NovelToon NovelToon
Honey, You Belong To Me

Honey, You Belong To Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Bercocok tanam
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: koeceng_olen

Karina Yuika seorang gadis yatim piatu, gadis SMK biasa dari Akademi TKJ, gadis yang optimis terhadap hidupnya dan selalu memancarkan aura positif ke orang sekitarnya dan tergantung orangnya se-frekuensi hayuk, sengaja gelud siap adu jotos wkwk. Gadis yang hidup sederhana, bisa mendapatkan perhatian dari seseorang....? Seorang gadis cantik, sederhana, kuat dan kadang-kadang sedikit nakal.

Seorang gadis cantik, didalam hidupnya hanya ada 3 kegemaran: mencari uang, mendapatkan uang, dan mengumpulkan uang! Karina Yuika, gadis yang dijuluki "Si Gadis Cantik"
Kisah seorang gadis cantik dan seorang lelaki yang memiliki watak kejam dan seorang dari masa lalu.

Alfist Anderta Eckart sosok direktur yang dingin!!! dan memandang rendah semua orang;
"Hei, kamu tidak akan bisa kabur lagi!"
'Apa yang harus gw lakukan jika seorang dari keluarga besar mengejarku! Mengapa tidak bisa menjauh?'
"Dengan adanya tanda ini, kamu sudah jadi milikku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon koeceng_olen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

gimana nih ngobatin nya?

"Oh jadi gw ke panti asuhan pun lu pantau Al?" interogasi nya lagi sambil berbisik

"Ngak hanya kebetulan saja Baby" elak nya

"Terus lu mau bawa gw kemana, dengerin ya, sepenuhnya gw lum maafin kejadian pagi tadi"

"Tau kok, Aku tidak akan melukai kamu Baby" bisik Alfist lembut, sesampainya di parkiran Alfist membuka pintu mobil.

"Pulang ke rumah bosen, atau kita ke rumah lu Al, ke Mansion, gw mau bawa pulang foto foto gw yang ada di kamar lu, ya kali foto foto gw ada di situ, ih ngeri"

"Kapan kapan ya Baby, aku ada perlu di Perusahaan Eckart" pinta nya, foto foto itu bukti bahwa Karin selalu aman.

"lah terus ngapain bawa gw, gw bosen di rumah, kerja di supermarket masih lama, yang bener ajahh, rugi dong"

"kamu ikut aku ke kantor gak akan rugi, kalau mau kerja jadi sekretaris CEO Tuan Eckart pun aku akan menyetujuinya" seringai nya

Karin terkejut. "Sekretaris CEO, Ahahaha, pake jalur dalem ni kisah nya".

Alfist tersenyum. "Aku yakin kamu bisa. Kamu cerdas dan memiliki potensi."

Akhirnya Karin menurut, Karin kepo dengan Perusahaan Eckart, Alfist menelpon Saki untuk menyediakan makanan untuk Karin di kantor

Perusahaan Eckart berdiri megah di pusat kota, dengan gedung setinggi 20 lantai dengan desain futuristik dan modern yang dilapisi kaca dan baja yang memantulkan cahaya matahari. Di dalamnya, dekorasi mewah dan modern menciptakan suasana profesional. Lobby mewah dengan lantai marmer dan langit langit tinggi, Di lobby, resepsionis cantik menyambut tamu dengan senyum. Di belakangnya, layar LED menampilkan logo Eckart Group. Dekorasi interior yang elegan dengan warna netral dan aksen hijau. Tanaman hidup di setiap lantai untuk meningkatkan kualitas udara. Fasilitas yang mazing menurut Karin sekelas Perusahaan tidak pernah selengkap ini, Kafe kantor dengan menu sehat dan minuman segar, Gym dan ruang yoga untuk karyawan, perpustakaan dengan koleksi buku bisnis dan teknologi, Auditorium untuk pertemuan dan seminar, Parkir yang luas dan aman. Karin terkesan kesekian nya dengan lingkungan kerja yang profesional dan inovatif di Perusahaan Eckart. Kantor ini dipenuhi dengan karyawan muda dan berbakat, bekerja dengan semangat dan profesionalisme. Suasana kerja yang dinamis dan kreatif membuat Karin merasa tertarik.

Saat tiba di kantor, Karin takjub dengan kemewahan interior dan pemandangan kota. Alfist memperkenalkannya kepada Saki, asisten pribadinya. Saki menyambut Karin dengan hangat. "Selamat datang, Nyonya Eckart. Kami telah menyiapkan makanan untuk Anda."

"Wait, Nyo.... nyonya? gak salah denger kak Saki, aku adiknya Bang Alfist bukan nyonya" tegas nya sambil tersenyum

"Baby, jangan ngadi ngadi di sekolah kamu gak mau ketahuan kita ini sepasang kekasih, aku menurut untuk bersandiwara, Saki tau apa yang harus diucapkan" tegas nya

"Ahhaha, ohh begitu, baiklah terimakasih, Kak Saki, btw ini ayam geprek?" Karin tak bisa menolak fakta nya seperti itu

"Iya nyonya" angguk nya

"Saki ini tidak pedas kan, jangan sampai Karina sakit gara-gara kepedasan" tegas nya khawatir

"Nggak kok Bos, saya beli yang level 1 sama sekali tidak pedas, kata yang punya restoran Haechan ini gak pedas sama sekali" terang nya, Karin mendengar itu, Haechan itu restoran dekat Supermarket dia bekerja, jauh banget beli nya, beda arah lagi sama Perusahaan Eckart.

"Mau makan dimana Baby, di ruangan ku atau ke atas atap?" tanya nya

"Atas aja Al"

Saat istirahat makan siang, Alfist mengajak Karin ke rooftop. Pemandangan kota yang indah dan angin sepoi-sepoi menciptakan suasana romantis.

"Ah, nikmat nya" angin sepoi mengenai wajah putih nya

Alfist berdiri dekat Karin, suaranya lembut. "Baby, aku senang kamu di sini. Kamu membuat hari hari ku lebih cerah."

Karin merasa jantungnya berdegup kencang. "Emm, Al" Karin menahan gejolak hati jangan sampai mudah terpesona

Alfist tersenyum, mata mereka berpapasan. Saat itu, Karin merasakan getaran.

"Al, siapa saja yang kamu suruh untuk CCTV aku selama ini?" tanya Karin berusaha serius

"Saki" jujur nya

"Pantas dia tahu ayam geprek yang biasanya aku beli, jadi pertanyaan gw sekarang apa kalian masih akan melakukan hal itu?"

"Menurut mu bagaimana, Baby" tanya balik Alfist

"Aku tidak suka di pantau terus seperti itu, aku tidak nyaman pemantauan terus menerus ini, aku merasa privasi gw benar-benar hancur, aku merasa kebebasan ku terbatas Al, kau paham, bagaimana dengan dirimu jika diperlakukan seperti itu, menurut mu bagaimana?" Seketika Alfist terdiam

"Jujur aku akan melakukan nya terus Baby, jika perlu foto mu akan aku panjang di seluruh dinding di Perusahaan ini"

"Hah, capek capek, penyakit atau apah ini, tukang somay main futsal, you okay Al, gw kok stress ya denger nya" ucap Karin, sedikit berpantun

Alfist tertawa, matanya berbinar. "Kamu pikir aku gila, Baby? Tapi aku serius. Aku ingin melindungi kamu."

Karin tersenyum sinis. "Melindungi atau memenjarakan?"

Alfist mendekati Karin, suaranya lembut. "Aku tidak ingin kehilangan kamu, Karin. Aku peduli."

Karin merasa jantungnya berdegup kencang, tapi dia tidak ingin menyerah. "Aku tidak butuh perlindungan, Al. Aku bisa menjaga diri."

Alfist mengambil napas dalam-dalam. "Aku hanya ingin melindungimu, Karin. Aku khawatir."

Karin menatap matanya. "Aku mengerti, tapi aku tidak ingin kehilangan kebebasanku. Tolong, berhentilah memantau aku."

Alfist terdiam, lalu mengangguk. "Baiklah, aku akan berhenti. Tapi janji aku akan selalu menjagamu dari jauh."

Karin merasa lega, tapi masih ragu-ragu.

Saat itu, Saki memasuki teras. "Bos, ada pertemuan penting."

Alfist terpaksa meninggalkan Karin. "Nanti kita lanjutkan, Baby."

Karin seketika mendekati Sakit yang hampir sejajar berjalan dengan Alfist. "kak Saki, aku ingin bertanya sesuatu." bisik nya, dan Alfist pun melihat hal itu, Karin dengan syarat tangannya menyuruh Alfist duluan, Saki menoleh. "Tentu, Nyonya. Apa itu?" bisik nya juga

"Apa motif Alfist menyuruh kakak memantau aku terus?" tanya Karin dengan penasaran

Saki terlihat terkejut kenapa Karin tahu dan ragu-ragu sebelum menjawab, "Maaf, Nyonya hal ini saya kurang tahu tapi yang pasti beliau khawatir tentang keselamatan, Nyonya. Bos tidak ingin Nyonya kenapa napa."

Karin mengerutkan kening. "Tapi kenapa dia begitu obsesif?"

Saki berhenti sejenak sebelum menjawab, "Mungkin karena masa lalunya, Bos Alfist pernah kehilangan yang dicintainya. Dia tidak ingin mengalami hal yang sama lagi."

Dicintainya? Siapa? Kekasih? bukannya Alfist bilang gak punya kekasih sebelum nya berarti keluarga? why, kenapa keluarga nya?

"Jadi, itu sebabnya dia memantau aku?" Karin bertanya dengan penasaran.

Saki mengangguk. "Ya, Nyonya. Bos ingin melindungi Anda dari bahaya."

Karin merasa campur aduk. Di satu sisi, ia merasa terganggu dengan pengawasan Alfist. Di sisi lain, ia mulai memahami motif di balik tindakan Alfist.

"Tapi, mengapa dia tidak berbicara langsung denganku?" Karin bertanya lagi.

Saki tersenyum. "Bos Alfist tidak ingin Anda merasa terjebak atau terpaksa. Dia ingin Anda merasa aman dan bebas."

Karin ingin bertanya tapi "Saki, siap kan segala sesuatu untuk pertemuan ini" perintah nya setelah menunggu Karin dan Saki yang melambatkan diri di perjalanan, Saki langsung melakukan tugas nya "Saya permisi nyonya" dan di anggukan dari Karin "Hem"

Alfist membawa Karin ke kantor nya.

"Baby, makan di dalam saja yah, dan perintah ku ini harus di turuti jangan membuka komputer, di situ ada data penting" tegas nya, Mendengar larangan itu, Karin semakin penasaran. la berpikir, apa yang sebenarnya tersembunyi di balik komputer Alfist?

Saat Alfist pergi, Karin segera menghampiri komputer. Ia membuka layar dan menemukan folder rahasia bernama "Burung Kenari ku" Karin mencari nama diri sendiri tapi tidak ketemu, dan kebetulan ketemu folder Burung Kenari Ku, didalam nya, ia menemukan foto foto, rekaman percakapan, dan catatan tentang kegiatan sehari harinya, Karin bukan lagi terkejut sudah specles tak bisa berkata kata.

"Hah.... " hela nya, "Cinta? ini kah cinta? atau mengontrol? cinta nya tidak sadar menyakiti aku, keamanan? ini bukan keamanan, ini penahanan, mengontrol dan memantau aku bukan lah cinta" ucapan pada dirinya sendiri, ntah ada CCTV atau penyadap suara di sini Karin tidak peduli

1
Dadi Bismarck
Sudah jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya, semakin penasaran dengan jalan ceritanya 😍
koeceng_olen: ehehehe, thanks dude😋
total 1 replies
HEEJIN
Menakjubkan!
koeceng_olen: thanks bestie (≧▽≦)
total 1 replies
Carlos Vazquez Hernandez
Ngehubungin perasaan. 💔
koeceng_olen: iya bayangin aja menghubungi perasaan mereka saling pangutan 🍊😋😽
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!