Alexa seorang gadis cantik yang memiliki wajah bulat seperti tomat yang menyukai seorang pria tampan di kantor nya. "Sampai kapan pun aku tidak akan pernah tertarik dengan wanita berwajah bulat. Mau dia secantik bidadari sekali pun aku tidak akan tertarik. "ucap chavin (pria yang disukai lexa). Dengan seiring nya waktu tanpa disadari mereka pun berpacaran. Chavin menerima cinta lexa kerena alasan tertentu. Tapi lexa sering diperlakukan tidak baik. Chavin suka membandingkan lexa dengan wanita lain. Dan akhirnya chavin memutuskan untuk berpisah dengan lexa. Tak disangka- sangka lexa mengalami kecelakaan yang membuat wajah nya yang bulat menjadi tirus mungkin disebabkan dia sakit teruk. Apakah setelah wajah lexa tirus cavin menerima cinta lexa kembali dengan tulus??? apakah lexa akan tetap mengejar cinta cavin atau malah sebaliknya. Nantikan kisah mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8 RETAKAN DIBALIK SENYUMAN
"Yang kamu lihat sendiri apa?? mereka serasi kok sama sama tampan dan sama sama cantik. Sempurna yah bim. " jawap ninda.
"Alexa sudah banyak membuat lelaki jadi patah hati ninda. " ucap Bimo.
"Maksud nya.. ??? jangan bilang kamu juga salah satu nya. " jawap ninda meledek.
"Aku hanya pengagum Alexa saja ninda. untuk memilki nya mungkin hanya mimpi buat ku" jawap Bimo lagi.
"Eehhmmmm... tetap semangat yah. "ucap ninda lagi.
" Hebat kamu vin. ternyata bisa juga kamu taklukkan sekuntum bunga yang mekar dikantor kita. "ucap seorang rekan.
"Kalian serasi, pasangan sempurna. Betul-betul hebat kamu vin. Banyak yang patah hati tu kerena ulah kamu. hahahha... " jawap lagi seorang teman.
Memang itu yang diharapkan Chavin. Dia tidak mau kalah saing dengan teman teman nya dioffice. Apa kabar kalian semua tergila gila dengan Alexa. Sekarang aku yang sudah menang kan. Cuma seorang Alexa saja itu mah gampang. "ucap Chavin dalam hati.
Seiring nya waktu. Chavin pun sudah mulai bosan dengan lexa. kadang kalau mereka keluar Chavin suka membandingkan lexa dengan perempuan lain. bukan tak jarang mereka sering bertengkar. Bahkan Chavin suka fokus hanya dengan telefon gengam nya saja tanpa memperdulikan lexa lagi.
"Chavin... "Alexa memanggil nya.
"Maaf, Lex. Proyek ini benar-benar menyita waktuku,” ujar Chavin suatu hari. Sambil memberi satu kecupan dikening lexa dan terus pergi meninggalkan lexa begitu saja.
Alexa pun mengangguk, berusaha mengerti. Walupun sedikit kecewa, Biasanya Chavin selalu meminta tolong dia untuk menyelesaikan semua proyek tapi kenapa sekarang berbeda. Seperti ada yang lain. gumam lexa.
"Kalau ada sesuatu hal yang bisa aku bantu. katakan saja yah... sambil berteriak kepada Chavin.
Chavin pun hanya mengacung kan tangan keatas.
Tetapi jauh didalam lubuk hati lexa. dia mulai curiga dan merasakan ada yang tidak beres.
Suatu siang di kantor, Melisa mendekati Alexa dengan raut wajah serius.
“Alexa, aku perlu bicara,” katanya dengan nada pelan.
Alexa mengangguk. “Ada apa, Mel?” jawap lexa
Melisa terdiam sejenak sebelum berkata, “Aku tahu kamu dan Chavin punya hubungan spesial. Tapi aku harus bilang sesuatu. Chavin... dia nggak seperti yang kamu pikirkan.”
Alexa mengernyit. “Maksudmu apa?” jawap ku.
“Dia sering memanfaatkan orang untuk keuntungannya sendiri,” ujar Melisa pelan.
“Aku nggak bilang dia jahat, tapi... niatnya mungkin nggak setulus yang kamu harapkan.” ucap melisa memberi penjelasan.
"Aku tidak mengerti apa maksud kamu. Chavin tidak sejahat itu Mel. " jawap ku dengan ketus.
Hari-hari berlalu, dan hubungan antara Alexa dan Chavin semakin terasa berbeda. Seperti nya memang Chavin terus menghindar setelah kenangan manis yang ciptakan untuk nya. dia terus berubah begitu.
Alexa yang dulu begitu optimis kini diliputi keraguan. Kata-kata Melisa terus menghantui pikirannya, membuat setiap perhatian kecil atau sikap dingin dari Chavin terasa seperti teka-teki yang sulit dipecahkan.
Dan malam itu Alexa pun mengajak chavin untuk bertemu. "Halloo.. Chavin malam ini kita bisa bertemu???
"Ok.. baiklah. Ditempat biasa yah. (jawap chavin)
“Kenapa tiba-tiba ngajak ketemuan? Ada yang penting?” tanya Chavin santai sambil menyeruput kopinya.
Alexa menatapnya, ragu sejenak sebelum akhirnya bicara. “Aku cuma mau tanya sesuatu… Jujur aja, apa alasan kamu menerima aku dulu?” apa kamu mau memanfaat kan aku saja. "tanya ku.
Chavin tertegun sesaat, lalu cepat-cepat memasang ekspresi tenang. “Kenapa tiba-tiba nanya begitu sayang?
“Karena… aku mulai merasa kalau hubungan ini nggak seperti yang aku pikirkan. Aku cuma mau tahu, apa kamu benar-benar tulus… atau ini cuma soal pekerjaan,” suara Alexa bergetar, tapi ia berusaha tegar.
Chavin tersenyum kecil, tetapi ada dingin di balik senyumnya. “Lex, kamu terlalu banyak berpikir. Kalau aku nggak tulus, aku nggak akan di sini sekarang, kan?”hmmm... "jawap Chavin.
Alexa ingin mempercayai ucapannya, tapi nadanya yang datar justru menambah keraguannya. Ia hanya bisa mengangguk pelan, menekan rasa sakit yang mulai menjalari hatinya.
Beberapa hari kemudian, Alexa terlihat termenung di meja kerjanya.
Ninda, yang baru saja selesai rapat, menghampirinya. “Lex, kamu kenapa? Ada apa lex?? Kamu tidak seperti biasanya seperti ini,” tanya Ninda, khawatir.
Alexa mendesah panjang. “Aku tidak tahu, Nin. Rasanya ada yang aneh sama Chavin. seperti nya… dia tidak betul betul menyukai ku nin.” ucap ku cemas.
Ninda memegang tangan Alexa dengan lembut. “Lex, kamu itu terlalu baik. Kadang kamu percaya sama orang yang nggak pantas dipercaya. Kalau kamu ngerasa ada yang salah, dengarkan instingmu.” jawap ninda.
“Tapi aku nggak tahu harus mulai dari mana, Nin. Aku sayang dia, tapi aku juga nggak mau terus-terusan merasa begini,” kata ku, dengan suara bergetar, dan mata yang mulai berkaca-kaca.
Ninda menarik Alexa ke dalam pelukannya. “Lex, kamu nggak sendiri. Kalau butuh aku, aku ada di sini, ya.”kita kan bff. aku tidak akan biarkan kamu kesusahan lex. aku tetap ada untuk mu. "jawab ninda.
Di sisi lain kantor, Chavin sedang berbicara dengan Andi di ruangannya.
“Jadi, gimana sama Alexa?” tanya Andi dengan nada menggoda.
Chavin tersenyum tipis. “Dia baik-baik aja. Pintar, cantik, tapi ya… aku nggak pernah benar-benar serius. Alexa cuma bagian dari permainan saja.” jawap Chavin dengan sombong.
Andi terkekeh. “Kamu serius bilang begitu? Padahal dia udah bantu banyak di proyek proyek terakhir.
”Apakah kamu gak takut kalau lexa mengetahui kamu itu gak pernah cinta dia. "tanya andi lagi.
“Itu dia poinnya,” jawab Chavin ringan. “Dia berguna buat sekarang. Setelah itu, ya, kita lihat nanti.”
Tanpa mereka sadari, percakapan itu didengar oleh Melisa yang kebetulan melintas. Melisa mengepalkan tangan, berusaha menahan emosi. Ia tahu Alexa harus tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Beberapa hari kemudian, Melisa menghampiri Alexa.
“Alexa, aku perlu bicara sama kamu,” katanya hati-hati.
"ini hal penting lex... Kamu harus tau. " ucap Melissa lagi dengan penuh hati hati.
Alexa yang sedang menyusun dokumen menghentikan pekerjaannya. “Ada apa, Mel?” katakan saja sekarang. Aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan ku sekarang. Bilang saja ada apa Mel??? "jawap ku.
Melisa menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. “Aku dengar Chavin bilang sesuatu… sesuatu yang kamu harus tahu. Dia bilang kamu cuma bagian dari permainannya. Dan dia bilang juga dia gak bakalan cinta kamu benaran. Kerana kamu memang bukan tipe cewek yang dia suka. " ucap Melissa.
Alexa terdiam, matanya membulat. “Permainan?”
“Dia nggak benar-benar serius sama kamu, Lex,” kata Melisa, suaranya pelan tapi tegas. “Aku tahu ini berat, tapi aku pikir kamu perlu tahu supaya kamu nggak terus-terusan terluka.”
"Hhmmm... Terima kasih Mel. sudah mengingati ku. jawap Alexa.
"Maaf yah lex. aku harap kamu pertimbangan kata kata ku. aku pergi dulu. "ujar Melisa.
Dan hari pun sudah hampir sore sudah waktunya Alexa pulang kerja. Dan seperti biasa mereka pulang pasti berdua. Chavin sibuk lagi lex??? tanya ninda.
" Mungkin... dia sudah tidak perduli lagi dengan ku.
"jawap ku kesal..
Dulu lexa sering pulang bareng sama Chavin. bahkan Chavin sukan hantar jemput lexa. Tapi sekarang Chavin sudah mulai mengabaikan nya.
BERSAMBUNG...
jika berkenan mampir juga dikaryaku yuk/Smile/