Setelah meninggal nya kedua orang tua, Niko Dinata tinggal bersama Tante nya, dia menjadi pemuda yang urakan dan pemalas, selalu saja berbuat onar dengan memalak pedagang pasar yang ada di dekat rumahnya.
**
bertemu dengan Eca Permatasari, gadis
manis yang di kenal dengan segudang prestasi nya, tak perlu banyak tebar pesona untuk membuat para cowok bertekuk lutut padanya, dia hanya mencintai satu pria yang bernama Hanif, cowok yang selalu setia menemani nya di kampus.
**
Bagaimana jadinya kalau sang ayah tiba-tiba menjodohkan Eca dengan Niko dan langsung menikahi nya, pria yang dipandang rendah oleh Eca, tapi kenyataan dapat di andalkan dalam segala sisi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Perkelahian kecil.
Selepas kepergian Eca dari kamar kosnya, Niko merenungi nasib nya kembali, dia rasa dirinya yang sekarang sudah tak berarti apa-apa. Sadar ga sadar Niko telah dipermainkan oleh Eca.
Karena emang hatinya tidak bisa berpaling dari Hanif, setiap kali Niko menyebut nama Hanif pasti saja Eca marah, apalagi menyebut nya seakan menebar kebencian pada diri Eca.
Drrrt- Drrrt
Ponsel Niko tiba-tiba berdering, rupanya ada Tiffany yang menelpon. Niko menggeser tombol hijau, lalu menerima suara dari ucapan Tiffany.
Tiffany menanyakan kabar tentang adiknya, karena sinyal Eca sampai saat ini masih sering naik turun. Niko memberi tahu kepada Tiffany kalau adiknya baik-baik saja, tidak perlu di cemaskan lebih.
Tapi pertanyaan itu hanyalah formalitas dari Tiffany untuk kedua orang tuanya, hal utamanya adalah mengenai kabar Niko yang sedang berada di lokasi KKN.
"No problem teh gada masalah, aman terkendali, Niko masih berupaya keras mendapatkan cinta nya Eca" Kata Niko.
"Harusnya papah jodohin saya dengan kamu sebagai anak pertama" Protes Tiffany.
Takdir untuk Niko emang sekejam itu
"Masih saja dibahas teh" Kata Niko.
"Pokoknya kawal terus adik saya ya, jangan sampai ada apa-apa" Kata Tiffany.
"Tanpa Teh Fany bilang juga, Niko akan mengawal terus kok" Jawab Niko.
Setelah itu telepon di tutup oleh Tiffany
**
Keesokan hari nya.
Niko membeli sarapan di suatu tempat, kebetulan disana terlihat ada Eca bersama teman rombongan KKN nya.
Niko tanpa rasa gugup, membaur di tengah kelompok itu — membeli makan untuk mengisi energi pada otaknya sebelum mengolah data perusahaan.
Eca melihat keberadaan Niko, tapi Eca menganggap Niko tidak ada di sisinya, seperti orang asing yang tak dikenal. Karena masih kesal dengan dirinya yang memfitnah Hanif yang tidak-tidak.
"Pesan ayam bakar nya satu sama nasi bu" Kata Niko menyerobot antrian.
"Sabar dong ngantri bos" Protes Daffa mendorong dada Niko, membuat dirinya hampir terperosok di bangku panjang yang ada di warteg itu.
Niko masih santai menanggapi nya, lalu Niko tetap kekeh pesan makanan itu — Gantian yang melabrak kali ini Eca.
"Sabar dong, ngantri!" Ketus Eca.
Tiba-tiba tangan Daffa mendarat di pundak Eca — merangkul nya tanpa dosa, karena dirinya sangat gedek melihat tingkah Eca yang berkebalikan dengan nya selama KKN berlangsung.
"Abaikan saja dia" Kata Daffa santai.
Indah memukul tangan dan melepas rangkulan Daffa. "Yang sopan!" Sewot Indah.
"Saya ketua kalian disini" Kata Daffa.
"Terus kenapa?" Kata Indah tak terima.
Daffa belum mengetahui kalau Niko adalah suami Eca, disini Eca memutuskan memilih untuk tidak membongkar indentitas Niko selama dia berada di desa ini.
"Tugas saya melerai jika ada keributan anggota yang tidak mau diatur" Jawab Daffa.
Niko mengepalkan tangan ketika melihatnya — Eca tak nyaman dibuat nya, seakan geli sendiri kepada Daffa yang nekat merangkul nya kembali.
"Ca minggir" Pinta Niko.
Eca gak jawab, bergeliat sambil berusaha melepaskan pegangan tangan Daffa yang ada di pundak nya.
"Ngapain sih pegang-pega ..."
BUGH!!
Sebuah pukulan dari Niko mendarat di wajah Daffa.
Niko yang masih kesal dengan omongan Eca waktu kemarin, melepaskan emosinya untuk Daffa.
Preman ya dia emang preman
"The fuck"
Daffa membalas pukulan Niko tepat di rahang sebelah kirinya. Niko tersenyum miring.
Ketika Niko ingin membalas sebuah pukulan nya kembali, warga setempat melerai perkelahian kecil itu.
"Jangan buat rusuh di kampung orang!" Protes salah satu warga untuk kelompok KKN itu.
Daffa langsung meminta maaf kepada warga setempat yang ikut emosi tentang perkelahian itu.
Eca benar-benar sangat marah ke Niko, karena dirinya seakan mengacaukan program KKN kuliahnya — Mengajaknya ke tempat sepi untuk di bentak-bentak.
"PERGI KAMU DARI SINI!" Kata Eca mengusir.
"Ini semua gara-gara kamu ca, kenapa kamu selalu marah kalau saya nyebut nama Hanif!" Jawab Niko. "Please lah, tolong hargai saya disini, saya tidak fitnah, apa yang saya ucapkan itu sesuai fakta dengan apa yang saya lihat!" Sambung Niko bicara.
"PERGI!!"
bukan om,