Vanila Fedora, gadis berusia 27 tahun itu tiba-tiba di culik oleh kedua orang tuanya yang dulu sudah menelantarkan dirinya. Wanita itu dipaksa menikah dengan mantan suami kakaknya demi anak kecil yang bernama Baby Fiona Barnett. Vanila juga di paksa oleh Calvin Barnett pria yang akan menjadi suaminya untuk melahirkan seorang putra yang akan menjadi penerus keluarga Barnett. Seperti apa kehidupan rumah tangga Vanila dan Calvin ? Yuk kepoin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Vanila pun keluar dari kamar mandi, ia melihat pemandangan indah. Di mana Calvin dan Baby sedang tidur di dalam pelukan Calvin.
Ia pun berjalan mendekat dan menarik selimut untuk menutupi tubuh Baby dna Calvin. Saat hendak pergi, tanganya di tahan oleh Calvin.
“Mau ke mana?” Tanya Calvin kembali membuka matanya. “Tidurlah di sini, Baby bilang dia senang saat tau kita berdua ada di atas ranjang yang sama dengan Baby.” Pinta Calvin.
“Aku…” ucap Vanila ragu.
“Aku tidak akan memakanmu.” Ucap Calvin, dia tau jika Vanila belum bisa menyerahkan tubuh dan hidupnya pada Calvin.
Namun Calvin juga tidak mau kalau harus terus bersikap kasar pada Vanila hanya karena kekesalannya pada Bella. Calvin sadar jika Vanila dan Bella adalah orang yang berbeda, apalagi saat tau jika Vanila dan keluarganya tidak akur.
Vanila pun mengangguk, lalu naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya di sisi kiri Baby. Sementara Calvin berada di sisi kanan Baby.
Vanila menatap langit-langit kamar itu, banyak hal yang ingin dia tau tentang Bella. Bukan karena iba atau kasihan namun lebih ke rasa penasaran karena sudah lama bersikap tidak perduli dengan keluarganya, lalu ia tiba-tiba ia melihat perubahan besar dalam keluarganya yang membuatnya terkejut tidak percaya.
“Sebelum dia menikah, kami adalah pasangan kekasih.” Ucap Calvin tiba-tiba sambil menatap langit-langit kamar itu. Ia mengusap-usap lembut tangan Baby yang sedang di peluknya.
Vanila pun menoleh ke arah Calvin, ia terkejut karena Calvin mengetahui isi kepalanya.
“Aku di tinggal nikah saat perasaanku semakin dalam, dan aku menunggu berharap Bella bisa kembali padaku sampai saat di mana ia di kecewakan oleh suaminya yang ternyata memiliki anak dari wanita lain di masa lalunya.” Ucap Calvin dengan helaan nafas kasar.
Vanila pun memiringkan tubuhnya untuk menatap Calvin dan fokus pada pria itu karena cerita yang ia dengar semakin menarik di telinganya.
“Saat itulah aku menemuinya dan bilang padanya jika aku masih menginginkannya dan berharap dia kembali padaku, tanpa aku sadari permintaanku saat itu akan melukai seseorang. Seorang malaikat kecilku.” Ucap Calvin sambil menatap ke arah Baby, lalu mencium kening putri mungilnya itu.
“Maafkan Daddy, Daddy bener-bener minta maaf sayang. Daddy egois.” Ucap Calvin terus mencium pipi kiri dan kanan malaikat kecil yang sedang tertidur pulas itu.
Tanpa sadar Vanila mengangkat tanganya dan mengelus kepala Calvin. “Jangan menyesali sesuatu yang sudah terjadi, kamu beruntung karena memiliki anak seperti Baby. Kita hanya perlu fokus pada kebahagiaannya sekarang, mengganti air mata yang pernah Baby keluarkan dengan senyum bahagianya.” Ucap Vanila sambil tersenyum walau matanya mulai berkaca-kaca karena terhanyut dalam cerita yang di bicarakan Calvin.
Calvin pun mengangkat wajahnya dan menatap Vanila, istrinya itu terkejut karena Calvin terisak dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
Dengan cepat ia menarik tengkuk leher Calvin dan memeluk leher pria itu.
“Baby bilang kamu adalah cinta pertamanya, dia pernah bilang kalau dia beruntung memiliki Daddy sepertimu.” Vanila semakin mengeratkan pelukannya.
Sementara di tempat lain, Bella kini kembali membanting ponselnya.
“Sialan! Dasar Vanila kurang ajar! Dia selalu mengambil semua yang ku miliki.” Pekik Bella kesal. Dengan rambut yang sudah tak beraturan, bahkan pakaianya pun berantakan.
.
To be continued…
ga bertele tele..
q suka thooor..