【Ceo Dingin+Benci jadi Cinta+Cinta Manis】Berparas cantik dan juga tubuh mungil yang di miliki oleh seorang gadis yang bernama lengkap arabella isabel yang akrab di sapa ara oleh teman dekatnya,memiliki rambut lurus yang di kincir kuda,bulu mata lentik juga kulit putih mulus adalah sebuah kelebihan yang di miliki oleh gadis yang di sebut oleh teman-temannya sebagai gadis periang,setelan sweater celana jeans adalah setelan yang paling di sukai oleh ara,gadis yang di sapa ara itu adalah salah satu karyawan di sebuah restoran yang di kelola oleh sang sahabat luna adalah nama sahabat ara yang paling setia berada si sisi nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33 alvaro mulai peduli
Tuan sudah pulang,mau saya siapkan air hangat untuk tuan mandi,atau tuan mau saya buatkan makan malam?"pertanyaan ara yang beruntun itu semakin membuat seorang alvaro merasa bimbang,bahkan setelah apa yang selama ini di lakukan oleh alvaro,ara masih bersikap peduli,bahkan tak menaruh dendam sedikitpun terhadap dirinya
"Buatkan saya makan malam sup ikan iga,dan segera antar ke kamar saya"
"Hahhhhh?"
Apakah ara salah mendengar atau alvaro salah bicara,namun melihat alvaro yang melangkah pergi meninggalkan dirinya yang masih terbengong,ara menyadari bahwa pendengaran nya tak bermasalah,alvaro memang merasakan perutnya lapar karena memang sejak jalan dengan alexa ia tak memakan apapun karena alasan tidak lapar,padahal karena ia memang sedang tidak ada mood,namun entah mengapa begitu melihat ara,rasa laparnya mulai muncul bahkan rasa ingin bicara dengan ara mulai ada,sehingga ia punya alasan untuk bisa bicara dengan ara walapun singkat,
"Ya tuhan apakah aku sedang bermimpi"batin ara dengan perasaan bahagianya,bahkan senyuman di wajahnya tampak begitu lebar
"Selamat malam nyonya"
"Eh kak max,baru pulang,mau sekalian saya masakkan makan malam?"tanya ara yang masih sibuk dengan alat tempur memasaknya,max memicingkan matanya,senyuman itu
Entah mengapa max sangat menyukainya
"Nyonya tampak nya sangat bahagia,apa nyonya besar memberikan sebuah hadiah?"tanya max karena ia ingat tadi pagi orang tua alvaro datang berkunjung dan dugaan nya bahwa ara senang karena mendapatkan sesuatu dari mertuanya,namun ara malah menggeleng pelan,membuat max mengerutkan keningnya
"Kak max tau,tuan alvaro menyuruh saya untuk membuat makan malam"
"Ya tuhan,apakah tuan mulai luluh semoga ini awal yang baik untuk hubungan tuan dan nyonya,bahkan hal kecil ini nyonya terlihat sangat bahagia"batin max yang turut ikut terharu melihat begitu bahagianya ara di perlakukan seperti itu oleh alvaro,karena ia tau selama ini yang sering memakan masakan ara adalah max sendiri,alvaro tak pernah menyentuhnya sedikit pun,walaupun ara tau itu ia tak pernah mengeluh ia tetap menjalanlan kewajibannya sebagai seorang istri
"Kak max,saya antar makan malam ini dulu ya ke kamar tuan,jika kak max mau makan ambil saja,masih banyak saya sisakan untuk kak max makan"
"Baiklah nyonya,terima kasih banyak"
Ara dengan hati-hati melangkah memasuki kamar alvaro awalnya ia sudah mengetuk pintu namun tak ada sahutan dari dalam,melihat pintu tak terkunci ara memutuskan untuk langsung masuk,mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi,ara yakin sang tuan tengan mandi,ia memutuskan untuk meletakkan nampan itu di atas meja lampu tidur
Dan melihat baju alvaro yang berserakan,ara memutuskan untuk membereskannya dan memasukkan baju kotor kedalam keranjang
"Siapkan baju ganti saya"
Tiba-tiba alvaro keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di pinggangnya,bahkan ara sampai tercengang untuk kedua kalinya,tercengan akan bentuk tubuh kotak-kotak alvaro,dan perintah untuk mengambil baju ganti yang padahal selama ini ia tak memberikan izin ara menyentuh barangnya,namun tak ingin membuat alvaro marah,ara buru-buru melakukan tugasnya
"Silahkan tuan"ucap ara pelan,sangat pelan sampai alvaro tak bisa mendengarnya "apakah max sudah pulang?"
"Su sudah tuan baru saja"
"Suruh dia ke ruang kerja saya,kamu boleh pergi"
"Baik tuan"