Menikah adalah suatu keinginan setiap orang tapi apa yang terjadi jika menikah dengan orang yang tidak di kenal.
Itulah yang kini dialami oleh seorang gadis bernama Adhiba Noora Yasmin.
Gadis berusia 18 tahun baru saja masuk kuliah semester pertama itu pun terpaksa menikah atas permintaan Ayahnya yang kini sedang sakit parah.
Tanpa di duga itu adalah permintaan terakhir sang Ayah karena setelah acara ijab kabul selesai sang Ayah pun menghembuskan napas terakhirnya membuat nya hatinya terpukul.
Kesedihan pun menyelimuti hatinya.
Apa yang harus dia lakukan nya sekarang?
Lalu apakah suami yang tidak di kenalnya itu akan menerimanya sebagai seorang istri ataukah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Seminggu sudah Noora menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan semua biaya pengobatan nya di tanggung oleh keluarga pelaku yang kebetulan dari keluarga berada tapi mereka hanya menanggungnya selama semua korban masih berada di dalam rumah sakit setelahnya mereka pulang keluarga mereka tidak menanggung nya lagi karena terlalu banyak korban yang terluka karena ulah dari salah satu anggota keluarga mereka.
Noora kini sudah duduk di kursi roda untuk bersiap-siap pulang ke rumah.Dengan di bantu Mimin dan juga Bu Wati yang kini sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam tas nya.
Setelah selesai ketiganya pun berjalan keluar dari ruang rawat itu.Mimin mendorong kursi roda Noora sedangkan Bu Wati membawa kan tas dan juga tongkat untuk Noora.
Kini ketiganya sudah berada di depan Lobby rumah sakit di sana ada Pak Jojo suami Bu Wati yang menunggu mereka di samping mobilnya.
Dengan gerakan cepat laki-laki itupun langsung membantu sang istri mengambil alih tas dan juga tongkat dan menaruhnya di bagian bagasi mobil.Setelahnya dia pun langsung membantu mendorong kursi roda yang telah kosong dan menaruhnya di dekat petugas yang ada di Lobby.
Kini Noora pun duduk di kursi bagian penumpang bersama Mba Mimin sedangkan Bu Wati duduk di kursi depan tepat di samping suaminya yang kini menyetir mobil.
Beberapa menit kemudian mobil mereka pun sampai di tepat di depan tempat kontrakan yang Noora sewa.Di sana kedatangan mereka sudah di sambut oleh beberapa orang.Gadis itupun terkejut melihat nya membuat Mimin yang sudah kembali mengambil tongkat untuk nya bertanya
"Kenapa Noor, kok kamu bingung begitu? tanyanya ingin tau.
" Kok banyak orang Mba?
"Oh Mba kira kenapa.Mereka memang menunggu mu pulang".ucapnya sambil membantu gadis itu turun dari dalam mobil.
Gadis itupun hanya terdiam dan mencoba untuk tersenyum saat melihat beberapa orang yang di kenal nya berdiri menunggu kedatangannya.
" Selamat datang Noor".ucap seseorang tetangga kontrakan nya.
"Iya Mba Tri makasih".
Dan satu persatu mereka menyalaminya dan kini Noora pun sudah berbaring di tempat tidur di dalam kamarnya dengan temani oleh Mimin sedari tadi membantu serta menjaganya.
" Mba Min".panggil Noora membuat wanita dewasa yang sedang sibuk mengepel lantai karena tadi kena tumpahan air itupun langsung menoleh kearah nya.
"Iya Noor ada apa?Kamu butuh sesuatu? tanyanya sambil meletakkan alat pel dan mendekati kearah tempat tidur di mana gadis itu kini sedang berbaring.
" Terima kasih".
"Terima kasih untuk apa Noor?
"Untuk semuanya."
"Sesama saudara kita harus saling membantu".
"Iya Noor tau Mba, tetap saja Noor merasa tidak enak karena Mba kan mempunyai warung nasi dan pastinya sangat sibuk tapi karena menjaga Noor sedangkan warung nasi juga membutuhkan kehadiran Mba".katanya dengan raut wajah bersalah dan wanita dewasa itu hanya tersenyum
" Kamu tidak usah khawatir Surti bisa meng-handle nya kan di bantu Dini jadi kamu tidak usah pikirkan hal itu, lebih baik sekarang kamu fokus untuk penyembuhan luka kamu aja".
"Tapi".
" Tidak ada tapi-tapian, Mba ikhlas Noor. Sekarang istirahatlah orang sakit itu harus banyak beristirahat biar cepat sembuh. "ucapnya sambil kembali mengambil alat pel nya dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi.
Sementara di apartemen.
Emir memasuki ruang kerjanya setelah seharian laki-laki keluar rumah untuk mencari keberadaan istri nya tapi hasilnya masih tetap sama tidak ada hasilnya.Dengan raut wajah lelahnya laki-laki itupun duduk di kursi kerja nya sambil memijat kepala nya yang sedikit pusing.
"Lebih baik aku pusing memikirkan pekerjaan daripada mencari keberadaan gadis itu".gerutunya sambil menyandarkan kepala nya pada sandaran kursi tapi ketenangan nya pun sedikit terganggu saat sesuatu jatuh dari atas mejanya.
Dengan malas dia pun melihat nya.Sebuah map coklat tergeletak di atas lantai.
"Map apa ini? tanyanya sambil mengambil nya dan membuka nya tapi tidak jadi karena seseorang mengetuk pintu ruang kerjanya.
Tok... tok... tok
"Masuk".suara orang dari dalam.
Pintu pun terbuka terlihat seorang wanita paruh baya datang sambil membawa sebuah nampan berisi segelas kopi hitam di atas nya.
"Ini kopinya Tuan".katanya sambil menaruhnya di atas meja kerja Tuan Mudanya.
" Iya Bi, terima kasih".
"Sama-sama Tuan. Saya permisi".ucapnya sambil berbalik hendak pergi tapi suara Tuannya membuat nya kembali ke posisi semula.
" Bi,ini Map siapa? tanyanya sambil memperlihatkan sebuah Map coklat kepada wanita itu.
"Oh ini tadi asisten Tuan Besar mengirim nya untuk Anda Tuan katanya berkas penting dan harus Tuan Muda baca".ucapnya memberitahu.
Emir membuka nya setelah asisten rumah tangga nya pergi.Dengan cepat dia pun manarik berkas di dalamnya dan alangkah terkejutnya saat membaca nya.Tiba-tiba saja tubuhnya bergetar setelah membacanya.
"Apa ini sebuah fakta?Aku harus bertemu mereka dan langsung menanyakan nya".ucapnya sambil mengambil kunci mobilnya lalu bergegas keluar dari dalam ruangan nya tanpa menyentuh kopinya.
Langkah nya begitu tergesa-gesa hingga membuat wanita paruh baya yang sedang membersihkan ruangan tamu pun terkejut saat melihat nya dan bertanya-tanya
"Ada apa dengan Tuannya? tanyanya dalam hati.
Sementara itu laki-laki itupun kini telah memasuki mobilnya dan langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di tempat tinggal kedua orang tuanya.
Tidak beberapa lama kemudian mobilnya pun kini sudah sampai di depan kediaman kedua orang tuanya dan turun dalam mobilnya sambil membawa Map coklat di tangan kanannya.
Saat masuk dia di sambut oleh kepala pelayan.
"Selamat datang Tuan Muda".sapanya sambil menunduk hormat.
" Hem, dimana kedua orang tua ku? tanyanya langsung ke intinya.
"Tuan dan Nyonya ada di halaman samping Tuan Muda".katanya memberi tahu dan tanpa berkata apa-apa laki-laki itupun langsung melangkah menuju halaman samping membuat kepala pelayan itupun hanya terdiam tanpa berkata apa-apa.
Emir pun sampai lalu dia berdiri tepat di hadapan pasutri yang kini sedang menikmati waktu bersantai.
"My, Dad.Apa ini benar? tanyanya sambil meletakkan Map coklat di atas meja dekat kursi tempat mereka kini duduk.
" Salam dulu".ucap Mommy nya membuat laki-laki muda itupun menyadari kesalahannya.
"Assalamualaikum".
"Walaikumsalam.Nah begitu baru benar".jawab Mommy nya masih dengan raut wajah yang tak ramah sedangkan laki-laki muda itu hanya bisa membuang napas kasar ke udara menetralisir rasa kesalnya.
" Ada apa? tanya Laki-laki patuh baya sambil menatapnya.
"Apa semua dalam Map itu benar?
" Kamu sudah membacanya?
"Iya.Dan itu salah satu alasan nya aku ke sini,apa benar kalau gadis itu adalah Adhiba gadis masa kecilku? tanyanya ingin tau.
" Kalau itu benar kamu mau apa? Mau mengulang waktu dan tidak mengabaikan keberadaan nya? tanya Daddy nya lagi sedangkan Mommy nya hanya terdiam karena masih kesal dengan kelakuan putranya.
"Kenapa kalian tidak bilang!katanya dengan raut wajah sedikit frustasi.
" Untuk apa kami kasih tau toh istri mu pun tak akan mengingat nya".jawab Daddy nya lagi membuat Emir langsung mengerut kan kening karena bingung.
"Apa maksud Daddy?
"Gadis itu amnesia".jawabnya hingga membuat nya terkejut.
" Amnesia? tanyanya ulang.
"Iya".
" Sejak kapan?
"Sejak kamu pindah sekolah ke luar negeri".jawab Daddy nya dan membuat laki-laki itupun terkejut berarti sudah 11 tahun lebih.
Di saat diri nya sedang terlihat frustasi tiba-tiba ponselnya pun berdering terlihat nama seseorang tertera di sana
" Juna".
Dengan cepat dia pun mengangkat nya
"Hallo".Jawabnya dan mendengarkan sang asisten pribadinya itu berbicara hingga raut wajahnya pun terkejut hingga dia pun terdiam cukup lama lalu tanpa berkata apa-apa dia pun langsung berlari meninggalkan kedua orang tuanya dan membuat kedua paruh baya itupun menatap nya dengan sorot penuh tanda tanya.
"Kenapa dengan putra mereka?
bersambung
"
Setidaknya kasih tau aku".
jangan dipikir pembacamu akan naik dg diviralkan. akun kamu bisa saya tumbangkan
hufft