Sebagai anak perempuan pertama di keluarga Ricardo, Alana selalu dituntut untuk segera menikah karena kedua adiknya yang belum menikah sama-sama sudah memiliki calon pendamping.
Begitu pun dengan Sky, sebagai putra satu-satunya di keluarga Dwight ia dituntut untuk segera menikah dan memiliki seorang penerus.
Bagaimana jadinya jika kedua insan yang sama-sama pernah terluka karena cinta itu membuat kesepakatan untuk menikah selama 99 hari. Akankah cinta datang diantara mereka? Atau pernikahan mereka akan berakhir sesuai kesepakatan.
Jangan lupa Follow.
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21
Sky meminta hal tersebut karena dia bukan pria brengsek yang hanya ingin memanfaatkan wanita untuk memuaskannya di atas ranjang. Meskipun Sky sangat mencintai Rachel, namun saat Alana sudah menyerahkan tubuhnya, ia pun akan bertanggung jawab penuh dengan menjalankan pernikahan mereka dan berusaha untuk mulai mencintai wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.
"What? Kau gila ya." Alana mendorong tubuh Sky dengan kasar dan hendak beranjak dari atas tempat tidur.
"Al...!" Sky menarik tangan wanitanya, mengurung Alana ke dalam dekapan. "Kenapa kau terlihat marah? Seharusnya kau bahagia aku ingin memulai hubungan kita. Setidaknya aku menghargai kau sebagai seorang wanita."
Alana tersenyum sinis. "Bahagia kau bilang? Tapi maaf aku tidak tertarik." Ia berontak agar terbebas dari pelukan Sky. Sungguh ia tidak nyaman dengan pembicaraan mereka saat ini, apalagi mereka baru selesai bercinta.
"Alana Dwight!" Sky mendekatkan wajah mereka berdua untuk meredam emosi yang mulai naik karena penolakan wanitanya.
"Ricardo, Alana Ricardo!" Ucap Alana dengan tegas. "Dan satu lagi, apa kau lupa kau sudah memiliki Rachel. Jadi bagaimana bisa kau berkata seperti itu!"
Sky terdiam, ia lupa masih memiliki Rachel sebagai kekasihnya. "Aku akan memutuskannya."
"Kau benar-benar gila!" Alana menggelengkan kepalanya. "Semudah itu kau memutuskan hubungan dengan orang yang kau cinta hanya untuk memulai denganku?" Itulah yang ditakutkan Alana sampai tidak mau lagi menjalin hubungan dengan pria manapun. Karena baginya semua pria sama saja, mereka akan cepat berpaling pada wanita lain jika menemukan yang baru.
"Aku hanya berpikir logis, kita sudah menikah berbagi kehangatan jadi—"
"Lupakan." Alana berhasil mendorong tubuh Sky. Ia pun berjalan menuju bathroom dengan menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.
"Al aku tanya sekali lagi dan ini yang terakhir. Maukah kau menjalani pernikahan ini bersamaku, memulainya dari awal?"
"Tidak, aku tidak mau. Aku lebih tertarik dengan hubungan kita yang sekarang, saling memuaskan sampai kesepakatan kita selesai." Setelah menjawab pertanyaan itu Alana masuk kedalam bathroom lalu menangis di sana. Sebegitu berat rasa trauma yang dirasakan Alana setelah kegagalan hubungannya dengan Abian, sehingga ia tidak berani menjalin hubungan dengan pria mana pun.
Seperti yang dikatakan Dad Antoni, Alana memang terlihat kuat dari luar namun begitu rapuh di dalam. Mungkin bagi yang belum merasakan di posisi Alana akan berkata mudah untuk move on dari masa lalu. Tapi bagi Alana yang merasakan bagaimana dikhianati oleh orang-orang yang dicintai dan disayangi itu begitu berat dan sakit. Ditambah dengan omongan-omongan orang yang menyudutkannya, mengejeknya, seperti yang dilakukan Rachel sampai membuatnya merasa rendah diri untuk bisa mendapatkan cinta tulus dari seorang pria.
Apalagi setelah kejadian tadi, dimana Sky dengan mudahnya meminta mereka melupakan kesepakatan dan menjalani pernikahan dari awal, sampai melupakan kekasihnya hanya karena Alana sudah memberikan sebuah kenikmatan di atas ranjang. Benar-benar brengsek bukan.
Sementara itu Sky yang masih berada di atas ranjang, mengepalkan kedua tangannya dengan erat atas penolakan yang dilakukan Alana. Penolakan, satu kata yang membuatnya selalu emosi jika itu berkaitan dengan seorang wanita. Itulah mengapa ia sangat mencintai Rachel, karena wanita itu tidak pernah menolak apa yang diinginkannya.
"Baiklah jika itu mau mu Alana Ricardo, maka kita akan menjalani pernikahan dengan berbagi kehangatan hanya sampai sembilan puluh sembilan hari."