NovelToon NovelToon
Istri Orang Lebih Menantang

Istri Orang Lebih Menantang

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor jahat
Popularitas:87.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: KOHAPU

"Ah...ini di kantor! Bagaimana jika ada yang tau! Kalau istrimu---" Suara laknat seorang karyawati bernama Soraya.

"Stt! Tidak akan ada yang tau. Istriku cuma sampah yang bahkan tidak perlu diingat." Bisik Heru yang telah tidak berpakaian.

Binara Mahendra, atau biasa dipanggil Bima, melihat segalanya. Mengintip dari celah pintu. Jemari tangannya mengepal.

Namun perlahan wajahnya tersenyum. Mengetahui perselingkuhan dari suami mantan kekasihnya.

"Sampah mu, adalah harta bagiku..." Gumam Bima menyeringai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Ada

"Paman terasi?" Tanya Pino penasaran.

Dira menghela napas, kemudian mengangguk."Jangan berisik, ibu mau menghubungi bos ibu."

Anak yang menurut, kembali duduk, kemudian makan dengan tenang.

Nomor yang didapatkannya tadi sore, pada akhirnya digunakan olehnya. Wanita yang benar-benar ragu. Hingga pada akhirnya nomor itu diangkat.

***

Rumah mewah yang dibeli Binara Mahendra dalam waktu tiga tahun, setelah memasuki perusahaan. Tapi hanya dirinya yang tinggal disana. Tertidur dalam posisi tengkurap, hanya menggunakan boxer. Benar-benar tidak melambangkan citra orang kaya. Tapi itulah sisi lain dari Binara Mahendra.

Baru pulang dari lembur beberapa menit lalu. Bahkan dirinya belum sempat mandi. Itulah konsekwensi dari gaji tinggi.

Dering suara handphone berbunyi, membuat Bima meraba sisi samping tempat tidurnya. Mengangkat panggilan tanpa mengetahui siapa sang pemanggil.

"Oliver (pemilik perusahaan, sekaligus sahabat Bima), aku baru saja sampai rumah. Jika ingin kembali menyiksaku lebih baik besok saja..." Gumamnya, dengan nada malas.

"Oliver? Ini aku Dira." Kalimat dari Dira membuat Bima segera bangkit. Bagaikan telah meminum segalon kopi, matanya terbuka lebar. Mengatur suaranya sebaik mungkin.

"Oh... bau bawang, aku fikir siapa." Ucapnya kembali berbaring, tersenyum-senyum tidak jelas.

"Bau bawang? Jangan-jangan Oliver pasangan sesama jenismu! Dasar impoten!" Celetuk Dira dari seberang sana.

"Aku memang impoten. Tapi setidaknya banyak wanita yang menempel padaku. Memang ada yang mau denganmu?" Bima menipiskan bibir menahan tawanya.

"Ada!"

"Siapa?"

"Suamiku!"

"Oh ya?"

"Iya! Dasar impoten!"

"Memang sekuat apa kamu dan suamimu di ranjang. Pada kenyataannya anak kalian cuma satu."

"Tentu saja kuat. Ka...kami... pokonya dasar impoten!"

Suara perdebatan dua orang melalui handphone. Bima kembali berguling di tempat tidurnya, suara Dira yang hampir tidak pernah didengar olehnya. Begitu merindukannya, tapi tetap harus menjaga batasan. Dirinya tidak dapat merebut Dira dari suaminya.

Suara helaan napas Dira terdengar."Tiga hari lagi aku mulai bekerja kan? Karena itu... boleh aku membawa anakku. Dia anak yang baik, tidak akan menggangu atau berlari sembarangan."

"Ibu! Apa paman terasi yang bicara? Orangnya seperti apa? Apa bentuknya seperti terasi." Suara seorang anak laki-laki terdengar.

"Sstt...ibu sedang bicara dengan bos ibu." Suara Dira begitu lembut, kemudian terdengar samar oleh Bima.

"Pakai load speaker!" Bentak Bima tiba-tiba, ingin bicara dengan bocah kecil yang hanya pernah dilihatnya sekilas.

"U... untuk apa?" Tanya Dira.

"Aku ingin bicara dengan anak kecil yang memanggilku paman terasi." Jawab Bima menghela napas kasar.

"Tidak boleh!" Tegas Dira.

"Jika tidak boleh bicara dengannya, maka kamu tidak boleh membawanya bekerja. Fikirkan saja, aku ini impoten, tidak mungkin memiliki anak. Tidakkah kamu iba pada kenalan lamamu ini..." Alasan dari pemuda tengil yang menatap ke arah langit-langit kamarnya.

Benar-benar sepi rasanya rumah ini. Kedua orang tua Bima sudah meninggal, sedangkan adiknya telah memiliki keluarga sendiri tinggal di luar pulau. Mendengar ramainya suara Pino... menyenangkan...

"Ha...halo, paman terasi! Aku Pino." Suara ceria seorang anak terdengar.

"Kamu Pino? Aku paman terasi, mulai sekarang kita akan sering bertemu." Ucap Bima.

"Sering bertemu? Apa paman bisa menggambar mobil pemadam?" Tanya Pino antusias.

"Bisa! Sangat suka menggambar. Bawa krayon, nanti paman ajari membuat gambar yang indah. Nanti kita dapat melipat origami bersama dan mengerjai ibumu..." Jawab Bima usil.

"Bima... jangan mengajarkan hal buruk pada Pino..." Geram Dira.

"Aku akan mengajarkan hal baik. Pino sayang, aku adalah paman terasi. Mulai sekarang kita best friend, teman sejati, susah senang bersama-sama, seperti dua pahlawan super." Bima sengaja menjeda kata-katanya sejenak.

"Pahlawan super?" Tanya Pino kagum.

"Dan ibumu adalah Godzilla-nya. Monster besar yang mengamuk." Dengan cepat Bima mematikan panggilan. Sebelum suara teriakan terdengar.

Dan benar saja...

"Bima!" Teriak Dira murka.

***

Pemuda yang masih berbaring di balik selimut. Berguling-guling seorang diri, kemudian tertawa seperti orang gila. Tidak ingin menutup panggilan, tapi sekali lagi, Dira telah memiliki suami.

Seperti janjinya kepada kedua orang tua Dira. Bima tidak akan mengganggu rumah tangga Dira sama sekali. Tidak akan hadir di hatinya lagi, hanya untuk kebaikan Dira. Tapi tetap saja."Dosa yang indah... bodoh! Aku tidak boleh serakah... tidak boleh melewati batas..." gumamnya menatap ke arah jendela yang menampakkan langit malam.

Terkadang dirinya berfikir, mengapa Heru tidak bahagia hidup dengan Dira, hingga lebih memilih bersama Soraya? Apa kekurangan Dira? Lima tahun menjalin hubungan, Dira merupakan satu-satunya hal yang paling berharga bagi Bima.

Walaupun saat itu Bima tidak kaya, tapi dirinya bahagia. Terpaksa melepaskan Dira, hanya untuk kebahagiaannya (Dira).

"Astaga! Aku tidak bisa tidur!" Teriak Bima kembali berguling.

***

Telah lengkap memakai setelan jas, seperti biasa Heru akan sarapan, sebelum berangkat kerja. Mengambil nasi goreng telur buatan istrinya. Pemuda yang makan dengan lahap.

"Kamu tidak berangkat kerja?" Tanya Heru dengan mulut penuh, mengamati Dira yang tidak memakai seragam tempat konveksi.

"Aku berhenti kerja." Jawaban Dira penuh senyuman, makanan sarapannya.

"Ber... berhenti? Tapi kita punya tanggung jawab masing-masing. Aku membayar air, listrik, uang sampah dan gas. Sedangkan kamu---" Kalimat Heru disela.

"Dua hari lagi, aku akan bekerja di tempat lain. Aku menghormatimu sebagai suamiku, walaupun kamu tidak menghormatiku sebagai istrimu. Karena itu aku mengatakannya, aku join bisnis dengan mantan pacarku dulu. Rencananya dia ingin membuka bisnis konveksi tapi tidak ada yang mengelola. Apa kamu mengijinkannya?" Tanya Dira hanya sekedar basa basi, sudah dapat menebak jawaban Heru.

"Tentu saja, asalkan kamu tidak lari dari tanggung jawabmu." Jawab Heru masa bodoh, yang ada di otaknya hanya permainan Soraya semalam. Bagaimana wanita itu memuaskannya.

"Tidak cemburu?" Tanya Dira, mengepalkan tangannya, berusaha tersenyum.

"Tidak! Kamu bekerja untuk menghasilkan uang bukan?" Heru mengangkat salah satu alisnya.

"Apa kamu mencintaiku?" Pada akhirnya Dira bertanya. Walaupun jemari tangannya gemetar saat ini. Menunggu jawaban yang sudah pasti.

"Kamu sudah tau bukan? Kita menikah karena perjodohan. Tidak mungkin aku mencintaimu." Tegas Heru.

"Ada Pino diantara kita." Dira berusaha tersenyum."Aku mengikuti keinginan orang tuaku berusaha mencintaimu. Kamu sampai sekarang belum bisa?"

"Pino lahir, karena ibuku dan kedua orang tuamu mendesak kita untuk memiliki anak. Jika bukan karena itu, aku juga malas untuk tidur denganmu." Ucap Heru masih masa bodoh.

"Kamu menyayangi Pino?" Tanya Dira, mengunyah makanannya.

"Tentu." Heru menikmati nasi gorengnya, sambil sesekali menggeser layar handphone dengan lambang apel digigit.

"Apa sudah membaca pesan Pino masuk rumah sakit karena kekurangan darah. Tangannya terluka, karena ibu meninggalkannya di rumah sendirian." Masih saja Heru acuh mendengar kata-kata Dira.

"Gunakan asuransi, agar tidak perlu bayar." Itulah jawaban dari seorang ayah yang tengah melihat video terbaru yang diunggah Soraya di media sosial.

Dira memindahkan nasi goreng dari hadapan Heru.

"Aku belum selesai makan!" Bentak Heru.

"Kita hitung-hitungan mulai sekarang. Biaya kost-kostan lengkap dengan kamar mandi dan dapur adalah 1 juta rupiah. Ini uangmu." Dira tersenyum memberikan uang satu juta rupiah pada Heru."Lalu untuk biaya listrik, air dan sampah. Aku rasa 500 ribu sudah cukup."

Total saat ini 1,5 juta ada di tangan Heru. Tapi apa maksud dari wanita ini?

"Apa kamu akan memakai jasaku untuk bersih-bersih dan mencuci bulan ini? Kalau begitu gaji 2.300.000 dibayar dimuka." Dira kembali mengambil uang dari tangan Heru kemudian menadahkan tangannya."Masih kurang 800.000."

"A...apa maksudnya?" Tanya Heru.

"Aku ingin kost di tempat ini sementara waktu. Jadi beras yang aku beli adalah milikku. Begitu juga dengan biaya mencuci dan bersih-bersih. Pembantu saja dibayar, masak istri tidak dibayar..." Jawab Dira penuh senyuman.

"Aku tidak memintamu untuk bersih-bersih dan menyiapkan makanan. Itu kewajibanmu!" Bentak Heru.

"Nah...itu pintar. Kewajibanmu memberikan uang padaku untuk melakukan kewajibanku. Karena kamu tidak melakukan kewajibanmu. Jadi kita pakai sistem kapitalis saja, aku dan Pino sebagai penyewa kamar yang membayar. Sedangkan kamu menerima uang sewa. Nah! Karena aku bersih-bersih dan mencuci, kamu harus mengajiku layaknya pembantu. Urusan beberes kan?" Dira segera bangkit, mengambil piring putranya yang telah usai makan.

"La...lalu bekalku?" Tanya Heru.

"Punya tangan kan? Bikin sendiri, tapi jangan mencuri bahan-bahan yang aku beli ya? Aku ini kan hanya buruh kasar pengangguran. Pak Manager..."

Kali ini Dira benar-benar murka, bagaikan seorang ibu yang cantik memiliki kuku panjang dan taring mengerikan. Tentu saja, apa yang tidak untuk melindungi Pino tercinta.

1
Naura Nova Azzahra
Buruk
Naura Nova Azzahra
telat Heru😃😃😃
Naura Nova Azzahra
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Anonymous
ini pacar apa sajen buat ms Kunti sih Bim.. Haha
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ih tumben pinter pasang cctv wkwk
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
nah aku suka keributan ini, ayo aku pengen liat kalian saling serang 😝😈
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
lah elu juga bambang, udah sampe nyicil duluan malah, makanya ngaca 🪞
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
nah ini yg ku tunggu2 wkwk, habis ini soraya sm heru gontok2an sendiri 😆✌️
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
semua isteri bakalan cantik dan harum mekaf sepanjang hari kalo modalnya kuat bos wkwk coba aja soraya kamu nikahin ga kamu kasih jatah bulanan kayak dira palingan juga bau 🤪
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
gua tebak si soraya habis menguasai semua penghasilan suami, jd ibu nya heru ga dapet jatah lagi jd ga bisa ngasih sulis wkwk habis ini biar aja sulis sm soraya yg berantem 😝
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
boleh mikir gini her tp di atm mu saldo nya udah milyaran atau ratusan juta, nyenengin diri sendiri ga salah tp kalo saldo mu 50juta trus mbok habisin cuma buat nginep semalem sm beli motor ya kataku mah sayang, mending diputer dibukain warung kek apa kek 😌😩 suka suka mu lah
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
eh bukannya waktu itu bima nitipin duit ke tetangga nya dira biar tetangga nya kasih dira makanan dengan alasan makanan nya lebih di rumah, lah emang tetangga nya ga jd ngasih makanan?
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
maaf mbak sora aku pengen ketawa bayangin kamu udah sePD itu ngira ditaksir sm pak bim ✌️
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
demi apa aku baby blues duluan kalo punya anak kek gini wkwk rasanya ga bisa gentle parenting kalo modelan mela, mending ku tatar duluan lah drpd anak ku di tatar orang 😭
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
serius nanya ni slnya aku non muslim tp aku pernah denger katanya kalo anak diluar nikah walopun ibu nya di nikahin waktu mengandung nasab nya ttp ibu nya, jd kalo anak perempuan bapaknya ga bisa jd wali nikah, gitu ga sih?
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
cobain dulu deh jd dira yg ngerjain semua sendiri, biayain hidup sendiri padahal ada suami, ga dapet kasih sayang dan keadilan, kadang bukan ga lemah lembut ya tp batin nya cape gondok mbak wkwk cobain mbak biar tau jd dira 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ibu gemblung tak doain kamu di madu buk buk
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
jahat gasih doain ibu nya dira ngerasain jd dira biar tau rasanya 😏
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
aku baca ini pake nada bocah yg bener2 cuma punya ibu yg sayang dia jadi sedih tau 🥺
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
feeling aku sih malah kebalikannya pino ya wkwk pino baik karena gen plus didikan dira, kalo gen soraya ya kayak mela kali anak nya sulis 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!