Vania gadis cantik pekerja keras yang harus mengalami kecelakaan hingga membuatnya terluka parah.Saat dia koma di rumah sakit hal yang ajaib terjadi. Jiwanya berpindah ke seorang gadis lugu dan mempunyai tubuh yang gemuk.
Beby nama gadis itu. Hidupnya penuh dengan kemalangan. Sering di tindas ibu tiri dan adik tirinya. Bahkan tunangannya pun tak memperlakukan dia dengan baik.
Mampukah Vania yang masuk ke tubuh Beby merubah nasip buruknya. Dan kembali ke tubuh aslinya. Akankah Beby bisa mendapatkan cinta tunangan yang ia cintai itu.
Yuk baca ceritanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamparan Beby
"Tentu saja dari tunanganku, dari siapa lagi, "
Jessica menarik tangan Beby ia memperhatikan cincin berlian yang berkilau itu. "Kamu itu gak pantes pake cincin sebagus ini. Cincin ini cocoknya disematkan di jari cantikku, bukan di jari jelek kayak punyamu. "
Ia mencoba menarik cincin itu dengan paksa. Namun Beby mendorong tubuh Jessica , membuatnya jatuh tersungkur.
"Apa kamu itu sukanya merebut yang bukan milikmu.Kenapa kamu sangat terobsesi denganku. Apa kamu merasa tersaingi dengan wanita gemuk ini ha... "Sentak Beby.
Jessica bangkit, " Berani kamu mendorongku, kamu sudah berani melawanku ya."
Jessica geram, ia mengangkat tangannya hendak menampar wajah Beby. Namun ia tak tau kalo Beby yang sekarang bukanlah Beby yang dulu sering ia hardik.
Seketika Beby menahan tangan Jessica. Ia mencengkramnya dengan kuat. Jessica terlihat kesakitan saat tangan Beby meremas tangannya. Ia mencoba untuk melepaskan tangannya namun semua itu sia-sia.
"Jaga sikap kamu ya, aku akan beri kamu pelajaran karena sudah bersikap kurang ajar sama kakak kamu. Aku lebih tua dan aku ini kakak kamu ,Jessica! "
"Plaaak ... "
Tangan kiri Beby berhasil mendarat di pipi mulus milik Jessica. Seketika Jessica meringis kesakitan. Ia tak menyangka dia mendapatkan tamparan dari seorang Beby yang selalu ia anggap sebagai babunya.
Tak mereka sadari adegan itu dilihat oleh Barra. Barra diam-diam memperhatikan pertengkaran mereka. Ia juga tak menyangka kini Beby seberani itu, padahal selama ini ia tau kalo ibu tiri dan adik tirinya selalu menyakiti dirinya.
"Auuuu ... Sakit tau. " Teriak Jessica.
"Mama ... ! "
Mendengar teriakan Jesika ,Evelyn segera berlari menghampirinya. Begitupun dengan ayah mereka Charles.
"Ada apa sayang? " Tanya Evelyn.
"Ia ada apa, kenapa berteriak. " Ucap Charles.
Jessica memainkan sandiwaranya. "Ma, kak Beby menamparku. Pipiku sakit banget ma. "
Evelyn melotot. "Apa ,kamu ditampar. Beraninya kamu. "
Charles mendekat ke arah Beby. "Apa semua itu benar sayang. Kenapa kamu menamparnya sih. "
"Aku tidak berniat menamparnya ayah, mana mungkin aku menampar adik tersayangku. Tadi aku melihat ada nyamuk gede dipipinya.Ya karena reflek aku pukul nyamuknya. Kan aku gak mau pipi adik aku yang mulus ini jadi bentol-bentol ,iya kan. " Tutur Beby sambil memukul perlahan bahu Jessica.
Mendengar ucapan Beby membuat Barra tersenyum geli. Ia tak menyangka Beby bisa membuat alasan seperti itu. Ia makin penasaran dibuatnya.Makin kesini ia seperti melihat orang lain didiri Beby.
"Oh, Ayah kira ada apa. Ya sudah tidak usah ribut lagi. Lagian Beby kakak kamu cuma mau membantumu. " Ucap Charles.
"Dia bohong Ayah. Dia tadi sungguh menamparku, "
"Sudahlah jangan dipermasalahankan lagi,kakak kamu hanya berniat baik. Sudah kita masih banyak tamu."Tutur Charles sambil meninggalkan mereka.
"Ma ... Dia jelas menamparku, dia berbohong ma."
Evelyn mencoba untuk menenangkan Jessica. "Ia mama tau kalau kamu gak mungkin berbohong. Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Mama janji akan membalasnya nanti. " Bisik Evelyn.
Beby memutar bola mata malas."Hu, banyak banget ni nyamuk. Awas ya nanti digigit lagi. "Tutur Beby sambil berjalan menjauh dari Jessica dan Evelyn. Terlihat Beby tersenyum smirk.
Jessica menyentakkan kakinya. Ia merasa Beby telah menghinanya. Ini kali pertamanya ditampar.Rasa sakit dipipinya tak akan pernah ia lupakan. Ia tak menyangka Beby mempunyai sifat bulus seperti itu. Mereka menatap Beby dengan geram.
DUKUNG AUTHOR DENGA LIKE, KOMENT DAN VOTE.