Sejak paham akan jati dirinya, Ringgo berontak dan menjadi 'liar' hingga 'Papa' terpaksa 'mengkarantina' dirinya hingga menjadi seorang perwira. Hatinya pernah patah karena kekasihnya mencintai Rudha, 'kakaknya sendiri'.
Kericuhan masih belum usai saat tanpa sengaja dua gadis hadir dalam hidup Letnan Ringgo dan Letnan Arre tanpa ada hati pada dua gadis malang tersebut. Kelakuan bengal mereka nyaris membuat dua wanita nyaris bunuh diri hingga mereka harus menanggung sesuatu atas keadaan.
Ujian Tuhan belum terhenti hingga petaka datang dan mengubah jalan hidup mereka melalui hadirnya Letnan Ribas.
Akankah hati mereka bersatu atau malah akan menjadi masalah pada akhirnya dan di saat yang sama, seorang wanita itu menggoyahkan perasaan para pria??
SKIP yang tidak tahan dengan KONFLIK. PENUH KONFLIK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Rahasia ( 1 ).
Sesuai permintaan Niken, lomba tangkap bebek pun di laksanakan saat acara olahraga bersama dinas.
Mau tidak mau Bang Ribas yang gagah penuh wibawa harus ikut menyingsingkan lengan dan turun tangan demi Niken.
Suara riuh dan heboh para ibu-ibu muda turut bersorak memeriahkan acara saat Danton ganteng ikut serta dalam lomba. Hal langka pasalnya Danton tidak pernah sekalipun masuk dalam arena lomba apapun.
Dengan mata tertutup kain, Bang Ribas meraba-raba mencari bebek yang berkeliaran di lapangan.
Tak hanya Bang Ribas saja yang ada disana. Bang Haidar pun turut membantu. Danton humble vs Danton garang kini merangkak mencari bebek dan angsa.
"Maaaaasss.. ke kanan..!!!" Teriak Niken.
Bang Ribas pun mengarahkan badannya ke arah kanan dan Bang Haidar yang ada di depannya pun ikut berbalik arah ke kanan.
grrrpp..
Bang Haidar menubruk Bang Ribas. "Kenaaaa..!!" Pekiknya.
Bang Ribas langsung membuang penutup matanya, ia mendorong Bang Haidar karena merasa geli dengan dekapan littingnya itu.
"Astaghfirullah.. jijik, Daaaarr..!!!!!!" Teriak Bang Ribas.
Bang Haidar ikut membuka penutup matanya. "Laaaahh, kowe to????"
"Apa-apaan sih??" Bang Ribas segera kabur dari arena dan menghampiri Niken.
Awalnya Bang Ribas begitu kesal namun melihat tawa Niken hatinya pun luluh. Senyumnya pun mengembang.
"Yaaaaa.. baru saja kita lihat senyum Danton, ya..!! Senyum Letnan Ribas yang begitu menawan. Siapa yang baru tau kalau Danton kita yang hitam manis ini ternyata ganteng juga????"
Sorak sorai di lapangan semakin riuh.
"Kini kita tau kalau hanya Bu Niken saja yang bisa meluluhkan hati Sang Mamba..!!" Kata MC sore itu.
Seketika senyum Bang Ribas menghilang berganti sikap dinginnya yang semula.
Bersamaan dengan saat itu, dari kejauhan terlihat seorang pria melangkah menghampiri lapangan.
Belum saja nafas Bang Ribas berangsur normal, Niken sudah terhuyung lemas. Untung saja tangannya sigap menahannya.
Bang Ringgo pun refleks berlari hendak membantunya namun Bang Ribas melarangnya.
"Biar saya saja..!!" Kata Bang Ribas.
:
Anggota kesehatan lapangan sudah membantu menyadarkan Niken di bantu seorang istri anggota yang juga seorang bidan desa, perlahan Niken tersadar namun saat melihat Bang Ringgo, Niken kembali tidak sadarkan diri dan hal itu membuat Bang Ribas begitu frustasi.
"Tolong Abang jangan disini..!!" Pinta Bang Ribas. Wajahnya sampai pias putus asa.
"Ribas, Abang hanya ingin minta maaf. Selama ini Abang merasa sangat bersalah......."
"Sudah Bang..!!! Cukup..!!!! Abang sudah menikah dengan Laras. Kita sudah punya rumah tangga masing-masing." Ucap tegas Bang Ribas menghadang langkah Abangnya.
"Pak Ribas.. hasilnya sudah keluar..!!" Kata Bu Bidan.
"Gimana, Bu??"
"Ibu hamil, Pak." Jawab Bu Bidan.
"Alhamdulillah..!!" Seketika Bang Ribas bersujud syukur mendengar kabar yang sungguh mendingginkan emosinya.
:
"Tidaaaaaaaaaaakkk.. Niken nggak mau anak ini..!!! Niken nggak mau anak Om Ringgo..!!!!" Niken begitu histeris, untung saja saat ini mereka sudah berada di rumah hingga tidak akan ada yang mendengar suara teriakan tersebut.
"Ribas, ijinkan Abang bicara dengan Niken sebentar saja. Biar Abang tanggung jawab..!!" Kata Bang Ringgo.
"Soal apa?? Kehamilan Niken?????"
Bang Ringgo bagai tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Bibirnya terasa kelu, bagaimana pun saat ini dirinya telah memperistri Laras.
"Anak itu, anak saya..!!" Ucap tegas Bang Ribas tanpa basa basi.
"Aaaaaaaaaaaaaaa.. Niken tidak mau anak Om Ringgo..!!!!!!" Keadaan Niken semakin mengkhawatirkan dan terus berteriak. Dirinya terus histeris menolak bayi tersebut.
"Anak siapa kau bilang??? Anak itu anak saya, tidak ada hubungannya dengan Bang Ringgo..!!" Bentak Bang Ribas.
"Tapi Abang sudah pernah melakukannya dengan Niken." Kata Bang Ringgo.
"Saya tau..!! Dari seluruh gelagat yang pernah Niken lakukan, seluruhnya sudah menjelaskan bahwa kalian memang pernah bersama, tapi Abang juga jangan pernah melupakan soal kecelakaan terjun payung itu. Tulang ekor Abang sempat patah dan sistem reproduksi Abang bermasalah. Anak itu anak saya, Bang..!!"
Kening Bang Ringgo berkerut. Sungguh dirinya sama sekali tidak memahami situasinya. "Maksudmu????"
Sebenarnya Bang Ribas tidak tega mengatakannya namun dirinya juga tidak sanggup melihat keterpurukan dan kesedihan Niken.
"Obat yang Abang minum adalah obat terapi pemulihan dari kejadian dua tahun yang lalu..!!" Jawab Bang Ribas.
Seketika Bang Ringgo terduduk di lantai. Tangis Niken pun terhenti.
"Tutup pintu kamar, dek..!! Saya mau bicara dulu dengan Bang Ringgo..!!" Perintah Bang Ribas pada Niken.
:
Rasanya Bang Ringgo nyaris pingsan membaca surat keterangan dokter yang sudah di bacanya dari Bang Ribas. Tangannya gemetar, ia pun bersandar lemas.
"Kenapa tidak ada yang memberi tau keadaan ini, Abang sampai pisah dan tidak bisa memperbaiki hubungan dengan Niken dan membiarkan semua ini terjadi begitu saja. Kau ini adik macam apa, Ribaasss..!!!!" Bentak Bang Ringgo.
"Abang menyalahkan orang??? Jika Abang memang tulus sayang dengan Niken, Abang tidak akan pernah 'menoleh' beratap kata belas kasih dan kemanusiaan. Abang akan terus fokus dengan Niken. Menolong orang tidak perlu berlebihan seperti apa yang Abang lakukan pada Laras. Kita sudah sangat dewasa dan tau sama tau bahwa di luar lingkaran rumah tangga, semuanya berwarna hitam..!!!!!" Ucap tegas Bang Ribas.
Tangis Bang Ringgo pun pecah. Hatinya hancur berkeping.
"Sekarang status Abang adalah suami Laras, jadi kembali lah pada Laras dan sekarang Niken adalah istri saya secara hukum dan agama.. Tolong jaga sikapmu, Bang..!! Hargai saya..!!"
.
.
.
.
petinggi ma anak buah jg tenang
😂😂