NovelToon NovelToon
Can I Dream Of Something Beautiful? (STRAIGHT STORY)

Can I Dream Of Something Beautiful? (STRAIGHT STORY)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Mengubah sejarah / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Littlesister

Sandra, gadis yang hidup sengsara di keluarga kaya Hartawan. Sejak kecil, ia diperlakukan kejam oleh orang tuanya, yang sering memukul, menyalahkannya, dan bahkan menjualnya kepada pria-pria tua demi uang agar memenuhi ambisi keuangan orang tuanya. Tanpa Sandra ketahui, ia bukan anak kandung keluarga Hartawan, melainkan hasil pertukaran bayi dengan bayi laki-laki mereka

Langit, yang dibesarkan dalam keluarga sederhana, bertemu Sandra tanpa mengetahui hubungan darah mereka. Ketika ia menyelidiki alasan perlakuan buruk keluarga Hartawan terhadap Sandra, ia menemukan kenyataan pahit tentang identitasnya. Kini, Langit harus memilih antara mengungkapkan kebenaran atau tetap bersama Sandra untuk melindunginya. Sementara Sandra, cinta pertamanya ternyata terikat oleh takdir yang rumit bersamanya.
#foreducation

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Littlesister, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan Dendam

Farah juga termasuk salah satu anggota organisasi eksternal kampus yang diketuai oleh Damar. Mereka dan anggota lainnya sering bertemu pada pertemuan mingguan atau bulanan.

"Gue nggak ngerti kenapa junior di kampus ini pada terlalu sok tahu. Apalagi ada satu cewek di kantin itu... Cuma penjaga kantin, tapi gayanya sok suci. Gara-gara dia gua diskors dua minggu. Padahal gue lagi proses skripsi, gue jadi gak bisa bimbingan karena dia." ucap Damar kesal.

"Penjaga kantin? Maksudnya lo si Sandra?" sahut Farah.

"Oh? Lo kenal dia?" Damar menoleh ke Rina.

"Jelas. Dia kakak gue." ucap Farah

"Serius lo? Penjaga kantin itu kakak lo? Gila, gue nggak nyangka." Damar tertawa kencang saat mendengar penuturan Farah.

"Iya, dia kakak gue. Tapi jangan salah, dia tuh cuma pura-pura baik di kampus ini. Lo nggak tahu kan masa lalunya?" jelas Farah.

"Masa lalu? Ceritain dong, gue suka banget denger cerita begini." Damar penasaran.

"Gini, dulu dia itu cuma pelajar biasa. Tapi lo tahu apa yang bikin gue malu? Dia pernah tidur sama ayahnya Langit. Iya, Langit yang sekarang sering deket-deket sama dia di kantin itu yang berantem sama lo." cerita Farah.

"Ayahnya Langit?! Serius lo? Wah, ini berita besar banget. Jadi si Langit deket sama cewek yang pernah tidur sama bokapnya sendiri? Gila! Ini bakal jadi hiburan gue buat beberapa minggu ke depan." Damar terkejut besar, lalu tertawa keras dengan nada mengejek.

"Makanya, lo jangan percaya sama muka polosnya itu. Sandra itu licik. Dia cuma pura-pura polos di depan Langit. Gue yakin dia bakal bikin masalah lagi kalau nggak diajarin pelajaran." Farah antusias dengan apa yang akan terjadi dengan kakaknya.

"Makasih infonya, Farah. Lo baru aja kasih gue senjata buat balas dendam ke si penjaga kantin itu. Gue nggak bakal lupa kebaikan lo." Damar menatap Farah dengan penuh rencana.

"Ya udah, kalau lo butuh bantuan buat kasih pelajaran ke dia, bilang aja. Gue juga nggak suka dia sok-sokan di sini." Farah merasa dirinya telah menjadi pahlawan bagi Damar.

Damar memasukkan ponselnya ke saku, dengan wajah penuh rencana licik. Dalam pikirannya, ia membayangkan bagaimana ia akan mempermalukan Sandra dan Langit menggunakan informasi ini. Farah juga merasa puas karena berhasil mengungkap rahasia yang bisa menghancurkan reputasi kakaknya di kampus.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dua minggu berlalu masa skorsing telah usai, kantin Universitas Indonesia sudah sepi. Sandra sedang membersihkan meja terakhir sebelum pulang. Tiba-tiba, Damar muncul dari pintu belakang bersama dua temannya. Wajahnya dingin, namun ada senyum licik yang terukir di bibirnya.

"Halo, Mbak cantik. Masih kerja keras, ya? Hebat banget kamu. Tapi sayang, kayaknya kamu masih belum belajar dari kemarin." Damar mendekati Sandra.

"Mas, kalau nggak ada urusan, tolong jangan ganggu saya. Saya masih ada urusan, saya sibuk" ucap Sandra.

"Eits, tunggu dulu. Gue cuma mau ngajak ngobrol. Santai aja." cegah Damar.

"Jangan takut, Mbak. Gue cuma mau ngajak ngobrol di tempat yang lebih tenang. Biar nggak ada yang ganggu kita." sambung Damar.

Sandra mencoba menghindar, tapi Damar memegang lengannya dengan kuat. Dia menariknya keluar dari kantin melalui pintu belakang, diikuti oleh dua temannya. Sandra berusaha melawan, namun kekuatannya tidak sebanding dengan mereka.

"Lepasin saya! Saya nggak mau ikut kalian!" teriak Sandra.

"Sstt... nggak usah teriak-teriak. Gue kan cuma mau kasih pelajaran buat lo. Biar lo tahu, jangan macam-macam sama gue." bisik Damar seraya mengeluarkan ponselnya untuk merekam pengakuan Sandra.

"Gue cuma mau ngingetin lo sesuatu. Atau lo udah lupa? Gue tahu lo pernah tidur sama ayahnya Langit." sambung Damar.

"Tolong, Mas. Jangan bahas itu lagi. Saya mohon..." mohon Sandra.

"Jangan bahas? Oh, gue nggak janji. Soalnya kalau info kayak gini disebar, gue yakin bakal seru banget. Apalagi kalau Langit tahu, pacarnya ternyata punya sejarah kelam sama bokapnya sendiri." Damar menyeringai tanda bahwa ia menang.

"Tolong, jangan disebarkan. Ini bukan cuma tentang saya tapi juga tentang Langit, itu bakal merusak hidupnya. Saya mohon, jangan lakukan itu." Sandra memegang tangannya dengan gemetar, suaranya penuh permohonan.

"Hmm, lo minta tolong ke gue? Gimana ya, gue sebenernya nggak punya alasan buat bantuin lo. Tapi... mungkin gue bisa pertimbangkan." Damar tertawa kecil, berpura-pura berpikir.

"Apa pun yang kamu mau, saya akan lakukan. Asal kamu nggak menyebarkan fakta itu." Sandra terlihat sedikit berharap, meski masih takut.

"Gitu dong. Kalau lo setuju sama syarat gue, gue bakal pikir-pikir lagi buat nutup mulut gue." Damar tersenyum puas, melipat tangan di dada dan mematikan ponselnya, ia telah mendapatkan video yang bagus untuk diposting.

"Syaratnya gampang aja. Gue cuma mau lo lebih 'ramah' sama gue. Biar gue nggak ngerasa lo cuma perhatian sama Langit. Deal?" Damar memberikan pilihan yang berat untuk Sandra.

"Baik, saya setuju. Asal kamu nggak menyebarkan hal itu." Sandra menyetujui syarat dari Damar.

Sementara itu, Langit sedang berada di kamar mandi kampus setelah selesai makan siang. Saat mencuci tangan, ia mendengar dua orang mahasiswa berbicara dengan nada berbisik di dekat pintu.

"Gue lihat si Damar tadi bawa penjaga kantin itu keluar. Katanya mau ngajak ke tempat sepi buat 'dipecahkan' kayaknya tuh cewek masih perawan deh, kalau lo ngerti maksud gue." ucap seorang Mahasiswa.

"Dia serius banget, ya. Emang nggak kapok-kapok. Kasian banget tuh cewek." timpal Mahasiswa" lainnya

Langit langsung menghentikan aktivitasnya. Wajahnya berubah penuh kemarahan dan kekhawatiran.

"Sandra... Gue nggak bisa biarin ini terjadi." batin Langit.

Tanpa pikir panjang, Langit keluar dari kamar mandi dan mulai mencari keberadaan Sandra. Ia mencoba mengingat ke mana arah Damar pergi sebelumnya. Dengan langkah cepat, ia menuju ke belakang kampus.

"Lo pikir bisa ngelawan gue, hah? Gue bakal bikin lo nyesel udah bikin gue skors." suara itu terdengar jelas di telinga Langit, ia mempercepat jalannya.

"DAMAR! Lepasin dia sekarang juga!" bentak Langit dari kejauhan.

"Wah, Langit si pahlawan datang. Lo mau apa? Bela cewek ini lagi? Nggak kapok diskors kemarin?" Damar tertawa kecil, melepas Sandra untuk sementara.

"Gue nggak peduli sama lo, Damar. Tapi lo udah lewat batas. Kalau lo nggak mau berhenti, gue yang bakal bikin lo berhenti." Langit berjalan mendekat dengan mata tajam.

"Lo serius banget sih, Han? Cewek kayak dia nggak layak lo bela. Lo itu calon dokter, anak kaya. Dia cuma penjaga kantin yang nggak punya apa-apa. Selera lo emang rendah banget." Damar tertawa mengejek.

"Selera rendah? Itu cuma ada di kepala lo yang nggak punya moral. Lo nggak tahu apa artinya menghargai orang lain. PERGI LO SEKARANG JUGA, JANGAN SAMPAI GUA BERTINDAK YANG SAMA DENGAN KEMARIN" usir Langit.

Damar yang merasa bahwa ia baru saja selesai masa skorsing dan tidak ingin hal itu terjadi lagi, ia akhirnya tidak membalas perkataan Langit dan pergi untuk menjaga nama baiknya kali ini.

"Kamu nggak apa-apa? Kamu terluka?" tanya Langit.

"Aku... aku nggak apa-apa. Terima kasih, Langit. Kalau kamu nggak datang..." Sandra menangis pelan, menggeleng.

"Kamu aman sekarang. Aku nggak akan biarin siapa pun nyakitin kamu lagi." Langit mencoba menenangkan Sandra.

Sandra memandang Langit dengan mata berkaca-kaca, ia sangat ketakutan tadi. Langit membantu Sandra berdiri dan pergi dari tempat itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Satu bulan kemudian, Damar duduk di taman kampus bersama teman-temannya, termasuk Farah. Dia menatap layar ponselnya dengan senyum licik sambil membuka galeri foto dan video. Di layar, terlihat rekaman Sandra yang menangis dan memohon kepadanya di tempat sepi, saat insiden sebelumnya.

"Kadang orang yang sok suci itu aslinya nggak ada bedanya sama yang lain. Nih, salah satu contohnya. Kasihan banget sampai harus nangis-nangis begini." Damar tertawa kecil, mengetik sesuatu di Instagram kedua miliknya.

Damar menambahkan video Sandra menangis sambil memohon, lalu mengetik caption dengan nada melecehkan.

"Ada yang bilang dia orang baik, tapi lihat deh aslinya. Sampai minta-minta begini biar nggak bongkar kebusukannya pernah tidur sama ayah pacarnya sendiri. Ada yang kenal cewek ini? Kasih tahu gue, ya!" Damar tertawa keras sambil menekan tombol "Post".

"Kak, lo ngepost apa sih? Kok ketawa-ketawa sendiri?" Farah menoleh tertarik.

"Lihat aja sendiri. Gue cuma mau kasih tahu ke semua orang siapa si penjaga kantin itu sebenarnya." Damar menyerahkan ponselnya ke Farah sambil tersenyum puas.

Farah melihat video Sandra menangis dan memohon dalam rekaman tersebut. Wajahnya langsung berubah menjadi senyum sinis.

"Bagus banget, Kak. Ini cocok buat bikin dia malu sekampus. Biar semua tahu siapa Sandra yang sebenarnya." Farah tertawa kecil.

"Udah saatnya dia dapat pelajaran. Sekarang, gue cuma tunggu sampai orang-orang mulai komentar. Kita lihat apa si penjaga kantin itu masih bisa sok suci di depan Langit." Damar mengangguk puas.

Dia menatap layar ponselnya sambil tertawa kecil, membaca komentar-komentar awal yang mulai bermunculan di postingannya. Sebagian komentar sudah mulai menghina Sandra tanpa tahu kebenarannya.

Komentar Instagram:

- "Wah, ini penjaga kantin yang sering dibela Langit, ya? Parah banget." tulis user abcdef_glory

-"Serius nih? Selama ini dia cuma pura-pura polos doang?" tulis user pecintamicin_

-"Kasihan Langit deh, pacaran sama cewek kayak gitu." tulis user I'm your.man

Farah tertawa bersama Damar, menikmati bagaimana komentar-komentar itu mulai mengalir, sementara mereka tidak peduli dampaknya pada Sandra.

"Bagus, Kak. Sekarang kita lihat gimana Langit bakal nolong si penjaga kantin itu setelah ini." ucap Farah.

"Nggak ada yang bisa nolong dia kali ini. Ini baru permulaan." Damar tertawa lebih keras.

Postingan itu mulai viral di kalangan mahasiswa kampus. Sandra, yang tidak mengetahui apa-apa, sedang bekerja di kantin ketika beberapa mahasiswa mulai melihatnya dengan tatapan aneh, berbisik-bisik di belakangnya. Tanpa sadar, Damar telah menciptakan konflik besar yang tidak hanya melibatkan dirinya, tetapi juga Langit yang akan segera mengetahui apa yang telah terjadi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Langit sedang duduk di kelas ketika salah satu temannya menunjukkan postingan Damar.

"Ngit, lo lihat ini belum? Postingan Damar lagi viral. Sandra woi" tanya Raffi.

Langit melihat postingan itu, wajahnya berubah tegang dan penuh amarah.

"Damar... Lo udah lewat batas." Langit sangat marah

Langit segera meninggalkan kelas, menuju kantin untuk mencari Damar. Saat tiba di sana, ia melihat Damar sedang tertawa bersama teman-temannya, puas dengan keributan yang telah ia ciptakan. Langit mendekati Damar dengan langkah cepat.

"DAMAR!" bentak Langit.

Damar menoleh dengan ekspresi puas, lalu tersenyum sinis melihat Langit mendekat.

"Eh, Langit. Gimana? Lo udah lihat postingan gue, kan? Menarik, ya?" ledek Damar.

1
,
meninggalkan atau melepaskan itu maksudnya kak/Scowl/
,: ok kak
Little Sister: menanggalkan berarti melepaskan /Smile/
total 2 replies
,
halo aku mampir nih thor
I'm your.hero
waah ada kesalahpahaman nih, di antara Sandra dan Damar, kira-kira gimana ya cara mereka berbaikan kembali?
IamEsthe
Maaf koreksi untuk dialog tag nya ya. Syarat menulis dialog tag yg benar itu diawali tanda petik dua (") dengan huruf kapital di awal kalimat dan diakhiri dg tanda koma (,), titik (.), seru (!), tanya (?) sebelum ditutup dengan tanda petik dua (").

Misal.
"Aw, rasanya nyeri sekali. Walaupun ini bukan yang pertama kali, tetap saja rasanya sakit. Dia terlalu kasar di atas ranjang," ucap Sandra bla bla bla.
Little Sister: Ayooo, kita saling belajar bersama- sama. Yuk, Baca sekarang! Jangan lewatkan episode selanjutnya, jika kamu menyukai karya ini tolong tinggalkan like, komentar dan subscribenya yaaaa 🫶✨
IamEsthe: sama2. mari saling belajar ya.
total 3 replies
Devv
lanjut thorr
Devv
mampir kakk
Tomat _ merah
semangat thor
mmpir juga ke ceritaku yg "Terpaksa dijodohkan dengan seorang dosen"
Yoona
semangat ya💞💞
I'm your.hero
jangan jangan tio bakal ngerebut Gina dari Leo nih /Brokenheart/
Yoona
semangat terus ya 💞💞
yanah~
kasian Sandra 😔
yanah~
Mampir kak 🤗💪
seftiningseh@gmail.com
aku mampir semata terus
tolong mampir lah ke beberapa novel aku
misal nya istri kecil tuan mafia
I'm your.hero
ditunggu episode selanjutnya
binavebi
kasian sama sandra pdhal Karana uang nya kurang doang sampe harus dipukulin ~🙂
binavebi
oke aku udah mampir kak, semngat kak buat cerita nya 🔥✨/Determined/
Little Sister: terima kasih 🫶
total 1 replies
I'm your.hero
si damar nih ciri-ciri orang yang pengen dikirimkan santet
I'm your.hero
kak update lagi dong, ditunggu episode selanjutnya
Yoona
semangat nulis nya
Yoona
aku mampir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!