Namanya adalah Zhang Yu. Dia anak seorang tetua klan di Kota Qian Gu yang memiliki cukup pengaruh. Akan tetapi karena dirinya terlahir berbeda, semua orang menganggapnya sebagai sampah.
Namun, tanpa diketahui banyak orang ternyata Zhang Yu memiliki tubuh spesial. Beruntung dia bertemu dengan seorang guru yang tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatannya. Mengubah dirinya dari seorang sampah menjadi genius berbakat mengerikan.
Ini adalah perjalanan Zhang Yu dalam membuktikan diri sebagai petarung terhebat. Mengemban nama kaisar petarung, mengguncang dunia dan membangun pondasi mencapai puncak keabadian.
Simak kisah lengkapnya dan jadilah saksi sebuah legenda tercipta. Kaisar Petarung!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 35 : Petunjuk Tentang Guru
Satu minggu sudah berlalu sejak undangan patriark Klan Jiang untuk datang ke perayaan ulang tahunnya.
Jiang Yang sudah dieksekusi di pusat kota setelah diarak mengelilingi kota oleh orang-orang Klan Wen. Ajal yang sangat buruk mengingat Klan Jiang adalah satu dari tiga klan utama. Tapi karena ambisi sendiri yang ingin menundukkan semua klan di Kota Qian Gu, membuat semua pihak marah besar.
Tidak ada lagi nama Klan Jiang. Seakan namanya adalah hal tabu yang dilarang untuk disebutkan.
Di sisi lain, hari ini menjadi titik penting bagi Klan Zhang karena tamu dari Keluarga He yang dipimpin Du Xiong datang dengan niat kerjasama mengelola tambang sumber daya. Mereka datang dengan lima puluh orang, termasuk dua puluh pekerja dan tiga puluh ahli ekstraksi untuk mengolah kristal sumber daya mentah.
Setelah cukup lama bicara tentang kesepakatan di ruang tertutup, orang-orang dari keluarga He dan Klan Zhang bersama-sama menuju tambang sumber daya. Tempat yang sebelumnya masih sangat rimbun sekarang bersih dan layak. Bahkan ada bangunan khusus untuk para ahli ekstraksi mengolah kristal sumber daya yang berada tak jauh dari mulut gua.
"Patriark Zhang, kau bisa kembali dan biarkan orangmu dan orang ku yang bekerja. Aku ingin bicara sesuatu dengan Zhang Yu, jadi kau tidak perlu menemaniku."
Zhang Lei melirik Zhang Yu yang berdiri di sampingnya. Pemuda yang dahulu dikenal sebagai sampah tidak berguna sekarang adalah emas bagi Klan Zhang.
Bukan hanya tentang bakat genius dalam kultivasi. Tapi juga berjasa dalam kemajuan klan. Zhang Lei yakin, dengan adanya kerjasama ini Klan Zhang akan berkembang lebih cepat. Baik secara kekuatan maupun ekonomi.
"Jika begitu aku akan kembali. Andai ada sesuatu jangan sungkan untuk memberitahuku." Zhang Lei tersenyum kepada Du Xiong lalu beralih kepada Zhang Yu. "Zhang Yu, kau layani Kasim Du dengan baik. Dia adalah tamu kita."
"Kau tenang saja Patriark. Aku akan melakukannya dengan baik."
Heem...
Setelah kepergian Zhang Lei, Du Xiong dan Zhang Yu berjalan ke tempat yang lebih sepi.
"Sebenarnya apa yang ingin Paman Gendut bicarakan? Sepertinya ini sangat penting." Zhang Yu bersandar di sebuah pohon sambil bertanya kepada Du Xiong.
Du Xiong menganggukkan kepala. "Aku mendapat pesan langsung dari Tuan Besar. Jika boleh, bisakah mengundang gurumu untuk datang ke Kota Heishan?"
Mendengar Du Xiong mengungkit guru, Zhang Yu tersenyum pahit.
"Paman Gendut, aku sudah tak bertemu dengan guru beberapa waktu. Dia pergi entah kemana dan hanya meninggalkan sebuah giok dan pesan perpisahan."
Zhang Yu tahu, Du Xiong atau lebih tepatnya keluarga He mau bekerjasama dengan Klan Zhang karena keberadaan gurunya. Tak tahu bagaimana reaksi mereka saat tahu jika gurunya telah pergi. Tapi menyembunyikan kebenaran ini hanya akan menimbulkan konflik di kemudian hari.
Air muka Du Xiong menjadi serius saat mendengar Zhang Yu sudah tak bertemu dengan gurunya beberapa waktu. Dia berkedip dua kali lalu berdehem dengan suara nyaring.
Ehem...
"Itu bukan masalah. Tapi bolehkah aku melihat pesan yang ditinggalkannya untukmu?"
Zhang Yu berpikir untuk sesaat. Detik berikutnya dia mengeluarkan secarik kertas tulisan tangan gurunya.
Saat melihat pesan tersebut, tampak pupil mata Du Xiong bergerak melirik Zhang Yu. Zhang Yu menyadari hal itu, tapi mencoba diam dan tak merespon.
Du Xiong menghela nafas lalu menyerahkan kertas itu kepada Zhang Yu. "Dari kata-kata ini gurumu sepertinya pergi karena ada suatu urusan. Kemungkinan dia akan kembali mencarimu, kan?"
Zhang Yu kembali tersenyum pahit. "Aku tidak tahu pasti. Tapi bahkan jika guru tidak mencariku, aku yang akan pergi mencarinya."
Tekad yang begitu jelas terlihat di matanya. Ini bukan hanya tentang pengabdian. Tapi juga tentang kitab budidaya tubuh.
Gurunya pergi sebelum mengajarinya bagian kedua dan ketiga kitab budidaya tubuh. Bukankah setiap murid harus menuntut pembelajaran yang lengkap dari gurunya? Itu adalah haknya.
"Bagaimana dengan gioknya?"
Zhang Yu sebenarnya tidak berniat menunjukkan semua kepada Du Xiong. Tapi melihat Du Xiong yang berwawasan, mungkin dapat memberinya petunjuk melalui giok ungu peninggalan guru.
"Paman Gendut, coba kau lihat. Ini adalah giok yang ditinggalkan guru."
Tangan Du Xiong mengambil giok berwarna ungu tersebut. Ketika ia melihatnya lebih dekat dan menelisiknya, keningnya bertahap mengerut dan wajahnya menjadi serius.
"Zhang Yu, apa ini benar-benar giok yang ditinggalkan gurumu?"
Pertanyaan ini entah kenapa seperti menemukan sesuatu. Zhang Yu sangat berharap kepada Du Xiong. "Benar. Apa kau mengetahui asal usul giok itu, Paman Gendut?"
"Bukan hanya tahu. Aku pernah melihat giok yang sama persis seperti ini."
Wajahnya Zhang Yu berbinar. "Benarkah? Bisa kau beritahu kepadaku?"
Du Xiong tiba-tiba duduk bersila, dia menepuk permukaan tanah meminta Zhang Yu juga duduk bersamanya.
"Giok ini ...." Du Xiong menjelaskan semua yang ia ketahui tentang giok tersebut.
Zhang Yu mendengar dengan teliti. Tak henti-hentinya dia menganggukkan kepala dan membulatkan mulutnya ketika suatu yang tak pernah ia ketahui diceritakan oleh Du Xiong.
Tidak sadar lima belas menit telah berlalu. Zhang Yu menatap giok ungu di tangannya dan bergumam pelan. "Tidak disangka ternyata guru berasal dari Akademi Kekaisaran. Tapi aku belum mengetahui namanya sampai sekarang. Bagaimana aku bisa mengidentifikasinya?"
Du Xiong mendengar gumaman Zhang Yu dan langsung memberitahunya. "Itu tidak akan sulit. Dengan tingkat kultivasi gurumu, aku rasa dia termasuk guru besar di Akademi Kekaisaran. Cukup diketahui, jumlah guru besar di Akademi Kekaisaran hanya lima orang. Satu di antara kelima orang itu pasti gurumu."
Zhang Yu mengelus dagunya. Dia sekarang tahu identitas gurunya adalah seorang guru besar di Akademi Kekaisaran. Akademi terbesar yang ada di Kekaisaran Xuan.
"Paman Gendut, kau ingin kemana?" Melihat Du Xiong bangkit Zhang Yu spontan ikut berdiri.
Pria tua gemuk itu tertawa. "Hahaha ... Aku tidak akan kemana-mana. Aku akan tetap di kota ini untuk meninjau tambang sumber daya sebelum melaporkannya pada Tuan Besar."
"Sebaliknya, apa yang akan kau lakukan sekarang? Apa kau akan pergi ke Kota Xue He untuk mencari gurumu?"
Mencari keberadaan guru memang adalah tujuannya. Tapi untuk sekarang kondisi Klan Zhang masih mengkhawatirkan. Ada duri dalam daging yang berbahaya. Jika tidak segera disingkirkan akan menjadi masalah yang tak terbayangkan.
"Paman Gendut, aku tidak akan mengganggu waktumu lagi. Aku akan kembali terlebih dahulu." Zhang Yu melesat pergi sambil menyimpan giok ungu peninggalan gurunya.
Ia tidak tahu kenapa gurunya meninggalkan giok itu. Mungkinkah sengaja agar dia mencarinya ke Akademi Kekaisaran?
Haih...
Sepertinya membicarakan tentang gurunya tidak akan ada habisnya. Lebih baik pulang dan lihat apa yang dilakukan Sun.
Satu minggu ini Sun menunjukkan tanda perkembangan yang tidak biasa. Dia mengkonsumsi kristal sumber daya yang dibawa pulang Zhang Yu dan membangkitkan kekuatannya.
Hanya butuh empat hari bagi Sun untuk menjadi binatang spiritual tingkat pertama yang memiliki kekuatan setara tingkat pemula bintang delapan. Zhang Yu tidak sabar pulang dan melihat bagaimana perkembangannya sekarang.