NovelToon NovelToon
XAVIER BLOOD (I Was Trash)

XAVIER BLOOD (I Was Trash)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Aliansi Pernikahan / Barat
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

--Balas dendam terbaik adalah dengan menjadi pemenang sejati--

Setelah dicampakkan ayahnya dan diputus status sebagai Tuan Muda saat usia delapan tahun karena kutukan, Xavier bangkit sebagai sisi yang berbeda setelah dewasa. Mengusung nama besar Blood dengan menjadi panglima perang sejati dan pebisnis andal di kekaisaran.

Namun ... pada akhir dia tetaplah sampah!

---Ekslusif di NOVELTOON---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ɛpɪsoʊd 16

Lima batang emas dan dua helai selendang sutra dari Utara, langsung membuat pasang mata Amber berbintang terang sampai dia lupa pipinya terluka gores karena situasi yang dihadapinya.

Itu cara Xavier memancing keterbukaan lebih melebar wanita dayang itu. Karena dari awal, penjelasannya terus dipotong-potong seperti dalam saringan.

Jadi itulah cara efektif.

Orang-orang seperti Amber hanya butuh uang, dan Xavier menawarkan itu berikut kematian yang mengerikan.

Seperti merogoh berlian di dalam mulut buaya, Amber tetap tak punya opsi.

Fakta sebenarnya yang didapat Xavier dari dayang itu setelah dicambuk ancaman ketat adalah;

Ketidakwarasan Ashiana ternyata bukan disebabkan karena trauma kematian orang tua dan kehilangan saudara kandung, melainkan pemberian pil ramuan yang didapat Jennefit entah dari mana, secara berkala, yang dimana ramuan itu berfungsi untuk merusak dan mengacaukan saraf otak seseorang hingga menjadi gila.

Kesimpulannya, Ashiana sengaja dibuat gila. Penjelasan Amber di bab sebelumnya diacak-acak.

Keterkejutan Xavier bertambah kadar, bahkan sudah melampaui batas.

Amber masih menyambung penjelasannya, “Pil ramuan itu bekerja lambat, jadi siapa pun tidak akan curiga jika Putri dicekoki selama itu.”

“Berapa lama?” Xavier bertanya.

“Ya?" Amber melengak karena pertanyaan itu terdengar ambigu.

“Berapa lama batas waktu sampai kondisi terparah?” tekan Xavier.

Amber mendesah panjang, lalu menjawab, “Kurang lebih enam tahun, Tuan.”

DEG!

Xavier terpukul perasaannya, dan itu lumayan terasa sakit.

Enam tahun?

“Dari umur lima belas tahun, Putri dicekoki ramuan itu, untuk memperparah keterpurukannya karena kehilangan yang berlarut. Dan usianya sekarang menanjak angka 21 tahun. Artinya ... sudah hampir enam tahun, Tuan. Menurut perhitungan, saat ini mungkin Putri dalam kondisi terburuk.”

Xavier tercenung dengan degupan jantung bertabuh cepat.

“Lalu apa penawarnya?!” tanyanya dengan nada yang berat.

Amber menelan ludah, membeku sesaat lalu menggeleng kaku.

“Apa maksudnya dengan gelenganmu itu?!”

Penjelasan Amber, “Jika pil ramuan itu sudah berhasil merusakkan saraf tujuan, maka tidak akan bisa disembuhkan dengan obat atau sihir apa pun, malah kondisinya akan bertambah parah. Mendekati kematian fungsi seluruh tubuh, lumpuh, dan puncak terburuknya ... kematian.”

Lebih dari sekedar mengkhawatirkan.

Bayangan di kepala Xavier terputar pada kejadian dimana dia melihat Ashiana dalam keadaan menggigil, berkeringat dan ketakutan saat tertidur.

“Itu mungkin salah satu efek." Satu petikan jelas.

“Sudah hampir enam tahun! Kewarasannya sudah hampir sepenuhnya hilang.”

Amber melengak ke wajah Xavier yang tiba-tiba diam, lalu lahir perasaan iba di saat sama.

Sudah hidup dengan kutukan, menikahi putri yang gila, lalu akan juga ditinggal mati.

Dari ingatannya, Amber merangkum semua perlakuan Xavier pada Ashiana yang selembut itu dan bercicit, “Bagaimana bisa ada pria yang setulus ini mengasihi istri yang sama sekali tidak berguna?!”

Mungkin hanya Xavier.

Amber jadi merasa aneh sendiri. Dia termasuk salah satu tangan kanan Ratu Jennefit yang berperan penting dalam banyak hal terkait Ashiana. Itu agak riskan urusan keselamatannya. Setelah ini Xavier mungkin akan menebas kepalanya dengan pedang, seperti yang dilakukannya pada Hugo si singa nahas yang mati dalam hitungan detik.

“Lanjutkan!"

Amber melengak lagi.

Suara Xavier kaku dan berat, menahan geram dari amarah yang bertumpuk dalam dadanya.

Sesaat Amber meraup napas, lalu mengembuskan dengan cukup kasar. Kali ini dia berani mendongak, menatap ke dalam mata lelaki bermata merah itu dengan kekuatan.

“Batas hidup Putri mungkin tak akan lama lagi, Tuan. Karena itu, Kaisar dan Ratu menjadikannya hadiah pernikahan sebagai persembahan akhir sebelum kematian Putri yang mereka sangat yakin ....” Amber diam, merasa ragu, namun ditandaskannya kemudian, “Hanya menghitung bulan.”

Jeda sesaat.

“Batas kerja pil itu hingga kematian sejumlah enam tahun. Saya rasa, Putri sudah tidak akan bisa bertahan lama. Jadi ....” Amber kembali merunduk. “Maafkan saya.”

Tidak akan jawaban untuk pernyataan akhir, Xavier masih merasakan hati yang kebas.

Oh, Ashiana ....

Putri malang yang ... kenapa tak mati saja sedari awal?

Satu mulut Amber menghasilkan banyak informasi mengejutkan, tapi Xavier belum tahu harus memperlakukannya seperti apa sekarang.

Namun alih-alih berpikir dalam di air keruh, Amber mengacaukan itu semua. Ekspresi penyesalan dayang ini beberapa saat lalu tiba-tiba berubah seperti ditempa seulas harapan baru.

“Tapi, Tuan!”

Xavier melengak pada wanita itu. Keningnya mengernyit menyikapi kelakuannya.

Terlihat Amber menarik beberapa pautan napas sebelum kemudian melontarkan yang ada dalam kepala.

“Tapi jika Tuan Putri sungguh benar-benar hamil sebelum kematiannya dan berhasil melahirkan seorang anak, maka ... keturunan Kaisar Eugen tidak akan terputus. Itu malah akan menjadi ancaman lain bagi Ratu dan Kaisar Bjorn. Anda bisa mengentaskan kebobrokan mereka dengan membawa sosok keturunan yang kuat.”

Itu mengejutkan. Ya sangat mengejutkan sampai Xavier hampir terlonjak.

Membuat Ashiana hamil ....

Itu tidak ada dalam daftar rencananya.

Dan apakah kondisi Ashiana memungkinkan untuk mengandung?

Jikapun bisa, apakah bayinya tidak akan terdampak?

Banyak pertanyaan kritis mencuat ke kepala Xavier dalam sesaat.

Tapi dibanding itu ....

PATS!

Amber melotot lebar. Tatapan Xavier menusuk matanya sampai terasa menembus semua lapisan.

“Kenapa kau tiba-tiba bersemangat memberiku cara?”

GLEK!

Kini dayang itu menelan ludah. “I-itu, itu ....” Gegas dia merunduk. “I-itu karena ... karena saya merasa banyak bersalah pada Putri. Saya terlibat dan menyaksikan banyak bagaimana Putri diperlakukan. Jadi walaupun Anda akan membunuh saya sekarang, saya akan lenyap dengan tenang karena sudah menceritakan semua pada Anda. Saya tidak akan mati dalam keadaan jahat dan tidak juga membawa sesal.”

...----------...

Keputusan sementaranya adalah Amber dikurung di penjara mansion oleh Satoru atas perintah Xavier tentu saja.

Xavier masih harus berhati-hati dan sedikit banyak, Amber masih akan sangat dibutuhkan.

Lewat tengah malam. Sekarang dia berjalan menuju pintu kamar Ashiana, membuka dan menyibaknya lebar-lebar.

Selalu dalam keadaan segelap ini. Hanya cahaya dari lampu serambi.

Daphne terlihat lelap di ranjang kecilnya, di pojok ruang. Langkah kaki Xavier terayun pelan menuju tempat tidur istrinya.

Kuat keinginan untuk membelai rambut atau setidaknya mengecup kening, tapi dia cemas akan membangunkan wanita itu. Alhasil seperti biasa, hanya berdiri diam memandangi dari sisian ranjang.

“Aku tidak tahu bagaimana perasaanku terkait denganmu. Mungkin hanya perasaan iba dan tekanan tanggung sebagai seorang suami, tapi di balik itu ... aku sungguh tidak ingin melihatmu mati dalam keadaan seperti ini. Setidaknya kau harus bahagia, Ashiana, dan ... lahirkanlah seorang anak.”

Ng?

Memikirkan kalimat akhir, wajah Xavier jadi terasa panas. Sebelum beranjak jauh pada pemikiran konyol lainnya, “Aku harus pergi dari sini.” Gegas dia berlalu, meninggalkan ruangan sebelum kewarasannya juga dipertanyakan. “Aku masih harus memikirkannya baik-baik.”

Esok hari, mengikuti kata hati.

Kedua kalinya, seorang wanita dokter didatangkan ke mansion Xavier.

Seperti tujuan awal, meskipun pemaparan Amber tentang pil ramuan itu cukup mencuatkan rasa putus asa, tapi Xavier tetap ingin setidaknya berusaha walau dalam lingkaran kemustahilan.

Demi kemudahan pemeriksaan, terpaksa Ashiana dikekang dengan tali ikatan di atas ranjang.

Beberapa kali wanita itu berontak, tapi Daphne dan satu rekan pelayannya sigap menjaga.

Pemeriksaan usai dalam waktu kurang lebih setengah jam saja.

Ashiana dilepas setelah itu dan dibiarkan dalam penjagaan para pelayan.

Sedang untuk melaporkan hasil, dokter wanita bernama Merlia Laws itu menemui Xavier yang sudah menunggu di sebuah ruangan luas yang di mana terdapat selingkar sofa yang cukup mewah.

“Bagaimana hasilnya, Dokter Laws?" tanya Xavier, sedikit tak sabar, tentu saja setelah Merlia duduk di sofa yang diperuntukkan.

“Karena darahnya baru saya ambil hari ini, mungkin setelah beberapa hari hasilnya baru bisa saya bawakan. Untuk kondisi fisiknya saat ini ....” Dokter ini mengerut kening, ada kebingungan yang tersirat dan keraguan yang mencambuki.

“Ada apa, Dokter?" tanya Xavier. Eskpresi itu cukup membuatnya cemas.

“Untuk kondisi fisiknya ....”

1
Wan Trado
pembaca melotot
konyonyod an-club
mantap
Wan Trado
bawa saja asrahan dan claudine ke grim hills untuk menyusun kekuatan baru
Wan Trado
ditemukan putra mahkota yaa... bisa jadi sekutunya xavier nihh.. 😁
Wan Trado
author yg baik, sekedar saran nihh.. jangan terlalu terjebak dalam penggunaan ataupun perang sihir, walaupun dizaman itu adalah lumrah terjadi.. karena author yg biasanya ahli dalam taktik dan strategi akan sedikit ternoda.. 🙏
Wan Trado: baiklah, aku percaya kamu punya wawasan dan integritas yg mumpuni.. 👍😍👍 tidak akan mengecewakan.. 😁
ⱮαLєƒι¢єηт: 𝐀𝐢𝐠𝐨𝐨𝐨𝐨!
𝐀𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐠𝐮𝐦𝐢𝐦𝐮, 𝐊𝐚𝐤..😚
𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐤𝐞𝐣𝐚𝐩 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐢𝐡𝐢𝐫🤣
𝐁𝐮𝐭 𝐭𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐣𝐚, 𝐊𝐚𝐤. 𝐛𝐮𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐭𝐚𝐦𝐚𝐭. 𝐬𝐢𝐡𝐢𝐫 𝐝𝐢 𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐜𝐮𝐦𝐚 𝐜𝐨𝐫𝐞𝐭𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐲𝐠 𝐠𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐬𝐚𝐮. 𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐩𝐮𝐧 𝐭𝐚𝐤 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐲𝐠 𝐝𝐢 𝐥𝐮𝐚𝐫 𝐧𝐮𝐫𝐮𝐥🤣
total 2 replies
Was pray
mantap ..bibit unggul akhirnya muncul ..👍
Wan Trado
hasil kerja kerasnya mereka berhasil.. selamat ya thorr.. @ⱮαLєƒι¢єηт dah ada calon cucunya.. 😅
Wan Trado
belajar ngilmu dimana thorr.. bisa diturunkan kepada xavier.. 😁
Wan Trado: hidup itu memang merupakan pilihan dan pelatihan
Wan Trado: jiaahhh... kelakuan yaa... 😅
total 5 replies
Was pray
nah betulkan tebakanku? ratu arwena minta agar xavier mau jadi raja mendampinginya...ratu arwena terpesona sama xavier yg tenang bagai air
ⱮαLєƒι¢єηт: Iya iya, aku tau Kakak cenayang.😌

🤣
total 1 replies
Was pray
boleh kapten tapi dengan syarat kamu mau menjadi raja mendampingi ratu arwen ...😆😆😆
Was pray: oke👍👍
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir karya aku juga yaa 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 2 replies
Wan Trado
boleh saja dengan syarat-syarat tertentu..
Wan Trado: hehehe, boleh boleh boleh... ambil semaunya dan semampunya.. 🥰
ⱮαLєƒι¢єηт: Jum'at berkah, gratisin lah🤣
total 2 replies
Wan Trado
luhde n daphne
Wan Trado: intrik biasa terjadi apalagi dalam sistem kerajaan, pengkhianatan orang-orang yang dipercaya, hubungan percintaan terlarang, dsbnya.. dan bisa juga bantuan luarbiasa secara diam-diam ataupun terbuka dari orang-orang yg biasa saja atau terlihat lemah..
Wan Trado: intrik biasa terjadi apalagi dalam sistem kerajaan, pengkhianatan orang-orang yang dipercaya, hubungan percintaan terlarang, dsbnya.. dan bisa juga bantuan luarbiasa secara diam-diam ataupun terbuka dari orang-orang yg biasa saja atau terlihat lemah..
total 5 replies
Wan Trado
fantasi yg memabukkan memang menuntut penuntasan total
Wan Trado: wahh jangan ditanya.. berasap tuh ubun-ubun nya menahan ketegangan 🤣🤣🤣
ⱮαLєƒι¢єηт: Kalo nanggung kalang kabut dong pasti🤣
total 2 replies
Oe Din
Apa itu jalanan mupeng ?
Oe Din: Jalan berlubang ya ....
Jerawatnya segede apa itu, kalau lubangnya bisa buat kebo berendam...
😅😅😅
ⱮαLєƒι¢єηт: Bekas bekas jerawat gitu, Kak🤣
total 2 replies
Oe Din
Buat anak sebanyak yang kau mau, Putri Asha...!!!
😍😍😍
Oe Din
Nanti saja sekalian ( titik titik )
😘😘😘🔞🔞🔞
Wan Trado
11 anak biar bisa buat kesebelasan
ⱮαLєƒι¢єηт: Keepernya tetiba mules. jadi sepuluh dulu🤣
total 1 replies
Wan Trado
ungkapan yang dapat dicerna dgn mudah tapi mengena.. 👍
Wan Trado
jangan terlalu percaya dengan air yang terlihat tenang dipermukaan, hati-hati xavier akan para penjilat dan pengkhianatan
Wan Trado
Hari-hari pembalasan siap dimulai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!