"Mari kita bercerai, Kakak kembar mu sudah kembali." Elmer berucap dengan nada dingin.
Wanita itu meremas tespack yang ia pegang, sebuah kado yang ingin berikan, ternyata dirinyalah yang mendapatkan kado terindah dari suami tercintanya.
Dibenci oleh kedua orang tuanya dan suaminya.
Gerarda Lewis di hidupkan kembali setelah menerima kenyataan pahit, dimana suaminya Elmer Richards menyatakan akan menikahi saudara kembarnya Geraldine Lewis, sang kekasih yang telah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permainan Masa Lalu
"Eh Rara, kau datang. Kebetulan ada teman lama ku, dia juga datang." Sambut Elmer.
Pria itu pun mengajak Rara dan Briana berkenalan. Namun kedua netra mereka tak saling lepas seakan ada sesuatu yang mereka sembunyikan.
"Rara."
"Briana."
"Duduk Ra," ucap Elmer mempersilahkan wanita itu duduk.
Rara pun duduk, dia melirik ke arah Elmer. Ada rasa gugup di hatinya. "Em El, Daddy mengajak mu ke London, sekalian kita liburan bersama," ucap Rara, sesekali ia melirik ke arah Briana.
Drt
Ponsel Elmer berbunyi, dia pun berpamitan lebih dulu untuk mengangkat sebuah panggilan di layar ponselnya.
Briana tersenyum sinis, semenjak ia mengirimkan sebuah foto pada wanita di depannya. "Bagaimana kabar hubungan mu dengan Elmer? Sepertinya Elmer masih mencintai Gege."
Rara merasa tak suka, semenjak kapan orang asing yang tak ia kenal sok dekat dengannya. "Tidak masalah," ucapnya.
Briana tertawa, sebuah rahasia besar ia simpan sangat matang. "Kakak dan Adik mencintai pria yang sama. Elmer mencintai sang Adik, namun kakaknya adik, ah salah maksudnya Rara. Dia tak menerimanya. Lalu ada judul menjebaknya."
Rara menoleh dan menatap tajam. Ia tidak pernah menjebak Elmer, apa lagi menjebak kekasihnya sendiri bersama dengan adiknya. "Elmer mencintai Gege, tapi dia mau bertunangan dengan ku. Berarti dia ingin melepaskan Gege."
Briana tertawa menggelagar, sungguh lelucon baginya. "Bagaimana bisa seorang kakak merasa tak bersalah? Padahal dia tau, adiknya di jebak. Ah salah, bukan itu. Kakaknya tau kalau adiknya tak pernah tidur bersama dengan teman kampusnya."
Seketika wajah Rara pias, ia teringat beberapa tahun yang lalu. Sebelum Elmer bertunangannya dengannya.
"Seorang kakak menyembunyikan sebuah kebenaran. Apa yang akan di lakukan Elmer?" Briana berdecak. Siapa yang tidak tau kejadian bertahun lalu, dialah dalangnya. Ia mencintai Elmer, namun Elmer mencintai Gege. Ia pun menyuruh teman Gege dengan iming-iming uang menjebak Gege. Namun siapa sangka malah Elmer bertunangan dengan Rara.
"Apa maksud mu aku tidak mengerti?" Elak Rara. Dia berpura-pura tak tau apa pun.
Briana menarik sebelah alisnya dan tersenyum sinis. "Kau jangan berpura-pura polos, kau tau siapa yang mengirim foto itu?"
Seketika Rara menoleh, "Apa itu kau?"
"Benar,"
"Kau, aku akan mengatakannya pada Elmer." Rara hendak pergi. Namun perkataan Briana mengurungkan niatnya.
"Katakan saja, aku di hempas kau juga akan di hempas. Bahkan keluarga mu juga akan menghempaskan mu. Geraldine Lewis kau jangan pura-pura bodoh, sebenarnya kau sudah tau mengenai foto itu namun kau tak menjelaskan apa pun pada Elmer, kau diam saja. Hingga Elmer bertunangan dengan mu hanya karena Gege."
"Aku yakin kau tidak akan lupa dengan perkataan ku."
"*Sebenarnya Gege tidak melakukannya, anggap saja aku menolong mu karena aku tidak menyukai Gege. Dengan foto itu, Elmer akan menjadi milik mu."
"Kau siapa? Beraninya menjebak adik ku."
"Pikirkan saja, jika foto itu ada di tangan Elmer. Kau bisa bersama Elmer. Cukup kau pikirkan*,"
Rara terdiam, ia memang tau perihal foto Gege dengan Dion. Namun sama sekali ia tidak mengirimkan foto itu pada Elmer. "Aku tidak mengirimnya pada Elmer. Kau yang mengirimnya kan?"
Antara takut dan marah, ia tidak tau harus seperti apa. Di sisi lain ia senang dan sedih dengan keadaan saat ini.
"Memang aku yang mengirimnya, tapi kau yang ikut andil. Saat Elmer bertunangan dengan mu, kenapa kau tidak katakan saja sejujurnya, malah mengiyakan begitu saja. Kenapa kau tidak jujur? Kau takut kan?" Tuduh Briana.
Rara meremas gaunnya, perkataan Briana sangat menancap di hatinya. "Apa malam itu kau yang menjebak Gege dan Elmer?"
"Betul, aku yang menjebaknya. Tapi sayang sekali, Gege menikah dan kau kabur. Setelah itu Elmer menyalahkan Gege, lalu kau datang dan Gege mati." Briana menyeringai kejam. Dalam hidupnya jika ingin mendapatkan sesuatu harus di lakukan dengan sungguh-sungguh.
Butiran air mata Rara berjatuhan, tubuhnya bagaikan di bekukan oleh es. Wanita di depannya sangat licik, bahkan kali ini pun ia tak bisa berbuat apa pun.