Li Yuanting, seorang jenderal perang bengis dan tak kenal takut dari zaman kuno, bereinkarnasi ke tubuh Ethan Zhao berusia 27 tahun, seorang pria tampan yang culun dan sering dihina, dijadikan anjing pesuruh oleh keluarga besar Zhao serta istrinya sendiri.
Li Yuanting yang menempati tubuh Ethan, akhirnya membalas mereka, dengan kemampuan strategi miliknya dan juga gabungan bakat yang dimiliki Ethan. Bagaimana perjalanan sang jenderal?
Yuk! Mampir baca!
Yang gak suka silahkan skip! Tidak perlu memberikan rating buruk👊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan
Sehari sebelum pengumuman resmi pewaris keluarga Long, Tuan Besar Long membawa Ethan dan ibunya, Mei Long, ke sebuah mansion mewah yang dikhususkan hanya untuk pewaris keluarga Long.
Mansion itu berdiri megah di atas tanah yang luas dengan arsitektur klasik yang memancarkan kejayaan keluarga aristokrat.
Ketika mereka tiba di gerbang besar, barisan pelayan dan pengawal keluarga Long sudah berjajar rapi. Kepala pelayan membungkuk hormat, mempersilakan mereka masuk dengan penuh tata krama.
Namun, Ethan yang berjalan di samping Tuan Besar Long menghentikan langkahnya. Dengan suara tegas namun santai, dia berkata, "Saya menghargai kesetiaan mereka, tapi saya lebih nyaman membawa orang-orang saya sendiri untuk mengamankan tempat ini."
Tuan Besar Long mengangkat alis, sedikit terkejut dengan permintaan itu. Namun, dia segera tersenyum tipis. "Baiklah, jika itu yang membuatmu nyaman. Kakek akan mengizinkannya," jawabnya dengan nada penuh wibawa.
Mei Long yang sejak tadi diam hanya menghela napas kecil, sedikit khawatir dengan sikap berani putranya. Namun dia tahu, Ethan memiliki caranya sendiri dalam menghadapi segala situasi.
Tak lama kemudian, tim elit yang terlatih—anggota kepercayaan Ethan—datang dengan disiplin tinggi. Mereka langsung mengambil posisi strategis di sekitar mansion, membuat para pengawal keluarga Long terkesan sekaligus waspada.
"Sekarang tempat ini sudah aman sepenuhnya," ujar Ethan dengan santai sambil berjalan masuk ke mansion bersama ibunya dan Tuan Besar Long.
Tuan Besar Long menatap punggung cucunya dengan mata penuh kebanggaan. "Sepertinya keluargaku akan memiliki pewaris yang benar-benar berbeda," gumamnya pelan namun penuh keyakinan.
Saat makan siang di ruang makan mewah mansion, suasana awalnya tampak tenang dan penuh keakraban. Tuan Besar Long, Mei Long, dan Ethan duduk menikmati hidangan lezat yang tersaji di meja panjang berlapis kain sutra putih.
Pelayan-pelayan dengan seragam rapi bergerak anggun, mengisi piring dan menuangkan minuman dengan penuh kesopanan.
Namun, ketenangan itu berubah sekejap ketika Derek Wu yang berdiri di sudut ruangan tiba-tiba melompat cepat. Dengan gerakan tangkas, tangan Derek mencengkeram leher salah satu pelayan yang baru saja hendak menuangkan minuman ke gelas Ethan.
Grep!
"Kau pikir bisa menyentuhnya tanpa konsekuensi?" suara Derek rendah namun mematikan, nadanya penuh ancaman.
"T—tolong ... lepaskan!"
Pelayan itu mencoba meronta, namun Derek semakin mempererat cengkeramannya. "Racun arsenik," Derek berkata dingin sambil memeriksa botol kecil yang disembunyikan pelayan tersebut di balik seragamnya.
Tuan Besar Long yang melihat kejadian itu tertegun sejenak sebelum wajahnya berubah penuh amarah. "Beraninya!" bentaknya dengan nada menggelegar. "Siapa yang menyuruhmu?"
Pelayan itu hanya menggigit bibir, menolak berbicara meskipun napasnya mulai tersengal karena cekikan Derek.
"Jangan buang waktu, Derek," Ethan berkata dengan tenang sambil meletakkan sendoknya. "Kita tidak perlu membuat meja makan kotor. Bawa dia keluar. Aku yakin Victor akan membuatnya bicara."
Derek tersenyum dingin. "Dengan senang hati." Dia menyeret pelayan itu keluar tanpa sedikit pun ragu.
Setelah situasi kembali tenang, Tuan Besar Long memandang Ethan dengan sorot mata serius. "Ini pasti ulah Hector atau saudara lainnya," katanya dengan nada penuh kewaspadaan.
Ethan hanya tersenyum tipis. "Biar mereka mencoba, semakin besar ancamannya, semakin menyenangkan permainan ini."
Mei Long yang duduk diam merasa cemas, namun dia tahu putranya bukan lagi pria yang lemah. Kini, dia adalah sosok yang tak kenal takut dan siap menghadapi siapa pun.
*****
Di butik mewah pusat kota, Clara bersama sepupunya, Vivian, tengah sibuk memilih gaun eksklusif untuk acara pengumuman pewaris keluarga Long yang akan digelar dengan megah.
Rak-rak penuh koleksi gaun dari desainer terkenal berderet rapi, memancarkan kilau warna dan kemewahan yang memanjakan mata.
"Aku ingin gaun yang benar-benar mencuri perhatian," ujar Clara sambil menyentuh kain sutra halus berwarna merah tua. "Aku tidak akan kalah bersinar di depan para sosialita dan pewaris keluarga Long itu."
Vivian terkekeh kecil sambil mencoba gaun berpotongan elegan berwarna biru safir. "Kau yakin bisa menarik perhatiannya, Clara? Dari kabar yang kudengar, pewaris keluarga Long itu pria yang penuh misteri. Konon dia sangat tampan, tapi dingin."
"Aku tidak peduli," Clara mendengus. "Yang penting namaku kembali naik. Setelah skandal yang menimpaku, aku butuh kesempatan ini untuk mengembalikan reputasiku."
Ya, sejak pemutusan hubungan Evelyn dan Felix, Clara juga mendapatkan imbasnya, untungnya video tak senonoh mereka belum disebarkan oleh Ethan. Felix juga sangat jarang menghubunginya karena sibuk mengurus bisnisnya yang terguncang.
Vivian mengangguk setuju. "Benar juga. Jika salah satu dari kita berhasil dekat dengannya, nama keluarga kita pasti akan semakin terangkat."
Clara menyipitkan mata penuh tekad. "Aku akan memastikan diriku menjadi pusat perhatian malam itu. Tidak peduli siapa yang mencoba menghalangiku."
Para sepupunya yang lain hanya diam-diam mencibir, tentu mereka saling bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Terlebih dengan pewaris keluarga Long yang di gadang-gadang sebagai pria tampan dan cerdas.
Sementara pelayan butik sibuk membantu mereka mencoba berbagai gaun mahal, ambisi kedua wanita itu semakin membara. Mereka tidak tahu bahwa orang yang ingin mereka incar adalah Ethan Zhao—pria yang dulu mereka hina tanpa ampun dan kini bangkit sebagai sosok tak terhentikan.
***
Malam yang tenang di ruang kerjanya, Ethan duduk sambil menatap layar laptop yang penuh dengan data transaksi dan laporan pergerakan Felix. Di sudut ruangan, Victor dan Keira juga memantau perkembangan mitra baru yang baru saja diraih Felix dari dunia bawah.
"Ethan, dia tampaknya cukup beruntung kali ini," ujar Victor sambil menyilangkan tangan. "Mitra barunya adalah salah satu jaringan kuat di pasar gelap. Dan video perselingkuhannya bersama wanita itu berhasil dihapus dari ponsel milik keluarga Evelyn."
Keira menambahkan, "Dengan kesepakatan ini, Felix mungkin bisa memulihkan sebagian kerugian bisnisnya. Tapi itu tidak akan bertahan lama kalau kita bergerak sekarang."
Ethan hanya tersenyum tipis, wajahnya tenang namun penuh perhitungan. "Tidak sekarang," katanya dengan nada tenang tapi tajam. "Biarkan dia merasa menang dulu. Aku ingin dia berada di puncak rasa puasnya, merasa semuanya kembali terkendali."
Victor mengerutkan kening. "Kau yakin? Bukankah lebih baik menyerang sekarang?"
Ethan menggeleng. "Rencana terbaik adalah membuat lawan percaya bahwa mereka aman. Begitu dia berada di awan, aku akan menjatuhkannya langsung ke dasar jurang tanpa ampun."
Keira terkekeh kecil. "Klasik, tapi mematikan. Kau benar-benar tidak pernah kehilangan sentuhan, Ethan."
"Ini baru permulaan," ujar Ethan dengan tatapan tajam. "Felix belum tahu apa yang akan menimpa dirinya. Biarkan juga dia merasa bisa menghapus bukti perselingkuhannya, sebelum aku menyebarkan di waktu yang tepat nanti."
Malam itu, keputusan Ethan sudah bulat—dia akan membiarkan Felix menikmati kemenangan semu ini sebelum kehancuran besar datang tanpa peringatan.