SELOW UPDATE!!!
Suka Alhamdulillah tak suka tinggalkan saja tanpa meninggalkan jejak, harap mengerti !! jangan karna komentar jahat kalian membuat Nae sebagai penulis Down....Cuzz cerita karangan semata jangan terlalu disamakan dengan dunia nyata....!!!
SINOPSIS
pernah di khianati membuatnya enggan memiliki pasangan hidup yang hanya menginginkan apa yang ia miliki..
seorang gadis gendut yang sebenarnya multitalenta memiliki segalanya tapi dirinya tak pernah bahagia karna semua orang hanya menginginkan sesuatu dari apa yang dimilikinya..
sejak di khianati oleh sahabat dan kekasihnya, gadis ini meninggalkan semua kebanggaannya keluar Negri dan menurunkan berat badannya setelah berhasil ia malah hidup menjadi gadis culun yang sederhana...
akankah gadis culun ini mendapatkan cinta sejati nya? ikuti kisahnya...
Novel ini hanya karangan semata, apabila ada kesamaan tempat dan nama itu semua murni kesalahan penulis..
harap bijak dalam berkomentar...
selow Update...!!
Happy Reading..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
di kejar
.
.
Sya dan Kevin di sambut baik oleh tuan rumah,,
"selamat atas pertunangan kalian" ucap Kevin dengan seulas senyum.
"terimakasih" balas kedua pengantin itu dengan senyuman bahagianya.
Sya memberikan kado yang di beli oleh Kevin tadi,
"semoga hubungan kalian mulus sampai di hari pernikahan" Sya berkata dengan tulus dengan senyuman ramahnya.
"cantik sekali" puji perempuan yang sedang bertunangan itu.
Sya menangkupkan tangannya sebagai ucapan terimakasih nya.
"silahkan nikmati hidangannya"
Kevin dan Sya mengangguk.
Sya berjalan mendahului Kevin, dan terlihat ragu-ragu melihat tangga di bawahnya, Kevin berlari kecil dan turun duluan ke tangga.
Kevin mengulurkan tangannya yang memakai sarung tangan tebal, jika di tempat ramai Kevin akan menggunakan sarung tangan.
Sya menarik nafas panjang melihat sekeliling semua mata tengah menatapnya,
"kenapa mereka menatap kami seperti itu? ". batin Sya dengan heran.
Sya terus mengedarkan pandangannya hingga terhenti di sosok Haris yang tengah mendekat kepadanya.
"jika anda tidak mau menerima uluran tangannya bagaimana dengan tangan saya nona? " tanya Haris dengan senyum menggodanya.
Sya mengerutkan keningnya melihat Haris yang berani mendekatinya setelah apa yang dilakukan haris beberapa tahun yang lalu. walau Haris tidak mengenalnya tapi tetap saja Sya yang tak suka dengan Haris karna dia ingat semuanya serta Haris yang sudah di cap sebagai pria brengs*k oleh Sya.
"Sya? " bisik Kevin
Haris hendak memegang tangan Sya, Sya yang terkejut langsung mengangkat tangannya dan kakinya terhuyung saat berusaha menyeimbangkan tubuhnya Sya malah menginjak gaunnya hingga terjatuh,
Kevin dengan cepat menangkap tubuh Sya hingga mereka sama-sama jatuh.
"tuan..! " Sya dengan cepat menahan kepala belakang Kevin saat hendak mengenai lantai.
"awwh..! " pekik Sya.
"kenapa tanganmu malah melindungi kepalaku? " Kevin langsung duduk dan melihat tangan Sya.
semua orang mulai mengkerumuni Sya dan Kevin.
tuan rumah pun langsung membantu Kevin dan Sya mengantarkan tamu istimewa mereka ke sebuah ruangan untuk beristirahat sebentar.
"kenapa kau melindungi kepalaku? " tanya Kevin dengan khawatir.
"bukankah anda juga menangkap saya? " Sya masih bisa menjawab.
"lihat.. tanganmu jadi begini.. bagaimana bisa seorang perempuan ada bekas luka.. apa kamu tidak takut melihat bekas luka di tanganmu hah? " omel Kevin
"ck... biarkan saja apa peduliku" gerutu Sya dengan pelan.
"sini biar aku obati" Kevin melepaskan sarung tangan tebal nya lalu mengambil tangan Sya meletakkannya di pahanya.
Sya mengerjabkan matanya melihat raut wajah Kevin yang begitu serius mengobatinya,
Sya dengan cepat menoleh ke arah lain saat Kevin sudah selesai mengobati tangannya.
"pakai handiplast ya? " bujuk Kevin
Sya mengangguk,,
Kevin tersenyum ia terus saja menatap Sya begitu juga Sya bersitatap dengan mata Kevin.
"aku mau tanya sesuatu" Kevin berkata sambil memegang tangan Sya yang terluka.
"tanya apa? hal pribadi atau pekerjaan? " tanya Sya memperhatikan tangannya yang dipegang Kevin lalu menepisnya perlahan.
"pribadi" jawab Kevin
Sya langsung menoleh ke arah Kevin, "pribadi? "
"hmm... " Kevin mendekat ke Sya
Sya mengerutkan keningnya, "jangan dekat-dekat"
"apa hubunganmu dengan pria tadi? " tanya Kevin
Sya mengerjabkan kedua matanya, "apa aku harus menjawab? "
"hmm.. aku ingin jawaban dari bibirmu" Kevin mengetuk bibir Sya.
Sya menggigit bibir bawahnya hal itu tak luput dari tatapan Kevin,
"jangan seperti itu" pinta Kevin
Sya melepaskan bibir bawahnya, "hah? "
Kevin mendekatkan wajahnya ke wajah Sya, "jangan lakukan hal tadi di depan pria manapun" bisik Kevin dengan serius.
Sya menaikkan sebelah alisnya dan memicing matanya tak mengerti. "kenapa? kenapa aku tidak boleh melakukannya di depan pria lain"
"nanti bibirmu di terkam buaya darat" Kevin mendekatkan bibirnya ke bibir Sya.
Sya menahan dada Kevin untuk tidak mendekat ke tubuhnya.
"sana jauh" Sya tergagap mengusir Kevin
Kevin mendekat lagi, "jawab..! kalau tidak? "
"kalau tidak apa? " tanya Sya mengerjab
"jawab pertanyaanku! katakan siapa pria tadi? ada hubungan apa denganmu? " tanya Kevin
Sya terus saja menjauh dari kevin hingga tubuhnya sudah mentok di sofa dan kini Kevin berada diatasnya.
"bukankah tuan sangat berkuasa? "
"hmm! sangat" Kevin tersenyum menatap wajah Sya dari dekat.
"caritau sendiri" Sya melihat ke arah lain.
Kevin jadi menatap anting-anting Sya, matanya turun melihat leher putih Sya hingga jakun Kevin naik turun, wangi tubuh Sya melambai-lambai seolah tengah memanggil Kevin untuk mendekat.
Sya melebarkan matanya saat Kevin makin mendekat ke telinganya.
"tuan..! " Sya memutar wajahnya hingga hidung mereka bertabrakan.
"awwh..! "
"maaf... sakit? " Kevin sejak bersama Sya jadi sering meminta maaf padahal Kevin bukan tipe pria yang mau mengucapkan maaf.
"bangun...! " bentak Sya.
Kevin dengan cepat bangkit dan berdiri memperbaiki jasnya.
Sya juga berdiri mengusap hidungnya,
"tunggu..! talinya lepas" Kevin menunjuk punggung Sya
Sya melihat lewat kaca dan berusaha mengikat tali dipunggungnya.
"biar aku bantu" Kevin pun sudah berdiri di belakang Sya memegang tali gaunnya.
Sya melihat ke depan, tubuhnya mendesir seketika saat kulit Kevin mengenai punggungnya.
"kenapa aku? " batin Sya melihat ke arah dadanya dimana jantungnya tengah berdebar dengan perlakuan lembut Kevin saat mengikat tali gaunnya.
"sudah... " Kevin menepuk-nepuk punggung Sya.
.
.
Sya dan Kevin kembali bergabung di acara pesta, kini acara harus berdansa dan boleh memilih teman dansa masing-masing.
"mau berdansa denganku nona? " Haris tiba-tiba muncul disamping Sya.
Sya terkejut langsung membalik tubuhnya, Haris bisa melihat paras Sya dari dekat hingga turun ke belahan dadanya.
Sya dengan cepat menutupi belahan dadanya dan langsung putar badan meninggalkan Haris,
"tunggu..! " Haris berusaha mendekati Sya dengan cara apapun.
Sya berlari mengangkat gaunnya ditengah keramaian pesta, "tuan? anda dimana? ". batin Sya
Sya menemukan Kevin yang tengah berbincang dengan rekan kerja nya, Sya berlari ke arah Kevin dan langsung melingkarkan tangannya di lengan Kevin
Kevin menoleh ke samping yang tadinya mau marah melihat siapa yang merangkul lengannya malah tidak jadi marah,
"Sya? " Kevin menautkan kedua alisnya melihat Sya yang tengah celingukan.
"tuan" tangan Sya mulai turun menggenggam tangan Kevin yang memakai sarung tangan
Kevin melihat arah tatapan Sya ada Haris yang tengah berlari kearahnya tapi melihat Sya berlari ke arah Kevin, langkah kaki Haris terhenti ditempat.
"tunggu sebentar..! " bisik Kevin dibalas anggukan oleh Sya.
Sya berada disisi Kevin yang masih serius berbincang dengan rekannya, sesekali rekan kerja Kevin menggoda Kevin yang tengah membawa gadis super cantik seperti Sya.
Haris melihat Sya dari kejauhan, "kenapa dia menjauhiku ? kenapa tatapannya seperti jijik padaku? apa aku mengenalnya? " gumam Haris keheranan.
"mana peduli... aku ingin bermalam dengannya" seringai Haris.
Haris terpaksa menunggu Sya dan Kevin terpisah karna tidak mungkin Haris mendekati Kevin yang jauh diatasnya.
Sya jadi tau kalau Kevin cukup berkuasa bisa membuat Haris tidak mendekatinya,
"Your Girlfriend? " tanya teman Kevin menggoda.
Sya hanya diam dengan kedua tangannya memegang tangan Kevin sambil melihat ke segala arah,,
"aku harus pergi..! " izin Kevin meninggalkan semua rekannya.
"kenapa? mau pulang aja? " tanya Kevin dengan khawatir.
Sya mengangguk-ngangguk di tempat.
Kevin dan Sya hendak meninggalkan acara tapi tiba-tiba tuan rumah meminta Sya dan Kevin untuk berdansa di acara penutupnya saat ini.
.
.
.
Waah... gantung nih..tapi bagaimana lagi Othor cuma bisa Up 2 itupun udah ngap-ngapan.. hehe.. besok aja lagi ya?? .
.
.
.