Merasa patah hati di kalah ingin meminang wanita yang selama ini dia kagumi ternyata sudah menikah hal itu menjadikan Syamil memilih ke suatu tempat untuk pelarian cinta nya, dia pun memutuskan tidak akan jatuh cinta lagi. Tapi takdir berkata lain disaat dia bertemu dengan gadis malam yang membuat Syamil tertarik yaitu Syakilah. Tanpa disadari kedekatan mereka telah menumbuhkan rasa cinta Syamil kembali, tapi banyak sekali kendala yang menyeret kisah cinta mereka juga jarak yang harus memisahkan mereka ketika Syamil di tuntut untuk meneruskan usaha ayahya. Sebuah kerudung telah di berikan Syamil untuk Syakilah sebelum perpisahan mereka.
"Pakailah jika kau sudah yakin dengan keputusan mu!" pesan Syamil.
"Kerudung ini akan aku simpan, seperti cintaku padamu" lirih sendu.
Syakilah selalu mengharap suatu saat Syamil datang dan memakaikan kerudung itu untuknya. Tapi apakah semua itu bisa terjadi?
Adakah cinta tanpa batas untuk seorang wanita malam seperti Syakilah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cty S'lalu Ctya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta
Syamil menatap hamparan lautan yang ada di depan nya. Suasana malam ini begitu hening apalagi di villa ini memang sepi, hanya ada Syamil sendiri, karena Fernando berada di apartemen. Hembusan angin malam menusuk ke dalam tubuh Syamil, dia melirik jam yang tersemat di tangan nya sudah menunjukkan waktu tengah malam yaitu pukul 12 malam. Syamil pun memutuskan untuk masuk kembali ke kamar. Dia harus segera istirahat, dia memutuskan untuk memulai hari baru disini tanpa adanya kata cinta. Syamil pun mulai merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan tak lama terdengar nafasnya sudah teratur menandakan sudah terlelap. Pagi yang indah, suasana yang begitu sejuk di tambah kicauan burung menambah kesan cantik. Syamil memulai aktifitasnya dengan joging menelusuri area vila selama kurang lebih satu jam, Syamil pun memutuskan untuk kembali ke vila untuk mengambil minum dan disana sudah ada ART yang bertugas membersihkan vila juga memasak jika vila ada penghuninya.
"Tuan, silahkan sarapan! bibi sudah menyiapkan sarapan untuk tuan, kata tuan Fernando anda suka sarapan dengan roti dan susu" ujar bibi panjang kali lebar.
"Terima kasih bi" kata Syamil serta duduk di kursi.
"Sama-sama tuan, bibi bersih-bersih dulu ya!" pamit bibi dan disetujui Syamil. Syamil pun langsung sarapan dan minum roti.
"Hai, apa kau sudah siap?" tanya Fernando menghampiri Syamil di meja makan. Syamil melirik Fernando.
"Kita akan pergi ke suatu tempat, kau pasti suka" lanjut Fernando.
"Kemana om?"
"Kejutan, setelah ini kau siap-siap. Ok!" balas Fernando dan kini dia memilih duduk di samping Syamil.
"Baiklah" Ujar Syamil seraya beranjak ke kamar untuk ganti baju. Fernando nampak sibuk dengan tab yang ada di tangan nya. Tak lama Syamil pun sudah selesai berganti baju.
"Om.." panggil Syamil yang melihat Fernando masih berkutik dengan tab di tangan nya, sepertinya ada yang serius.
"Eh,, sudah?" tanya Fernando yang baru menyadari kedatangan Syamil.
"Sudah" jawab Syamil singkat.
"Ok, les't go.." Fernando mengajak Syamil menaiki mobil Jeep terbaru milik Fernando. Fernando mengajak Syamil berkeliling Bali. Fernando juga mengajak Syamil untuk melihat persiapan pesta nanti malam, pesta sengaja di adakan di vila, yang letak nya berjejeran dengan vila yang di huni Syamil. Di basment apartemen mobil Fernando berhenti, rencananya sebelum ke vila dia ingin menjemput sang istri dan anak nya terlebih dahulu.
"Ayo kita turun!" ajak Fernando. Syamil mengangguk, mereka berdua naik lift menuju lantai 8.
Ting'
Pintu lift terbuka ternyata ada seorang gadis cantik yang masuk, gadis itu mengulas senyum ramah pada Fernando juga Syamil sebelum dia masuk. Ternyata tujuan mereka sama di lantai 8.
Ting'
Pintu lift terbuka dimana gadis itu keluar terlebih dahulu baru disusul Fernando dan Syamil. Syamil memerhatikan gadis itu yang masih terus berjalan di depan nya.
"Nah, kita sudah sampai" ujar Fernando seraya mengakses kartunya di pintu.
Klik..
"Ayo masuk!" ajak Fernando, tapi tatapan Syamil masih memerhatikan gadis yang ada di depan nya tadi. Fernando menyadari itu.
"Syamil, ayo masuk!" ajak Fernando lagi. Syamil pun terperanjat.
"Oh.. ya om.." dia melangkah masuk mengikuti Fernando.
"Honey, apa kau sudah siap?" kelakar Fernando memanggil istrinya.
"Ya, honey sebentar lagi!" jawab sang istri.
"Duduklah!" seru Fernando pada Syamil. Syamil pun memperhatikan apartemen ini cukup mewah.
"Nanti akan aku tanya pada tante mu, tentang gadis tadi" ujar Fernando seraya memberikan 1 kaleng minuman untuk Syamil.
"Maksud om?"
"Ah.. Sudalah jangan malu, kelihatan nya kau tertarik pada gadis itu" goda Fernando. Syamil tersenyum kecut.
"Tidak penting om, lagian Syamil kesini kan mau hadir dalam pesta om dan Tante" timpal Syamil.
"Honey,," panggil lembut seorang wanita yang menghampiri mereka di sofa.
"Lho Syamil, apa kabar?" lanjut wanita itu yang menyadari adanya Syamil.
"Hai Tante, Alhamdulillah sehat, Tante Nura apa kabar?" Syamil mencium punggung tangan Nura.
"Sehat sayang" jawab Nura.
"Sayang, kamu tahu gak gadis yang tinggal di unit pojok?" tanya Fernando pada Nura. Nura mengernyit penasaran.
"Tu Syamil nampak tertarik" lanjut Fernando menjelaskan. Nura mengangguk dengan mengulas senyum seakan mengerti.
"Oh,, gadis cantik itu? sebenarnya aku juga tidak begitu kenal, hanya sempat beberapa kali berpapasan saat malam hari" ujar Nura.
"Umi.." lirih anak berusia delapan tahun mendekat seraya menguap. Nura menatap ke arah anak nya.
"Ayo sayang sudah sore, kita harus segera ke vila" kata lembut Nura pada sang anak.
"Tapi Arkan masih ngantuk mi" keluh sang anak. Syamil menghampiri Arkan.
"Hai Arkan,," sapa Syamil.
"Kak Syamil" ucap anak itu mulai ceria melihat Syamil.
"Ya, kakak kapan datang?" lanjut Arkan antusias.
"Kemarin, how are you?"
"Sangat baik, apalagi ada kak Syamil, tambah baik" jawab ceria Arkan seakan kantuknya hilang.
"Ok, kalau gitu kita berangkat sekarang!" ajak Fernando. Mereka pun berangkat ke vila bersama.
***
Suasana pesta begitu meriah, tamu yang hadir pun dari kalangan pebisnis besar dan konglomerat baik dalam negri maupun luar negri, Fernando dan Nura menyapa para tamu nya. Sedangkan Arkan terlihat nempel terus bersama Syamil, saat ini mereka sedang menikmati kue.
"Gimana kak, enak gak?" tanya Arkan pada Syamil saat mencicipi cake buatan Nura.
"Enak, ini beneran umi mu yang bikin?" jawab sekaligus tanya Syamil, Arkan mengangguk.
"Semu cake ini di bikin umi sendiri, kalau kakak mau kakak tinggal main ke toko umi" jawab antusias Arkan.
"Oke, ajak kakak ke toko umi mu besok" balas Syamil.
"Ok bos" Arkan mengacung kan jempol. Mereka lalu tertawa bersama.
"Kalian disini?" ujar Fernando yang baru datang.
"Ada apa om?" tanya Syamil.
"Begini Syamil, ayo ikut om, biar om kenalkan pada patner bisnis om dan ayah mu!" ajak Fernando.
"Arkan, ayo ikut umi, disana ada teman-teman mu nak" seru Nura yang datang mengajak Arkan.
"Benarkah umi, ada temen Arkan juga" tanya antusias Arkan. Nura mengangguk.
"Juga ada Bu guru" tambah Nura. Arkan begitu antusias.
"Ayo umi!" Arkan menggandeng tangan Nura melenggang meninggalkan ayah dan Syamil.
"Ayo Syamil" Fernando mengajak Syamil dan Syamil pun mengikuti langkah Fernando bergabung sekaligus memperkenalkan Syamil pada rekan-rekan nya.
Saat asyik mengobrol, mata Syamil mengedar kan pandangan nya ke arah pintu masuk dimana bertepatan seorang pria yang cukup matang menggandeng seorang wanita yang tidak asing di mata Syamil. Fernando pun menyapa lelaki itu.
"Tuan Zaki, selamat datang" sapa Fernando pada Zaki dengan menggandeng wanita di sampingnya. Wanita itu melepas lengannya dari Zaki. Sedangkan Fernando mengulurkan tangan pada Zaki dan di sambut Zaki. Syamil yang ada di samping Fernando pun menurunkan pandangan nya ketika tatapannya bersiborok dengan wanita itu.
"Kenalkan dia Syamil keponakan sekaligus anak dari Tommy Dirga" Fernando mengarah pada Syamil yang ada di sampingnya.
"Zaki, senang bertemu dengan mu" Zaki mengulurkan tangan nya pada Syamil. Syamil pun membalas uluran tangan Zaki
"Syamil" jawab singkat Syamil. Kini Fernando berganti menyapa wanita yang bersama dengan Zaki, Fernando mengernyit, sepertinya dia pernah melihat wanita yang bersama dengan Zaki, tapi dia lupa dimana. Zaki pun memperkenalkan wanita yang bersamanya.
"Kenalkan dia Naomi, Naomi dia perkenalkan tuan Fernando" kata Zaki.
"Naomi" wanita itu mengulurkan tangan nya pada Fernando. Fernando menangkupkan tangan nya di dada. Naomi hanya mengulas senyum canggung.
"Senang berkenalan dengan anda nona, saya Fernando, dan dia Syamil" balas Fernando seraya mengarah pada Syamil, wanita itu hanya mengulas senyum untuk menyapa Syamil. Syamil pun mengangguk sebagai balasan.