NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. nonton bioskop

Setelah lili meminta izin kepada rendi untuk berangkat lebih dulu karena temanya menjemput dia ia langsung di berikan izin kepada rendi. Lili kemudian langsung pergi menghampiri temanya itu.

Saat ini Lili dan selly sudah tiba di sekolahan tunas bangsa tersebut yang terlihat mewah dengan fasilitas yang serba ada. Kolam renang, lapangan basket, gor bahkan ruangan pertunjukan yang di dekor seperti bioskop 

" Ternyata pas keliling bagus banget ya sel ni sekolahan," jujur lili kaget ketika di ajak selly keliling ternyata sekolahannya luas banget pasalnya saat dateng bersama mertuanya ke sekolahan ia hanya dateng dan masuk ke ruang guru kemudian pulang

" Iya la di Surabaya mana ada yang kaya gini. Mangkanya aku ajak kamu berangkat pagi biar bisa keliling sekolah."

" Iya tau dah yang paling pengertian."

" Eh lu kelas apa Li? gw si kelas C" tanya selly penasaran 

" Kelas B, beda dong sel gw kira bakal sama."

 Ya lili masuk kelas B dia inget dengan ucapan rendi agar ia masuk ke kelas B mangkanya ia memberi dua jawaban yang salah agar nilainya tidak tinggi

" Yaudah gak papa walau gak bareng kan Masi sebelahan." 

Mereka kemudian berjalan ke lorong hendak masuk ke kelas. Tapi kemudian iya terkejut dengan teriakan siswi siswi di sana

" Eh ada apa sel kok pada teriak gitu udah kaya pasar aja?." Tanya lili heran

" Biasa idol li, emang lu gak tau?." Tanya selly yang bingung dengan Lili pasalnya idol yang iya sebutkan ini sangat terkenal akan ketampanan dan kepintarannya. Apa lagi kemaren dia baru saja memenangkan lomba fisika.

" Gak tau gw kan baru pindah. Lu gimana si sel." Ucap lili kesal

Lili yang panasaran pun langsung mengajak selly untuk melihat, ia dan selly kemudian menaiki kursi yang ada di depan kelas itu.

 Saat melihat ke arah idolnya itu Lili lansung kaget ternyata yang ia lihat adalah suaminya sendiri yaitu rendi degan tiga laki laki lainya.

" Maksudnya yang itu sel?." Ucap lili Sambil menujuk ke arah bisma

" Ihh bukan li idolnya itu yang gak bawah tas itu Li namanya Rendi dia yang paling banyak di sukai siswi di sini terus, kalo yang bawain tas kak rendi itu namanya Satria, dan yang pake topi itu bisma dan yang rambutnya keriting itu si vino mereka cuma inangnya kak rendi biar ikut tenar " Tunjuk selly agar temanya itu tau idol ganteng yang ada di sekolahnya

Lili yang melihat suaminya itu kaget, jadi yang di sebut idol tu kak rendi, seterkenal itu sampe banyak yang excited di buatnya walau gak ada yang mendekati dan hanya melihat dari jauh tapi siswi disini rela keluar kelas buat liat kek rendi gila banget.

" Li kak rendi dah jauh tu masi demen banget liatinya, seterpesona itu ya." Ledek selly sambil toel toel pinggang Lili

"Dia udah punya pacar sel?" Tanya lili kepo pasalnya ia bahkan tidak tau kalo kak rendi seterkenal itu

" Cie cie suka pandangan pertama ya hahaha.. kalo pacar gw gak tau si li tapi jangan sampai kamu berurusan sama dia ya li soalnya bakal ribet nanti." 

" Emang ribet kenapa sel?"

" Kalo lu deket deket nanti di cakar lu sama penggemarnya, lu tau sendiri sampai bejibun kek gitu"

Mendengar itu ia jadi takut dengan pengemar kak rendi apa lagi kak Rendi punya pengemar yang banyak ihhh serem batin lili

Saat jam pelajaran terakhir rendi masi fokus dengan hpnya ia yang tadi chat lili menanyakan masuk kelas apa tidak di jawab sama sekali bahkan di liat pun tidak. Ni lili hpnya rusak apa gimana si kok dari tadi gak di baca, ahh apa jangan jangan dia masih marah gara gara tadi malem ya batin rendi.

"Ah kangen." Guman rendi yang di dengar oleh sahabatnya vino

" Kangen apa?" Tanya vino yang bingung dengan tingkah temanya yang dari tadi menatap hp

Saat hendak menjawab pertanyaan temanya itu ia kemudian mendengar bunyi bel yang menandakan waktu pulang. Rendi kemudian lansung pergi meninggalkan vino menuju parkiran.

" Ck, tu anak kenapa dah tumben banget pengen pulang cepet"ucap vino yang bingung dengan tingkah rendi 

Saat berjalan menuju parkiran rendi sesekali menengok ke kanan dan ke kiri guna mencari Lili pasalnya dari pagi ia tidak melihat sama sekali batang hidungnya, bahkan di chat pun tidak di bales.

" Tu anak sekolah gak si, kemana lagi perginya."

Saat ini rendi sudah ada di parkiran dia suda lima menit menunggu lili tapi tetap tidak nongol juga tu boca.

Ting

Suara notifikasi chat masuk di hp rendi yang menunjukkan bahwa pesan tersebut dari Lili

 Kak maaf baru bales lili tunggu ya di cafe dekat sekolah

Saat melihat pesan dari lili ia merasa heran  kenapa harus di cafe kan jauh harus jalan kaki dulu. Rendi kemudian cepat cepat mengendarai motornya menuju cafe tersebut 

Saat ini lili sedang minum Es coklat, ia sengaja menunggu di sana dan chat suaminya itu ketika sekolah sudah mulai sepi karena ia takut dengan pengemar suaminya itu yang bejibun. ia berfikir mungkin ia akan pura pura tidak kenal saja dengan Rendi.

Saat sedang bersantai di cafe itu tiba tiba ada sosok laki-laki yang mendekat ke arahnya 

" Eh kamu rayli kan kelas sebelas B?." Tanya laki tersebut yang memakai seragam yang sama.

" Eh iya, apa kita satu kelas?." Tanya Lili yang bingung karena tidak mengenal laki laki itu

" Iya kita satu kelas kenalin aku yuri," ucap yuri sambil memberikan tangan hendak bersalaman.

" Oh maaf ya aku gak mengenalinya, aku rayli tapi biasa di panggil Lili" jawab lili sambil menjabat tangan yuri

" Kamu lagi ngapain li disini sendirian. Mau balik bareng aku gak?" 

"Eh aku lagi nungguin orang maaf yuri aku gak bisa."

" Oh yaudah gw tinggal ya li bay." Ucap Yuri kemudian pergi meninggalkan lili, sebenarnya iya masi ingin menemani lili tapi iya lagi buru buru.

Tampa di sadari mereka. rendi yang dari tadi melihat Lili dari balik kaca cafe tersebut kesal dengan cowok yang tiba tiba mendekati istrinya itu.

" Gatel banget tu cowok anying emang." Guman rendi kesal yang kemudian masuk menuju meja yang sedang di tempati Lili, rendi kemudian langsung duduk di samping Lili

" Kak rendi ingin minum juga, nanti lili pesenin?." Tanya lili yang takut suaminya kehausan

"Gak usah li, cowok tadi siapa li?" tanya rendi to the poin 

" Oh itu yuri, kayanya temen satu kelas aku. Aku dapet kelas B kak" jawab lili sambil pamerin kelas yang iya dapet pasalnya itu kelas ia dapet dari rekomendasi suaminya 

" Wah syukurlah kalo gitu. Jangan paksain diri ya li. Gak usah ikut ikutan bersaing sama murid lain buat dapet nilai tinggi". Ucap rendi sambil ngusap ngusap kepala lili

" Li mana no rekening kamu"

" Buat apa kak."

" Udah sini." 

Lili kemudian memberikan no rekeningnya ke rendi, selang beberapa menit ada notifikasi bahwa ia menerima uang senilai sepuluh juta

" Eh ini buat apa kak, lili punya uang sendiri kok " tanya heran lili

" Ya itu kan uang kamu kalo ini nafkah aku kan kamu istri aku li masa gak di nafkahi. ". Ucap rendi gemas.  " Maaf ya kecil nanti kalo pendapaan aku udah pasti nanti aku tambahin." Timpal rendi

" Iya gak papa kak ini juga lebi dari cukup." 

" Yaudah ayo kita ke supermarket buat beli keperluan rumah." Ajak rendi sambil menarik tanggan lili.

" Ayo. Nanti aku boleh beli cemilan gak?".

" Terserah beli apa aja yg kamu mau li"

Saat ini rendi dan Lili suda ada di dalam mall, ia kemudian melintasi area bioskop dan mengajak lili untuk menonton bioskop.

" Lumayan bisa kencan sama lili heheh" guman rendi dengan senyum lebar.

" Li kita nonton dulu yu.?"

" Ayo, udah lama juga Lili gak nonton."

" Kamu suka genre apa?"

" Drama aja kak keknya lebih seru de."

Rendi dan lili kemudian memasuki studio no dua dan duduk di pojok kiri. Saat ini film sudah di putar dan menayangkan sebuah adegan cerita yang sangat sedih, sebuah cerita keluarga yang tadinya sangat damai kemudian berpisah gara gara datangnya orang ketiga.

Rendi yang melihat Lili yang tiba-tiba menangis gara gara adegan film itu panik pasalnya iya tidak membawa tisu atau pun sapu tangan 'gimana ini' batin rendi yang kemudian melepaskan jaket yang sedari tadi di pakenya.

" Li pake ini buat ngelap air mata sama itu." Ucap lili Sambil menunjuk hidung lili yang basah karena ingus.

Lili kemudian lansung mengambil jaket itu untuk mengelap air matanya dan juga ingus yang sudah sedari tati terjebak di hidungnya.

Prooottttt

Suara ingus yang keluar dari hidung lili. Rendi yang melihat itu tidak merasa jijik sama sekali ia kemudian mengelus pucuk rambut Lili agar tenang dan menyenderkan kepala lili agar bersender di pundaknya.

" Kak maaf jaketnya jadi kotor." Ucap lili yang mendongak dari pundak rendi agar bisa menatap suaminya itu

" Gak papa li pake aja." Ucap rendi Sambil masi mengelus pucuk rambut lili.

Saat film sudah selesai mereka langsung pergi ke market yang ada di mall tersebut untuk membeli belanjaan dan keperluan rumah.

" Kita beli apa lagi ni kak, telur Uda daging juga Uda sayur juga." Tanya lili sambil mengapsen belanjaannya.

" Buah li sama sama roti" jawab rendi sambil mendorong trolinya ke arah buah buahan.

" Aku mau apel ya."

" Ambil aja apa yang kamu mau."

Saat ini mereka sudah menuju ke arah kasir untuk menghitung belanjaan yang mereka beli. Tapi kemudian saat mereka mengantri Lili tiba tiba pergi.

" Kak bentar ya lili mau beli sesuatu dulu."  Ucap lili sambil berlari entah kemana 

" IYA. Dia mau kemana si kok sampe buru buru gitu." Ucap rendi yang heran 

Lili saat ini sedang ada di outlet second ia ingin membeli jaket buat rendi karena jaketnya kotor gara gara dirinya 

 " ehmm yang bagus yang mana ya?" guman lili yang bingung dengan banyaknya model jaket di sana.

Lili yang masi bingung dengan banyaknya model jaket itu kemudian ia fokus pada jaket bomber hitam yang di belakang terdapat gambar kupu kupu terbang dengan tulisan butterfly effect. Lili kemudian mengambil jaket itu dan lansung menuju meja kasir.

" Lili kemana si!" guman rendi  khawatir yang sedari tadi menunggunya di dekat meja kasir, pasalnya sudah dari tadi ia selesai menghitung belanjaanya. 

Rendi masi clingak clinguk sesekali melihat hp yang iya pegang sampai ketika rendi melihat Lili berjalan menuju dia dari arah samping.

" Li kamu dari mana saja." Tanya rendi Bingung dengan kepergian lili

" Habis beli jaket. Ini buat kak Rendi" ucap lili sambil memberikan to the bag ke rendi

" Eh ini buat aku, Makasih. ya tapi kenapa?"

" Ya kan jaket kak rendi kotor gara gara lili. Maaf ya kak."

" Astaga gak usah Sampai segitunya Li, to juga jaketnya bisa di cuci. yaudah kita pulang yu li udah malem juga."  Ajak rendi pasalnya waktu suda menujukan jam tuju malam.

" Eh kemana belanjaannya kak," heran lili karena tidak ada kantong plastik yang ada di sekitar suaminya itu.

" Udah di kirimin ke apartemen li, kan aku pake motor jadi gak bisa bawa barang banyak." Ucap rendi menjelaskan 

Sesampainya mereka di apartemen rendi langsung mandi dan lili membereskan belanjaannya selagi menunggu suaminya selesai mandi.

" Li sana gi mandi. biar aku yang beresin belanjaannya"

" Oh iya, aku mandi dulu ya kak." Sambil berjalan ke arah kamarnya, sebenarnya kamar mandi di rumah itu ada dua di kamar ini dan di ruangan sebelah yang di sulap kak rendi jadi tempat kerja dan bermain ps.

Lili yang keluar dari kamar itu berencana ingin menghampiri kak Rendi yang tadi ada di dapur  tapi melihat dapur tidak ada orang sama sekali lili pikir suaminya itu pasti ada di dalam ruangan yang biasa di pake oleh rendi.

" Masak apa ya enaknya" guman lili bingung pasalnya ia sangat lapar ia juga yakin suaminya itu sedang Mera lapar sekarang 

" Masak Nasi goreng aja kali ya yang simple"ucap lili 

Lili Kemudian berjalan pergi menuju dapur ia kemudian mengambil telor, sosis, dan juga sayuran. Lalu Kemudian memasaknya 

Lili yang selesai masak langsung pergi menuju ruangan suaminya itu yang berada di samping kamarnya persis di depan kamarnya.

Tok Tok Tok

Rendi yang berdiri di balkon dan mendengar suara ketukan itu langsung mematikan rokok yang sedari tadi ia hisap. Rendi kemudian berjalan dan membuka pintu ruang tersebut.

Kreeek

Saat pintu itu di buka dan menunjukan sosok laki-laki yang yang hanya memakai celana pendek dan tidak memakai atasan, Membuat Lili kaget dan langsung balik badan.

" Ehmm anu ehh aku bikin nasi goreng kak. Ehmm kalo kakak laper anu ehhh ayo makan bareng." Ucap lili gugup dan langsung pergi dan membuat rendi merasa heran.

 

 

1
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!