George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 No limit
" Apa " jawab Geo semakin membenamkan wajahnya di bantal tanpa menatap Fay yang sudah masuk kedalam kamar nya .
" Kemana gadis itu?" Geo menoleh setelah cukup lama tidak mendengar suara padahal tadi Fay memanggil nya .
Geo berjalan mencari Fay yang mungkin saja di balkon atau kamar mandi namun karena tidak ada Geo langsung menuju ruang ganti begitu mendengar suara dari sana .
" Akkkk, keluar " Fay langsung memukuli Geo yang tiba-tiba masuk kedalam ruang ganti padahal dia sedang mengganti baju.
" Heh gadis sialan sakit " Geo memegang lengan Fay dan menyandarkan nya ke dinding .
" Papi ngapain masuk dasar pengintip" hujat Fay dengan ekspresi wajah bete nya .
" Pengintip kamu bilang? Nggak ada untungnya aku mengintip tubuh mungil mu itu lagian semua bentuk tubuh wanita sudah pernah aku liat " pernyataan valid Geo merasa kesal saat malah dikatai pengintip oleh Fay .
" Cehhh, Papi memang sudah melihat banyak tubuh wanita tapi tidak dengan tubuhku " senyum kecut Fay menarik handuknya semakin keatas .
Geo tersenyum simpul dan semakin mendekati Fay bahkan sebelah tangan nya sudah memegang ujung handuk yang menutupi tubuh Fay .
" Papi mau apa ?" takut Fay .
" Biar aku melihatnya" ucap Geo yang jadi penasaran.
plakkkk.
Fay menampar lengan Geo lalu mendorong tubuh kekar pria itu agar cepat keluar dari ruang ganti sambil mengomel .
" Papi pikir baju di plastik mau lihat-lihat" ucap Fay dengan galak mengusir Geo tanpa rasa takut .
10 menit kemudian .
" Kamu mau tidur atau kemping di hutan sampai pakai baju setebal itu " ucap Geo yang duduk bersandar kekepala ranjang mengalihkan tatapan nya dari ponsel pada Fay yang baru datang setelah cukup lama di ruang ganti .
Selain memakai baju tebal Fay juga memakai celana panjang sehingga seluruh tubuh nya benar-benar tertutupi.
" Nanti Papi macam-macam lagi nggak mau aku hamil anak buaya " ucap Fay berterus terang.
" kau benar-benar ingin aku santap malam ini dengan gaya seperti buaya kelaparan?" tanya Geo dengan wajah mesum nya yang membuat Fay langsung ciut saking ngeri nya .
" Mommy" rintih Fay ketakutan dan akhirnya memutar langkah tidak jadi tidur di samping Geo.
" Hei , tidurlah dengan tenang aku tidak akan macam-macam lagi pula aku juga tidak berkeinginan dengan tubuh mungil mu " pernyataan Geo memperbaiki ekspresi wajah menjadi datar karena kasihan melihat Fay yang sakit takutnya seperti ingin pulang kerumahnya.
" Beneran Papi tidak menginginkan aku?" tanya Fay dengan serius dan wajah polosnya yang menanti jawaban .
" tidak " jawab Geo sedikit ragu dan akhirnya terdiam melihat wajah ceria dan senang Fay bukannya sedih saat suaminya tidak menyukai tubuh dia seperti perempuan pada umumnya.
" Mmm, iya juga lagian tubuh Fay kecil semua kok Pi " ucap Fay melepas baju tebal yang dipakainya meninggalkan piyama pendek lalu naik keatas ranjang berbaring di samping Geo yang masih terdiam menatapnya.
" Papi matikan lampu ya " ucap Fay yang memang terbiasa tidur dalam gelap .
" Hehhh dasar gadis gila bagaimana mungkin tidur dalam keadaan gelap gulita " ucap Geo kembali menyalahkan lampu kecil diatas nakas karena Fay mematikan semua lampu sampai kondisi kamar gelap gulita.
" Dasar laki-laki penakut " ucap Fay menertawai Geo yang sepertinya biasa tidur dengan lampu menyala .
" Bukan penakut tapi soal kenyamanan" ucap Geo menarik selimut menutupi tubuhnya.
" jangan melewati garis ini " ucap Fay menggaris dengan tangannya di atas kasur yang membuat Geo langsung menggelengkan kepala .
" Disini siapa yang posisi nya menumpang ?" tanya Geo mengingat gadis itu .
" Entah " jawab Fay bodoh amat seolah tidak tau .
............
Pagi harinya Geo terbangun karena merasa kesulitan bernafas sampai merasa sesak seolah ada beban cukup berat di perutnya .
" Gadis sialan ini" rutuk Geo yang begitu menurunkan selimut mendapati Fay yang sudah tidur melintang di atas perutnya.
" Hehh bangun , apa kau ingin membunuhku " suara keras Geo membangunkan Fay.
Fay yang dibangunkan paksa oleh Goe duduk dengan mata begitu mengantuk menatap ke sekeliling sejenak lalu kembali rebah dan melanjutkan tidur .
" Astaga " Geo hanya bisa menghela nafas melihat Fay yang sudah kembali tertidur pulas walaupun sempat bangun sejenak tanpa konek dengan apapun.
Geo masuk kedalam kamar mandi untuk menyegarkan diri .
" Sial aroma manisnya menimpel di tubuhku " ucap Geo menghirup aroma baju dan tubuhnya yang dipenuhi aroma tubuh Fay yang sangat manis .
Sungguh Geo tidak sadar dan entah seberapa lama Fay tidur di atas tubuhnya.
selesai bersiap dan sarapan Geo berangkat ke kantor walaupun masih jam 6 pagi lantaran memang ada meeting pagi yang akan di hadiri nya di luar kota.
...........
Drettt
Drettt
" Papi " suara cempreng Fay yang terdengar sangat keras begitu Geo mengangkat telfon .
" sudah bangun tuan putri " ucap Geo dengan nada meledek pada Fay.
" Papi kenapa kau tidak membangunkan aku , aku jadi kesiangan dan tidak jadi berangkat sekolah " rengek Fay yang baru terbangun jam 9 pagi .
" Sejak kapan membangunkanmu menjadi tugasku " ucap Geo dengan begitu jelas .
" Sejak aku menjadi istrimu , dasar suami tidak bertanggung jawab " hujat Fay yang menyentil jiwa kelakian Geo .
" Hehhh jangan bawa-bawa tanggung jawab" ucap Geo yang merasa tercolek saat Fay menjuluki nya suami tidak bertanggung jawab.
" Lah terus apa namanya kalau bukan itu , bahkan kau meninggalkan istrimu sendirian di apartemen" sambung Fay yang tentu membuat Geo terdiam karena dia juga salah karena memang tidak seharusnya dia bersikap seperti sekarang.
" jangan-jangan lagi main sama wanita lagi " tuduh Fay .
" Aku sedang di kantor dan bukankah kamu sudah mengatakan tidak akan ikut campur urusanku " ucap Geo mengingatkan.
" Ihhh, siapa juga yang mau ikut campur " bantah Fay .
" Lalu apa? " ucap Geo to the points dengan begitu cuek sedangkan Fay langsung menutup telfon .
Geo kembali menelfon Fay yang menutup telfon secara sepihak.
" Apa ?" kata Fay dengan cuek baru menjawab setelah 3 kali Geo menelfon ulang .
" Di apartemen tidak ada makanan jadi jika ingin makan beli saja diluar " ucap Geo yang memang tadi hanya sarapan roti biasa tanpa sempat memasak .
" Beli pakai apa?" tanya Fay bertanya menyindir Geo yang belum memberikan nya uang .
" dilaci sampang tempat tidur ada sejumlah uang " ucap Geo memberi tau .
" Papi aku mau jalan ke mall sekalian ya" ucap Fay dengan suara manja penuh harap .
" Siapa yang melarang mu?" ucap Geo dengan cuek .
" kasih duit ya Pi " ucap Fay yang sudah sebulan tidak memasuki Mall dan rasanya sudah rindu membeli ini itu .
" Ambil sepuasnya tapi ingat jangan ganggu aku " ucap Geo yang memang tidak pernah perhitungan kalau soal uang serta no limit .