaca pesan Pino masuk rumah sakit karena kekurangan darah. Tangannya terluka, karena ibu meninggalkannya di rumah sendirian." Masih saja Heru acuh mendengar kata-kata Dira.

"Gunakan asuransi, agar tidak perlu bayar." Itulah jawaban dari seorang ayah yang tengah melihat video terbaru yang diunggah Soraya di media sosial.

Dira memindahkan nasi goreng dari hadapan Heru.

"Aku belum selesai makan!" Bentak Heru.

"Kita hitung-hitungan mulai sekarang. Biaya kost-kostan lengkap dengan kamar mandi dan dapur adalah 1 juta rupiah. Ini uangmu." Dira tersenyum memberikan uang satu juta rupiah pada Heru."Lalu untuk biaya listrik, air dan sampah. Aku rasa 500 ribu sudah cukup."

Total saat ini 1,5 juta ada di tangan Heru. Tapi apa maksud dari wanita ini?

"Apa kamu akan memakai jasaku untuk bersih-bersih dan mencuci bulan ini? Kalau begitu gaji 2.300.000 dibayar dimuka." Dira kembali mengambil uang dari tangan Heru kemudian menadahkan tangannya."Masih kurang 800.000."

"A...apa maksudnya?" Tanya Heru.

"Aku ingin kost di tempat ini sementara waktu. Jadi beras yang aku beli adalah milikku. Begitu juga dengan biaya mencuci dan bersih-bersih. Pembantu saja dibayar, masak istri tidak dibayar..." Jawab Dira penuh senyuman.

"Aku tidak memintamu untuk bersih-bersih dan menyiapkan makanan. Itu kewajibanmu!" Bentak Heru.

"Nah...itu pintar. Kewajibanmu memberikan uang padaku untuk melakukan kewajibanku. Karena kamu tidak melakukan kewajibanmu. Jadi kita pakai sistem kapitalis saja, aku dan Pino sebagai penyewa kamar yang membayar. Sedangkan kamu menerima uang sewa. Nah! Karena aku bersih-bersih dan mencuci, kamu harus mengajiku layaknya pembantu. Urusan beberes kan?" Dira segera bangkit, mengambil piring putranya yang telah usai makan.

"La...lalu bekalku?" Tanya Heru.

"Punya tangan kan? Bikin sendiri, tapi jangan mencuri bahan-bahan yang aku beli ya? Aku ini kan hanya buruh kasar pengangguran. Pak Manager..."

Kali ini Dira benar-benar murka, bagaikan seorang ibu yang cantik memiliki kuku panjang dan taring mengerikan. Tentu saja, apa yang tidak untuk melindungi Pino tercinta.

1
Nur Wahyuni
kenapa dunia sempit sekali... dari sekian banyak resort kenapa para parasit juga berkunjung ke situ
Rahma Intan
lanjut makin seru
mang tri
mela lagi mela lagi, nnt eskrim nya pino disabotase sm dia 😡
༄༅⃟𝐐Dena🌹
yaa kenapa ada mela dan keluarga nya 😒😒😒
yesi yuniar
waduuuh... akankah ada kekacauan setelah bertemu mereka ???
Indar
ya ealah kenapa hrs ketemu sama saudara durhaka sih 😠 ayo pino lawan mela jgn mengalah terus
Yani Setyani
Itu hama kenapa ada di mana mana, thor...
🌸Ar_Vi🌸
kok ketemu mereka lg siiihh.. sebel.. baru mau seneng2..
imau
g sabar nunggu kelanjutan nya, apakah Mela membuat keributan lagi?
imau
jadi serba salah ya Bima 😄
imau
bhahaha 😆😆😆
Heni Mulyani
lanjut
ari sachio
od donk... bkne bgun mlah koid yg ad😅😅😅
Uthie
Hahahaa.. gak sabar khayalan nya si Heru segera terealisasi kan... dan nanti tinggal dadah-dadah dijalan dehhhh Dira dan Bima serta Pino pada Heru /Tongue//Facepalm//Facepalm/
Abimanyu Rara Mpuzz
uhuy cemburu 🤭
Abimanyu Rara Mpuzz
i love it Vio 😍
azalea_lea
honey sweety darling kakaknda adinda
aahhhh semoga terwujud yaa bayangan heru
👍🌹❤🙏😁🤣
Ufi Yani
ibu bawang, ayah terasi ntar anaknyacabe rawit/Facepalm//Facepalm//Grin//Grin//Grin/ biar jd smbel
Abimanyu Rara Mpuzz
akhirnya bebas lepas 🥳
Abimanyu Rara Mpuzz
gasskeun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!