NovelToon NovelToon
PENGANTIN MERAH : KUTUKAN BUNGA MAWAR

PENGANTIN MERAH : KUTUKAN BUNGA MAWAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Doni arda

Deskripsi:
Di sebuah ruang sunyi yang dihiasi mawar merah dan lilin-lilin berpendar redup, seorang pengantin dengan gaun merah darah duduk dalam keheningan yang mencekam. Wajahnya pucat, matanya mengeluarkan air mata darah, membawa kisah pilu yang tak terucap. Mawar-mawar di sekelilingnya adalah simbol cinta dan tragedi, setiap kelopaknya menandakan nyawa yang terenggut dalam ritual terlarang. Siapa dia? Dan mengapa ia terperangkap di antara cinta dan kutukan?

Ketika seorang pria pemberani tanpa sengaja memasuki dunia yang tak kasat mata ini, ia menyadari bahwa pengantin itu bukan hanya hantu yang mencari pembalasan, tetapi juga jiwa yang merindukan akhir dari penderitaannya. Namun, untuk membebaskannya, ia harus menghadapi kutukan yang telah berakar dalam selama berabad-abad.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doni arda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13: PINTU MENUJU KEBEBASAN

Para penjaga bayangan semakin dekat. Setiap langkah mereka bergema dalam heningnya gua, seolah-olah dunia menahan napas. Vera menatap mereka dengan mata yang penuh tekad. Mereka tahu bahwa tak ada lagi jalan mundur. Ini adalah saat yang menentukan.

"Kita tidak bisa bertahan di sini!" teriak Raka, suaranya tegang. "Kita harus membuka gerbang itu—sekarang!"

Pria tua itu menatap Raka dengan serius. "Kalian harus siap, tidak hanya untuk menghadapi mereka, tetapi juga untuk menghadapi apa yang akan kalian lepaskan." Dia meraih belati yang ada di tangan Vera, memperhatikan sejenak, lalu meletakkannya kembali dengan hati-hati. "Gerbang itu akan membuka pilihan yang lebih besar dari yang kalian bayangkan."

Vera menggenggam belatinya lebih erat, merasakan berat tanggung jawab yang kini ada di pundaknya. Matanya tertuju pada cahaya samar yang ada di ujung gua, sebuah cahaya yang seakan mengundang mereka untuk maju, namun juga mengancam dengan janji akan sesuatu yang belum diketahui.

"Apa yang harus kita lakukan?" Vera bertanya, suara sedikit bergetar. "Bagaimana kita bisa membuka gerbang itu?"

Pria tua itu tidak menjawab langsung. Sebaliknya, dia mulai melangkah ke tengah gua, mengeluarkan sebuah batu kecil dari sakunya. Batu itu bersinar lemah, seolah mengandung energi yang sangat kuat. Dengan gerakan perlahan, dia meletakkan batu itu di atas tanah, di depan mereka.

"Ini adalah kunci," katanya pelan. "Dengan ini, kalian akan memiliki kesempatan untuk memilih—apakah kalian akan membuka gerbang itu atau menghentikan semua ini dengan cara lain."

"Tapi bagaimana caranya?" Arjuna bertanya, ketegangan jelas tampak di wajahnya.

"Setiap dari kalian harus menyentuh batu ini," pria tua itu menjelaskan. "Ketika kalian melakukannya, kalian akan merasakan apa yang benar-benar ada di dalam hati kalian. Setiap pilihan, setiap kemungkinan, akan terungkap."

---

Vera melangkah maju, dikelilingi oleh teman-temannya yang juga mulai mendekat. Mereka semua merasa berat, cemas tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Ada rasa takut yang mencekam hati mereka, tetapi di sisi lain, ada juga rasa harapan. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka temui di balik gerbang itu, namun mereka tahu satu hal: mereka tidak bisa berdiam diri. Dunia mereka terancam.

Vera meraih batu kecil yang bersinar itu. Begitu jarinya menyentuh permukaannya, sebuah getaran halus menyebar ke seluruh tubuhnya. Rasanya seperti ada energi yang masuk ke dalam dirinya, sebuah kekuatan yang luar biasa namun mengerikan. Bayangan-bayangan dari masa lalu muncul di pikirannya—kenangan tentang keluarga, tentang kehidupan yang pernah dia impikan.

Namun, di balik itu semua, ada pilihan yang lebih besar. Seperti suara yang terdengar dalam hatinya, yang mengingatkannya bahwa apa yang akan dia lakukan bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk keselamatan dunia yang lebih besar. Untuk semuanya yang telah hilang dan yang bisa hilang lagi.

"Vera," suara pria tua itu memecah keheningan, "Apa yang kamu rasakan?"

Vera menatapnya dengan mata penuh tekad. "Aku merasakan… aku harus melangkah maju. Tidak ada jalan mundur."

Dia menoleh ke belakang, melihat teman-temannya yang lain, yang juga mulai menyentuh batu tersebut satu per satu. Maya, Raka, dan Arjuna tampak tertegun, tetapi mereka tahu bahwa mereka harus melangkah bersama.

"Jika ini jalan kita, maka kita akan menjalani ini bersama-sama," kata Raka, matanya menyala dengan semangat yang sama. "Tidak ada lagi yang bisa menghentikan kita."

Maya menambahkannya, "Kita sudah sampai sejauh ini, dan aku tidak akan mundur. Kita akan menghadapinya bersama."

Arjuna mengangguk. "Kita tidak tahu apa yang menunggu di sana, tetapi kita harus siap."

---

Dengan seluruh kekuatan tekad mereka, masing-masing dari mereka menyentuh batu kecil itu. Seketika, sebuah cahaya terang menyelimuti gua, mengalir dari batu tersebut seperti sungai cahaya yang memancar dari dalam bumi. Semua anggota kelompok itu terhuyung, merasakan aliran energi yang begitu kuat dan menggetarkan.

Di hadapan mereka, tanah mulai bergetar. Di atas dinding gua, muncul simbol-simbol kuno yang bergerak seperti hidup, mengelilingi mereka. Sebuah portal besar muncul di tengah gua, cahaya putih yang memancar dari dalamnya begitu terang, hampir tidak mungkin untuk dilihat dengan mata telanjang.

"Ini gerbangnya," pria tua itu berbisik. "Ini adalah jalan yang harus kalian pilih."

Maya memejamkan matanya sejenak, mencoba menenangkan hatinya yang berdetak cepat. "Apa yang ada di sana? Apa yang akan kita temui?"

"Itu bukan lagi tentang apa yang ada di sana," jawab pria itu. "Tapi tentang siapa yang kalian pilih untuk menjadi. Kalian harus memilih sekarang—membuka gerbang dan menghadapi dunia yang lebih besar, atau menutupnya dan menerima konsekuensinya."

Vera berdiri tegak, menatap portal itu dengan pandangan yang lebih dalam. Di balik cahaya yang membutakan itu, dia merasakan sesuatu yang lebih besar, sebuah panggilan yang lebih dari sekedar kekuatan—sebuah janji akan pembebasan atau kehancuran.

"Aku memilih untuk melangkah ke depan," kata Vera, suara tegas namun penuh harapan.

"Kami semua memilih untuk itu," Raka menambahkan, suaranya penuh keteguhan.

Pria tua itu mengangguk pelan, wajahnya penuh rasa bangga dan khawatir sekaligus. "Jika itu pilihan kalian, maka lakukan sekarang."

Dengan satu langkah besar, Vera melangkah maju ke portal itu. Cahaya menyelimuti tubuhnya, dan dalam sekejap, dia merasa seolah terhisap ke dalam dunia lain. Dunia yang tidak dia kenali, namun penuh dengan kemungkinan dan tantangan baru.

---

Vera membuka matanya, dan yang pertama kali ia rasakan adalah angin yang berbeda. Udara di sini terasa lebih segar, lebih dalam. Tanah yang ia pijak juga terasa asing, lebih lembut dan sejuk. Di sekelilingnya, ada cahaya yang lembut namun cukup terang untuk menerangi semuanya. Namun, meskipun begitu, ada sesuatu yang aneh. Sesuatu yang membuat Vera merinding, meski dia belum bisa menjelaskan apa itu.

Dia menoleh ke belakang dan melihat teman-temannya yang juga sudah berada di sana. Mereka semua berdiri dalam kekaguman, tetapi juga dalam keheranan. Di hadapan mereka, sebuah dunia yang berbeda terbuka. Dunia yang penuh dengan tanaman yang tidak dikenal, langit yang berwarna lebih gelap, dan sebuah bentang alam yang tampaknya tidak ada habisnya.

"Kita… sudah sampai?" Vera bertanya pelan.

"Ya," kata pria tua itu yang kini ikut muncul di belakang mereka. "Selamat datang di dunia yang lebih besar—dunia yang penuh dengan rahasia dan bahaya yang belum kalian pahami."

"Dunia baru?" Arjuna mengulang, wajahnya tidak bisa menyembunyikan rasa takjubnya.

Pria tua itu mengangguk. "Ini adalah dunia yang melampaui apa yang kalian kenal. Apa yang terjadi di sini akan menentukan takdir seluruh dunia kalian."

---

Tapi dalam kedalaman dunia yang mereka masuki, bayangan gelap terus mengikuti.

"Kita baru saja memulai perjalanan yang lebih besar."

1
Airin Livia
bagus. semangat thor! 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!