NovelToon NovelToon
Janda Tapi Perawan Tulen

Janda Tapi Perawan Tulen

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa
Popularitas:428.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Aurora.playgame

Raisa, seorang gadis berparas cantik, adalah primadona desa yang hidup dalam kesederhanaan bersama ayahnya. Kehidupannya yang bahagia berubah drastis ketika suaminya meninggal dalam kecelakaan mobil pada awal pernikahan mereka. Raisa terpaksa harus menjanda dan menghadapi tantangan hidup yang lebih besar.

Di desa kecil mereka, di mana kabar berita menyebar dengan cepat, gosip dan fitnahan dari masyarakat selalu menghampiri Raisa. Kehadirannya yang sebagai pengantin baru dan langsung ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal membuatnya menjadi sasaran ejekan dan celaan. Dia merasa terisolasi dan terpinggirkan.

Namun, Raisa adalah seorang wanita yang kuat dan tegar. Dia tidak menyerah pada keadaan dan bertekad untuk membuktikan bahwa dia bisa bangkit dari penderitaan yang menimpanya.

Bagaimana kisah Raisa dalam menjalani kehidupannya? Ikuti ceritanya di novel yang berjudul "Janda Tapi Perawan Tulen"

Jangan lupa kasih like, subcribe, vote rate 5...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27 - Makin seru nih...

Keesokan harinya, setelah selesai menjemur pakaian di balkon atap, Raisa turun menuju lantai bawah dengan melantunkan lagu kesukaannya pelan-pelan.

Saat melintas di depan ruang keluarga, ia terkejut melihat kakek Romi, Bela, Tante Rose, dan suaminya sedang berbincang akrab dengan seorang gadis yang tak dikenalnya sebelumnya. Gadis itu terlihat cantik dengan pakaian modis, dan terlihat bahwa dia berasal dari keluarga kaya.

"Siapa gadis itu?," gumamnya. "Sudahlah, bukan urusanku," lanjutnya sambil terus melangkah, namun Raisa masih merasa penasaran dengan kehadiran gadis tersebut dan dengan hati-hati melangkah menuju dapur sambil sesekali menoleh ke arah mereka.

Raisa mencoba mengingat apakah mereka pernah membicarakan kedatangan tamu, tetapi ia tidak mengingat ada pembicaraan tentang hal itu.

Dia mengira mungkin gadis tersebut adalah kenalan baru atau kerabat jauh yang baru datang berkunjung. Raisa merasa terkesan melihat mereka berbincang dengan penuh keakraban dan hangat.

"Ayolah Raisa... Masih banyak pekerjaan menunggumu...." Raisa bicara pada dirinya sendiri.

Kemudian ia memilih untuk tidak mempermasalahkan situasi tersebut. Ia mengingatkan dirinya sendiri bahwa sebagai seorang art, ada batasan dan perbedaan posisi yang harus dihormati.

Lalu Raisa melanjutkan pekerjaannya di dapur dengan tekad untuk memberikan yang terbaik dalam membantu mengurus rumah tangga mereka.

Sementara itu, di ruang keluarga, Raisa tidak menyadari bahwa tatapan gadis yang sedang berbincang dengan majikannya terus mengikuti langkahnya.

Gadis tersebut, bernama Laura, merasa penasaran dengan Raisa yang terlihat begitu cantik dan bekerja dengan cekatan. Laura tertarik dengan kehadiran Raisa di keluarga Aryana dan ingin lebih mengenalnya.

Ketika Raisa kembali melintas di depan ruang keluarga, Laura memutuskan untuk mengajaknya berbicara. "Hallo." Laura tersenyum ramah dan memberi salam pada Raisa. Raisa terkejut, tetapi dengan sopan ia membalas salam tersebut.

"Iya Nona, ada yang bisa aku bantu?."

"Maaf, apakah aku bisa berbicara sebentar denganmu?," tanya Laura dengan ramah.

Raisa sedikit terkejut dengan permintaan itu, tetapi ia mengangguk dan menyetujui untuk berbicara dengan Laura. Mereka berdua pergi ke sudut ruangan yang lebih tenang untuk melanjutkan percakapan mereka.

"Siapa namamu? Sudah lama bekerja disini? Perasaan baru kali ini aku melihatmu," tanya Laura beruntun.

"Namaku Raisa, aku baru bekerja beberapa bulan di rumah ini."

"Awalnya aku kira kamu bukan art disini lho, kamu lebih tepat seperti nona di sini," ucap Laura ramah.

"Nona bisa saja... Kalau begitu aku permisi dulu, masih ada pekerjaan yang harus aku kerjakan," ucap Raisa ramah sambil beranjak berdiri. Namun Laura meraih tangan Raisa dan memintanya duduk kembali menemaninya.

"Kamu bisa tinggal sebentar kan? Aku selalu sendirian jika main kesini...."

Raisa hanya menyetujuinya dan tidak bisa menolak. Ia mendengarkan semua perkataan Laura yang terkesan curhat tentang kehidupannya. Setelah beberapa saat kemudian. "Oh, maaf Raisa... Aku jadi curhat sama kamu, ini semua karena Bian sedang keluar dan tidak menemaniku."

"Oh... Mungkin nona ini kekasihnya Tuan Bian," batin Raisa sambil menatap Laura lekat tanpa sepengetahuan gadis yang berada di depannya itu.

Raisa merasa takjub dan terkesan karena orang-orang kaya yang ia kenal semuanya mempunyai sikap yang ramah dan baik pada semua orang.

Kemudian Laura mengungkapkan ketertarikannya pada Raisa dan bertanya tentang kehidupannya sebagai art di rumah Aryana.

Lalu, Raisa pun dengan jujur menceritakan pengalaman dan perasaannya dalam bekerja di rumah tersebut. Mereka berdua saling berbagi cerita dan mulai memahami satu sama lain sehingga menjadi lebih akrab.

Hingga tiba-tiba perhatian Laura teralihkan saat melihat Bian yang baru saja masuk ke rumah. "Bian!," panggilnya sambil melambaikan tanganku dan orang yang di panggil namanya pun menghentikan langkahnya.

"Laura?."

"Bian... Apa kabar? Aku kangen sama kamu...," seru Laura seraya berhamburan memeluk sahabat sejak kecilnya itu.

"Kemana saja kamu selama ini? Ternyata masih ingat!," ledek Bian seraya melepaskan tangan Laura dan berjalan dingin menuju meja makan.

Laura dan Bian duduk di meja makan, saling berbincang dengan akrab sambil menikmati hidangan yang tersaji di depan mereka.

Ternyata, mereka adalah dua sahabat yang telah berteman sejak kecil, tetapi telah lama tidak bertemu karena Laura belajar di luar negeri dan baru-baru ini kembali ke kota untuk melanjutkan bisnis ayahnya.

Mereka saling berbagi cerita tentang pengalaman hidup selama berpisah. Bian menceritakan tentang pekerjaannya, perkembangan karirnya, dan beberapa momen penting dalam hidupnya.

Laura dengan antusias mendengarkan setiap cerita yang dibagikan oleh sahabatnya itu dengan terkagum-kagum. Karena sesungguhnya Laura sudah menyimpan hati pada Bian sejak lama namun tidak pernah dia ungkapkan karena sikap Bian yang dingin saat membahas masalah-masalah cinta.

"Sekarang giliran kamu yang harus bercerita," pinta Bian.

Laura pun bercerita tentang perjalanannya di luar negeri, pengalaman belajar di universitas ternama, dan persiapan untuk mengelola bisnis ayahnya.

Bian terkesima mendengarkan pencapaian dan pengalaman yang telah dialami oleh Laura selama berada di luar negeri dan memberikan suport.

Keduanya berbagi tawa dan kenangan masa lalu yang mereka miliki bersama. Mereka mengenang petualangan dan kegilaan masa kecil mereka, serta janji-janji yang pernah mereka buat satu sama lain.

Waktu berlalu begitu cepat ketika mereka sambil menikmati hidangan terakhir mereka. "Lain kali lebih sering main kesini, ok!."

"Siap! My boy...," jawab Laura sambil mengangkat tangannya hormat dan cengengesan lucu.

"Ya itu sudah pasti, apalagi nanti kan Laura akan jadi penghuni rumah ini juga," timpal tante Rose yang menghampiri mereka berdua sambil tersenyum bahagia dan merangkul Laura.

Bian ingin mempertanyakan maksud tantenya itu namun terhenti saat ia melihat Raisa yang melangkah menuju meja makan hendak membereskannya. Dan Bian pun hanya bisa berdehem ambil mencuri pandang pada Raisa yang sama sekali tidak memperhatikannya.

"Bereskan yang benar dan bersih, jangan sampai tertinggal noda sedikitpun!," ucap tante Rose pada Raisa ketus. "Baik Nyonya."

"Yang ini biar aku saja," cegah Laura saat Raisa hendak mengambil piring bekasnya makan. "Jangan Nona, ini pekerjaanku." Laura menggelengkan kepala lalu mengambil piringnya dan hendak membawanya ke wetafel.

Namun saat langkah pertama Laura, Tante Rose langsung berteriak pada Raisa dan mengatakan jika Raisa tidak bekerja secara benar dan bersikap tidak hormat pada tamu mereka.

Melihat sikap tante Rose pada Raisa, akhirnya Laura pun membiarkan Raisa mengerjakan semuanya agar tidak kena marah tante Rose.

"Laura... Kamu jangan bersikap ramah dan terlalu pada para pembantu seperti mereka, jika tidak mereka akan berani membantah dan melunjak, mengerti?."

"Eh... Iya tante...," jawab Laura sambil tersenyum masam karena kurang setuju dengan sikap tante Rose yang kasar pada Raisa tadi.

"Aku ke atas dulu," ucap Bian dengan muka serius.

"Bian, kamu bisa temani Laura dulu?!," teriak tante Rose namun tidak di hiraukan Bian. "Anak itu, selalu saja bersikap dingin dan semaunya... Hem, ya sudah, Laura mari kita berbincang-bincang lagi sama tante."

Laura pun mengikut tante Rose padahal dalam hatinya ia masih ingin bersama Bian tapi tidak mungkin juga ia menolak ajakan tante Rose. Jika tidak, bisa di black list jadi calon mantu keluarga Aryana tersebut 🤭

Bersambung...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

1
Daun Bayam -/////-
Rata" inisial R yak
Aurora: Yap betul 👍🤗
total 1 replies
🌹Nabila Putri🌹
mksh karya kak othor.... semngat ya
Aurora: Terima kasih banyak kak 😘🙏
total 1 replies
Diana Tamboto
Luar biasa
Marfuatin
selamat datang masa depan
semoga hari2 kalian bahagia 🤲💪 semangat y untuk authornya 😘😘😍
Aurora: Terima kasih banyak kakak... ❤️😍
total 1 replies
🌹Nabila Putri🌹
semoga ke depan tidak ada masalah apapun... hidup bahagia selamanya.. aamiin
Ayu galih wulandari
Aquuuu mauuu😂😊
Ayu galih wulandari
Rausah pasti hamidun😂😂😂
Ayu galih wulandari
Ada aoa dg mereka
Ayu galih wulandari
😭😭😭😭
Ayu galih wulandari
Kak Author knp harus memunculkan wanita berhati iblis sih yg lbh2 dr pelakor🤦🏻🤦🏻
Ayu galih wulandari
Nimas nama yg cantik tp tk secantik.orang & hatinya ,dua wanita rubah yg licik
Ayu galih wulandari
Aduuuh kok bisa ya🙈
Ayu galih wulandari
Hadeeeh ada lg masalah 🤦🏻
Ayu galih wulandari
Smpuuun ada ada aja ☺☺☺
Ayu galih wulandari
Kak...nasib Bian jgn di bikineninggal ya atau amnesia ..kasihan mereka berdua Raisa & Bian ,😌😌
Ayu galih wulandari
Radit sdh gila alias dinding obsesinya terlalu tinggi pingin miliki Raisa ,😂😂😂
Ayu galih wulandari
Jak knp jd begini ,kasihan Raidanta hrs pisah sm Bian ...😭😭😭😭 Jgn2 ini rencana jahat Radit 😡
Ayu galih wulandari
Jangan afa aoa aoa ya kak sm mereka berdua ,nuarkn bahagia Raisa
Ayu galih wulandari
Semoga Bian & Raisa sll bahagia
Ayu galih wulandari
Dasar buaya darat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!